Makalah Teknik Kontrol Otomatis
Makalah Teknik Kontrol Otomatis
Disusun Oleh :
Joyo Budiono (15212010066)
Semester V
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALANBUN
2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Karunia Rahmat &
Hidayah-Nya, sehingga Makalah Teknik Kontrol Otomatis ini dapat saya selesaikan.
Saya menyadari bahwa Makalah Teknik Kontrol Otomatisini jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan waktu, tenaga & kemampuan yang ada sehingga kritik & saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan.
Semoga Makalah Teknik Kontrol Otomatisini memberikan manfaat bagi pembaca,
terutama saya sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................................... 2
1.4 Sistimatika Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split .............................................................. 4
2.1 Pengertian Secara Umum Tentang Sistem Kontrol Otomatis ................................. 4
2.2 Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split ................................................................. 7
2.3 Komponen-Komponen Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split ........................... 9
2.4 Prinsip dan Proses Kerja Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split ....................... 13
KESIMPULAN .................................................................................................................. 14
3.1 Hasil Analisa Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split ......................................... 14
3.2 Kesimpulan dan Saran ........................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang sistem kontrol otomatis pada AC Split
2. Untuk mengetahui komponen dalam sistem kontrol otomatis pada AC Split
3. Untuk mengetahui cara kerja sistem kontrol otomatis pada AC Split
BAB 3. KESIMPULAN
3.1 Hasil Analisa Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split
3.2 Kesimpulan dan Saran
2
BAB II
SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA AC SPLIT
3
Mathematical tools/alat matematis yang digunakan antara lain:
Penyelesaian permasalahan dengan persamaan deferensial dan integral
Transformasi Laplace dan variable-variable kompleks.
Transformasi z untuk pengaturan diskrit
Dan berbagai tools dan konsep yang lebih advanced seperti fuzzy logic, neural
network control system dll.
4
2.1.2. Sistem Kendali Loop Tertutup
Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh
langsung terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga
sama bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada
sistem. Jadi sistem ini adalah sistem kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak
adalah selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (berupa sinyal keluaran dan
turunannya) yang diteruskan ke pengendali / controller sehingga melakukan aksi terhadap
proses untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati harga yang
diingankan.
Contoh sistem kendali loop tertutup:
a. Sistem Kendali Loop Tertutup Manual
Gambar 1.3 Sistem Kendali Loop Tertutup Manual dari Sistem Termal
5
b. Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
Gambar 1.4 Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
Gambar 1.5 Sistem Kendali Modern dari Sistem boiler untuk generator
6
2.2 Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split
AC atau Air Conditioning merupakan mesin pendingin yang sistem kerjanya
berdasarkan siklus refrigerasi kompresi uap.Dimana dalam siklus ini menggunakan
refrigerant sebagai fluida kerja untuk mendinginkan sebuah ruangan. Siklus refrigerasi
kompresi uap ini menggunakan empat komponen yang berperan penting dalam proses
kerjanya, diantaranya yaitu : kompressor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator.
Prinsip kerja siklus refrigerasi kompresi uap dapat dijelaskan dengan gambar 1.6 berikut
ini:
7
Udara dari ruangan diserap evaporator untuk di alirkan menuju ke
kompresor.Dikompresor refrigeran yang berupa gas dikompresi untuk dinaikkan
tekanannya sehingga gas yang awalnya bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan
tinggi dan temperatur yang tinggi.Refrigerant gas yang bertekanan tinggi ini kemudian
dialirkan menuju ke kondensor untuk didinginkan dan diubah menjadi cairan yang
bertekanan rendah. Refrigerant kemudian memasuki katub ekspansi, dimana tekanan
refrigerant turun drastis ke tingkat yang lebih rendah dan temperatur yang lebih rendah.
Refrigerant yang sudah berupa uap bertekanan rendah dan bertemperatur rendah ini
kemudian memasuki evaporator untuk didistribusikan keruangan yang dikondisikan.
8
2.3.2. Infrared Transceiver
Infrared transceiver adalahsistem yangterdiri atas infrared transmitter dan receiver
transmitter.Sinar infraredatau sinar infra merahmerupakansinar yangtaknampak.Sinar
inframerahmerupakan sinarelektromagnetik denganpanjanggelombangantara 700 nm
sampaidengan 1 mm. Dengan panjang gelombangini,sinar inframerahtakakan nampak
olehmatanamun radiasipanasyang dipancarkan masih dapatdirasakan.
Komunikasi infra merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah
sebagaipemancar dan modulpenerima sebagai penerimanya.Sinyal yang dipancarkan oleh
pengirim (transmitter)danditerimaoleh penerima(receiver), kemudiandikodekan
sebagaisebuah paket databiner.Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi
logika0dan1menjadikondisiadadantidak adasinyal carrier inframerahyangberkisar antara
30 KHz sempai dengan 40 KHz.
2.3.3. Relay
Relay adalah saklar elektronik yang didasarkan atas
elektrikdanmekanik.Kontrolelektrik diterapkan untukmendapatkangerakan
mekanik.Sebagaielektrik adalah komponen yang dikendalikan oleh arus.
Padadasarnya,relayterdiridari lilitan kawatpada suatuintibesilunakberubahdari
magnetyangmenarik ataumenolak suatu pegas sehinggakontakpunmenutupatau membuka.
Adabanyaktiperelay yangkontruksinya juga berbedatergantungjeniskontaknya.
Berdasarkan gambar 1.9 maka ada beberapa jenis relay yang dibedakan menurut
kontaknya.
1. Relay SPST (Single Pole SingleThrough)
Relaydengansatu induk saklardengansatu saluran kontak (normally closed).
2. Relay DPST (Double Pole SingleThrough)
SamasepertiSPSTtetapimempunyaidua buah saklar terpisah yang bekerjanya
serentak/bersamaandansatusalurankontak (normally closed)untuktiap saklar.
