Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN BARANG

No. Dokumen
No. Revisi

Tanggal Terbit

Halaman :
PEMERINTAH
KABUPATEN dr. Taruli Basana Ginting
NIP. 197104142008012003
SIMALUNGUN

Pengertian Pengelolaan sarana dan prasarana adalah kegiatan yang di tugaskan untuk
menerima,memelihara,menjaga dan memperbaiki serta mengusulkan perbaikan sarana dan
Prasarana yang ada di puskesmas Panombeian Panei.

Tujuan Agar sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Panei dapat terpelihara dengan baik sehingga
Dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan sesuai dengan misi Puskesmas Panombeian
Panei
Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di puskesmas
Panei
Panombeian Panei
Referensi Panei
Buku pedoman pelaksanaan pengelolaan barang
Buku manual administrasi barang daerah

Prosedur

Langkah-
langkah 1.Bendahara barang menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada
2.Betugas mencocokan buku induk inventaris dengan kartu inventaris di masing-masing ruangan.
3.Petugas melaporkan kepada kasubag TU apabila terjadi perubahankomposisi barang,baik
penambahan,mutasi mutasi maupun kerusakan.
4.Bagian rumahtangga mengusulkan perencanaan perbaikan dan pemeliharaan pada bendahara
barang.
5.bendahara barang melakukan pelaporan inventarisasi dan usulan perbaikan pemeliharaan
kepada kasubag TU.
6.kasubag TU meneruskan laporan serta usulan bendahara barangkepada kepala puskesmas.
7.Kepala puskesmas memberikan disposisi atas laporan yang diterma kepada kasubag TU.
8.Kasubag TU menyerahkan disposisi dari kepala puskesmas kepada bendahara barang dan
urusan rumah tangga.
9.Bendahara barang bersama rumah tangga menindaklanjuti dispisisi dari kepala puskesmas.
10. Bendahara barang mencatatat kembali sarana dan prasarana yang telah mengalami perubahan
/ perbaikan
11. Bendahara barang mengganti kartu inventaris ruangan sesuai buku inventaris barang yang
sudah diperbaharui
12. Bendahara barang membuat laporan keadaan sarana dan prasarana setiap bulan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten yang sebelumnya diketahui oleh kepala puskesmas
PLEYANAN IMUNISASI DI
PUSKESMAS
No. Dokumen : SPO/PP/II/Inventaris/2017
No. Revisi 0
Tanggal Terbit : 7 Februari 2017

Halaman : 2 dari 3
PEMERINTAH
KABUPATEN dr. Taruli Basana Ginting
NIP. 197104142008012003
SIMALUNGUN

1. Uji bendung positif.


2. Petekie, ekimosis purpura.
3. Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain.
4. Hematemesis atau melena.
a. Trombositopenia (trombosit<100.000 / ul)
b. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma:
1. Peningkatan hematrokit diatas 20% dibandingkan standard sesuai usia dan jenis
kelamin.
2. Penurunan hematrokit > 20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan
nilai hematrokit sebelumnya.
3. Tiada kebocoran plasma seperti ifusi pleura, asistes atau hipoproteinemia.
1. Petugas mengklasifikasikan derajat DBD.
Klasifikasi derajat DBD menurut WHO 1997 (setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi):
a. Derajat I: Demam disertai gejala yang tidak khas dan satu satunya manifestasi
perdarahan ialah uji bendung.
b. Derajat II: Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan
lain.
c. Derajat III: Terdapat kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambar, tekanan nadi
menurun/ hipotensi (20mmHg atau kurang), sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan
lembab.
d. Derajat IV: Syok berat, nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur.
2. Jika diperlukan petugas memberikan terapi simptomatik untuk menurunkan demam
(antiperetik).
Parasetamol Dosis dewasa 500 mg tiap 6-8 jam.
Dosis anak 10 mg/kg BB tiap 6-8 jam

3. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya:


a. Perjalanan penyakit dan tata laksananya, bahwa tidak ada obat untuk penanganan DBD,
terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit, penyakit akan sembuh
sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
b. Jika diperlukan, pemeriksaan laboratorium darah secara berkala.
c. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
d. Melakukan kegiatan 3M : Mengurus, Mengubur, Menutup.
PLEYANAN IMUNISASI DI
PUSKESMAS
No. Dokumen : SPO/PP/II/Inventaris/2017
No. Revisi 0
Tanggal Terbit : 7 Februari 2017

Halaman : 3 dari 3
PEMERINTAH
KABUPATEN dr. Taruli Basana Ginting
NIP. 197104142008012003
SIMALUNGUN

e. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
(Rumah Sakit) jika:
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
b. Terjadi komplikasi atau keadaan tubuh atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.
f. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
g. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi,
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
h. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientry.
i. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang sudah tercatat
dalam rekam medis ke data simpus.
Unit Terkait Unit BP-Umum.

Rekaman historis perubahan


Tgl. Mulai
No Isi perubahan
Diberlakukan
7 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai