Oleh:
Yogi Purnomo 3132739 (KP-A)
Mochammad Fauzi 3132177(KP-A)
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama NRP
Tanggal : 29/08/2016
Surabaya, 29/08/2016
(Yogi Purnomo)
A. Alur Kasus
Pada tanggal 18 Juni 2004, Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok
Perjanjian tersebut mengijinkan pembuatan air-cargo di RRT dan hak untuk mendarat
untuk penerbangan komersial di setiap bandara yang tersedia. FedEx dan UPS
merupakan dua perusahaan kargo yang berasal dari Amerika Serikat dan hanya kedua
(5x) daripada saham UPS. FedEx memiliki keberadaan terbesar di RRT dengan 11x
penerbangan dalam seminggu, dimana hampir 2x lebih banyak dari UPS. FedEx
melayani 220 kota di RRT dan terbang secara lansung melalui Beijing, Shenzhen, dan
Shanghai. Volume FedEx di RRT meningkat lebih dari 50% antara tahun 2003-2004.
Meskipun UPS tertinggal dari FedEx, UPS tetap perusahaan terbesar dalam hal
Dengan kasus tersebut maka muncul pertanyaan bagi investor untuk memilih
perusahaan, dimana (1) apa dampak dari persaingan kedua perusahaan tersebut?, (2)
perusahaan mana yang memiliki peforma terbaik?, (3) apakah peforma masa lalu
Sales Growth
oleh FedEx lebih tinggi daripada UPS,hal ini mungkin disebabkan karena
Tariff / Rate
Persaingan kedua perusahaan kargo ini juga terjadi dalam tarif yang
FedEx lebih kompetitif daripada tarif yang dikenakan oleh UPS. Sehingga
Pada Exhibit 2 terlihat bahwa FedEx memiliki pertumbuhan net income yang
lebih besar daripada UPS pada tahun 2003, dimana hal ini mungkin terjadi
C. Dampak Persaingan
kemungkinan untuk terciptanya inovasi inovasi baru dalam industri kargo karena
keduanya mau menjadi market leader, kemudian adanya potensi pasar hanya dimiliki
oleh kedua perusahaan ini saja dikarenakan ukuran dan jangkauan kedua perusahaan
ini yang membuat perusahaan kargo lainnya kesulitan untuk bersaing, dampak ketiga
yang mungkin terjadi adalah penurunan tarif kedepannya, karena untuk mengambil
D. Future Prospect
dominan. Dikarenakan pasar RRT yang baru saja dibuka untuk komersial, dan potensi
memenangkan persaingan. Tetapi hal ini tidak bisa dianggap pasti benar dikarenakan
adanya kemungkinan pasar RRT yang tidak sesuai dengan prediksi, karena pasar yang
belum mature maka dapat terjadi kemungkinan kemungkinan yang berisiko bagi
kedua perusahaan. Peforma masa lalu tidak dapat dijadikan acuan untuk kedepannya,
karena adanya perbedaan situasi dan kondisi yang terjadi pada masa lampau dan masa
depan.