MACAM-MACAM AKHLAK1
A. Macam-Macam Akhlak
1Disusun oleh Anggi Rani Putri (1684202134), Dhea Putri (1684202), dan Tiya (1684202).
2Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2006, hal: 352.
193
sebagainya. Akhlak terhadap manusia dan bukan manusia, kini disebut
akhlak terhadap lingkungan hidup.3
194
h. Hubungan baik dengan masyarakat
i. Pergaulan muda-mudi
j. Ukhuwah Islamiyah
5. Akhlak Bernegara
a. Musyawarah
b. Menegakkan keadilan
c. Amar maruf nahi munkar
d. Hubungan pemimpin dan yang dipimpin
Secara garis besar akhlak dibagi menjadi dua bagian yang akan
dijelaskan secara terperinci, yaitu sebagai berikut:
5Asrori Mukhtarom dan Milana Abdillah Subarkah, Pengantar Studi Islam, Avicenna Press,
Jakarta, 2015, hal: 125.
6Asrori Mukhtarom dan Milana Abdillah Subarkah, Pengantar Studi Islam, Avicenna Press,
Jakarta, 2015, hal: 125.
195
2. Akhlak yang tercela (al-Akhlak al-Madzmumah), yaitu akhlak yang
tidak dalam kontrol Ilahiyah atau berasal dari hawa nafsu yang berada
dalam lingkaran syaitaniyah dan dapat membawa suasana negative
serta destruktif bagi kepentingan umat manusia, seperti takabbur
(sombong), su-udzdzon (berprasangka buruk), tamak, pesimis, dusta,
kufur, berkhianat, malas, dan lain-lain.7
7Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 152.
196
Seberapa sifat yang telah disebutkan tadi ialah dalam rangka takwa
kepada-Nya yakni menjalankan semua yang diperintahkan dan
meninggalkan semua yang dilarang-Nya.8
8Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
136.
9Almustaghrak, Ilham, Akhlak Terhadap Allah, Manusia, dan Lingkungan, diakses dari
http://digitalreferensi.blogspot.co.id/2012/11/akhlak-terhadap-allah-manusia-
lingkungan.html, pada tanggal 25 Mei 2017 pukul 10.56.
197
3. Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan
keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan
akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa
dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Oleh karena itu, berusaha dan doa merupakan
dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktivitas
hidup setiap muslim.
4. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu
keadaan.
5. Tawadhu kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Oleh
karena itu, tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong,
tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah.10
6. Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapa pun juga dengan
mempergunakan firman-firman-Nya dalam Al-Quran sebagai
pedoman hidup dan kehidupan.
7. Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridaan Allah.
8. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah.
9. Menerima dengan ikhlas semua qadha dan qadar Ilahi setelah
berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi).
10. Memohon ampun hanya kepada Allah.
11. Bertaubat hanya kepada Allah. Taubat yang paling tinggi adalah
taubat nasuha, yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan
perbuatan sama yang dilarang Allah, dan dengan tertib melaksanakan
semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.11
10Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 152.
11Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2006, hal: 356.
198
Bahaya syirik kepada Allah sebagai bentuk durhaka atau syirik yaitu
sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu.Barangsiapa
berbuat syirik terhadap Allah, sungguh ia telah melakukan perbuatan
dosa yang besar. (Q.S. An-Nisaa: 48)
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberikan petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-
Nya.Seandainya mereka berbuat syirik terhadap Allah, niscaya
lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (Q.S.
Al-Anam: 88).12
4) Keempat, pelaku syirik tidak akan masuk surga dan kekal di dalam
neraka Allah Taala berfirman:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia
memberikan pelajaran kepadanya, Hai anakku, janganlah kamu
berbuat syirik terhadap Allah!Sesungguhnya syirik benar-benar
merupakan kedzaliman yang besar. (Q.S. Luqman: 13)13
200
3. Menjalankan apa yang disuruhnya, tidak melakukan apa yang
dilarangnya.14
14Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 154.
