Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN (SMK)

STUDI KASUS AKUISISI DANAMON : NILAI WAJAR

KP A
DISUSUN OLEH :
- LENY PUSPITASARI HANDOKO 130214032
- KANIA ESTER GUNAWAN-130214126
- MARCELLA JULIA SHIRA - 130214162

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Putu Anom Mahadwartha (PA)


Dr. Deddy Marciano (DM)
Bertha Silvia Sutejo SE., Msi (BS)
Julian Ferry Hermanto, S.Kom., M.M. (JF)

UNIVERSITAS SURABAYA

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

2017
STATEMENT OF AUTORSHIP

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tampa menyebutkan
sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah dijelaskan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata
ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme

Nama NRP
KANIA ESTER GUNAWAN 130214126
LENY PUSPITASARI HANDOKO 13021414032
MARCELLA JULIA SHIRA 130214162

Mata Kuliah : Seminar Manajemen Keuangan


Judul Tugas : STUDY CASE AKUISISI DANAMON : NILAI
WAJAR
Tanggal : 21 Mei 2017
Dosen PJMK : Dr. Putu Anom Mahadwartha (PA)

Surabaya, 21 Mei 2017

(Kania Ester Gunawan)


LATAR BELAKANG MASALAH

BEI melakukan suspend terhadap PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) karena
adanya transaksi di luar batas kewajaran dan memerlukan keterbukaan informasi dari BMDN.
Sehari setalah peristiwa itu, BEI mencabut suspend setelah BDMN mengirim surat yang
menyatakan DBS Group Holding menyediakan dana sebesar USD 7,2 miliar untuk melakukan
akusisi 63,73% saham BDMN yang dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH).
Sejak itu, pasar bereaksi positif terhadap rencana akusisi tersebut sehingga harga saham BDMN
meningkat dari Rp 4.600 (sebelum suspend) menjadi Rp 6.450 (setelah suspend dicabut) atau
naik sebesar 40,21%. Namun harga tersebut sempat merosot lagi di bawah Rp5.000 karena
belum ada kejelasan realisasi akuisisi terkait dengan regulasi dan otoritas keuangan kedua
Negara (Indonesia dan Singapura). Proses akuisisi tidak bisa berjalan cepat meskipun kedua
pihak telah mencapai kesepakatan karena adanya regulasi dan otoritas keuangan yang
melibatkan dua Negara yakni Indonesia melalui Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan
dan Singapura melalui Monetary Authority of Singapore. Sementara Ootoritas Keuangan 2
negara sedang mengkaji dan menentukan kebijakan skema akuisisi DBS terhadap BDMN,
pelaku pasar berusaha mengkaji lebih cermat informasi yang dapat digunakan untuk
meramalkan berapakah harga pasar yang wajar untuk saham BDMN sebelum dan setelah
akuisisi.

PROSPEK INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

Pada tahun 2012, Industri memiliki prospek baik. Sejumlah bank mampu mencatatkan
pertumbuhan laba yang baik yakni sebesar 20% sampai 30%. Selain itu, kredit bertumbuh di
atas 20% dan dana pihak ketiga meningkat berkisar di atas 20% bahkan untuk kelompok Bank
Pembangunan Daerah mencapai hampir 30% pertumbuhannya. Saham-saham emiten
perbankan termasuk disukai investor dalam dan luar negeri karena kinerja fundamental
meningkat. Pada tahun 2013, di tengah kondisi ekonomi global yang masih berkontraksi,
perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh hingga 6,3% dan ini menjadi peluang yang
cukup bagus bagi industri perbankan. Namun, industri perbankan tetap harus waspada dengan
sejumlah resiko ekonomi dan bisnis yang kemungkinan muncul, seperti debitur yang bergerak
dalam aktivitas ekspor, termasuk sektor komoditas seperti CPO dan batu bara dimana harga
komoditas CPO dan Batubara masih perlu diwaspadai gejolak harganya dan perlu diwaspadai
dampaknya kepada keuangan perusahaan nasabah, dan risiko kurs yang fluktuatif.
Peraturan Bank Indonesia nomor 14/8/2013 tentang kepemilikan perbankan
menyebutkan bahwa perusahaan perbankan asing bisa memiliki 40% kepemilikan suatu bank
di Indonesia dengan tidak menyalahi aturan sebelumnya mengenai single presence policy
(SPP), dan bisa menambahkan kepemilikannya lebih dari 40% dengan persyaratan ada
kewajiban untuk melaksanakan going public (bagi yang belum) dan menjual minimum 20%
kepemilikan bank yang diakusisi tersebut kepada investor public.

PERMASALAHAN

1. Berapakah harga pasar saham yang wajar bagi Danamon, dengan skenario dan asumsi:

a. BDMN tidak diakusisi

b. DBS menguasai 63,73% saham BDMN?

c. DBS menguasai 40% saham BDMN karena terkendala peraturan Bank Indonesia yang

membatasi kepemilikan asing maksimum 40%?

2. Berapakah nilai sinergi yang dihasilkan dari akuisisi tersebut? Apakah harga akuisisi

Rp 68,4 triliun lebih rendah atau lebih tinggi dari estimasi para investor bila tidak ada

akuisisi?

PEMBAHASAN

Asumsi yang digunakan untuk menghitung harga saham wajar Danamon:

CAPM
Beta 1.052116295
Rf (BI Rate) 5.75%
Market Return (Rm) 18.24%
MRP 12.49%
Cost of equity 18.89%

Inputs
Equity 28,733
Debt 106,846
Capital 135,579

WACC Historis
Wd 78.81%
We 21.19%
Kd 4.71%
Ke 18.89%
WACC 7.72%
Period 0 1 2 3 4
EBIT 3,084,863 3,239,106.15 3,401,061.46 3,571,114.53 3,749,670.26
Tax (681,174) (1,020,330) (1,369,531) (341,589) (677,612)
NOPAT 2,403,689 2,218,776 2,031,530 3,229,526 3,072,058
Change in Working Capital (286,362) (655,254) (1,964,217) (1,525,563) 263,715
Capital Expenditure (32,094) (83,621) (123,394) 14,623 (38,020)
Free Cash Flow 2,085,233 1,479,901 (56,081) 1,718,586 3,297,753
Terminal Value 121,240,928.56
Total Free Cash Flow 1,479,901.15 (56,080.54) 122,959,514.09
PV FCF 1,382,829.40 (48,964.80) 100,315,913.38
Firm's Value 101,649,777.98
Equity Value 101,649,777.98
EquityValue/share tidak akuisisi 5,716.44
EquityValue/share jika diakuisisi 63,73% 15,760.80
EquityValue/share jika diakuisisi 40% 9,527.40

Dari data-data, asumsi yang ada, serta perhitungan dengan metode DCF untuk

mengetahui nilai wajar dari saham BDMN, maka diperoleh harga sebesar Rp 5.716,44 per

lembar saham apabila BDMN tidak diakuisisi, sedangkan Rp 15.760,80 apabila bank DBS

mengakuisisi 63,73% saham BDMN, dan Rp 9.527.40 apabila bank DBS mengakuisisi 40%

saham BDMN.

