82 244 1 PB PDF
82 244 1 PB PDF
Salah satu produk oleokimia yang dapat diperoleh dari minyak jagung adalah asam lemak. Asam
lemak banyak digunakan dalam berbagai industri seperti industri kosmetik, plastik, cat, farmasi dan sabun.
Asam lemak didapat dari proses hidrolisa minyak nabati (minyak jagung/corn oil) secara enzimatik dengan
enzim lipase.
Untuk mendapatkan %Hidrolisa untuk asam lemak minyak jagung dapat dilakukan dengan proses
hidrolisa enzimatik menggunakan enzim lipase sebagai biokatalisator yang menghidrolisa trigliserida
menjadi asam lemak..
Variable yang digunakan pada penelitian ini adalah temperatur (30 oC, 40 oC, 50 oC,), Agitasi (100
rpm, 200 rpm, 300 rpm), konsentrasi enzim (0,03 gr, 0,06 gr, 0,09 gr) dan juga lamanya waktu hidrolisa (1
jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, 7 jam, dan 8 jam).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi enzim, maka % hidrolisa yang
dihasilkan semakin meningkat. Hasil % Hidrolisa terbesar (73,67 %) diperoleh pada waktu hidrolisa 5 jam,
agitasi 300 rpm dan temperatur 40 oC.
Dari analisa hasil penelitian didapatkan permodelan matematik yang mengarah pada penentuan
koefisien kapasitas., yang digunakan untuk mencari % hidrolisa secara teori.
1.5. Manfaat Penelitian Tabel 2.1. Thypical fatty acid profile data for
1) Memahami pengetahuan dasar tentang aplikasi refined corn oil
free enzim pada hidrolisa minyak nabati. Thypical fatty acid profile gram/100 g oil
2) Mengetahui kondisi optimum dalam proses Linoleic (polysaturated) 54 - 60
hidrolisa enzimatik minyak nabati. Linolenic (polysaturated) 1
3) Memberikan nilai tambah kepada minyak Palmitic (saturated) 11 - 13
jagung dengan metode Free Enzim, sehingga Stearic(saturated) 2-3
produk ini mempunyai nilai ekonomis, daya Oleic (monosaturated) 25 - 31
saing, serta daya guna yang tinggi.
4) Memberikan nilai tambah yang ekonomis 2.2. Enzim Lipase
terhadap penggunaan free enzim pada hidrolisa Enzim atau disebut juga fermen
minyak nabati agar persentase produk yang merupakan suatu golongan biologis yang sangat
dihasilkan lebih besar dari pada metode yang penting dari protein. Enzim disebut
lainya. biokatalisator karena semua perombakan zat
5) Menjadi informasi untuk diaplikasikan pada makanan dalam organisme hanya dapat terjadi
skala yang lebih besar. jika didalamnya terdapat enzim. Zat-zat yang
6) Mendapat model matematika dan konstanta diuraikan oleh enzim digolongkan sebagai
perpindahan massa sebagai fungsi parameter substrat. Fungsi enzim pada umumnya dapat
operasi dari sistem proses hidrolisa enzimatik merombak sesuatu zat dalam bentuk yang lebih
pada minyak nabati. kecil untuk kemudian diuraikan menjadi zat-zat
yang siap diresorpsi.
1.6. Hipotesis
1) Proses enzimatis pada dasarnya adalah Enzim dapat diklasifikasikan atas beberapa
serangkaian reaksi kimia sehingga kenaikan suhu bagian, antara lain :
akan meningkatkan kecepatan reaksi. 1. Esterase
2) Pengadukan sangat berpengaruh terhadap proses 2. Proteinase dan Peptidase
hidrolisa karena akan membantu terjadinya 3. Amidase
kontak antara enzim dan minyak (substrat). 4. Karbohydrase
3) Asam lemak bebas akan terbentuk seiring dengan 5. Oxidase
berjalannya waktu, baik karena aktifitas mikroba
maupun karena hidrolisa dengan bantuan katalis Aktifitas enzim tergantung pada :
enzim lipase. 1. Kadar (konsentrasi) dan jenis substrat
4) Kecepatan reaksi bergantung kepada konsentrasi Jika konsentasi substrat kecil, maka
enzim lipase. reaksinya ditentukan oleh substratnya, sehingga
tercapai keseimbangan antara kecepatan reaksi
II. TINJAUAN PUSTAKA dan konsentrasi substrat. Tetapi jika substratnya
dalam keadaan berlebih, maka reaksinya
2.1. Minyak Jagung tergantung pada jumlah enzim yang ada.
Pemanfaatan jagung yang dilakukan salah Kecepatan reaksi enzim tidak tergantung pada
satunya sekarang adalah minyak jagung yang konsentrasi substrat yang ada.