15 Marzukiwafi,Meneladani Nabi Muhammad Dalam Kehidupan Sehari-hari, diakses dari
https://marzukiwafi.wordpress.com/2011/02/08/meneladani-nabi-muhammad-saw-dalam-
kehidupan-sehari-hari/, pada tanggal 24 Mei 2017 pukul 10.26.
201
kitab, dan hari akhir.Mengimani rasul-rasul Allah juga harus secara
keseluruhan, tidak boleh membeda-bedakannya sebagaimana yang
dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.Orang-orang Yahudi
hanya mengimani nabi-nabi keturunan Bani Israel, dan mereka tidak
mengakui kenabian Isa dan Muhammad.Sedang orang-orang Nasrani
tidak mau mengimani kenabian Muhammad Saw.Allah mengancam
dengan keras orang-orang yang mau mengimani sebagian rasul dan
mengingkari sebagian yang lainnya.Allah juga mengategorikan orang-
orang seperti itu sebagai orang-orang kafir. Allah Swt. berfirman:
202
Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir dinyatakan oleh Allah SWT
dalam Alquran:16
Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu itu untukmu
semua, dan Aku telah melengkapkan kenikmatan-Ku padamu, dan
Aku telah rela Islam itu sebagai agama untukmu semua.
(QS. al-Maidah (5): 3).
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(QS. Saba (34): 28).
204
berisi ikrar bahwa Muhammad adalah rasul Allah (Asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah).18
Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan
bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang
menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk. (QS. al-Araf (7): 158).19
20Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
137.
206
Allah berarti seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT Yang
Maha Esa sebagai Kholiq atau ciptaan-Nya.21
23 Murdock, Robin Van, Peran Tauhid Dalam Kehidupan Sosial (Tahudid Sebagai Falsafah
Hidup), diakses dari http://robinvanmurdock.blogspot.co.id/2014/03/peran-tauhid-dalam-
kehidupan-sosial.html?m=1, pada tanggal 24 Mei 2017 pukul 8.32.
208
Dengan menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta
merealisasikan perintah yang ada, maka akan terwujud suatu
kebahagiaan serta kedamaian hidup yang tak terhingga. Karena
telah ditancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang memiliki
kekuatan maupun kekuasaan selain Illahirabbi.
24 Murdock, Robin Van, Peran Tauhid Dalam Kehidupan Sosial (Tahudid Sebagai Falsafah
Hidup), diakses dari http://robinvanmurdock.blogspot.co.id/2014/03/peran-tauhid-dalam-
kehidupan-sosial.html?m=1, pada tanggal 24 Mei 2017 pukul 8.32.
25Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
137.
209
2) Memelihara dan menjaga jiwa dan hatinya sehingga dapat
memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai manusia. Nabi
bersabda:
Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada segumpal darah, jika ia
rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Ingatlah itulah yang
dinamakan hati nurani.
3) Memelihara dan mempertahankan agamanya, sehingga mendapat
keridhaan Allah, keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
4) Memberi makanan terhadap akal pikiran dengan ilmu pengetahuan
bagi kehidupannya dan masyarakat. Oleh karena itulah di dalam
agama Islam agar kita selalu menuntut ilmu pengetahuan. Perintah
agama, Carilah ilmu pengetahuan, sejak dari buaian ibu sampai ke
liang lahad. Perintah ini menunjukkan wajib, Nabi bersabda:
Mencari ilmu pengetahuan itu wajib hukumnya bagi orang
islam.
5) Berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dengan usaha yang halal,
karena kehidupan di dunia ini tidak lepas dari masalah keduniaan,
sebab keduniaan itu sendiri adalah bekal hidup dan lading akhirat.
Agama mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja mencari
penghidupan yang layak. Mereka harus bekerja dan berusaha,
jangan menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
210
dan kewajibannya. Oleh sebab itu setiap manusia harus memelihara
diri, menyantuni dan menghargai dirinya secara wajar dan lumrah.26
26Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
137.
27Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
137.
28Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 154.
211
pudar pula sifat amanah pada dirinya. Antara keduanya terdapat
ikatan yang sangat erat sekali. Rasulullah SAW bersabda bahwa:
Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak
(sempurna) agama orang yang tidak menunaikan janji. (HR.
Ahmad)
Katakanlah bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti
kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa, maka istiqamahlah menuju kepada-Nya
dan mohonlah ampun kepada-Nya.Dan kecelakaan yang besarlah
bagi orang-orang yang bersekutukan-Nya.29
g. Iffah, adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan
memelihara kehormatan atau kesucian diri dari segala hal yang
akan merendahkan, merusak, dan menjatuhkannya. Nilai dan
wibawa seseorang tidak ditentukan oleh kekayaan dan jabatannya
dan tidak pula ditentukan oleh bentuk rupanya, tetapi ditentukan
oleh kehormatan dirinya. Di dalam Al Quran, disebutkan lafazh
"Isti'faf" maksudnya adalah: Permintaan untuk menjaga diri dari
sebab-sebab kerusakan, menjauhkan diri dari perbuatan zina dan
fitnah wanita. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt:
29Tengak, Djaelani Bajang&Muh. Sukrillah, Akhlak Terhadap Diri Sendiri, diakses dari
http://makalahal-islam.blogspot.co.id/2014/01/akhlak-pada-diri-sendiri.html?m=1, pada
tanggal 25 Mei 2017 pukul 8.46.
212
"Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah
menjaga kesucian diri sampai Allah menjadikan mereka mampu
dengan karunia-Nya." (QS. An Nuur: 33)
Termasuk dalam makna 'iffah adalah menahan diri dari meminta-
minta kepada manusia. Allah Swt berfirman:
"Orang yang tidak tahu menyangka mereka itu adalah orang-
orang yang berkecukupan karena mereka taaffuf ." (QS. AL
Baqarah: 273)
Dalam hadits dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu 'anhu
mengabarkan bahwa orang-orang dari kalangan Anshar pernah
meminta-minta kepada Rasullah SAW. Tidak ada seorang pun dari
mereka yang minta kepada Rasulullah Saw melainkan beliau
berikan hingga habislah apa yang ada pada beliau. Rasulullah SAW
pun bersabda kepada mereka:
"Apa yang ada padaku dari kebaikan tidak ada yang aku simpan
dari kalian. Sesungguhnya siapa yang menahan diri dari meminta-
minta, maka Allah akan memelihara dan menjaganya dan siapa
yang bersabar dari meminta-minta, maka Allah akan
menjadikannya sabar. Dan siapa yang merasa cukup dengan Allah
dari meminta kepada selain-Nya, maka Allah akan memberikan
kecukupan padanya. Tidaklah kalian diberi suatu pemberian yang
lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.(HR. Bukhori dan
Muslim)30
h. Pemaaf, adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang
lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk
membalas. Islam mengajarkan kita untuk dapat memaafkan
kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permohonan maaf dari
yang bersalah.
30Sadikin, Agus,Pengertian dan Contoh Perbuatan Iffah, diakses dari
http://www.shadiqin.com/2012/09/pengertian-iffah-dan-contohnya.html, pada tanggal 24 Mei
2017 pukul 10.50.
213
i. Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak boleh keliatan, menurut
hukum dan akhlak Islam).
j. Ikhlas.
k. Rendah hati.
l. Malu melakukan perbuatan jahat.
m. Menjauhi dengki.
n. Menjauhi dendam.
o. Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain.
Akhlak terhadap orang tua yaitu berbuat baik kepada keduanya (birr
al-walidain) dengan ucapan dan perbuatan. Hal tersebut dapat
dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan anatara lain:
31Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2006, hal: 357.
32Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 154.
33Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2006, hal: 357.
