Anda di halaman 1dari 28

PENGGUNAAN POTONGAN PLASTIK SEBAGAI

PENGGANTI PASIR DALAM CAMPURAN


PEMBUATAN MORTAR/BETON

DISUSUN OLEH :
NAMA : UVEN SANJAY
KELAS : TPJJ 2B
NIM : 1303131055

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN


DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
T.A 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Tujuan dari dibuat nya karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi persyaratan perkuliahan
dari mata kuliah bahasa indonesia.Laporan ini terdiri dari beberapa fakta dan data dari uji
praktikum yang telah saya lakukan.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Drs.Suriyadi,M,Hum selaku dosen
pembimbing kami. Kepada teman-teman seperjuangan yang telah bersama-sama bekerja selama
praktikum ini.Semoga dengan dibuatnya karya ilmiah ini bisa berguna bagi pembaca dan mohon
maaf bila ada kesalahan dalam penulisan atau penyusunan laporan ini.

Medan, 29 Juli 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI .......................................... ii
ABSTRAK.. iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN PENELITIAN......................... 2
D. MANFAAT PENELITIAN.2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A.TINJAUAN PUSTAKA... 3
B. BAHAN BAHAN PENYUSUN MORTAR.3 - 5
BAB III PEMBAHASAN. 6
A. KANDUNGAN KANDUNGAN KIMIA DALAM
PLASTIK. 6 - 8
B. PROSEDUR PENGUJIAN KUAT TEKAN
MORTAR. 9 - 14
C. KUAT TEKAN DARI HASIL
PENELITIAN... 15 - 17
D. KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN
PASIR 18
BAB IV PENUTUP. 19
A. KESIMPULAN.. 19
B. SARAN.. 19
DAFTAR PUSTAKA 20

ii
ABSTRAK

Sekarang ini dengan perkembangan perkembangan khususnya di bidang industri


konstruksi, banyak penemuan penemuan sebagai alternatif lain dalam memilih
bahan bagunan. Pada penelitian ini akan digunakan plastik yaitu sejenis bahan yang
sangat susah terurai oleh alam dan mengandung bahan bahan kimia yang tidak baik
bagi kesehatan manusia. Jika plastic dicmpur dalam adukan mortar akan
menghasilkan mortar yang stabil dan dapat menghasilkan mortar yang lebih ringan
unntuk pondasi. Karena Indonesia merupakan daerah yang terdapat banyak sampah
plastik,maka pembutan mortar dengan menggunakan plastik akan mengurangi
sampah plastik yang terdapat di Indonesia. Apabila,mortar yang dicampur dengan
plastic digunakan pada proyek bangunan akan dapat secara signifikan mengurangi
berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi berat jenis beton atau
dalam kata lain membuat mortar lebih ringan.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

a.Latar Belakang
Mortar adalah campuran dari agregat halus dan agregat kasar yaitu batu pecah atau
kerikil dengan semen yang disatukan oleh air dengan perbandingan tertentu.Mortar
bersifat komposit,sifat beton angat tergantung sifat unsur penyusunnya. Dalam
campuran beton, air dan semen membentuk perekat atau matriks yang berfungsi
sebagai tambahan mengisi kekosongan agregat halus, melapisi permukaan agregat
halus dan kasar dan menyatukan agregat tersebut.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang dengan penggunaan bahan plastik
yang terbanyak di dunia. Lebih dari 500.000 bahan plastik terbuang ke tong sampah
pada setiap harinya. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu Negara
dengan sampah plastik terbanyak di dunia. Plastik tidak hanya memberikan dampak
buruk pada lingkungan, plastik juga memberikan dampak buruk pada kesehatan
manusia. Plastik memiliki lebih dari 100 jenis bahan kimia yang sangat beracun, dan
dapat menimbulkan panyakit kanker,tumor,dan lain lain.
Masalah ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut, pencegaan harus segera
dilakukan sebelum masalah ini menyebabkan kerugian yang lebih besar. Pemerintah
dan masyarakat harus bersama sama melakukan pencegahan dini. Tidak cukup
hanya dengan mendaur ulang saja, tetapi harus dilakukan pada bidang bidang yang
lain, seperti pada konstruki bagunan dalam pembuatan mortar / beton. Mortar adalah
adukan yang terdiri dari agregat halus (pasir), semen,dan air.
Fungsi mortar adalah sebagai matrik pengikat bagian penyusun suatu
konstruksi baik yang bersifat struktual maupun non struktural. Penggunaan mortar
untuk konstruksi yang bersifat structural misalnya, mortar pasangan batu belah
untuk struktur pondasi, sedangkan yang bersifat non structural misalnya, mortar
pasangan batu bata untuk dinding pengisi.

