Anda di halaman 1dari 10

PETROCADEMY

For internal use only

DRILLING I

A. Drilling Engineering
Essentially, a Drilling Engineer is in charge of drilling the well to produce oil or gas. Drilling
Engineers also develop, plan, cost and supervise operations necessary for drilling oil and
gas wells. They are involved from the initial stages of designing the well, through to
testing, completion and eventually, abandonment.
Drilling Engineers are typically involved in:
- Estimating the value and accessibility cost of the reserve
- Acquiring necessary property by lease
- Conducting a geological survey
- Designing a wellbore plan
- Providing a layout of the type of equipment required to reach the depth of the well.
Drilling Engineers work in office and field environments including well sites, which can be
on land, offshore or on mobile drilling units. They are employed either by the operating
oil company, specialist drilling contractors or a service company.

B. Drilling Operation
Prosedur/tahapan-tahapan dalam pemboran:
1. Persiapan tempat, meliputi:
- Pembuatan sarana transportasi
- Pembuatan mud pit
- Persiapan lubang sumur
- Pemasangan conductor pipe
- Persiapan sumber air
2. Pengiriman peralatan pada lokasi
3. Penunjukan kerja
Berikut adalah personel-personel yang bekerja dalam aktivitas pemboran:
PETROCADEMY
For internal use only

a) Company man, wakil dari perusahaan yang ada berada di tempat operasi
pemboran. Company man ini yang memutuskan segala kebijaksanaan
perusahaan selama operasi pemboran berlangsung.
b) Tool pusher, wakil dari kontraktor yang mahir dalam melaksanakan operasi
pemboran serta menguasai perlengkapan anjungan dan permesinan.
c) Driller, bertugas untuk mengawasi operasi pemboran dari meja pengontrol yang
ditempatkan dekat drawwork. Pengontrol ini menolong driller untuk
mengoperasikan perlengkapan yang digunakan serta memonitor operasi
pemboran yang sedang berlangsung.
d) Derickman, tugasnya adalah membantu driller selama operasi pemboran
berlangsung.
e) Rotary helper, sedikitnya harus terdiri dari dua atau tiga orang. Mereka yang
bertanggung jawab untuk menangani dan menjaga perlengkapan dan alat-alat
yang digunakan dalam operasi pemboran.
f) Motor man, yaitu orang yang bertanggung jawab pada prime mover agar
kebutuhan daya untuk setiap sistem terpenuhi.
g) Rig mechanic, bertugas memeriksa, memelihara, dan memperbaiki peralatan
mekanik pada rig.
h) Rig electrician, bertanggung jawab pada pemeriksaan dan pemeliharaan pada
generator listrik serta sistem pendistribusian.
i) Mud engineer, bertugas memeriksa sifat-sifat fluida pemboran serta
menentukan jenis fluida pemboran yang sesuai untuk digunakan.
j) Mud logger, bertugas untuk menilai suatu formasi yang telah dicapai dengan
melakukan pemeriksaan terhadap serpih pemboran.
k) Casing and cementing crew, bertugas merencanakan mengoperasikan, dan
memelihara peralatan-peralatan khusus yang digunakan selama operasi
pemasangan casing dan cementing.
4. Persiapan rig dan pendiriannya
5. Peralatan penunjang dan pemasangannya
PETROCADEMY
For internal use only

6. Persiapan akhir
- Persiapan lumpur pemboran
- Pengecekan tiap sistem
Setelah persiapan tersebut selesai, barulah proses pemboran dapat dimulai.

C. Sistem Pemboran
1. Hoisting System
Untuk menyediakan fasilitas dalam mengangkat, menahan, dan menurunkan
drillstring, casing string dan perlengkapan bawah permukaan lainnya dari dalam
sumur atau ke luar sumur.
Komponen utama:
(1) Derrick dan substructure
(2) Block dan tackle
(3) Drawwork

Hoisting system components


Dua jenis kegiatan yang menggunakan peralatan hoisting system pada operasi pemboran
adalah sebagai berikut.
PETROCADEMY
For internal use only

1. Making connection, yaitu proses penyambungan rangkaian drillstring.


Berhubungan dengan proses penambahan sambungan drillpipe untuk
penembusan yang lebih dalam.
2. Tripping out dan tripping in, yaitu proses mencabut dan menurunkan rangkaian
stringuntuk mengganti kombinasi peralatan pemboran di bawah permukaan.

Rig floor
Rig floor berfungsi untuk menyediakan ruang kerja di bawah lantai rig untuk pressure
control valve (blowout preventer). Lantai rig umumnya lebih tinggi dari permukaan
tanah dengan menempatkan substruktur. Substruktur harus dapat menopang beban
rig dan seluruh peralatan yang ada di atas lantai rig.
Istilah-istilah pada rig floor:
- Rotary table Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan menggantung
drillstring.
- Rotary drive Peralatan yang berfungsi meneruskan daya dari drawworks ke
rotary table.
- Drawwork Mekanisme hoisting system pada rotary drilling rig, otak dari derrick
- Driller console Panel pusat instrumentasi dari rotary drilling rig.
- Drillpipe tong Kunci besar yang dipakai untuk memutar bagian drillstring
untuk menyambung dan melepas bagian-bagian drillstring.
- Mouse hole Lubang di samping rotary table untuk meletakan drillpipe untuk
disambungkan ke kelly dan drillstem.
- Rat hole Lubang di samping derrick di rig floor untuk meletakkan kelly pada saat
tripping in atau tripping out.