digunakan sebagai minyak makan (goreng). 2. Konsentrasi enzim
Minyak jagung (corn oil) mengandung asam lemak Kecepatan reaksi suatu enzim secara
tak jenuh yang tinggi. langsung dapat dipengaruhi oleh konsentrasi
enzim. Jika konsentrasi enzim lebih banyak
Neraca Massa
(net rate of mass efflux of A from control Permasalahan Model Matematik Mengarah
volume)+(net rate of accumutantion of A within pada Pencarian Nilai KL :
50
alkohol. Didihkan selama 30 menit. 40
T = 30 C
- Selanjutnya dinginkan dan tambahkan beberapa 30
T = 40 C
tetes indikator PP dan titrasilah kelebihan KOH 20
T = 50 C
ini dengan larutan standard 0,5 HCl.Untuk 10
% Hidrolis
penggunaan pada berbagai temperatur dapat dilihat 50
pada grafik : 40
30
0.03 g enzim
0.06 g enzim
20
80 0.09 g enzim
10
70
0
60 0 2 4 6 8 10
% Hidrolisa
50 Waktu (Jam)
40
100 rpm
30
200 rpm Grafik 4.4.1. Hubungan % hidrolisa dengan
20
10
300 rpm waktu pada berbagai konsentrasi enzim untuk
0 agitasi 300 rpm dan temperatur 40oC.
0 2 4 6 8 10
Waktu (Jam)
5.5. Perbandingan Hidrolisa Minyak
Grafik 4.2.1 Hubungan % hidrolisa dengan waktu Jagung dengan Enzim Lipase secara Praktek
pada berbagai agitasi untuk temperatur 40 oC dan dan Teori.
0.06 g enzim Seperti diketahui secara umum,
dibandingkan dengan praktek, nilai presentase
Dari grafik % hidrolisa mencapai kondisi optimum hidrolisa secara teori jauh lebih besar pada
pada pengadukan (agitasi) 300 rpm. berbagai variabel. Baik pada berbagai
temperatur yaitu pada 30 oC, 40 oC, dan 50 oC
5.3. Pengaruh Lamanya Waktu (Grafik 4.5.1. s/d 4.5.9). % Hidrolisa secara
Secara alami asam lemak bebas akan teori diperoleh dari perhitungan dengan
terbentuk seiring dengan berjalannya waktu, baik menggunakan Permodelan Matematika Proses
karena aktifitas mikroba maupun karena hidrolisa Hidrolisis Menggunakan Kolom Berpengaduk.
dengan bantuan katalis enzim lipase. Secara praktek % Hidrolisa dicapai
% Hidrolisa meningkat cepat pada 1 jam maksimum pada temperatur 40 oC, agitasi 300
pertama. Untuk setiap kenaikkan waktu, % rpm dan selama 5 jam sebesar 73,67 %, tetapi
Hidrolisa cenderung menigkat secara teratur pada perhitungan dengan permodelan
sampai 5 atau 6 jam yang merupakan waktu matematika (teori) % Hidrolisa dicapai
optimum untuk proses hidrolisa. Setelah waktu maksimum pada temperatur 40 oC, agitasi 300
optimum, % Hidrolisa cenderung akan menurun, rpm dan waktu selama 8 jam sebesar 99,148 %.
hal ini terjadi karena setelah dicapainya waktu Dari hasil yang didapat, pada praktek
optimum sebagian besar trigliserida di dalam maupun secara teori, % Hidrolisa dicapai
minyak telah menjadi fatty acid. maksimum pada temperatur 40 oC, hal ini sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa
temperatur optimal untuk hidrolisa enzimatik
T = 40 C Praktek
T = 50 C Praktek
60
T = 30 C Teori
T = 40 C Teori Sc
40
T = 50 C Teori
DAB.
20
0 C C RA
ln A AL t K L . a
CA CAL
0 2 4 6 8 10
CA CA0
Waktu (Jam)