Wrap Up SK 2 Nidya Annisa Putri
Wrap Up SK 2 Nidya Annisa Putri
B. BRONCHUS
Saat terjadi ventilasi maka volume udara yang keluar masuk antara
Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena adanya perintah atmosfer dan paru-paru dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
dari pusat pernafasan (medula oblongata) pada otak. Medula
oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan ekspirasi.
Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi
pada neuron-neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap neuron-neuron
inspirasi sehingga terjadilah peristiwa inspirasi yang diikuti dengan
peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat
pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang
menyebabkan irama pernafasan berjalan teratur dengan
perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).
Ventilasi dipengaruhi oleh :
1. Kadar oksigen pada atmosfer
2. Kebersihan jalan nafas
3. Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru
4. Pusat pernafasan
Difusi
1. Cardiac Output
Transportasi 2. Jumlah eritrosit
3. Aktivitas
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen 4. Hematokrit darah
ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan
karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru. Sekitar 97
Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan.
Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen
(PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam
sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial
karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2
selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
Sistem respirasi diatur oleh pusat pernafasan pada otak yaitu medula
oblongata. Pusat nafas terdiri dari daerah berirama medulla (medulla
Regulasi
rithmicity) dan pons. Daerah berirama medula terdiri dari area
inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons terdiri dari pneumotaxic
Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah
area dan apneustic area. Pneumotaxic area menginhibisi sirkuit
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat
inspirasi dan meningkatkan irama respirasi. Sedangkan apneustic
aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat
area mengeksitasi sirkuit inspirasi.
sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat. Mekanisme adaptasi
sistem respirasi terhadap perubahan kebutuhan oksigen tubuh sangat
penting untuk menjaga homeostastis dengan mekanisme sebagai
berikut :
Daerah berirama medula mempertahankan irama nafas I : E = 2 :
3. Stimulasi neuron inspirasi menyebabkan osilasi pada sirkuit
inspirasi selama 2 dan inhibisi pada neuron ekspirasi kemudian
terjadi kelelahan sehingga berhenti. Setelah inhibisi hilang
kemudian sirkuit ekspirasi berosilasi selama 3 dan terjadi inhibisi
pada sirkuit inspirasi. Setelah itu terjadi kelelahan dan berhenti dan
terus menerus terjadi sehingga tercipta pernafasan yang ritmis.
3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor.
Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh : 4. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan
pengempisan paru agar optimal.
1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi. 5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter
2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang sensitif ani dan iritasi saluran nafas
terhadap perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus 2.2. Pengukuran Kapasitas Vital Paru-paru.
aorta dan arteri karotis.
2. Inspirastory reserve volume (IRV) Adalah jumlah maksimal
udara yang dapat dihirup (hiperinspirasi) diatas angka
normal inspirasi tidal volum. Normal = 3100 ml.
3. Expiratory reserve volume (ERV) Adalah jumlah maksimal
udara yang dapat dikeluarkan (hiperekspirasi). diatas angka
normal eskpirasi tidal volum Normal = 1200 ml.
4. Residual volume (RV) Adalah jumlah udara yang tersisa di
paru-paru setelah ekspirasi maksimal. Normal = 1200 ml.
5. Total lung capacity (TLC) Adalah volume total dari paru-
paru ( IRV+ERV+RV+VT). Normal = 6000 ml.
6. Vital capacity (VC) Adalah jumlah udara yang dapat
dikeluarkan setelah inspirasi maksimal (TV+ERV+IRV).
Normal = 4800 ml.
7. Inspiratory capacity (IC) Adalah jumlah total udara yang
dapat dihirup (VT+IRV). Normal = 3600 ml.
8. Functional residual capacity (FRC) Adalah volume yang
tertinggal di paru-paru setelah ekshalasi (ERV+RV). Normal
= 2400 ml
Spirometer Collin atau Autospirometer merupakan alat yang
Variabel Range Normal
akan mengukur kapasitas vital fungsional paru dengan beberapa
1. Tidal Volume (TV) 500 ml
variabel yakni, Tidal Volume (TV), Inspiratory Reserve Volume
2. Inspiratory Reserve Volume (IRV). 3100 ml
(IRV), Expiratory Reserve Volume (ERV), Residual Volume (RV),
3. Expiratory Reserve Volume (ERV) 1200 ml
Vital Capacity (VC), Inspiratory Capacity (IC), Functional Residual
4. Residual Volume (RV), 1200 ml
Capacity (FRC), Total Lung Capacity (TLC).
5.Total Lung Capacity (TLC). 6000 ml
6. Vital Capacity (VC), 4800 ml
Adapaun beberapa penjelasan tentang beberapa variabel tersebut :
7. Inspiratory Capacity (IC), 3600 ml
1. Tidal volume (TV) Adalah jumlah volume yang dihirup
8. Functional Residual Capacity (FRC), 2400 ml
(inspirasi) dan dikeluarkan (ekspirasi) pada saat bernapas.
Normal = 500 ml.
Pada jaringan, basil tuberkulosis adalah bakteri batang tipis
2.1 Morfologi Mycobacterium lurus berukuran sekitar 0,4 x 3 m.
Mycobacterium adalah aerob obligat dan mendapatkan
energi dari oksidasi banyak komponen karbon sederhana. Terdapat
tiga formulasi untuk biakan mycobacterium, yaitu :
1. Medium agar semisintetik
2. Medium telur inspissated
3. Medium kaldu
Komponen Basil Tuberkel :
a. Lipid
Toksonomi : Mycobacterium kaya akan lipid, yang terdiri dari asam mikolat,
Kingdom : Bacteria lilin, dan fosfat. Didalam sel, lipid banyak terikat dengan protein
Filum : Actinobacteria dan polisakarida.Muramil dipeptida (dari peptidoglikan) yang
Ordo : Actinomycetales membuat kompleks dengan asam mikolat dapat menyebabkan
Upaordo : Corynebacterineae pembentukan granuloma; fosfolipid penginduksi nekrosis
Famili : Mycobacteriaceae caseosa.Lipid pada beberapa hal bertanggung jawab pada sifat tahan
Genus : Mycobacterium asamnya.
Spesies: : Mycobacterium tuberculosis b. Protein
Setiap mycobacterium mengandung beberapa protein yang
Berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal membangkitkan reaksi tuberkulin. Protein berikatan dengan wax
0,3-0,6/um. Sebagian besar dinding kuman terdiri dari asam lemak fraction can, setelah injeksi, akan menginduksi sensitivitas
(lipid) , peptodiglikan dan arabinomman. Lipid inilah yang tuberkulin. Protein ini juga merangsang pembentukan berbagai
membuat kuman lebih tahan terhadap asam (BTA) dan ia juga lebih antibodi.
tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. c. Polisakarida
Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam Peran polisakarida dalam patogenesis penyakit manusia tidak
keadaan dingin, hal ini terjadi karena kuman bersifat jelas.Polisakarida tersebut dapat menginduksi hipersensitifitas tipe
dormant.Artinya kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan cepat dan dapat berperan sebagai antigen dalam reaksi dengan
penyakit tuberkulosis aktif kembali. serum pasien yang terinfeksi.
KLASIFIKASI Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora
Yang tergolong dalam kuman Mycobacterium tuberculosis serta dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan
berdasarkan epidemiologi adalah: kandungan lipid kira-kira setinggi 60% (Simbahgaul, 2008). Pada
1.M tuberculosae dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan
2.Varian asian arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya.Struktur ini
3.Varian african menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi
4.Varian african II efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain
5.Varian bovis dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara
Kepekaan inang dan patogen, menjadikan Mycobacterium tuberculosis dapat
Kecocokan Kepekaan
Spesies Nitratase pada bertahan hidup di dalam makrofag.
atmosfir pada TCH
Pyrazimide Koloninya yang kering dengan permukaan berbentuk bunga
M. kol dan berwarna kuning tumbuh secara lambat walaupun dalam
Aerob Positif Resisten Sensitif kondisi optimal.Diketahui bahwa pH optimal pertumbuhannya
tuberculosis
Micro- adalah antara 6,8-8,0.Untuk memelihara virulensinya harus
M. bovis Negatif Sensitif Resisten dipertahankan kondisi pertumbuhannya pada pH 6,8. Sedangkan
aerofilik
M. Micro- untuk merangsang pertumbuhannya dibutuhkan karbondioksida
bervariasi Sensitif Sensitif dengan kadar 5-10%. Umumnya koloni baru nampak setelah kultur
Africanum aerofilik
Kelompok kuman Mycobacterium lainnya adalah : berumur 8 minggu.
1. M.kansasi Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup diudara
2. M.avium kering maupun dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun-
3. M.intracellulare tahun dalam lemari es.Hal ini dapat terjadi apabila kuman berada
4. M.Scrofilaceum dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat dormant ini apabila suatu saat
5. M.malmacerse terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk berkembang,
6. M. xenopi kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali.
Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup diudara
kering maupun dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun-
SIFAT tahun dalam lemari es.Hal ini dapat terjadi apabila kuman berada
Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat dormant ini apabila suatu saat
terhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk berkembang,
hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol.
kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali (Hiswani M.Kes, pathogen. Mikobakteria cepat mati dengan sinar matahari langsung,
2010). tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan
Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas lembab
serta akan mati pada 6C selama 15-20 menit. Biakan bakteri ini PEMERIKSAAN
dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam. Dalam Bakteri tahan asam (BTA) dan Bakteri tidak tahan asam
dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam. (BTTA) dapat dibedakan dengan pewarnaan ziehl nelseen.
Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 Dengan pewarnaan ini pori-pori lipid pada bakteri akan
hari.Biakan basil ini apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup melebu, sehingga zat warna dapat masuk kedaalam tubuh bakteri.
6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20C Bila preparat dingin zat warna tidak dapat terlepas kembali
selama 2 tahun. Mycobacterim tahan terhadap berbagai khemikalia walaupun dipengaruhi dengan asam, sehingga kuman yang tidak
dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat dapat tahan asam akan mengambil zat warna kedua pada pewarnaan
3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh yodium tinctur dalam berikutnya. Basil tahan asam berwarna merah, non basil tahan asam
5 menit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit berwarna biru.
(Hiswani M.Kes, 2010). Uji biokimia yang sering digunakan untuk membedakan
M.tuberculosis memproduksi katalase, tetapi ia akan berhenti M.tuberculosis dengan spesies lain adalah uji niasin dan nitrat.
memproduksi bila dipanaskan pada suhu 65C selama 20 menit Mycobacterium tuberculosis memberikan hasil uji niasin positif
dalam dapar fosfat. Mycobacterium tuberculosis yang resisten serta ia juga mereduksi nitrat
terhadap obat anti tuberkulosis INH, tidak memproduksi katalase.
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob, oleh IDENTIFIKASI
karena itu pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah Identifikasi melalui pewarnaan ziel neelsen
yang banyak udaranya. Mikobakteria mendapat energi dari oksidasi 1) siapkan sediaan yg sudah diberi sputum
berbagai senyawa karbon sederhana. Aktivitas biokimianya tidak 2) fiksasi
khas, dan laju pertumbuhannya lebih lambat dari kebanyakan 3) tuangi dengan karbol fuksin, diamkan selama 5 menit
bakteri lain karena sifatnya yang cukup kompleks dan dinding 4) panaskan sampai keluar uap, tapi tidak sampai mendidih.
selnya yang impermeable, sehingga penggandaannya hanya Selama 5 menit
berlangsung setiap kurang lebih 18 jam. Karena pertumbuhannya 5) cuci dengan air mengalir
yang lamban, seringkali sulit untuk mendiagnostik tuberculosis 6) tuang dengan H2SO4 5% selama 3 detik sambil sedian
dengan cepat.Bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat, dimiringkan
berkembangbiak dengan baik pada suhu 22-23oC, menghasilkan 7) Tuang kembali dengan alcohol 60% selama 30 detik
lebih banyak pigmen, dan kurang tahan asam dari pada bentuk yang 8) Cuci dengan air mengalir
9) Tuang dengan biru metilen, diamkan 1 2 menit akibat TB didunia,terjadi pada negara-negara berkembang.
10) Cuci dengan air mengalir Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebihbanyak dari pada
11) Keringkan diatas kertas saring tanpa menggosok kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.
12) Teteskan sedikit minyak emersi Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling
13) Lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x produktif secara ekonomis (15-50tahun). Diperkirakan seorang
pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya
Interpretasi hasil: 3sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan
1) Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang = tahunan rumahtangganya sekitar 20 30%. Jika ia meninggal akibat
negative TB, maka akan kehilanganpendapatannya sekitar 15 tahun. Selain
2) Ditemukan 1 9 BTA dalam 100 lapang pandang = tulis merugikan secara ekonomis, TB juga memberikandampak buruk
jumlah kuman yang ditemukan lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
3) Ditemukan 10 99 BTA dalam 100 Lapang pandang = + Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain
(1+) adalah:
4) Ditemukan 1 10 BTA dalam 1 Lapang pandang = ++ (2+) 1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada
5) Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang = +++ (3+) negara negara yang
sedang berkembang.
3.1 Definisi Tb 2. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh:
a. Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang b. Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini oleh masyarakat,
merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan penemuan kasus /diagnosis yang tidak standar, obat tidak
waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering terjaminpenyediaannya, tidak dilakukan pemantauan,
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya).
manusia. c. Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan
obat yang tidakstandar, gagal menyembuhkan kasus yang
3.2 Epidemiologi telah didiagnosis)
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah d. Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG.
terinfeksi oleh Mycobacteriumtuberculosis.Pada tahun 1995, e. Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang
diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematianakibat mengalami krisis
TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian f. ekonomi atau pergolakan masyarakat.
3. Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk
dan perubahan strukturumur kependudukan. terinfeksi setiap tahun.ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-
4. Dampak pandemi infeksi HIV.Di Indonesia, TB merupakan 3%.
masalah utama kesehatan masyarakat 3. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin
negatif menjadi positif.
Epidemiologi TB di Indonesia
Di Indonesia TB paru menduduki urutan ke-4 untuk angka Risiko menjadi sakit TB
kesakitan sedangkan sebagai penyebab kematian menduduki urutan 1. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB.
ke-5. Menyerang sebagian besar kelompok usia produktif dari 2. Dengan ARTI 1%, diperkirakan diantara 100.000 penduduk
kelompok sosioekonomi lemah. Walau upaya memberantas TB rata-rata terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100
telah dilakukan, tetapi angka insiden maupun prevalensi TB paru di orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50
Indonesia tidak pernah turun.Perkiraan kejadian BTA di sputum diantaranya adalah pasien TB BTA positif.
yang positif di Indonesia adalah 266.000 tahun 1998. berdasarkan 3. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi
survei kesehatan rumah tangga tahun 1985 dan survey kesehatan pasien TB adalah dayatahan tubuh yang rendah, diantaranya
nasional 2001, TB menempati ranking nomor 3 sebagai penyebab infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk).
kematian tertinggi di Indonesia. Prevalensi nasional terakhir TB HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang terinfeksi
paru diperkirakan 0,24%. Sampai sekarang angka kejadian TB di TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas
Indonesia relative terlepas dari angka pandemic infeksi HIV karena sistem daya tahan tubuh seluler (Cellular immunity), sehingga jika
masih relatif rendahnya infeksi HIV, tapi hal ini mungkin akan terjadi infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, maka yang
berubah di masa datang melihat semakin meningkatnya laporan bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa mengakibatkan
infeksi HIV dari tahun ketahun. kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka
jumlah pasien TB akan meningkat,dengan demikian penularan TB
Risiko penularan di masyarakat akan meningkat pula.
1. Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan
dahak. Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan 3.3 Klasifikasi
kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru
dengan BTA negatif. Dari sistem lama diketahui beberapa klasifikasi seperti :
2. Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual
Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk a) Pembagian secara patologis
yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTI sebesar
Tuberculosis primer (childhood tuberculosis) Di Indonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah berdasarkan
Tuberculosis post-primer (adult tuberculosis) kelainan klinis, radiologis, mikrobiologis :
b) Pembagian secara aktivitas Radiologis tuberculosis paru
(Koch Pulmonul) aktif, non aktif dan quiescent (bentuk aktif tuberkulosis paru
yang mulai menyembuh) bekas tuberkulosis paru
c) Pembagian secara radiologis (luas besi) tuberkulosis paru tersangka yang terbagi dalam
Tuberkulosis minimal. Terdapat sebagian kecil a) tuberkulosis paru tersangka yang diobati. Disisni
infiltrat nonkavitas pada satu paru maupun kedua sputum BTA (-) tetapi tanda-tanda lain (+)
paru, tetapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru. b) tuberkulosis tersangka paru yang diobati. Disini
Moderately advanced tuberculosis. Ada kavitas sputum BTA (-), dan tanda-tanda yang lain jga
dengan diameter tidak lebih dari 4cm. Jumlah meragukan
infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu bagian
paru. Bila bayangannya kasar tidak lebih dari
sepertiga bayangan paru. WHO 1991 berdasarkan terapi membagi TB dalam 4 kategori yakni
Far advanced tuberculosis. Terdapat infiltrat dan :
kavitas yang melebihi keadaan pada moderately
advanced tuberculosis. Kategori I, ditunjukan terhadap :
Pada tahun 1974 American Thoracic Society memberikan klasifikasi kasus baru dengan sputum (+)
baruyang diambil berdasarkan aspek kesehatan masyarakat. kasus baru dengan bentuk TB berat
Kategori 0 : tidak pernah terpajan, dan tidak terinfeksi, Kategori II, ditunjukan terhadap :
riwayat kontak (-), tes tuberkulin (-).
Kategori I : terpajan tuberkulosis, tapi tidak terbukti ada kasus kambuh
infeksi, disini riwayat kontak (+), tes tuberkulin (-) kasus gagal dengan sputum BTA (+)
Kategori II : terinfeksi tuberkulosis, tapi tidak sakit. Tes
tuberkulin (+), radiologi dan sputum (-) Kategori III, ditunjukan terhadap :
Kategori III : terinfeksi tuberkulosis dan sakit
kasus BTA (-), dengan kelainan paru yang tidak luas
kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori Tulang Nyeri, kollaps tulang belakang &
I belakang kelumpuhan tungkai
Kategori IV, ditunjukan terhadap : TB kronik
3.4 Etiologi
Tuberkulosis pada berbagai organ
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang
Bagian Yg
Gejala atau komplikasi dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan
Terinfeksi Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
Lelah, nyeri tekan ringan, nyeri seperti pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya
Rongga perut bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC
apendisitis
pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Kandung kemih Nyeri ketika berkemih
3.5 Patogenesi & Patofisiologi
Demam, sakit kepala, mual, penurunan
Patogenesis ada di buku IPD
Otak kesadaran, kerusakan otak yg
menyebabkan terjadinya koma
Patofisiologi
Perikardium Demam, pelebaran vena leher, sesak nafas
Persendian Gejala yg menyerupai artritis
Ginjal Kerusakan gijal, infeksi di sekitar ginjal
Organ
Benjolan di dalam kantung zakar
reproduksi pria
Organ
reproduksi Kemandulan
wanita
bronkus, dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak
3.6 Manifestasi klinis ke luar.
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2. Gejala sistemik
2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan a. Demam
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,badan lemas, b. Gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat berat badan menurun.
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu 3. Gejala tuberkulosis ekstra paru
bulan. Gejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ yang
Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosa akan terjadi
penyakit paru selain tb, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening,
kanker paru, dan lain-lain. Mengingat prevalensi TB di Indonesia pada meningitis tuberkulosa akan terlihat gejala meningitis,
saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke UPK sementara pada pleuritis tuberkulosa terdapat gejala sesak napas &
dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan.
(suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis langsung. 3.7 Diagnosis & Diagnosis Banding
Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, Diagnosis pasti ditegakkan dengan ditemukan M.tuberculosis pada
yaitu gejala lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena pemeriksaan sputum, bilas lambung, cairan serebrospinal (CSS),
adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratorik (gejala lokal cairan pleura, atau biopsy jaringan. Gunakan nasogastric tube
sesuai organ yang terlibat). (NGT).
1. Gejala respiratorik Diagnosis TB anak ditentukan berdasarkan gambaran klinis
a. batuk-batuk lebih dari 2 minggu dan pemeriksaan penunjang seperti uji teberkulin, foto toraks, dan
b. batuk darah pemeriksaan laboratorium.
c. sesak napas
d. nyeri dada
Gejala respiratorik ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada
gejala sampai gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Pemeriksaan fisik
Kadang pasien terdiagnosis pada saat medical check up. Bila Ditemukan konjungtiva mata atau kulit pucat karena anemia,
bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka pasien mungkin suhu demam badan kurus atau menurun. Tempat kelainan lesi TB
tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi paru yang dicurigai adalah bagian apeks (puncak) paru. Bila
dicurigai adanya infiltrat yang agak luas, maka didapatkan perkusi
yang redup dan auskultasi suara napas bronkial. Akan didapatkan bayangannya berupa cincin yang mula-mula berdinding tipis.Lama-
juga suara napas tambahan berupa ronki basah, kasar dan nyaring. lama dinding jadi sklerotik dan terlihat menebal.Bila terjadi fibrosis
Bila terdapat kavitas yang cukup besar, perkusi memberikan suara terlihat bayangan yang bergaris-garis.Pada kalsifikasi bayangannya
hipersonor atau timpani dan auskultasi memberikan suara amforik. tampak sebagai bercak-bercak padat dengan densitas tinggi.Pada
Ditemukan atrofi dan retraksi otot-otot intercostal.Bagian paru yang atelektasis terlihat seperti fibrosis yang luas disertai penciutan yang
sakit jadi menciut dan menarik isi mediastinum. dapat terjadi padasebagian atau satu lobus maupun pada satu bagian
Pemeriksaan radiologi paru.Gambaran tuberculosis milier terlihat berupa bercak-bercak
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA. Gambaran yang halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapangan paru.
dicurigai sebagai lesi TB aktif adalah: Gambaran radiologis lain yang sering menyertai tuberculosis paru
1. Bayangan berawan/nodular di segmen apical dan posterior lobus adalah penebalan pleura (pleuritis), massa cairan di bagian bawah
atas paru dan segmen superior lobus bawah paru (efusi pleura/empiema),
2. Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak bayangan hitamradio-lusen di pinggir
berawan atau nodular paru/pleura (pneumotoraks). Pada
3. Bayangan bercak milier satu foto dada sering didapatkan
4. Efusi pleura unilateral atau bilateral bermacam-macam bayangan
sekaligus (pada tuberculosis yang
Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB inaktif meliputi: sudah lanjut) seperti infiltrate, garis-
1. Fibrotik garis fibrotic, kalsifikasi, kavitas
2. Kalsifikasi (nonsklerotik/sklerotik) maupun
3. Schwarte atau penebalan pleura atelektasis dan emfisema.
Tuberculosis sering memberikan yang aneh-aneh, terutama
Lokasi lesi umumnya didaerah apeks paru (segmen apical gambaran radiologis,sehingga dikatakan tuberculosis is the greatest
lobus atas atau segmen apicallobus bawah), tetapi dapat juga imitator.
mengenai lobus bawah ( bagian inferior) atau di daerah hilus Gambaran infiltrasi dan tuberkuloma sering diartikan sebagai
menyerupai tumor paru (misalnya pada tuberculosis endobronkial). pneumonia, mikosis paru, karsinoma bronkus atau karsinoma
Pada awal penyakit saat lesi masih merupakan sarang-sarang metastasis.Gambaran kavitas sering diartikan sebagai abses paru.Di
pneumonia, gambaran radiologis berupa bercak-bercak seperti awan samping itu perlu diingat juga faktor kesalahan dalam membaca
dan dengan batas-batas yang tidak tegas.Bila lesi sudah diliputi foto.Faktor kesalahan ini dapat mencapai 25%.Oleh sebab itu untuk
jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas diagnostik radiologik sering dilakukan juga foto lateral, top lordotik,
tegas.Lesi ini dikenal sebagai tuberkuloma.Pada kavitas oblik, tomografi dan fotodengan proyeksi densitas keras.Adanya
bayangan (lesi) pada foto dada, bukanlah menunjukkan adanya Penting dengan ditemukannya kumas BTA, diagnosis
aktivitas penyakit, kecuali suatu infiltrate yang betul-betul tuberculosis dapat dipastikan.Bila sputum susah diperoleh bisa
nyata.Lesi penyakit yang sudah non-aktif, sering menetap selama dengan cara bronkos-kopi diambil engan brushing atau bronchial
hidup pasien.Lesi yang berupa fibrotic, kalisifikasi, kavitas, washing atau BAL (broncho alveolar lavage). Bisa juga dari bilasan
schwarte, sering dijumpai pada orang-orang yang sudah lambung.
tua.Pemeriksaan khusus yang kadang-kadang juga diperlukan adalah Kriteria sputum BTA + adalah bila ditemukan sekurang-
bronkografi, yakni untuk melihat kerusakan bronkus atau paru yang kurangnya ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu
disebabkan oleh tuberculosis. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan sediaan.Diperlukan 5000 kuman dalam 1 mL sputum.
bila pasien akan menjalani pembedahan paru. Pemeriksaan Cara pemeriksaan sediaan sputum yang dilakukan:
radiologis dada yang lebih canggih dapat menggunakan Computed - pemeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop biasa
Tomography Scanning (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging - pemeriksaan sediaan langsung dengan mikroskop fluoresens
(MRI). (pewarnaan khusus)
- pemeriksaan dengan biakan (kultur)
Pemeriksaan Lab - pemeriksaan terhadap resistensi obat.
Darah
Lekosit yang sedikit meninggi dengan hitung jenis Teknik PCR dapat dideteksi DNA kuman TB dalam waktu
pergeseran ke kiri. yang lebih cepat atau mendeteksi M. tuberculosae yang tidak
Limfosit masih dibawah normal.LED meningkat. Hasil tumbuh pada sediaan biakan.Dari hasil biakan biasanya dilakukan
pemeriksaan darah didapatkan: juga pemeriksaan terhadap resistensi obat dan identifikasi kuman.
1. anemia ringan dengan gambaran normokrom dan Kalo hasil BTA positif tapi biakan negative, itu namanya
normositer fenomena dead bacilli atau non culturable bacilli yang disebabkan
2. gama globin meningkat keampuhan panduan OAT jangka pendek yang cepat mematikan
3. kadar natrium darah menurun kuman BTA dalam waktu pendek.
apabila Nabi bersin, beliau menutup wajahnya dgn tangan atau
kainnya sambil merendahkan suaranya. Abu Isa berkata; Hadits
ini hasan shahih.
[HR. Tirmidzi No.2669].
Meludah di dalam Masjid adl suatu dosa. Maka kafarahnya
(tebusannya) adl menguburnya. [HR. Bukhari No.398].