Selain itu ada sinergi yang akan diterima oleh Bank Danamon maupun DBS apabila

akuisisi terjadi. Nilai sinergi yang akan diterima DBS apabila akuisisi dilakukan, yaitu:

Yang dimiliki Bank Danamon Yang dibutuhkan DBS


Bank Danamon menyiapkan layanan DBS berupaya menjadi bank untuk UKM,
nasabah UKM di 13 wilayah yang dengan strategi berfokus untuk UKM di
didukung oleh 1.010 karyawan. kawasan Asia.
Bank Danamon memiliki unit bisnis DBS melakukan pengembangan di bidang
Tresuri, pasar modal, dan lembaga Global Transaction Service (GTS) dan
keuangan. Treasury & Market (T&M).
Bank Danamon mendukung kegiatan Dengan mengakuisisi Danamon, akan
trade finance di indonesia dan memiliki memudahkan DBS dalam bertransaksi
layanan trade finance yang terbaik di pembayaran perdagangan antara negara
Indonesia selama 8 tahun berturut turut. Indonesia, Singapura, dan Hongkong.
Danamon merupakan bank terbesar ke 6 DBS butuh mengakuisisi bank di
di Indonesia. Indonesia yang memiliki jaringan yang
besar untuk penyeimbangan geografis di
Indonesia.
Bank Danamon memiliki sistem DBS akan mengembangkan sistem yang
wholesale yang berfokus pada nasabah. berbasis nasabah sehingga memudahkan
Pada tahun 2012 Danamon melayani nasabah bertransaksi.
lebih dari 8.400 orang di Indonesia.
Nilai sinergi yang akan diterima Bank Danamon apabila akuisisi dilakukan:

Yang dimiliki DBS Yang dibutuhkan Bank Danamon


Bank DBS telah mempunyai standarisasi Infrastruktur dan Teknologi yang dimiliki
perangkat lunak pada jaringan bank DBS bank Danamon ini masih kurang baik.
dan memudahkan pelayanan bank kepada sehingga dengan adanya akuisisi
nasabah diharapkan bisa memperbaiki sistem dari
Danamon.
DBS fokus kepada proses manajemen, Dengan diakuisisinya Danamon oleh
manusia dan budaya DBS, maka proses manajemen, manusia
dan budaya di Danamon akan lebih bagus
karena GCG yang dilakukan oleh DBS
telah terbukti sukses di Singapura dan
Hongkong.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis diatas, ditemukan bahwa harga saham wajar saham BDMN adalah sebesar

Rp 5.716,44 per lembar saham sementara harga penawaran DBS adalah sebesar Rp 7.000 per

lembar saham (berdasarkan berita: http://keuangan.kontan.co.id/news/kronologi-akuisisi-

bank-danamon-oleh-dbs). Selain itu, didapatkan bahwa nilai sinergi yang dihasilkan dari

akuisisi akan menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikian, keputusan yang

seharusnya diambil oleh Bank Danamon adalah menerima penawaran akuisisi DBS.
LAMPIRAN

COST OF DEBT

Cost Value Weight Weighted cost


Deposits from customers
Current account 2.43% 14,364 16.0% 0.39%
Saving 2.83% 27,142 30.2% 0.85%
Time Dposits 6.00% 48,391 53.8% 3.23%
Total 89,897 100% 4.47%
Deposits from other banks
Current account 4.08% 1,489 52.71% 2.15%
Time deposits and deposits on call 5.87% 715 25.31% 1.49%
Call money-Rupiah 4.57% 298 10.55% 0.48%
Call money-foreign currency 1.99% 193 6.83% 0.14%
Savings 3.99% 130 4.60% 0.18%
Total 2,825 100% 4.44%
Securities issued
Bond by parent entity 9.18% 2,744 88.40% 8.12%
MTN 9.72% 360 11.60% 1.13%
Total 3,104 100% 9.24%
Borrowings
Rupiah 7.94% 6,489 58.88% 4.68%
Foreign currency 1.95% 4,531 41.12% 0.80%
Total 11,020 100% 5.48%
Cost of Debt
Cost Value Weight Weighted cost
Deposit from customer 4.47% 89,897 84.14% 3.76%
Deposits from other banks 4.44% 2,825 2.64% 0.12%
Securities issued 9.24% 3,104 2.91% 0.27%
Borrowings 5.48% 11,020 10.31% 0.56%
Total 106,846 100% 4.71%

Anda mungkin juga menyukai