1
b. Rumusan Masalah
1. Apasaja kandungan kandungan yang terdapat pada plastik
2. Prosedur pengujian kuat tekan mortar
3. kuat tekan yang dihasilkan dari penelitian tersebut
4. kuat tekan mortar dengan menggunakan pasir

c. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan karya ilmiah dengan judul Penggunaan Potongan Plastik
sebagai Pengganti Pasir dalam Campuran Pembuatan Mortar / Beton . adalah :
1. Mencegah terjadinya sampah plastic yang berlebihan di Indonesia
2. Pembenahan konstrusksi bagunan
3. Menghemat biaya
4. Menghasilkan kuat tekan yang lebih kuat atau sama besar dengan adukan
mortar menggunakan pasir.

C. Manfaat penelitian
Manfaat penulisan karya ilmiah dengan judul Penggunaan Potongan Plastik
sebagai Pengganti Pasir dalam Campuran Pembuatan Mortar / Beton .adalah:
1. Dapat menerangkan prosedur pelaksanna pemeriksaan kekuatan tekan mortar
2. Untuk memenuhi syarat mata kuliah Bahasa Indonesia.
3. Dapat membuat contoh benda uji kekuatan tekan adukan mortar
4. Dapt menghitug kekuatan tekan dari adukan mortar.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian mortar/beton
Mortar adalah campuran dari agregat halus dan agregat kasar yaitu batu pecah atau
kerikil dengan semen yang disatukan oleh air dengan perbandingan tertentu.Mortar
bersifat komposit,sifat beton angat tergantung sifat unsur penyusunnya. Dalam
campuran beton, air dan semen membentuk perekat atau matriks yang berfungsi
sebagai tambahan mengisi kekosongan agregat halus, melapisi permukaan agregat
halus dan kasar dan menyatukan agregat tersebut.

b. Materi penyusunan beton


Bahan bahan pemyusun untuk pembuatan mortar harus kokoh dan cukup kaku,
mampu menjadi isolator suhu, mampu meredam suara, kedap air, diusahakan
seringan mungkin, mudah dalam pemasangan dan dapat memberikan bentuk
bentuk dan penampilan yang menarik.

B.BAHAN PENYUSUN MORTAR


SEMEN
Semen yang bisa digunakan adalah semen Portland yaitu semen hidrolik yang
dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik dan
bahan tambahan berbentuk kalsium sulfat. Semen Portland adalah jenis yang paling
umum dari semen yang digunakan seluruh dunia karena merupakan bahan dasar
mortar.

3
AGREGAT HALUS
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton atau mortar. Agregat menempati sebanyak kurang lebih 70% ari
volume beton atau mortar. Oleh karena itu, sifat sifat agregat sangat mempengaruhi
sifat sifat mortar yang dihasilkan.
Agregat halus disebut pasir, bsik berupa pasir alami yang diperoleh langsung dari
sungai atau tanah galian, atau dari hasil pemecahan bau. Agregat halus adalah
agregat dengan ukuran butir lebih kecil dari 4,75mm.

AIR
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan
pembuatan mortar harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan bahan
yang dapat menurunkan kualitas mortar. Air untuk keperluan pembuatan beton
maupun mortar foam tidak boleh mengandung bahan bahan yang dpat
menghalangi pengerasan semen atau dapat merusak beton itu sendiri.
Misalnay,lumpur, tanah liat, zat organik, dan bahan bahan yang terlarut seperti
garam sulfat , klorida, asam dan basa.
Faktor Air Semen ( FAS )
Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi FAS, semakin rendah mutu kekuatan
beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa
kekuatan beton semakin tinggi. Ada batas batas dalam hal ini. Nilai FAS yang
rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan,yaitu kesulitan dalam
pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya menyebabkan mutu beton
menurun.Umumnya nilai FAS minimum yang diberikan sekitar 0,4 dan maksimum
0,65. Rata rata ketebalan lapisan yang memisahkan antar partikel dalam beton
sangat tergantung pada factor air semen yang digunakan dan kehalusan butir
semennya (Mulyono,2005).

4
KUAT TEKAN
Kuat tekan didapatkan melalui tata cara pengujian standar menggunakan mesin uji
dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan
beban tertentu atas benda uji silinder maupun kubus sampai hancur. Tata cara
pengujian yang umumnya dipakai adalah standar ASTM C39 86. Kuat tekan beton
dihitung dengan membagi kuat tekan maksimum yang diterima benda uji selama
pengujian dengan luas penampang mekintang.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kandungan Zat Kimia yang Terdapat Dalam Plastik


