Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018

MODUL : FILTRASI

PEMBIMBING : Emma Hermawati

Oleh :

Kelompok : VII

Nama : 1. Sariwulan 151411057

2. Satria Ardiawardana 151411058

3. Siti Nazmiati 151411059

4. Sunsun Sugianto 151411060

Kelas : 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Operasi filtrasi dengan alat filter media butiran secara luas digunakan untuk
memindahkan padatan tersuspensi dari dalam air yang merupakan komponen utama penyebab
sifat keruh pada air. Bentuk padatan tersuspensi dapat berasal dari sumber air ataupun sebagai
hasil dari proses kimia seperti proses koagulasi-flokulasi, presipitasi kimia dan lainnya.
Pemindahan padatan tersuspensi dari dalam air dengan operasi filtrasi media butiran
merupakan lanjutan dari pemindahan suspense masih mengandung suspense cukup tinggi.
Selain itu operasi filtrasi media butiran juga digunakan untuk keperluan pemindahan suspense
yang terkandung dari sumber air langsung pada kasus-kasus tertentu, ataupun untuk
pemindahan yang terkandung dalam efluen proses bioligi dalam pengolahan air limbah.

1.2 Tujuan Praktikum


Setelah praktikum dilakukan di laboratorium, mahasiswa dapat :
1. Menentukan ukuran media filter yang sesuai untuk proses filtrasi
2. Menentukan laju optimum pada proses filtrasi
3. Menentukan efisiensi penurunan konsentrasi
4. Menghitung kapasitas penurunan konsentrasi terhadap volume media filter
BAB II
LANDASAN TEORI

Secara umum filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk
memisahkan bahan pengotor (partikulat) yang terdapat dalam air. Pada prosesnya air
merembes dan melewati media filter sehingga akan terakumulasi pada permukaan filter dan
terkumpul sepanjang kedalaman media yang dilewatinya. Filter juga mempunyai kemampuan
untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk didalamnya algae, virus, dan koloid-
koloid tanah.Pada filtrasi dengan media berbutir, terdapat mekanisme filtrasi sebagai berikut
(Mary Selintung, 2012) :
a. Penyaringan secara mekanis (mechanical straining)
b. Sedimentasi
c. Adsorpsi atau gaya elektrokinetik
d. Koagulasi dalam filter bed
e. Aktivitas biologis
Menurut Baker (1948), catatan tertulis paling awal tentang pengolahan air, sekitar tahun
4000 SM, menyebutkan filtrasi air melalui pasir dan kerikil. Walaupun sejumlah modifikasi
telah dibuat dengan cara yang aplikasi, filtrasi tetap menjadi salah satu teknologi mendasar
terkait dengan pengolahan air. Digunakannya media filter atau saringan karena merupakan
alat filtrasi atau penyaring yang memisahkan campuran solida likuida dengan media porous
atau material porous lainnya guna memisahkan sebanyak mungkin padatan tersuspensi yang
paling halus. Dan penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid
dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan sebagai proses awal (primary treatment).

Menurut Tjokrokusumo (1995), pada pengolahan air baku dimana proses koagulasi
tidak perlu dilakukan, maka air baku langsung dapat disaring dengan saringan jenis apa saja
termasuk pasir kasar. Karena saringan kasar mampu menahan material tersuspensi dengan
penetrasi partikel yang cukup dalam, maka saringan kasar mampu menyimpan lumpur dengan
kapasitas tinggi. Karakteristik filtrasi dinyatakan dalam kecepatan hasil filtrat. Masing-masing
dipilih berdasarkan pertimbangan teknik dan ekonomi dengan sasaran utamanya, yakni
menghasilkan filtrat yang murah dengan kualitas yang tetap tinggi. Dikarenakan juga karena
air olahan yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan
yang larut dan menghasilkan endapan, maka bahan-bahan tersebut dapat dipisahkan dari
cairan melalui filtrasi. Apabila air olahan mempunyai padatan yang ukuran seragam maka
saringan yang digunakan adalah single medium. Sebaliknya, jika ukuran padatan beragam
maka digunakan saringan dual medium atau three medium (Kusnaedi, 1995), seperti terlihat
pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Tipe Penyaringan Pasir

Dalam industri, filtrasi meliputi operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang lebih kompleks. Media filter pada umumnya berupa pasir silica, zeolite dan
karbon aktif yang dalam penggunaanya dapat ditempatkan secara terpisah atau digabung.
Ukuran media filter sangat berpengaruh pada proses filtrasi, semakin kecil ukuran partikel,
proses filtrasi semakin baik/air yang dihasilkan semakin jerinih.

