Anda di halaman 1dari 2

Sejak mandi dipagi hari sampai hendak tidur malam penggunaan kosmetik tidak lepas dari

rutinitas kita. Minimal perlengkapan mandi, bahkan terkadang masih ditambah wewangian dan riasan
wajah. Tapi tahukah anda hal lain dibalik kosmetik?

Menurut Industrial Chemical (Notification and Assessment) Act 1989 Kosmetik


didefinisikan sebagai bahan yang digunakan pada bagian luar tubuh untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan melindungi tubuh. Saat ini , kosmetik mempunyai
kegunaan yang besar dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari sejak mandi hingga hendak
tidur malam, Menurut Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,
penjualan kosmetik di tahun 2016 mencapai Rp 17 triliun.

Kosmetik memiliki berbagai jenis bentuk dengan kegunaan yang berbeda-beda dan
campuran komposisi yang berbeda-beda pula. Contoh dari produk kosmetik yaitu seperti
shampoo, deodorant, parfume, bedak, lipstick, gel rambut dan lain-lain. Tahukah anda
bahwa terdapat sekitar 12.500 bahan kimia yang digunakan untuk komposisi produk
kosmetik? Dimana setiap satu produk kosmetik biasanya mengandung 15-50 komposisi
bahan kimia. Bayangkan jika setiap orang bisa menggunakan hingga 9 produk kosmetik per
harinya, maka akan ada sekitar 515 kompisisi bahan kimia yang terdapat dalam
penggunaan kosmetik setiap harinya.

Biasanya produk kosmetik memiliki komposisi campuran bahan kimia yang


setidaknya mengandung air, pengemulsi, pengawet, pengental, pewarna, penstabil pH, dan
pengharum. Namun terdapat banyak bahan kimia lain dalam suatu produk kosmetik.

ARE THEY DANGEROUS?

1. TRICLOSAN
Triclosan merupakan bahan yang kegunaannya dimanfaatkan pada produksi
deodorant, sabun, pasta gigi dan produk kosmetik lainnya. Dari penelitian dilakukan
oleh ahli dari University of California, paparan triclosan yang terlalu lama
menyebabkan tikus mengidap kanker dan fibrosis hati, gangguan hormone, dan
menurunkan resistensi terhadap bakteri. Sehingga diperlukan adanya batasan
penggunaan konsentrasi triclosan untuk kosmetik.

2. FORMALDEHID
Formaldehid biasanya digunakan untuk bahann bangunan, tekstil, plastic, dan
kosmetik. Formaldehid tidak digunakan dalam bentuk murninya, namun digunakan
dalam bentuk formalin. Menurut WHO International Agency on Cancer, Formaldehid
merupakan bahan urutan pertama yang bersifat karsinogenik dan dapat mengiritasi
kulit. Sehingga diperlukan adanya batasan penggunaannya dalam kosmetik, seperti
penggunaan sebesar 0,1% pada pasta gigi dan o,2% untuk sampo

3. PHTHALATES
Phthalates biasanya digunakan untuk membuat produk plastic yang halus dan
fleksibel, selain itu phthalate juga dapat ditemukan pada kosmetik seperti cat kuku,
hair spray, dan parfume. Namun European Union dan United States telah melarang
penggunaan beberapa jenis phthalate untuk kosmetik, yaitu bis (2-etilheksil)
phthalate.

ADA TIMAH DI LIPSTIKKU?

University of California Berkley meneliti kandungan logam dari 32 lipstik yang


berbeda, mereka menemukan Al, Mn (yang dapat menyebabkan masalah neurologis)
dan Ti dan sebagian produk dengan kandungan timbal didalamnya. Kandiungan
timbal dapat mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan ketidakmampuan belajar
pada anak-anak. Banyak lipstik dan lip gloss juga mengandung nikel dan kobalt, serta
kadmium dan kromium yang keduanya merupakan zat karsinogenik. Yang mana
logam-logam tersebut muncul sebagai produk impurities yang berasal dari bahan
kosmetik seperti lilin, minyak dan mineral. Namun aman atau toxic nya suatu lipstick
karena kandungan logam, bergantung pada kadar dan konsentrasi logamnya.

Anda mungkin juga menyukai