MODUL : FILTRASI
Oleh :
Kelompok : VII
Kelas : 3B
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Operasi filtrasi dengan alat filter media butiran secara luas digunakan untuk
memindahkan padatan tersuspensi dari dalam air yang merupakan komponen utama penyebab
sifat keruh pada air. Bentuk padatan tersuspensi dapat berasal dari sumber air ataupun sebagai
hasil dari proses kimia seperti proses koagulasi-flokulasi, presipitasi kimia dan lainnya.
Pemindahan padatan tersuspensi dari dalam air dengan operasi filtrasi media butiran
merupakan lanjutan dari pemindahan suspense masih mengandung suspense cukup tinggi.
Selain itu operasi filtrasi media butiran juga digunakan untuk keperluan pemindahan suspense
yang terkandung dari sumber air langsung pada kasus-kasus tertentu, ataupun untuk
pemindahan yang terkandung dalam efluen proses bioligi dalam pengolahan air limbah.
Secara umum filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk
memisahkan bahan pengotor (partikulat) yang terdapat dalam air. Pada prosesnya air
merembes dan melewati media filter sehingga akan terakumulasi pada permukaan filter dan
terkumpul sepanjang kedalaman media yang dilewatinya. Filter juga mempunyai kemampuan
untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk didalamnya algae, virus, dan koloid-
koloid tanah.Pada filtrasi dengan media berbutir, terdapat mekanisme filtrasi sebagai berikut
(Mary Selintung, 2012) :
a. Penyaringan secara mekanis (mechanical straining)
b. Sedimentasi
c. Adsorpsi atau gaya elektrokinetik
d. Koagulasi dalam filter bed
e. Aktivitas biologis
Menurut Baker (1948), catatan tertulis paling awal tentang pengolahan air, sekitar tahun
4000 SM, menyebutkan filtrasi air melalui pasir dan kerikil. Walaupun sejumlah modifikasi
telah dibuat dengan cara yang aplikasi, filtrasi tetap menjadi salah satu teknologi mendasar
terkait dengan pengolahan air. Digunakannya media filter atau saringan karena merupakan
alat filtrasi atau penyaring yang memisahkan campuran solida likuida dengan media porous
atau material porous lainnya guna memisahkan sebanyak mungkin padatan tersuspensi yang
paling halus. Dan penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid
dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan sebagai proses awal (primary treatment).
Menurut Tjokrokusumo (1995), pada pengolahan air baku dimana proses koagulasi
tidak perlu dilakukan, maka air baku langsung dapat disaring dengan saringan jenis apa saja
termasuk pasir kasar. Karena saringan kasar mampu menahan material tersuspensi dengan
penetrasi partikel yang cukup dalam, maka saringan kasar mampu menyimpan lumpur dengan
kapasitas tinggi. Karakteristik filtrasi dinyatakan dalam kecepatan hasil filtrat. Masing-masing
dipilih berdasarkan pertimbangan teknik dan ekonomi dengan sasaran utamanya, yakni
menghasilkan filtrat yang murah dengan kualitas yang tetap tinggi. Dikarenakan juga karena
air olahan yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan
yang larut dan menghasilkan endapan, maka bahan-bahan tersebut dapat dipisahkan dari
cairan melalui filtrasi. Apabila air olahan mempunyai padatan yang ukuran seragam maka
saringan yang digunakan adalah single medium. Sebaliknya, jika ukuran padatan beragam
maka digunakan saringan dual medium atau three medium (Kusnaedi, 1995), seperti terlihat
pada gambar 2.1.
Dalam industri, filtrasi meliputi operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang lebih kompleks. Media filter pada umumnya berupa pasir silica, zeolite dan
karbon aktif yang dalam penggunaanya dapat ditempatkan secara terpisah atau digabung.
Ukuran media filter sangat berpengaruh pada proses filtrasi, semakin kecil ukuran partikel,
proses filtrasi semakin baik/air yang dihasilkan semakin jerinih.
Proses penyaringan merupakan bagian dari pengolahan air yang pada prinsipnya
adalah untuk mengurangi bahan-bahan organik maupun bahan-bahan anorganik yang berada
dalam air. Penghilangan zat padat tersuspensi denggan penyaringan memiliki peranan
penting, baik yang terjadi dalam pemurnian air tanah maupun dalam pemurnian buatan di
dalam instalasi pengolahan air. Bahan yang dipakai sebagai media saringan adalah pasir yang
mempunyai sifat penyaringan yang baik, keras dan dapat tahan lama dipakai bebas dari
kotoran dan tidak larut dalam air.
Pada saat operasi, fluida mengalir dari atas ke bawah melalui kolom berisi media
filter, sehingga fluida yang keluar dari filter mempunyai kualitas relative jernih daripada
sebelum melalui media filter. Pada suatu saat media filter akan mengalami kejenuhan
(saturated), sehingga perlu diregenerasi dengan menggunakan air bersih (aliran dari bawah ke
atas).
Untuk pengolahan air, susunan media filter (dari atas ke bawah), biasanya berisi ijuk
(untuk menahan kotoran/partikel padatan), kemudian silica (ukuran kecil), silika ukuran lebih
besar, karbon aktif dan yang paling bawah berisi gravel
Gravel = 0,5-2,0 cm
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
5 Flokulan
(Polimer)
Mencatat waktu yang diperlukan pada saat cairan melalui media filter sampai saat
cairan keluar dari kolom
Mengukur volume filtrat (efluent) dan konsentrasi zat organik pada setiap periode
tertentu
Selintung, Mary dan Suryani Syahrir. 2012. Studi Pengolahan Air Melalui Media Filter
Pasir Kuarsa (Studi Kasus Sungai Malimpung). Makassar: Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Unhas. (online) :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=94479&val=2170 (10 September
2017)