Anda di halaman 1dari 9

AIR TANAH

Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut
tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang
sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung,
lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst.
Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi
faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah
dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan
sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan.
Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan
demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu
tajam.
Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air
hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau
halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat
yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan
mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud
sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah,
sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih
dari satu rumah.
Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan permukaan tanah. Kedalaman ait tanah
tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan
kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air
disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis
lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu lapisan kedap air
(impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
Kadar pori lapisan kedap sangat kecil sehigga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil.
Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan
persen. Sedangka pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar. Oleh karena itu kemampuan
untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke
bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh
lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan
tempat-tempat persediaan air yang baik karena merupakan tempat berkupulnya air sehingga
pada-lapisan-lapisan tersebut terbentuk tubuh air.
Selain lapisan kedap dan lapisan tak kedap juga terdapat lapisan peralihan yang merupakan
variasi dari kedua jenis lapisan tersebut. Tekanan air yang timbul dari air tanah tak bebas
tergantung pada perbedaan tinggi antara suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya.
Pada daerah yang letak air tanahnya lebih rendah dari permukaan air tanahpada daerah
tangkapan hujannya, ir akan memancar keluar dari sumur yang di bor atau biasa disebut
sumur artesis. Air artesis ini biasanya sangat penting bagi daerah yang kondisi tanahnya
kering, air artesis ini dapat memberikan air sebanyak 8.000.000 m3 per hari.
Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas
empat lapisan yaitu :
1. Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air dalam jumlah besar.
Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti kerikil, pasir dll.
2. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air
dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus dan silt.
3. Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya
batuan granit dan batuan yang kompak.
4. Aquifard, adalah lapisan atau ormasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat
melooskan air dalam jumlah yang terbatas.
Unuk menjaga agar kelestraian air tanah tetap terjamin, maka perlu dilakukan upaya sebagai
berikut :
1. Mencegah penggunaan air yang tidak berlebihan oleh pengusaha untuk keperluan
industri,agar tidak mempercepat penurunan air tanah.
2. Mencegah pertambahan penduduk dan pemukiman yang berlebihan, hal ini berkaitan
dengan bertambahnya penggunaan air tanah.
3. Penetapan peraturan pemerintah dalam pemanfaatan air tanah di sekitar pantai, agar tidak
terjadi perluasan daerah peresapan air laut.
4. Mencegah kerusakan hutan dan daerah penghijauan agar tidak menimbulkan ketimpangan
tata air.
5. Memperhitungkan dampak dan manfaat konversi penggunaan lahan dalam suatu daerah
aliran sungai secara lebih matang.
6. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingungan (AMDAL) harus lebih diperketat
terutama terhadap penggunaan air tanah dan rencana pembangunan.
7. Menghindari pembuangan ataukontaminasi limbah terhadap air tanah, baik limbah
domestik maupun limbah industri.
Di beberapa wilayah indonesia memiliki kandungan air tanah yang potensial hal ini
disebabkan karena intensitas hujan yang cukup tinggi, rata-rata lebih dari 2000 mm/tahun.
Selain itu besarnya populasi tumbuhan penutup daratan 41.850 jenis an sekitar 75 % berupa
lahan kehutanan serta latar belakang Indonesia sebagai negara agraris sehingga aneka jenis
tanaman turut memperbesar absoorbsi teradap air permukaan. Dengan kandungan air yang
potensial tersebut maka air tanah tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan kehidupan
karena air yang paling bersih dan sehat untuk minum, memasak, mandi dan cuci adalah air
tanah. Hal ini disebabkan karena pada perjalanan air diserap tanah/batuan terjadi proses
penyaringan, pembersihan dan penetralan derajat keasaman.
Pemanfaatan air tanah dapat dilakukan dengan mudah yakni dengan menggali atau mengebor
lapisan tanah.untuk pemanfaatan air tanah tertekan dapat dilakukan dengan teknologi
pengeboran sehingga muncul air artesis yang bermanfaat untukkeerluan hidup misalnya
dimanfaatkan untuk pertanian dan industri.
Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting
terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan
rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah,
ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%.

Kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zone air tanah menjadi dua zone
besar:
1. Zone air berudara (zone of aeration)
Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan
udara. Pada zone ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan
intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler.
2. Zone air jenuh (zone of saturation)
Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung
dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a. Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada
di atas lapisan kedap air / impermeable.
Air preatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah
air preatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air preatis akan bertambah. Air
preatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
b. Air tanah artesis
Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan
batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.
Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut
banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke
permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat
dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.
Sifat-Sifat Air Tanah
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu
tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH, dan lain-
lainnya.
Keuntungan dan kerugian pemanfaatan air tanah.
1. Keuntungan:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.
b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya.
d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami.
2. Kerugian:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dan
sebagainya.
b. Biasanya membutuhkan pemompaan.
Asal Usul Air Tanah
Adalah hal yang mutlak bagi para birokrat pengelola sumber daya air (tanah), untuk
memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah, agar tidak terjadi kesalah-
pengertian tentang sumberdaya yang dikelola. Kesalah-pengertian tersebut akan menjadikan
tujuan mewujudkan kemanfaatan air tanah terutama bagi kaum miskin pengelolaan tidak
mencapai sasarannya, bahkan justru akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi
keterdapatan air tanah itu sendiri serta kaum miskin tersebut. Hal-hal pokok yang perlu
dipahami tentang asal-usul dan sifat-sifat air tanah adalah :

(1) Pembentukan Air Tanah


Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air
(zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang
meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap
makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah
adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari
urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer; penguapan dari
darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan,
pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987).
Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air
permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk
bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta
manusia yang berada di permiukaan. Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan
berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan
reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.
(2) Wadah Air Tanah
Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan air
tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air mata air disebut akuifer. Lapisan
pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer.
Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya
meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang sama
dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah
tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air
tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan
pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya tanpa
tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar. Semua akuifer mempunyai
dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air
tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya, akuifer sangat beragam
dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan
dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air
tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau
sebaliknya. Ditinjau dari kedudukannya terhadap permukaan, air tanah dapat disebut (i) air
tanah dangkal (phreatic), umumnya berasosiasi dengan akuifer tak tertekan, yakni yang
tersimpan dalam akuifer dekat permukaan hingga kedalaman tergantung kesepakatan 15
sampai 40 m. (ii) air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan akuifer tertekan, yakni
tersimpan dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air tanah
dangkal hingga kedalaman 40 m). Air tanah dangkal umumnya dimanfaatkan oleh
masyarakat (miskin) dengan membuat sumur gali, sementara air tanah dalam dimanfaatkan
oleh kalangan industri dan masyarakat berpunya. Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah
tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang
dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan
penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.
(3) Pengaliran dan Imbuhan Air Tanah
Air tanah dapat terbentuk atau mengalir (terutama secara horisontal), dari titik /daerah imbuh
(recharge), seketika itu juga pada saat hujan turun, hingga membutuhkan waktu harian,
mingguan, bulanan, tahunan, puluhan tahun, ratusan tahun, bahkan ribuan tahun,, tinggal di
dalam akuifer sebelum muncul kembali secara alami di titik/daerah luah (discahrge),
tergantung dari kedudukan zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-sifat hidrolika
akuifer. Oleh sebab itu, kalau dibandingkan dalam kerangka waktu umur rata-rata manusia,
air tanah sesungguhnya adalah salah satu sumber daya alam yang tak terbarukan. Saat ini di
daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah sangat intensif, seperti
di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic
head) umumnya sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya
terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam memasok air tanah
dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari phreatic head), saat ini justru sebaliknya air
tanah dangkal memasok air tanah dalam. Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu
sistem akuifer melampaui jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air
tanah secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya
aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo
tabungan akan terus berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut
pengambilan berlebih (over exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi.

(4) Mutu Air Tanah


Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami
sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air
tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi
manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan
libah, dll Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar
dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka
tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer,
besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan
penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di
daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan
pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air
tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born
diseases).

Anda mungkin juga menyukai