Proses penyaringan merupakan bagian dari pengolahan air yang pada prinsipnya
adalah untuk mengurangi bahan-bahan organik maupun bahan-bahan anorganik yang berada
dalam air. Penghilangan zat padat tersuspensi denggan penyaringan memiliki peranan
penting, baik yang terjadi dalam pemurnian air tanah maupun dalam pemurnian buatan di
dalam instalasi pengolahan air. Bahan yang dipakai sebagai media saringan adalah pasir yang
mempunyai sifat penyaringan yang baik, keras dan dapat tahan lama dipakai bebas dari
kotoran dan tidak larut dalam air.
Pada saat operasi, fluida mengalir dari atas ke bawah melalui kolom berisi media
filter, sehingga fluida yang keluar dari filter mempunyai kualitas relative jernih daripada
sebelum melalui media filter. Pada suatu saat media filter akan mengalami kejenuhan
(saturated), sehingga perlu diregenerasi dengan menggunakan air bersih (aliran dari bawah ke
atas).

Ukuran Partikel 25-150 um 0,24-4 mm 2-6 mm


Nama Microstraining Macrostraining Fine Screening
Operasi Gravitasi atau vakum Gravvitasi Gravitasi

Untuk pengolahan air, susunan media filter (dari atas ke bawah), biasanya berisi ijuk
(untuk menahan kotoran/partikel padatan), kemudian silica (ukuran kecil), silika ukuran lebih
besar, karbon aktif dan yang paling bawah berisi gravel

Ukuran media filter di unit filtrasi adalah sebagai berikut:

Silica = 8-12 Mesh

Zeolite = 8-12 Mesh

Active carbon = 8-12 Mesh

Gravel = 0,5-2,0 cm
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan


No Alat Jumlah Bahan Spesifikasi
1 Turbidity-meter 1 Bentonit Powder
2 TDS-meter 1 Pasir Silika
3 pH-meter 1 Karbon
Aktif

4 Alat Titrasi 1 Zat Organik


(Berwarna)

5 Flokulan
(Polimer)

3.2 Prosedur Kerja


Mengisi bak umpan dengan air yang mengandung zat/bahan tersuspensi atau zat
organik tertentu sekitar 100 liter

Memposisikan umpan diatas kolom filtrasi atau menggunakan pompa umpan

Memastikan semua kran dalam keadaan terbuka

Mengalirkan cairan yang mengandung zat/bahan tersuspensi atau zat organik


(konsentrasi tertentu) ke dalam kolom bagian atas dengan debit tertentu

Mencatat waktu yang diperlukan pada saat cairan melalui media filter sampai saat
cairan keluar dari kolom

Mengukur volume filtrat (efluent) dan konsentrasi zat organik pada setiap periode
tertentu

Mencatat konsentrasi efluen pada setiap periode tertentu

Menghentikan percobaan ketika konsentrasi dalam aliran efluen mulai meningkat

Menggambarkan kurva hubungan antara terhadap volume efluen konsentrasi


efluen

Menentukan konsentrasi dan volume breaktrough secara grafis

Menghitung kapasitas media filter dari percobaan tersebut

Menganalisa dan membahas hasil percobaan yang telah dilakukan

Memberikan saran untuk percobaan tersebut.


BAB IV
HASIL PENGOLAHAN
4.1 Data Pengamatan
1. Berat Bentonit/kapur :
2. Debit air :
3. Volume kolom Filtrasi :
4. Volume Bak Filtrasi :
5. Volume Pasir Silika/Karbon aktif :
6. Kekeruhan Awal :
7. pH awal :

No Waktu Kekeruhan Konsentrasi,TDS Volume Efisiensi


(Menit) (NTU) (mg/l) Filtrat Penurunan
(Liter) Konsentrasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Rata-rata
DAFTAR PUSTAKA

Selintung, Mary dan Suryani Syahrir. 2012. Studi Pengolahan Air Melalui Media Filter
Pasir Kuarsa (Studi Kasus Sungai Malimpung). Makassar: Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Unhas. (online) :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=94479&val=2170 (10 September
2017)

Supiyanti,Desi.2015."Lapoan Filtrasi".dalam www.scribd.com (online) (10 September


2017)

Anda mungkin juga menyukai