Botol plastic mungkin berisi minuman yang bebas dari mikroorganisme,
tetapi bahan kimia dari resapan bahan plastic bisa melakukan apa saja yang
banyak merugikan sebagai agen infeksius. Banyak bahan kimia yang tidak
mempunyai sifat tosit akut, yang berarti bahwa minum tingkat rendah mereka
tidak akan menyebabkan kerusakan langsung.
Namun, bahayanya adalah bahwa mereka adalah apa yang
disebutpengganggu endokrin. Bahan kkimia ini dapat berperilaku seperti
hormone yang secara alamiah terjadi dalam tubuh.. mereka mengikat protein
yang biasanya mengikat hormone untuk,yang dapat memblokir aktivitas
protein atau mengubah protein pada waktu yang salah. Bahan kimia umum
dari botol plastic termaksud bisphenol A(BPA),FTALAT,FUMARAT DAN
MALEAT.

a.BPA

Bisfenol A telah menerima banyak perhatian karena telah dikaitkan


dengan banyak masalah kesehatan. Pada pria, kadar BPA tinggi berhubungan
dengan jumlah sperma rendah dan pembesaran kelenjar prostat. Pada wanita,
kadar BPA tinggi berhubungan dengan kromosom yang bermutasi pada telur
dan pertumbuhan prekanker pada payudara. BPA juga telah dikaitkan dengan
obesitas dan resisitensi insulin. BPA terdeteksi pada 93 % dari popukasi
umum. Plastic yang berisi nomor daur ulang 3,6,dan 7 mengandung banyak
BPA dantidak boleh digunakan sebagai wadah makanan atau minumn.(Ricky
Marpaung, 2006)

6
b. FTALAT

Ftalat adalah jenis bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik
fleksibel, namun kuat. Mainan anak-anak dapat berisi ftalat. Namun, ftalat
juga dapat ditemukan dalam produk kecantikan. Jalur utama yang dilalui
orang yang terkena ftalat adalah makan dan minum dari wadah yang
mengandung bahan kimia tersebut. Ftalat diketahui anti-androgen, yang
berarti mereka memblokir aktivitas hormon yang sangat penting untuk
kesehatan pria. Pria infertil dengan tingkat tinggi ftalat juga telah mengalami
mutasi DNA sperma, jumlah sperma rendah dan sperma yang abnormal.

c.Fumarat dan maleat


Sebuah studi dalam jurnal PLoS ONE diuji untuk bahan kimia dalam 18
merek air kemasan. Para peneliti menemukan 24.520 bahan kimia yang bisa
berperilaku seperti hormon. Yang mengherankan, air keran kurang mampu
mengaktifkan protein hormon dari botol air. Di antara bahan kimia yang ditemukan
dalam air kemasan adalah jenis bahan kimia yang disebut fumarat atau maleat.
Fumarat dan maleat digunakan dalam proses pembuatan botol plastik. Mereka
memiliki kegiatan anti-estrogenik dan anti-androgenik, yang berarti mereka
mengganggu baik hormon reproduksi wanita dan laki-laki,tetapi zat tersebut baik
untuk konstruksi bangunan zat tersebut berguna untuk waktu pegikatan semen
agacepat mengeras.(Huang,dan Drnevich,1982)

7
d.Pengganggu endokrin
Bahan kimia dalam plastik mempengaruhi kesehatan laki-laki dan perempuan
dengan mempengaruhi hormon reproduksi. Pada wanita, jenis hormon yakni
estrogen, dan pada laki-laki mereka adalah androgen. Hormon ini terlibat dalam
bagaimana otak berkomunikasi dengan organ reproduksi dan diklasifikasikan
sebagai hormon steroid, yang berasal dari kolesterol. Hormon steroid dapat
menyebar secara langsung melalui membran sel dan mengikat protein yang disebut
reseptor hormon nuklir. Setelah mengikat steroid, reseptor hormon nuklir
diaktifkan dan masuk ke nukleus ke sel dimana DNA berada. Hormon nuklir
mengaktifkan gen tertentu dan mematikan yang lainnya dalam upaya terkoordinasi
untuk mengubah perilaku sel. Bahan kimia yang mengganggu endokrin dapat
menyambungkan kembali sel untuk melakukan hal-hal yang salah.(Terzaghi dan
Peck, 1967).

8
B.Prosedur Pengujian Kuat Tekan Mortar

a. Prosedur pelaksanaan:
Nama : Uven Sanjay
Hari/Tanggal (pembuatan mortar) : 18 JULI 2016
Hari/Tanggal (pengujian kuat tekan) : 21 JULI 2016
b. prosedur penelitian

1.1 Peralatan :
1. Sarung tangan karet
2. Mesin pengaduk
3. Timbangan
4. Spatula
5. Mesin penekan
6. Cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm
7. Tongkat pemadat

1.2 Bahan :
1. Semen Portland
2. Air suling
3. Potongan plastic

1.3Persiapan :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan

2. Siapkan plastic

3. Perbandingan komposisi bahan untuk semua jenis semen porland. Table


1. Kebutuhan bahan untuk membuat benda uji kubus mortar

9
BAHAN - BAHAN BANYAK( GRAM)
1. SEMEN PORTLAND 500
2. POTONGAN PLASTIK 170 -190
3. AIR SULING 360

c. Prosedur pengujian ;

Persiapan pasta semen :

1. Timbang semen,potongan plastik dan air sesuai dengan tabel 1

10
2. Masukkan air suling ke dalam mesin pengaduk

3. Lalu masukkan semen ke dalam mesin pengaduk

4. mesin pengaduk selama 30 detik dengan kecepatan 140 rpm

5. Masukkan pasir perlahan lahan sambil mesin pengaduk dijalankan dengan


kecepatan 140 rpm selama 30 detik.

