KP A
DISUSUN OLEH :
- LENY PUSPITASARI HANDOKO 130214032
- KANIA ESTER GUNAWAN-130214126
- MARCELLA JULIA SHIRA - 130214162
DOSEN PEMBIMBING :
UNIVERSITAS SURABAYA
2017
STATEMENT OF AUTORSHIP
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tampa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah dijelaskan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata
ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme
Nama NRP
KANIA ESTER GUNAWAN 130214126
LENY PUSPITASARI HANDOKO 13021414032
MARCELLA JULIA SHIRA 130214162
BEI melakukan suspend terhadap PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) karena
adanya transaksi di luar batas kewajaran dan memerlukan keterbukaan informasi dari BMDN.
Sehari setalah peristiwa itu, BEI mencabut suspend setelah BDMN mengirim surat yang
menyatakan DBS Group Holding menyediakan dana sebesar USD 7,2 miliar untuk melakukan
akusisi 63,73% saham BDMN yang dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH).
Sejak itu, pasar bereaksi positif terhadap rencana akusisi tersebut sehingga harga saham BDMN
meningkat dari Rp 4.600 (sebelum suspend) menjadi Rp 6.450 (setelah suspend dicabut) atau
naik sebesar 40,21%. Namun harga tersebut sempat merosot lagi di bawah Rp5.000 karena
belum ada kejelasan realisasi akuisisi terkait dengan regulasi dan otoritas keuangan kedua
Negara (Indonesia dan Singapura). Proses akuisisi tidak bisa berjalan cepat meskipun kedua
pihak telah mencapai kesepakatan karena adanya regulasi dan otoritas keuangan yang
melibatkan dua Negara yakni Indonesia melalui Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan
dan Singapura melalui Monetary Authority of Singapore. Sementara Ootoritas Keuangan 2
negara sedang mengkaji dan menentukan kebijakan skema akuisisi DBS terhadap BDMN,
pelaku pasar berusaha mengkaji lebih cermat informasi yang dapat digunakan untuk
meramalkan berapakah harga pasar yang wajar untuk saham BDMN sebelum dan setelah
akuisisi.
Pada tahun 2012, Industri memiliki prospek baik. Sejumlah bank mampu mencatatkan
pertumbuhan laba yang baik yakni sebesar 20% sampai 30%. Selain itu, kredit bertumbuh di
atas 20% dan dana pihak ketiga meningkat berkisar di atas 20% bahkan untuk kelompok Bank
Pembangunan Daerah mencapai hampir 30% pertumbuhannya. Saham-saham emiten
perbankan termasuk disukai investor dalam dan luar negeri karena kinerja fundamental
meningkat. Pada tahun 2013, di tengah kondisi ekonomi global yang masih berkontraksi,
perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh hingga 6,3% dan ini menjadi peluang yang
cukup bagus bagi industri perbankan. Namun, industri perbankan tetap harus waspada dengan
sejumlah resiko ekonomi dan bisnis yang kemungkinan muncul, seperti debitur yang bergerak
dalam aktivitas ekspor, termasuk sektor komoditas seperti CPO dan batu bara dimana harga
komoditas CPO dan Batubara masih perlu diwaspadai gejolak harganya dan perlu diwaspadai
dampaknya kepada keuangan perusahaan nasabah, dan risiko kurs yang fluktuatif.
Peraturan Bank Indonesia nomor 14/8/2013 tentang kepemilikan perbankan
menyebutkan bahwa perusahaan perbankan asing bisa memiliki 40% kepemilikan suatu bank
di Indonesia dengan tidak menyalahi aturan sebelumnya mengenai single presence policy
(SPP), dan bisa menambahkan kepemilikannya lebih dari 40% dengan persyaratan ada
kewajiban untuk melaksanakan going public (bagi yang belum) dan menjual minimum 20%
kepemilikan bank yang diakusisi tersebut kepada investor public.
PERMASALAHAN
1. Berapakah harga pasar saham yang wajar bagi Danamon, dengan skenario dan asumsi:
c. DBS menguasai 40% saham BDMN karena terkendala peraturan Bank Indonesia yang
2. Berapakah nilai sinergi yang dihasilkan dari akuisisi tersebut? Apakah harga akuisisi
Rp 68,4 triliun lebih rendah atau lebih tinggi dari estimasi para investor bila tidak ada
akuisisi?
PEMBAHASAN
CAPM
Beta 1.052116295
Rf (BI Rate) 5.75%
Market Return (Rm) 18.24%
MRP 12.49%
Cost of equity 18.89%
Inputs
Equity 28,733
Debt 106,846
Capital 135,579
WACC Historis
Wd 78.81%
We 21.19%
Kd 4.71%
Ke 18.89%
WACC 7.72%
Period 0 1 2 3 4
EBIT 3,084,863 3,239,106.15 3,401,061.46 3,571,114.53 3,749,670.26
Tax (681,174) (1,020,330) (1,369,531) (341,589) (677,612)
NOPAT 2,403,689 2,218,776 2,031,530 3,229,526 3,072,058
Change in Working Capital (286,362) (655,254) (1,964,217) (1,525,563) 263,715
Capital Expenditure (32,094) (83,621) (123,394) 14,623 (38,020)
Free Cash Flow 2,085,233 1,479,901 (56,081) 1,718,586 3,297,753
Terminal Value 121,240,928.56
Total Free Cash Flow 1,479,901.15 (56,080.54) 122,959,514.09
PV FCF 1,382,829.40 (48,964.80) 100,315,913.38
Firm's Value 101,649,777.98
Equity Value 101,649,777.98
EquityValue/share tidak akuisisi 5,716.44
EquityValue/share jika diakuisisi 63,73% 15,760.80
EquityValue/share jika diakuisisi 40% 9,527.40
Dari data-data, asumsi yang ada, serta perhitungan dengan metode DCF untuk
mengetahui nilai wajar dari saham BDMN, maka diperoleh harga sebesar Rp 5.716,44 per
lembar saham apabila BDMN tidak diakuisisi, sedangkan Rp 15.760,80 apabila bank DBS
mengakuisisi 63,73% saham BDMN, dan Rp 9.527.40 apabila bank DBS mengakuisisi 40%
saham BDMN.
Selain itu ada sinergi yang akan diterima oleh Bank Danamon maupun DBS apabila
akuisisi terjadi. Nilai sinergi yang akan diterima DBS apabila akuisisi dilakukan, yaitu:
KESIMPULAN
Dari hasil analisis diatas, ditemukan bahwa harga saham wajar saham BDMN adalah sebesar
Rp 5.716,44 per lembar saham sementara harga penawaran DBS adalah sebesar Rp 7.000 per
bank-danamon-oleh-dbs). Selain itu, didapatkan bahwa nilai sinergi yang dihasilkan dari
akuisisi akan menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikian, keputusan yang
seharusnya diambil oleh Bank Danamon adalah menerima penawaran akuisisi DBS.
LAMPIRAN
COST OF DEBT