I. Latar Belakang
Limbah yang dihasilkan di kota-kota besar di Jepang sebagian besar di buang pada fasilitas
pembuangan yang dibangun di area pesisir, atau yang dinamakan coastal landfill (tempat
pembuangan limbah di pesisir). Setelah proses penimbunan landfill (TPA) selesai, TPA
pesisir tidak dapat ditutup jika tidak dilakukan stabilisasi, tujuannya agar beberapa parameter
sesuai dengan baku mutu seperti pH 9, COD dan SS. Masalahnya ialah, proses stabilisasi
membutuhkan waktu yang cukup panjang dan biaya yang tidak murah. Pada penelitian ini,
metode yang digunakan ialah dengan mengontrol pH retained water di landfill pesisir selama
proses landfilling dengan melakukan pengujian laboratorium dan survey lapangan. Retained
water ialah (air laut dilokasi pembuangan limbah di pesisir). Nama landfill dalam penelitian
ini ialah Kinuura Port No 3 dengan total luas 47,2 Ha dengan input berupa fly ash.Fly ash
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari abu insinerator (plastik, karet,metal, dan
lain-lain)
1
Marita Wulandari (25316004)
Percobaan laboratorium kedua menggunakan pipa PVC dengan panjang 6 meter dan diameter
75 mm. Ada tiga tahapan yang digunakan, pertama air laut dimasukkan kedalam pipa PVC
dengan volume 24 L dan pH sebesar 8,2. Kedua, fly ash ditambahkan kedalam pipa yang
berisi air laut tadi sebesar 5 kg (w = 12,36 %) sehingga nantinya akan terlebntuk dua layer
yaitu layer ash dan overlying water. Tahapan ketiga, yaitu seawater injection sebesar 220 mL
(1 %) sebanyak 2 kali. Pipa injeksi berdiameter 10 mm, dan injeksi dilakukan dikedalaman 2
m dari permukaan.
Hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa pH air mengalami perubahan dari sebelum
dan sesuah injeksi. Berdasarkan pengamatan pH di beberapa titik kedalaman yang berbeda,
Hasilnya menunjukkan bahwa deep injection oleh air laiut efektif untuk menetralisasi
2
Marita Wulandari (25316004)
retained water secara keseluruhan. Hasilnya ialah melalui mekanisme reaksi kimia, efek
injeksi (dengan beberapa kedalaman injeksi) air laut terbukti mampu menurukan nilai pH air
laut.
HCO3- H + + CO32-
OH - + H+ H2O (ternetralisasi)
Sedangkan hasil percobaan laboratorium dapat disimpulkan bahwa injeksi air laut efektif
menurunkan pH alkalin air laut dengan yang awalnya nilai pH tinggi (pH 9,2-9,4)setelah 6
kali injeksi, pH berada pada nilai 8,6-9,6. Sehingga dari kedua hasil percobaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa seawater injection sebagai metode yang murah dan efektif untuk
mengolah limbah selama proses landfilling, mempersingkat proses stabilisasi, sehingga lahan
dapat lebih cepat digunakam setelah proses landfilling selesai.