1. Diklat vokasional memerlukan penanganan profesional, sehingga diklat dapat
berjalan sesuai visi dan misi dengan baik. Aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Dasar-dasar filosopi waktu mendirikan diklat yaitu harus mempertimbangkan : Melihat potensi sumber daya alam di masing-masing daerah untuk dijadikan bahan pertimbangan mendirikan diklat. Misal merujuk pada lokasi Raja Ampat yang berpotensi menjadi tempat pariwisata, selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut No Pertimbangan keterangan 1 Lokasi Raja Ampat 2 Jurusan Perhotelan, Pariwisata, dan Bahasa Asing 3 Jumlah siswa 12 4 SDM Tenaga pelatihan (Dosen, Instruktur) 5 Siswa diklat Lulusan SMK/A sederajat 6 Anggaran biaya Biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya langsung dikeluarkan oleh Badan Hukum Penyelenggara, biaua tak langsung dibebankan pada peserta pelatihan.
b. Peran DU/DI, pemangku kepentingan terkait dengan diklat vokasi
sangat penting sebagai hubungan kerjasama karena adanya rasa saling membutuhkan yang diuraikan sebagai berikut : 1) Menekan biaya pendidikan 2) Siswa lebih terampil dan mendapat pengalaman 3) Mampu menyesuaikan progam kebutuhan dunia usaha 4) Mempermudah mencari tenaga yang terampil dan berdedikasi tinggi
2. Menurut Nilson aspek-aspek yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut :
a. Mengevaluasi Akurat b. Mengevaluasi Etika c. Mengevaluasi pratis d. Mengevaluasi tingkat performa e. Mengevaluasi Benchmarking NAMA : GALIH WIBISONO NIM : 17722251004
UTS MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN VOKASI
Menurut model Kirkpatrick tahapan evaluasi dibagi menjadi 4 yaitu :
Level 1 Reaksi (bagaimana mereka menyukai pengalaman pelatihan)
Level 2 Belajar (mereka belajar pengetahuan, keterampilan, sikap Level 3 Tingkah (mereka melakukan tindakan secara berbeda) laku Level 4 Hasil (bagaimana keuntungan atau produksi meningkat setelah pelatihan)
3. Menurut Belmawa dirjen Kemenristek Dikti, hal-hal yang dapat
merumuskan suatu kompetensi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Mengembangkan teaching an learning quality b. Mengembangkan kemampuan reasoning, problem solving, analytical critical, and expert thinking skill c. Mengembangkan kerja sama, student and staff international mobility d. Mengembangkan soft and profesional skill e. Mengembangkan kurikulum pendidikan, dan akreditasi dengan perpektif ASEAN dan internasional f. Melakukan sertifikasi dan uji kompetensi profesi berstandar global.
Menurut peraturan menteri pendidikan nasional kompetensi
dipertimbangkan menjadi 4 hal pokok, yaitu : a. Kompetensi profesional, penguasaan luas dan komperhensif yang diajarkan kepada siswa dengan menggunakan metodologi pembelajaran dan strategi yang tepat. b. Kompetensi pedagogik, kompetensi mengajar yang melibatkan pemahaman terhadap anak didik, menerpkan metode, mengevaluasi hasil belajar. c. Kompetensi kepribadian, kepribadian guru sebagai orang dewasa dan luar biasa sebagai model yang diikuti siswanya. d. Kompetensi sosial, kemampuan guru sebagai bagian dari kelompok untuk berkomunikasi secara efektif dan efesien dengan siswa, wali, dan masyarakat.