Block and Tackle


Terdiri dari:
- Crown Block katrol diam yang terletak di atas derrick
- Travelling Block Katrol yang bergerak naik dan turun sambal bergantung di bawah
PETROCADEMY
For internal use only

crown block, tempat melilitkan drilling line


- Drilling line Tali Baja yang berfungsi menghubungkan semua komponen dalam
hoisting system.
- Hook Peralatan berbentuk kait besar yang terletak di bawah traveling block
untuk menggantungkan swivel dan drillstem selama proses pengeboran
berlangsung.
- Elevator Suatu penjepit yang sangat kuat untuk memegang drillpipe dan drill
collar sehingga dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari dan ke dalam lubang bor.

2. Circulating System
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah mengangkat serpihan cutting dari dasar
sumur ke permukaan
Peralatan utama pada circulating system adalah:
- Mud pump untuk memompa fluida pemboran dengan tekanan tinggi
- Mud pits suatu kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan
- Mud mixing equipment Suatu peralatan yang berfungsi untuk
mencampurkan bahan-bahan atau material pada lumpur dengan
menggunakan mixing hopper
- Contaminant Removal Peralatan yang berfungsi untuk membersihkan fluida
pemboran yang keluar dari lubang sumur setelah disirkulasikan, terdiri dari:
1. Mud gas separator, berfungsi memisahkan gas dari fluida pemboran.
2. Shale shaker, berfungsi memisahkan cutting berukuran besar dari fluida
pemboran.
3. Degasser, berfungsi memisahkan gas dari fluida pemboran secara kontinu.
4. Desander, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran.
5. Desilter, berfungsi memisahkan fluida pemboran dari partikel yang lebih kecil
dari pasir.
PETROCADEMY
For internal use only

3. Rotating System
Rotary system termasuk semua peralatan yang digunakan untuk mentrasmisikan
putaran meja putar ke bit.
Bagian utama dari rotary system:
- Swivel sebagai penahan beban drillstring dan bagian statis pada drillstring
yang berputar
- Kelly pipa pertama di bawah swivel, bentuknya dapat berupa segi empat atau
segi enam sehingga akan memudahkan rotary table untuk memutar rangkaian di
bawahnya
- Rotary Drive meneruskan daya dari drawworks ke rotary table
- Rotary Table memutar drillstring melalui kelly, dan untuk menggantung
drillstring.
- Drillpipe pipa baja yang digantung di bawah kelly untuk mentransmisikan
putaran ke bit
- Heavy weight drillpipe mengurangi kerusakan pipa dengan adanya zona transisi,
mengurangi penggunaan drill collar, menghemat biaya directional drilling,
mengurangi torque dan kecenderungan perubahan kemiringan.
- Drill collar menambah beban yang terpusat pada bit
- Bit menghancurkan serta menembus formasi. Jenis: Drag bit, diamond bit, rolling
cutter bit

4. Blow Out Preventer (BOP) System


Untuk menyediakan fasilitas untuk mencegah terjadinya semburan liar (tidak
terkontrol) lumpur dari sumur, yang merupakan bahaya utama pada operasi
pengeboran.
Komponen-komponen BOP terdiri dari:
(1) BOP Stack ditempatkan pada kepala casing dibawah rotary table, meliputi
- Annular preventer, ditempatkan paling atas dari susunan BOP stack
PETROCADEMY
For internal use only

- Ram preventer, menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada
pada lubang. Ada 3 jenis: Pipe Ram, Blind Ram, Shear Ram
- Drilling spool, Terletak diantara preventers. Berfungsi sebagai tempat
pemasangan choke line dan kill line
- Casing head, Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang
berfungsi sebagai pondasi BOP stack
(2) Accumulator
bekerja pada BOP stack dengan high pressure hydraulic. Pada saat terjadi kick,
kru dapat dengan cepat menutup blow-out preventer dengan menghidupkan
kontrol pada accumulator
(3) Supporting System
- Choke Manifold Membantu menjaga back pressure dalam lubang bor untuk
mencegah terjadinya intrusi fluida formasi
- Kill Line Bekerja dengan BOP stack, lumpur berat dipompakan melalui kill
line kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat
mengimbangi formasi