6. Hentikan mesin pengaduk, pindahkan kecepatan menjadi 285 rpm dan


jalankan selama 30 detik.

11
7. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sambil bersihkan mortar yang ada
pada dinding mesin pengaduk, selanjutnya mesin ditutup selama 75 detik.

8. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan 285 rpm selama 60 detik.

9. Biarkan adukan selama 90 detik.

10. Jalankan mesin dengan kecepatan 285 rpm selama 15 detik

d. Pencetakan benda uji :

1. 30 detik setelah pengadukan, masukkan mortar kedalam cetakan kubus 5 x 5


x 5 cm. cetakan diisi dalam 2 lapisan, dimana setiap lapisan dipadatkan
dengan menumbuk sebanyak 32 kali dalam waktu 10 detik dan keseluruhan
pencetakan tidak boleh melebihi 2 menit.

2. Ratakan permukaan mortar, lalu simpan di tempat lembab selama 24 jam.

12
3. Bukalah cetakan dan rendam dalam air bersih , lalu uji kuat tekan mortar pada
umur 3 hari.

13
4.Setelah direndam lalu mortar di timbang

Mortar 1 Mortar 2 Mortar 3

e. Perhitungan ;

Kuat Tekan Mortar = P/A

P = Beban hancur (kg)


A= Luas bidang kontak (cm^2)

14
C. Kuat Tekan yang dihasilkan dari Penelitian

SAMPLE GAMBAR SAMPLE BERAT GAMBAR KUAT KUAT


(gram) TEKAN TEKAN
(P)

1. 255,05 35 KN
2. 237,30 27 KN
3. 255,10 47 KN

16
17
D. KUAT TEKAN DENGAN MENGGUNAKAN PASIR
18

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang saya lakukan penggunaan plastic dalam campuran
pembuatan mortar menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan pasir dan mortar dengan kuat tekan diatas 35 KN sudah layak
digunakan untuk konstruksi. Penggunaan plastic dalam pembuatan mortar akan
lebih ekonomis, karena plastic mudah didapat dan harga yang lebih murah, kuat
tekan standard untuk mortar adalah 50 KN, dan saya telah mendapatkan kuat tekan
sebesar 47 KN. Hal ini di karenakan dalam pembuatan mortar semen harus dalam
keadaan baik dan tidak menggumpal, jika semen yang digunakan menggumpal,maka
hasil kuat tekan akan di bawah standard,dan air yang digunakan untuk merendam
mortar adalah harus air yang bersih agar tidak ada zat zat kimia yang meresap pada
mortar.berat mortar tidak berbanding lurus dengan kuat tekannya, mortar yang berat
namun menghasilkan kuat tekan yang kecil diakibatkan karena pada proses
penumbukan dalam cetakan tidak rapat sehingga menghasilkan rongga pada mortar
dan air direndam pada air yang keruh sehingga zat zat kimia yang terdapat pada air
tersebut diserap oleh mortar.dengan menggunakan platstik maka campuran akan
lebih padat karena plastic yang permukaannya licin dapat ditutupi dengan
semen,sehingga menghasilkan mortar yang tanpa pori.

B.SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , dapat diberikan saran, antara lain :
1) Hasil kuat tekan pada penelitian ini masih tergolong standard yaitu pada umur
3 hari. Untuk mencapai mutu yang lebih baik perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang mortar. Misalnya dengan subsitusi plastic atau penambahan zat
adiktif.
2) Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan butiran plastic yang
lebih padat, permukaan kasar dan kuat.

19
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusumadi,M.T, 2014. PENGUJIAN BAHAN 1, Politeknik Negeri Medan,
Medan.
2. Surbakti, A., 1994. Teknologi Beton Dalam Prektek, Institut Teknologi
Sepuluh November, Surabaya.
3. Tim Unsri, Pedoman Pelaksanaan Praktikum Bahan atau Beton ,
Universitas Sriwijaya.
4. Rachman, Abdul dkk. 2008. Pembuatan Bata Beton untuk Diterapkan di
IKM Bahan Bangunan. Jurnal Bahan Galian Industri Vol. 12 No.33 April
2008:10-16.
5. Mulyono, T.2003. Teknologi Beton, Andi Offset, Yogjakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai