Anda di halaman 1dari 3

KABANEWS.

COM Di Nagari pasaman Barat terdapat salah satu objek wisata yang unik
dan menarik, yaitu wisata alam Ikan Larangan. Kenapa disebut sebagai ikan larangan?

Ikan larangan di tepi surau Lubuak Landua ini menjadi salah satu objek wisata yang
ramai dikunjungi oleh masyarakat. Ikan-ikan ini telah berusia ratusan tahun sama
usianya dengan surau Lubuak Landua. Ikan larangan adalah ikan sungai (Gariang)
dipelihara dengan memberi makan dan tidak boleh diambil sesuai dengan kesepakatan
masyarakat.

Ikan ini merupakan warisan dari Syech Muhammad Basyir atau Buya Lubuak Landua,
menurut kepercayaan masyarakat bahwa siapa saja yang memakan ikan tersebut tanpa
izin akan mendapat musibah berupa penyakit. Penyakitnya bisa bermacam-macam,
seperti perut menjadi buncit, kesurupan dan penyakit-penyakit aneh lainnya, ini
dikarenakan pada zaman Syeh Muhammad Basyir bibit-bibit ikan yang ada di kolam
tersebut di beri pagaran ghaib agar supaya ikan-ikan tersebut tidak dapat dicuri, akan
tetapi orang sakti ini meninggal sebelum pagaran ghaib tersebut dicabut terlebih
dahulu.

Sekarang kawasan ini menjadi wisata alam ikan larangan Batang Tian, terletak di
Jorong Pasaman Baru, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten
Pasaman Barat (Pasbar), letaknya berada di pusat kota kabupaten dan berada di jalan
lintas Simpang Empat-Ujung Gading, berjarak lebih kurang satu kilo meter dari
Bundaran Simpang Empat.

Tempat tersebut ramai oleh pengunjung, dikunjungi hampir dari seluruh penjuru
masyarakat Pasaman Barat bahkan banyak yang datang dari luar daerah. Untuk dapat
melancong dan menikmati objek wisata ikan larangan ini tidak dipungut bayaran,
terbuka untuk umum, banyak pengunjung yang ingin melakukan terapi ikan atau hanya
sekedar memberi makan ikan.

Mengenai mitos tentang ikan larangan tersebut, para pemuka adat di daerah sana
mengatakan bahwa keanehan yang diceritakan tentang ikan dan tempat itu
sebenarnya untuk menjaga kelestarian air dari hulu hingga ke hilir, serta menjaga
ekosistem yang ada di dalam air, agar lingkungan disekitar sungai tetap bersih dan
airnya tetap jernih dan terbukti, mitos tersebut ampuh untuk mengatasi pengambilan
ikan secara liar dan membuang sampah sembarangan.

Pada hari-hari tertentu dalam acara adat ataupun hari besar keagamaan ikan-ikan
disungai tersebut boleh diambil dan dimakan. Kesempatan di hari-hari tersebut
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk memancing, akan tetapi tidak semua ikan
yang boleh dipancing, ada satu kolam yang khusus berisi ikan-ikan yang dilarang untuk
dipancing. Dalam acara adat dan agama ini ritual membuka larangan pada tempat-
tempat tertentu, dipimpin oleh ketua adat dan agama, hasil yang diperoleh dari
memancing ikan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat.

Dengan ramainya pengunjung ke tempat ini, objek wisata Ikan Larangan menjadi
sumber rezeki bagi penduduk sekitar.

http://www.kabanews.com/objek-wisata-alam-ikan-larangan-pasaman-barat/

Bagi anda yang kebetulan melancong ke Padang Pariaman, cobalah sesekali


singgah di Aur Malintang. Disini terdapat salah satu objek wisata dengan
atraksi yang sangat unik. Berada di bawah Jembatan Jalan Raya
Sijaniah, terdapat tempat wisata yang terkenal dengan Ikan Larangan. Tak
hanya disini, banyak tempat lain di sumatera barat yang memiliki kawasan
terlarang untuk menangkap ikan.
Ikan larangan, sesuai namanya adalah ikan yang dilarang untuk
ditangkap/dipancing. Area perairan ikan larangan biasanya tertentu, seringkali
disebut juga dengan sungai larangan. Perairan yang telah dibatasi dengan batas-
batas tertentu sengaja dibuat terlarang. Sebagai penanda bagi pengunjung biasanya
dibuatkan papan penanda bahwa kawasan tersebut adalah terlarang.

Mitos Ikan Larangan


Banya cerita dan mitos dari mulut ke mulut akan ikan larangan ini. Orang yang nekat
menangkap ikan tersebut dipercaya akan mendapat kutukan, biasanya akan
mengalami sakit perut hebat, hingga perutnya membuncit.

Selain itu masih banyak cerita mitos lain yang beredar mengenai ikan yang terlarang
ini. Ikan-ikan yang tumbuh dengan cepat ini biasanya memiliki induak samang
(majikan). Ada dukun tertentu yang melakukan ritual khusus saat pertama kali
melepaskan anak-anak ikan di kawasan tersebut.
Dukun-dukun ini biasanya dijemput dengan emas dengan jumlah tertentu, sebagai
jaminan. Melalui ritual tertentu dipercaya anak-anak ikan tidak akan meninggalkan
perairan yang terlah ditentukan tersebut. Anak-anak ikan tidak akan hanyut oleh
arus sungai, dan kemudian tumbuh besar di tempat yang dikehendaki dukun
tersebut.

Baca Juga : Kumpulan Lawakan dan 'Cerita Lucu' Ajo Andre yang Melegenda

Fakta Ikan Larangan


Ikan larangan tidak boleh ditangkap. Orang yang nekad biasanya akan memakan
sumpah serapah dari penduduk sekitar. Mengenai kutukan perut buncit akibat
mengambil ikan larangan sembarangan sebenarnya hanya bagian dari tradisi. Mitos
ini diulang-ulangkan ke telinga generasi muda, sehingga menimbulkan rasa takut
dan sugesti sendiri.

Diadakannya sungai larangan memberikan dampak positif pada penduduk setempat.


Dengan adanya sungai larangan ini, penduduk setempat lebih aktif menjaga
kebersihan sungai dan perairan. Karena selain terlarang untuk menangkap ikan,
penduduk juga dilarang untuk membuang sampah dan mengotori sungai larangan.
Dengan demikian, ikan bisa tumbuh dengan cepat dan sehat, sehingga wajar saja
ikan larangan biasanya berukuran jumbo dan menggoda untuk ditangkap.

Ikan-ikan larangan biasanya dibuka bebas untuk umum sekali dalam setahun atau
dalam periode waktu tertentu. Penduduk diperbolehkan untuk menangkap ikan, dan
hasilnya kemudian dijual untuk kepentingan umum, seperti pembangunan tempat
ibadah.

Pembukaan kawasan ikan larangan ini biasanya menjadi atraksi yang seru dan
menarik bagi wisatawan. Melihat bagaimana masyarakat tumpah ruah ke air untuk
menangkap ikan dengan tangan kosong, belum lagi perebutan antara penangkap
ikan yang tak jarang mengakibatkan naiknya lumpur sehingga air menjadi keruh.
Semakin keruh airnya, tentu mendapatkan ikan akan semakin susah dan kompetitif.

https://www.wonderfulminangkabau.com/ikan-larangan/

Anda mungkin juga menyukai