5. Power System
merupakan komponen berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk
menggerakkan semua sistem yang ada dalam proses pengeboran. Selain itu, power
system berfungsi untuk menyuplai listrik ke sistem-sistem yang ada dalam operasi
pengeboran.
Power System terdiri dari:
(1) Prime Mover merupakan motor utama yang menyalurkan tenaga ke sistem-
sistem lainnya dalam operasi pengeboran
(2) Sistem Transmisi untuk menyalurkan tenaga dari prime mover ke bagian
sistem peralatan pemboran. Transmisi dilakukan melalui sistem penggerak
mekanik (menggunakan gear/rantai) dan elektrik (generator DC motor AC dan
sistem AC dan SCR)
PETROCADEMY
For internal use only

D. Drilling Fluid
Fungsi drilling fluid:
Mengangkat cutting
Mengurangi beban drill-string (buoyancy effect)
Melumasi dan mendinginkan bit dan drill string
Menjaga kestabilan lubang bor dengan membentuk mud cake
Media logging
Menahan tekanan formasi
(dan masih ada banyak lagi)

Jenis-jenis drilling fluid:


(1) Water Based Mud (WBM)
- Umum digunakan pada pemboran
- Air sebagai fase cairan/liquid utama
(2) Oil Based Mud (OBM)
- Untuk menghindari terjadinya swelling
- Tidak menyebabkan korosi pada peralatan pemboran
- Mengurangi friksi
- Pemboran dalam dan bertemperatur tinggi
- Tidak banyak digunakan karena adanya masalah lingkungan
(3) Synthetic Based Mud (SBM)
- Nonaqueous, water-internal (invert) emulsion muds
- More environmentally acceptable, popular in most offshore drilling areas
- High initial mud costs

Desain lumpur diperlukan data ROP, RPM, diameter bit dan WOB dari sumur
sebelumnya, d-exponent, Equivalent Mud Weight (EMW), dan fracture gradient. Desain
lumpur berada di antara EMW dan fracture gradient. Lumpur pemboran mengikuti
model Bingham Plastik.
PETROCADEMY
For internal use only

Tiga parameter-parameter dalam model fluida:


Plastic Viscosity
Yield point
Gel Strength

Aditif Lumpur Pemboran:


- Fluid Loss Control Bentonite, Stratch, CMC
- Thinner thinner, phospates
- Weighting material barite, galena, calcium carbonate
- pH adjuster NaOH, KOH, CaOH
- Lost circulation material fibrous material, walnut shell dan ground mica,
cellophake flakes

E. Drilling and Hole Problems


Differential pipe sticking tekanan annulus lebih besar dari drillpipe, pipa
menempel pada salah satu sisi dinding lubang bor
Hole sloughing keruntuhan formasi
Stuck pipe adanya fenomena shale hidration
Formation damage akibat invasi lumpur, skin
Loss circulation akibat adanya rekahan, tekanan terlalu besar di lubang sumur
Kick & Blowout tekanan formasi lebih besar dari tekanan lumpur
Hole cleaning berhubungan dengan kecepatan slip dan kecepatan cutting

F. Directional dan Horizontal Drilling


Dilakukan karena:
(1) Target berada di bawah lokasi yang tidak memungkinkan dilakukannya pemboran
secara vertikal, seperti di permukiman penduduk, hutan lindung, atau kawasan
konservasi.
(2) Kondisi reservoir ada salt dome, offshore, menghindari fish
PETROCADEMY
For internal use only

(3) Mencapai dua atau lebih reservoir yang tidak bisa dicapai dengan pemboran vertikal
(4) Pemboran horizontal untuk lapisan tipis, reservoir fracture, dan mengurangi coning

Jenis-jenis directional drilling:


1. Build Hold (J atau slant type)
2. Build Hold Drop (Returnn to vertical, S type)
3. Build Hold Partial Drop

Peralatan pembelokan lubang:


- Badger Bit bit dengan salah satu nozzle lebih besar dari yang lain.
- Spud Bit bit yang berbentuk baji, tanpa roller dan mempunyai satu nozzle.
- Knuckle Joint suatu rangkaian drillstring yang diperpanjang dengan sendi peluru
yang memungkinkan melakukan putaran bersudut antara drillstring dan
bit-nya.
- Whipstock suatu alat yang berbentuk baji yang dibuat dari besi dengan saluran
melengkung sehingga bit dapat dibelokan.
- Turbodrill dan Dynadrill peralatan yang mampu memutar bit tanpa memutar
drillstring. Kecepatan putarannya tergantung pada kecepatan lumpur. Pembelokan
disebabkan adanya bent sub pada turbodrill dan dynadrill.
- Bent Sub pipa baja pendek yang bengkok dengan sudut 1 - 3 derajat.
- Jet Deflector Bit bit dengan ujung penyemprot besar yang dapat mengarahkan
fluida pemboran ke satu arah.

References
Buku Teknik Pemboran Dr. Ing. Ir. Rudi Rubiandini R.S.
https://www.engineering.unsw.edu.au/petroleum-engineering/what-we-do/what-do-
petroleum-engineers-do/drilling-engineering

Anda mungkin juga menyukai