214
Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika mereka hidup,
tetapi terus berlangsung walaupun mereka telah meninggal dunia
dengan cara mendoakan dan meminta ampunan untuk mereka, menepati
janji mereka yang belum terpenuhi, meneruskan silaturrahmi dengan
sahabat-sahabat sewaktu mereka hidup.34
34Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 154.
35Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 154.
215
ditunaikannya yaitu hak tetangga, hak keislaman, dan hak famili,
sedangkan tetangga yang Muslim saja (tidak sebagai famili) hanya ada
dua hak yakni hak tetangga, dan hak keislaman, kemudian bagi
tetangga yang tidak Muslim dan tidak famili, maka hanya satu hak
tetangga saja.36
216
wahyu yang mensyariatkan tetangga mendapat bagian waris. Ini
menunjukkan betapa ditekankannya wasiat Jibril tersebut kepada Nabi
Shallallahualaihi Wasallam. (Syarh Riyadhis Shalihin, 3/177)38
Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik
sikapnya terhadap sahabatnya.Tetangga yang paling baik di sisi Allah
adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya.(HR. At
Tirmidzi 1944, Abu Daud 9/156, dinilai shahih oleh Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah 103)39
218
ketika mendapat bencana/musibah, mendahului salam, berbicara
lemah lembut, mengasihi anak-anaknya, memberi petunjuk kepada
hal-hal yang baik, baik masalah keagamaan maupun masalah
keduniaan, menjaga batas pekarangan mengampuni kesalahan,
tidak mengintip (melihat) auratnya, tidak mempersempit bangunan
atau jalan dan lain-lain.
a. Saling mengunjungi.
b. Saling membantu di waktu senang lebih-lebih di waktu susah.
c. Saling beri-memberi, diantaranya adalah bersedekah kepada
tetangga jika memang membutuhkan. Bahkan anjuran bersedekah
kepada tetangga ini sangat ditekankan oleh Rasulullah
Shallallahualaihi Wasallam:
Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga
sebelahnya kelaparan. (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra
18108, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 149)
Beliau juga bersabda:
Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu
lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada
mereka dengan cara yang baik. (HR. Muslim 4766)
d. Saling hormat-menghormati.
e. Saling menghidari pertengkaran dan permusuhan.41
f. Berkata lemah-lembut.
g. Bermuka cerah di depannya.
h. Menasehatinya dalam kebenaran
40Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
148.
41Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2014, hal: 154.
219
I. Akhlak Kepada Masyarakat
42Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
149.
220
a. Memuliakan tamu.
b. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
bersangkutan.
c. Saling menolong dalam melakukan kebajikan dan takwa.
d. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat
baik dan mencegah diri sendiri dan orang lain melakukan
perbuatan jahat (mungkar).
e. Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan
kehidupannya.
f. Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan
bersama.
g. Mentaati putusan yang telah diambil.
h. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang
diberikan seseorang atau masyarakat kepada kita.
i. Menepati janji.43
43Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2006, hal: 358.
44Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
152.
221
Dan tidaklah Kami mengutusmu kecuali (membawa) rahmat bagi alam
semesta. (QS. Al-Anbiya: 107)
45Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
152.
222
berkewajiban untuk memelihara dan melestarikannya disamping harus
merenungkan yang menciptakan, yaitu Allah SWT., sebab semua yang
ada di atas muka bumi dan di bawah langit ini adalah berfungsi sebagai
ayat, pertanda atas kekuasan-Nya. Dengan merenungkan dan memikirkan
penciptanya, maka akan dapat meningkatkan keimanan kita masing-
masing.46
46Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
152.
47Hanvitra, Teologi Lingkungan Hidup Dalam Islam, diakses dari
http://www.kompasiana.com/hanvitra/teologi-lingkungan-hidup-dalam-
islam_54f3893c745513992b6c7a6a, pada tanggal 25 Mei 2017 pukul 9.04.
223
dengan harmonis.Hukum Islam tentang lingkungan hidup (fiqh al-biah)
memberikan batas-batas pengelolaan lingkungan hidup.Fiqh al-biah
bersumber pada Al-Quran, Sunnah, ijtihad para ulama fiqh mengenai
lingkungan.Sebagai landasan teologis, Al-Quran hanya memberikan
garis-garis besar pemeliharaan lingkungan hidup.48
224
3) Ketiga, asas kemaslahatan umum (maslahat al-ammah). Asas ini
masih berkaitan dengan asas manfaat. Kata maslahah berakar pada
kata sholaha yang berarti baik atau memperbaiki. Tafsiran lain
mengenai kata ini adalah sesuatu yang dapat memberikan kebaikan
dan manfaat bagi orang lain. Manusia diperintahkan Allah untuk
beriman dan beramal shalih. Iman saja tidak cukup untuk
memperoleh rahmat Tuhan. Harus diiringi dengan amal shalih. Amal
shalih adalah perbuatan yang mengarah kepada kebaikan bagi untuk
sesama manusia maupun alam sekitar. Amal shalih dapat juga
diterjemahkan sebagai karya nyata manusia yang membawa
perbaikan di muka bumi. Iman dalam sebuah hadis disebutkan
mempunyai 70 cabang. Yang paling tinggi adalah mengucapkan
kalimat Tiada Tuhan selain Allah yang paling terakhir adalah
menyingkirkan duri dari jalanan. Ini artinya iman harus memberikan
dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Iman dalam Islam
adalah iman yang aktif bukan pasif. Iman yang aktif bermakna
seorang muslim harus mengejawantahkan keimanan dalam wujud
kebaikan bagi sesama dan alam. Seorang muslim tidak boleh
mengaku dirinya beriman padahal ia tidak pernah berbuat apa-apa
untuk lingkungannya. Seluruh warga masyarakat harus mendapatkan
manfaat dari pengelolaan alam. Bahkan hewan dan tetumbuhan juga
harus merasakan manfaatnya. Kontras dengan asas ini adalah kondisi
yang terjadi di Indonesia. Pertambangan dieksploitasi oleh
perusahaan-perusahaan besar demi mengeruk keuntungan bagi
segelintir pemilik modal. Lingkungan hidup rusak. Masyarakat
sekitar hanya mendapat setitik tetesan rezeki. Mereka tetap miskin.
226
Sebagai disiplin ilmu yang mengatur hubungan manusia terhadap
Tuhannya, hubungan manusia terhadap dirinya sendiri, hubungan
manusia terhadap sesama manusia, hubungan manusia terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya, maka tidak diragukan bila fikih memiliki
peran yang krusial dalam merumuskan tata kelola lingkungan hidup yang
sesuai dengan hukum-hukum syara.
228
(Waliyyul amr), seiring dengan hukum yang terkandung dalam hadis
Rasulullah saw:
1.
Pembangunannya - Kaedah fiqhiyyah:
harus di tempat
-
yang jauh dari
pemukiman
-
penduduk.
-
2. Berusaha
melakukan inovasi
230
teknologi untuk - Dalam kitab fatwa
mengurangi Imam Ramli
dampak disebutkan:
pencemaran yang
) (
ditimbulkan
3. Fungsi
kontrol harus
dilakukan oleh
pemerintah secara
ketat tidak
agar
menimbulkan
dampak yang
berbahaya.
- Air merupakan
(
)
fasilitas umum yang
harus dijaga
kemaslahatan dan
kemanfaatannya
231
membuang sampah - Hadis lain:
sembarangan yang
dapat mengakibatkan
mudharat bagi
lingkungan sekitar baik
karena penyakit
- Kaedah fikih:
maupun menimbulkan
bau yang tidak -
nyaman.
-
- Pemerintah
berhak memberikan
-
sangsi terhadap
pembuang tidak pada
tempatnya
Melakukan - Diperintahkan -
penghijauan dan dan dianjurkan
penanaman pohon
- Melakukannya
mendapatkan pahala
-
- Pemerintah
:
berhak untuk
menentukan tempat
.
tertentu untuk
dijadikan sebagai -
wilayah konservasi
232
- Islam -
memerintahkan
pemilik tanah yang
tidak mampu
menggarap tanahnya
sendiri agar digarap
oleh orang lain.
