Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.

1.1. Latar Belakang

Penentuan posisi (positioning) adalah suatu cara menentukan letak

objek yang diamati pada bidang tertentu. Umumnya penentuan posisi

membutuhkan infrastruktur tertentu seperti Global Positioning System (GPS).

GPS yang menggunakan satelit untuk menentukan posisi pada luar ruangan

memiliki keakuratan yang tinggi. Namun berbeda dengan sistem penentuan

posisi pada luar ruangan (outdoor) yang telah matang dengan sistem berbasis

satelit, penentuan posisi dalam ruangan menemui cukup banyak hambatan.

Penggunaan GPS untuk penentuan posisi dalam ruangan tidak dimungkinkan

karena sinyal GPS yang dikirimkan oleh satelit GPS tidak dapat diterima

dengan baik di dalam ruangan sehingga dibutuhkan solusi lain untuk mengatasi

keterbatasan tersebut. Selain itu, pola ruangan yang sangat beragam antara

masing-masing bangunan semakin menyulitkan solusi yang universal.

Berbagai penelitian telah dilakukan sebelumnya untuk mencari solusi

penentuan posisi dalam ruangan hingga navigasi dalam ruangan. Penelitian

yang telah dilakukan antara lain menggunakan fingerprint Wireless Local Area

Network (WLAN), menggunakan beragam sensor, dan lain sebagainya.

Pedestrian Dead Reckoning (PDR) merupakan salah satu metode yang

digunakan untuk penentuan posisi dalam ruangan. PDR merupakan metode

untuk menentukan posisi saat ini berdasarkan posisi sebelumnya. Beberapa


1
2

penelitian terkait PDR antara lain menggunakan sensor-sensor pada Inertial

Measurement Unit (IMU).

Perkembangan ponsel pintar yang semakin pesat ditandai dengan

semakin banyak mendukung beragam sensor, termasuk sensor-sensor yang

digunakan untuk PDR seperti akselerometer, magnetometer, giroskop dll.

Salah satu platform yang digunakan secara luas adalah sistem operasi Android.

Pada Android 2.3, sensor akselerometer, magnetometer, dan barometer mulai

didukung oleh Android sensor framework. Dengan semakin banyak sensor

yang didukung maka penggunaan sensor ponsel dengan metode PDR untuk

navigasi semakin terbuka lebar.

Sensor akselerometer merupakan sensor yang mengukur percepatan

dalam satuan m/s2. Sensor ini dapat digunakan untuk menghitung perpindahan

dengan menggunakan PDR. Seluruh ponsel Android yang diproduksi saat ini

memiliki sensor akselerometer.

Sensor magnetometer adalah sensor yang mengukur kuat medan

magnet disekitar ponsel dalam satuan mikro Tesla (T). Sensor ini dapat

digunakan layaknya kompas konvensional. Sebagian besar ponsel Android

telah memiliki sensor ini.

Sensor barometer merupakan sensor yang mengukur tekanan atmosfir.

Meskipun ponsel cerdas yang mendukung sensor barometer sedikit, namun

keberadaan sensor ini dapat membantu navigasi dalam ruangan dengan PDR,

khususnya untuk mendeteksi ketinggian vertikal.


3

1.2. Rumusan Masalah

Melakukan estimasi penentuan posisi dalam ruangan pada gedung

bertingkat menggunakan metode Pedestrian Dead Reckoning pada ponsel

cerdas.

1.3. Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa batasan. Batasan itu

antara lain:

a) Penelitian ini dilakukan hanya pada ponsel cerdas Samsung Galaxy

S4

b) Sensor yang digunakan hanya sensor akselerometer, barometer, dan

magnetometer

c) Penelitian dilakukan pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan

Teknologi Informasi yang tidak dilengkapi sistem sirkulasi udara

gedung, penggunaan tangga sebagai penghubung lantai dan tipe

bangunan semi terbuka

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a) Menguji kelayakan sensor barometer pada ponsel cerdas untuk

mendeteksi transisi pejalan kaki di dalam ruangan pada gedung

bertingkat
4

b) Mengembangkan dan menguji algoritme deteksi lantai dengan

menggunakan data tekanan udara dari sensor barometer

c) Menguji unjuk kerja sistem penentuan posisi dalam ruangan pada

gedung bertingkat dengan metode Pedestrian Dead Reckoning

(PDR) terhadap titik Ground Truth

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Dapat menjadi referensi dalam pemanfaatan sensor barometer

untuk mendeteksi lantai pada sistem navigasi dalam ruangan

gedung bertingkat

b. Dapat menjadi referensi penentuan posisi dengan metode

Pedestrian Dead Reckoning pada gedung bertingkat

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan akhir dari penelitian ini, penulis

menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut

BAB I: Pendahuluan

Bab pertama ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika

penelitan
5

BAB 2. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori

Bab kedua ini menjelaskan tentang penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya dan teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3: Metode Penelitian

Bab ketiga ini menjelaskan metode dan langkah-langkah yang

dilakukan pada penelitian ini. Selain itu bab ini juga menjelaskan

alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.

BAB 4: Hasil dan Pembahasan

Bab keempat ini terbagi ke dalam tiga sub bab yaitu pengujian

sensor, pengujian implementasi algoritme PDR dan analisis

kesalahan yang terjadi. Pada sub bab pengujian sensor dipaparkan

mengenai sensor akselerometer, barometer, dan magnetometer

ponsel cerdas yang digunakan. Pada sub bab pengujian

implementasi algoritme PDR dipaparkan metode dan algoritme

yang digunakan pada penelitian ini. Dan sub bab terakhir berisikan

tentang pembahasan kesalahan algoritme yang digunakan untuk

navigasi dalam ruangan pada bangunan bertingkat.

BAB 5: Kesimpulan dan Saran

Bab kelima berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

Selain itu bab ini juga berisi saran untuk pengembangan penelitian

di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai