PENGGUNAAN UTAMA DOSIS REKOMENDASI PEMBERIAN

Pencegahan umum 5-10 mg/hari po

Akrodermatitis enteropatika 100-200 mg/hari po
Infeksi HIV/AIDS (pada infeksi 15-20 mg/hari (25-50 mg/hari po
oportunistik, misalnya Candida, selama 4 minggu, lalu 15-20
Pneumocystis carinii) mg/hari)
Alergi (misalnya rinitis alergik, 15-30 mg/hari (misalnya histidin) po
asma)
Anoreksi nevrosa 50 mg/hari selama 4 minggu, lalu po
25 mg/hari
Afta (stomatitis aftosa) 50 mg/hari selama 4 minggu, lalu po
10-20 mg/hari
Defisit atensi/gangguan 10-25 mg/hari (bersama dengan po
hiperaktivitas (ADHD) vitamin B6, EPA/DHA, GLA, dan
Mg)
kanker (terutama pada kanker 10-30 mg/hari po
kakeksia, kelelahan, kanker
kepala-leher)
Flu (misalnya radang profilaksis: 10-25 mg/hari; po
tenggorokan, sinusitis) pengobatan: 5-6 x 10 mg/hari
sebagai tablet hisap atau tablet
efervesen. Durasi: 5-7 hari. Mulai:
Terapi kelat 15-20 mg/hari (misalnya aspartat) po
Olahraga kompetitif 15-30 mg/hari po
Diabetes melitus/hipoglikemia 15-30 mg/hari (misalnya aspartat, po
orotat)
Rambut rontok (alopesia areata) 15-30 mg/hari (durasi 6 bulan) po
Detoksifikasi logam berat 25-50 mg/hari selama 4 minggu; po
lalu 15-25 mg/hari
Herpes simpleks Profilaksi: 15-20 mg/hari; po
 pengobatan: 30-50 mg/hari; lokal:
gel zink sulfat, 4 x hari
Penyakit radang usus (kolitis, 20-50 mg/hari (misalnya orotaf) po
ulseratif, penyakit Chorn)
Degenerasi makular, terkait usia 25-50 mg/hari selama 4 minggu, po
(AMD) lalu 10-30 mg/hari
Penyakit hati (sirosis hati) 15-50 mg/hari po
Osteoporosis 10-30 mg/hari po
Hamil/menyusui 15-25 mg/hari po
Sindrom usus-pendek 15-25 mg/hari po
Penyakit kulit: jerawat, 20-90/15-45 mg/hari (misalnya po
psoriasis/dermatitis atopik histidin, orotat)
Tinitus 50 mg/hari (durasi: 2 bulan) po
Tuberkolosis 15-25 mg/hari (dengan 2.000- po
5.000 UI vitamin A)
Penyakit Wilson 150 mg/hari (misalnya 3 x 50 po
mg/hari)
Gangguan penyembuhan luka 25-50 mg/hari selama 4 minggu; po
lalu 15-25 mg/hari
Indikasi lain: bulimia, sindrom Down, gangguan fertilitas, geriatik, MS, gangguan
ginjal, PMS, hiperplasia prostat, piroluria, ulser peptik, reumatisme, cedera
kepala/otak, sepsi, anemia sel-sabit, tauma, luka bakar.