-
-
234
- Hadis-hadis tentang
cara menyembelih yang
benar dan baik
- -
:
- Hadis melestarikan
satwa:
-
-
235
-
.
- Kaedah-kaedah
fiqhiyyah tentang
larangan berbuat
kemudharatan.
55Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2006, hal: 359.
236
c. Sayang pada sesama makhluk dan menggali potensi alam seoptimal
mungkin demi kemaslahatan manusia dan alam sekitarnya.56
1. Lapangan Pengabdian
58Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
150.
238
2) Dalam Lapangan Ketentaraan
59Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
150.
60Mohammad Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hal:
150.
239
Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian mencintai
mereka dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan
mereka mendoakan kalian.Sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang
kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian; serta kalian
melaknat mereka. (Auf bin Malik radhiyallahu anhu)61
240
Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah
Subhanahu wataala. (HR .Ahmad dan al-Hakim dari Imran
radhiyallahu anhu.(Shahih al-Jami, 7520)
242
mereka karena menginginkan harta benda penguasa sehingga ia
mengambil sesuatu yang haram. (Faidhul Qadir 6/122)
3) Menasihati Penguasa
244
menyulut kudeta, tidak didengar dan tidak ditaatinya pemerintah
dalam hal yang baik, serta mengarah kepada pemberontakan
yang membawa madarat, bahkan tidak ada manfaatnya.Akan
tetapi, cara yang tepat menurut salaf adalah memberikan
nasihat (secara tertutup) antara mereka dan penguasa, mengirim
surat kepadanya, atau menghubungi ulama yang bisa
menyampaikan kepada penguasa sehingga penguasa tersebut
akan dibimbing kepada kebaikan. (Mumalatul Hukkam karya,
Abdus Salam Barjas hlm. 43)66
b. Bersikap santun
246
dicipta sendirian, meninggal sendirian, dibangkitkan sendirian,
dan dihisab sendirian. Sungguh, demi Allah, tidak ada seorang
pun yang engkau lihat sekarang ikut menyertaimu nanti!Hisyam
pun menangis, lalu Atha berdiri (untuk pergi).Ketika Atha sudah
berada di pintu tiba-tiba ada seorang yang mengikutinya dengan
membawa kantung.Tidak diketahui persis, apakah isinya perak
atau emas.Orang itu berkata, Sesungguhnya Amiril Mukminin
memberimu ini. Atha lantas membacakan ayat:
a. Musyawarah.
b. Menegakkan keadilan.
c. Amar maruf nahi munkar.
d. Hubungan pemimpin dan yang dipimpin.69
69Asrori Mukhtarom dan Milana Abdillah Subarkah, Pengantar Studi Islam, Avicenna Press,
Jakarta, 2015, hal: 125.
247
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Arief B. 2009. Materi Dasar Islam, Islam Mulai Akar Daunnya.
Bogor: Al-Azhar Press.
248
Marzukiwafi. 2011. Meneladani Nabi Muhammad Dalam Kehidupan Sehari-
hari. [Online]. Tersedia:
https://marzukiwafi.wordpress.com/2011/02/08/meneladani-nabi-
muhammad-saw-dalam-kehidupan-sehari-hari/. [24 Mei 2017].
Murdock, Robin Van. 2014. Peran Tauhid Dalam Kehidupan Sosial (Tahudid
Sebagai Falsafah Hidup).[Online]. Tersedia:
http://robinvanmurdock.blogspot.co.id/2014/03/peran-tauhid-dalam-
kehidupan-sosial.html?m=1. [24 Mei 2017].
249
islam.blogspot.co.id/2014/01/akhlak-pada-diri-sendiri.html?m=1. [25 Mei
2017].
Yusuf, Anwar Ali. 2003. Studi Agama Islam. Bandung: Pustaka Setia.
250