Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penggunaan Obat

Penelitian tentang penggunaan obat di balai Rehabilitasi BNN Baddoka makassar

didapatkan penggunaan obat yang diambil dari rekam medik setiap residen

sebanyak 40 orang

Tabel 1. Data Penggunaan Obat


di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar

No Golongan Jenis Obat Paten Aturan Pakai


1 Antimikroba
Antibakteri
Penisilin Amoksisilin
Aminoglikosida Gentamisin
Kuinolon Levofloxacin
Cifrofloxasin
Sefalosporin Cefadroxil
Cefixime
Makrolida Eritromisin
Golongan lain Cotrimoksazol
Antifungi Ketoconazole
Miconazole
2 Antihipertensi
Antagonis Kalsium Amilodipine 10 mg
Antagonis Reseptor Valsartan 40 mg
Bloker
Beta Bloker Catopril
3 Analgetik, Asam mefenamat
Meloxicam
Antipiretik dan
Peroxicam
Antiinflamasi Na Diklofenak
4 Antirematik, Allopurinol
Antipirai
5 Antiparkinson Triheksiphenidil
HCl
6 Kortikosteroid Betametason
Hidrokortison
7 Psikofarmaka
Antiansitas dan Diazepam
antinsomnia
Resperidon

Berdasarkan data hasil rekam medik tabel diatas dapat dilihat bahwa obat obat yang

digunakan oleh residen di Balaii Rehabilitasi BNN Baddoka adalah obat-obat

antibiotik, antihipertensi, analgetik antipiretik dan inflamasi, antirematik,

antiparkonson, kortikosteroid, dan Psikofarmaka. Dimana penggunaan obat -obat ini

tidak dibagi berdasarkan terapi/fase yang diterima oleh residen. Dimana fase pada

residen ini dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Tahap Penerimaan Awal

Tahap penerimaan awal merupakan proses penentuan tujuan dari Balai

Rehabilitasi BNN, dan kemudian menyajikan program program tersebut dengan

jelas, tata cara pelaksanaan program, dan operasi atau tingkatan yang dilakukan

untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktifitas kerja hal ini

merupakan proses terpenting dari semua fungsi dari tahap penerimaan awal untuk

mencapai tujuan Balai Rehabilitasi BNN secara menyeluruh. Program- program awal

yang dilakukan oleh Balai rehabilitasi guna menentukan arah tujuan tahap

penerimaan awal untuk mengembangkan rencana rehabilitasi yang sesuai dengan

tahap-tahap rehabilitasi.

b. Tahap Terapi Medis (Detoksifikasi dan Stabilisasi)

Terapi medis (detoksifikasi dan stabilisasi) adalah tahap yang dimana disini

pada program detoksifikasi residen mendapatkan perawatan untuk mengeluarkan

racun-racun dalam tubuh para pecandu akibat dari narkoba yang pernah digunakan,

dan pada program stabilisasi dimana disini residen diperkenalkan mengenai

program-program apa saja yang sedang atau akan dilewati pada tahap-tahap
berikutnya. Berikut hasil penelitian penulis pada tahap terapi medis ini terbagi

menjadi dua tahap yaitu tahap detoksifikasi yang dimana pada tahap ini residen

dibersihkan dari racun-racun akibat dari narkoba yang pernah digunakan, dan tahap

stabilisasi yang dimana pada tahap ini residen diberikan pemahaman mengenai

program-program apa saja yang akan dilewati pada tahap-tahap berikutnya.

Program ini berlangsung selama satu bulan.

c. Tahap Rehabilitasi Sosial Dasar (Primary Treatment)

Pada tahap rehabilitasi sosial dasar ini adalah tahap dimana residen

melakukan kegiatan sehari-hari seperti bangun pagi, persiapan sholat subuh, mandi,

sarapan, snack, smooking, seminar, sholat duhur, makan, dan istirahat. Disini

residen juga diajak untuk membentuk kepribadian yang jujur, taat, dan disiplin

melalui kegiatan jasmani dan rohani yang dilakukan sehari hari, program ini

berlangsung selama empat bulan. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa tahap rehabilitasi sosial dasar (Primary treatment) adalah kegiatan sehari-

hari selama empat bulan yang dilakukan di Balai Rehabilitasi BNN oleh para residen

untuk mengubah sikap, tingkah laku, pola pikir, dan kepribadian, melalui pembinaan

jasmani dan rohani agar residen dapat diterima kembali di tengah masyarakat.

d. Tahap Rehabilitasi Sosial Lanjutan (Re-entry)

Pada tahap rehabilitasi Sosial lanjutan disini para residen di kumpulkan di ruangan

yang disebut Re-entry, di mana pada tempat ini residen melakukan kegiatan-

kegiatan yang disukai, berdasarkan kemampuannya untuk meningkatkan

keahliannya dan mengembalikan percaya diri para residen, sehingga para residen

tersebut percaya diri dan siap kemabali ditengah-tengah masyarakat. Tahap


rehabilitasi sosial lanjutan adalah tahap tahap terakhir dari program rehabilitasi

pecandu narkoba yang harus dilewati oleh para residen untuk memantapkan kondisi

mental dan fisiknya, yang dimana pada tahap ini residen sudah mulai bersosialisasi

dengan orang lain diluar komunitas melalui bimbingan vokasional, dan menjalankan

pola hidup yang sehat agar pecandu siap kembali di tengah-tengah masyarakat.

B. Mutu Pelayanan Kefarmasian

Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu pelayanan kefarmasian perlu dengan

melihat 5 indikator, yaitu kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan fasilitas

berwujud. Dimana dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3. Kuisioner Penilaian di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar pada


Indikator Kehandalan

No Indikator Kehandalan Yang


Yang Anda Rasakan
diharapkan
n % n %
1. Kecepatan pelayanan Obat
Cukup baik 2 10,52 3 15,7
Baik 2 10,5 5 26,3
Sangat Baik 15 78,94 11 57,8
2. Obat tersedia dengan lengkap
Cukup baik 2 10,5 3 15,7
Baik 7 36,8 5 26,3
Sangat Baik 10 52,63 11 57,8
3. Petugas melayani dengan ramah dan tersenyum
Cukup baik 2 10,5 3 15,7
Baik 2 10,5 6 31,5
Sangat Baik 15 78,9 10 52,6
4. Petugas Selalu Siap membantu
Cukup baik 1 52,0 3 15,7
Baik 3 15,7 5 26,3
Sangat Baik 15 78,9 11 57,8
Total

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa penilaian residen terhadap indikator kehandalan

yang dirasakan sebanyak 37,32 % dan yang diharapkan sebanyak 39,92 %


Tabel 4. Kuisioner Penilaian di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar pada
Indikator Ketanggapan

Yang Anda Rasakan Yang diharapkan


No Indikator Kehandalan
n % n %
1. Petugas Cepat Tanggap terhadap Keluhan
Cukup baik 1 5,2 4 21,0
Baik 4 21,0 3 15,7
Sangat Baik 14 73,6 12 63,1
2. Petugas mampu memberikan penyelesaian terhadap Keluhan
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 3 15,7 5 26,3
Sangat Baik 15 78,9 11 57,8
3. Terjalin Komunikasi yang Baik
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 3 15,7 3 15,7
Sangat Baik 15 78,9 13 68,4
4. Petugas memberikan Informasi yang Jelas dan Mudah dimengerti
tentang resep/obat yang diberikan
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 2 10,5 4 21,0
Sangat Baik 16 84,2 12 63,1
Total
Tabel 5. Kuisioner Penilaian di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar pada
Indikator Keyakinan

Yang Anda Rasakan Yang diharapkan


No Indikator Kehandalan
n % n %
Petugas mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik
1.
dalam bekerja
Cukup baik 2 10,5 3 15,7
Baik 2 10,5 5 26,3
Sangat Baik 15 78,94 11 57,8
2. Obat yang diberikan terjamin kualitasnya
Cukup baik 2 10,5 3 15,7
Baik 5 26,3 5 26,3
Sangat Baik 12 63,1 11 57,8
3. Obat yang diberikan sesuai dengan yang diminta
Cukup baik 1 5,20 3 15,7
Baik 8 42,1 5 26,3
Sangat Baik 10 52,6 11 57,8
Total
Tabel 6. Kuisioner Penilaian di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar pada
Indikator Empati

Yang Anda Rasakan Yang diharapkan


No Indikator Kehandalan
n % n %
1. Petugas memberikan perhatian terhadap keluhan konsumen
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 5 26,3 5 26,3
Sangat Baik 13 68,4 11 57,8
2. Petugas memberikan pelayanan tanpa memandang status sosial
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 2 10,5 5 26,3
Sangat Baik 16 84,2 11 57,8
3. Merasa nyaman selama menunggu obat
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 5 26,3 6 31,5
Sangat Baik 13 68,4 10 52,6
Total
Tabel 7. Kuisioner Penilaian di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar pada
Indikator Fasilitas Berwujud

Yang Anda Rasakan Yang diharapkan


No Indikator Kehandalan
n % n %
1. Apotek terlihat bersih dan rapi
Cukup baik 1 5,2 3 15,7
Baik 2 10,5 6 31,5
Sangat Baik 16 84,2 10 52,6
2. Penataan exterior dan interior
Cukup baik 2 10,5 2 10,5
Baik 7 36,8 5 26,3
Sangat Baik 10 52,63 12 63,1
3. Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai
Cukup baik 1 5,20 2 10,5
Baik 3 15,7 5 26,3
Sangat Baik 15 78,9 12 63,1
4. Petugas Apotek berpakaian yang bersih dan rapi
Cukup baik 1 5,20 2 10,5
Baik 5 26,3
Sangat Baik 18 94,7 12 63,1
Total

Anda mungkin juga menyukai