3. Relay SPDT (Single Pole Double Through)
9
Merupakan relay yang mempunyai satu induk saklar untuk menghubungkan dua saluran
kontak (normally closed dan normally open) yang dihubung bergantian.
4. Relay DPDT (Double Pole Double Through)
Sama seperti SPDT tetapi mempunyai dua buahsaklar terpisahyangbekerja serentak dan
duasaluran kontak (normally closed dan normally open) untuk tiap saklar.
11
9. Rangkaian otomatis reset saat daya dinyalakan.
10. Catu daya tunggal +5 volt.
2.4 Prinsip dan Proses Kerja Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split
Sebelum aktif atau mendapat inputan, rangkaian berada dalam kondisi
standby.Sensor suhu tetap bekerja meski tanpa inputan berupa password. Hal ini karena
sensor suhu LM35 hanya perlu inputan berupa power supply untuk dapat bekerja.
Sistem otomatisasi AC dikendalikan melalui remote control.Otomatisasi AC hanya
befungsi untuk menghidupkan dan mematikan AC saja (mengendalikan tombol ON/OFF
pada remote AC). Sistem ON-OF AC (Air Conditioner) ini menggunakan range
suhuantara 20 C sampai dengan 28C. Ketika suhuruang terdeteksi oleh sensor suhu
lebih dari28C, maka mikrokontroler akan memberikan instruksi kepada remote control
untuk meng-aktifkan AC. Sebaliknya, ketika suhu ruang kurang dari 20 C, maka
mikrokontroler akan memberikan instruksi kepada remote controluntuk menonaktifkan
AC.
Hasil pembacaan suhu ruang oleh sensor suhu kemudian ditampilkan di LCD 16x2
(M1632) danweb. Oleh karena itu, melalui web, suhu dapat dimonitoring secara online.
Selain menampilkan suhu ruang pada saat itu, AC juga dapat dikendalikan melalui web
(ON/OFF melalui web).
12
BAB III
KESIMPULAN
Dari tabel diatas pada durasi waktu <20 menit dapat dilihat bahwa lampu tidak menyala
karena pada Makalah ini dirancang lampuakan menyala jika objek berada dalam ruangan
20 menit. Pada durasi waktu 20 t< 50 menit, lampu menyala selama 30 menit. Pada
durasi waktu 50 t < 80 menit, lampu menyala selama 60 menit. Pada durasi waktu 80
t <110 menit, lampu menyala selama 90 menit. Pada durasi waktu 110 t< 140 menit,
lampu menyala selama 120 menit.Dari pengujian diatas telah diperoleh hasil yang sesuai
dengan perancangan yang telah dibuat yaitu mesin AC menyala sesuai dengan penggunaan
yang diinginkan.
14
3.1.3 Pengujian Motor Stepper Secara Half Step dan Full Step
Pengujian pada motor stepper untuk half step dan full step dilakukan pada variasi
sudut input antara 450sampai 3600. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 1.3 pengujian motor stepper half step dan full step
Pada pengujian untuk sudut sudutistimewa pada motor stepper, baik secara halfstep
maupun Full step, memiliki sudut hitung yang sama, tapi untuk sudut-sudut tertentu
perputaran motor stepper secara half step memiliki sudut hitung yang lebih presisi daripada
Full step, yaitu hasil pada half step lebih mendekati referensi yang diinginkan. Adanya
perbedaan antara sudut hitung dengan referensi sudut input yang diberikan antara half step
dan full step dikarenakan sudut putar tiap step yang berbeda, yaitu 0,90/step untuk half step
dan 1,80/step untuk full step.
15
3.2. Kesimpulan dan Saran
3.2.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Sensor PIR325 yang dilengkapi dengan fresnel lens dan pelindung mempunyai
jangkauan maksimal pendeteksian perubahan panas dalam hal ini yang berasal
dari radiasi panas tubuh manusia sejauh 10 meter.
2. Penyensoran dengan cara pemindaian (scanning) dapat mendeteksi keberadaan
orang di dalam ruangan walaupun orang tersebut tidak bergerak, karena sensor
yang bergerak akan menangkap panas tubuh manusia melalui 2 elemen sensor
dari PIR325 yang melewatinya.
3. Pada pengujian berdasarkan lama objek berada dalam ruangan telah diperoleh
hasil yang sesuai dengan perancangan pada sistem, yaitu lampu akan menyala
jika objek berada dalam ruangan 20 menit dan Pada durasi waktu 20 t < 50
menit, lampu menyala selama 30 menit; Pada durasi waktu 50 t < 80 menit,
lampu menyala selama 60 menit; Pada durasi waktu 80 t < 110 menit, lampu
menyala selama 90 menit; Pada durasi waktu 110 t < 140 menit, lampu
menyala selama 120 menit;
4. Pada pengujian motor stepper secara half step dan full step, besarnya sudut
hitung untuk sudut-sudut istimewa antara half step dan full step memiliki nilai
yang sama, tetapi untuk sudut-sudut tertentu half step memiliki sudut hitung
yang lebih presisi. Hal ini disebabkan karena besarnya sudut putar tiap step
yang beda, yaitu 0,90/step untuk half step dan 1,80/step untuk full step.
3.2.2. Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari pelaksaan tugas akhir ini adalah:
1. Sistem yang sudah dibuat masih dapat dikembangkan dan disempurnakan lagi,
misalnyapada bagian sensor agar dapat mempunyai jangkauan deteksi yanglebih
jauh lagi.
2. Makalah ini agar dapat diimplementasikan pada ruangan-ruangan yang
mempunyai mesin AC (Air Conditioner) sehingga dapat membantu dalam
usaha penghematan energi.
16