PENDAHULUAN
1
Monitoring dalam sistem merupakan hal yang harus diperhatikan.
Sistem kontrol seharusnya dapat secara mobile terus terpantau walaupun itu
dengan kontroller tipe kuno. Dengan penggunaan android masa sekarang
sangat dimungkinkan untuk digunakan. Data dan informasi akan masuk
dengan cepat dengan jaringan internet ke mobile device yaitu Android.
2
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengembangkan PLC tipe Compact agar terhubung dengan internet /
perangkat mobile.
2. Sebagai penghematan biaya, kontroller yang masih memanfaatkan PLC
tipe compact, menjadi sistem modern SCADA dengan komunikasi
internet.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PLC CP1E adalah jenis PLC Compact yang dibuat oleh OMRON yang
dirancang untuk aplikasi mudah. CP1E termasuk Unit CPU jenis-E (model dasar)
untuk operasi pengendalian standar menggunakan dasar, gerakan, aritmatika, dan
instruksi perbandingan. Untuk pemrogramannya menggunakan software yang
disebut CX-Programmer.[1]
Model Unit CPU untuk PLC CP1E-20DR A Konfigurasi model angka
satuan pada PLC CP1E-E20DR-A dapat dilihat di bawah ini :CP1 E E 20 D R-A
Keterangan :
CP1E = Jenis PLC
E = Tipe unit (model dasar)
20 = Kapasitas Input/Output (20 I/O = 12 Input, 8 Output)
D = Mempunyai tegangan input DC.
R = Tipe outputnya adalah relay.
A = Input Power supply (catu daya) AC 100-240 volt.
4
Konsumsi arus listrik untuk PLC jenis CP1E dapat dilihat dibawah ini :
5
Gambar 2.3 Fungsi dari masing- masing bagian PLC CP1E [1]
Keterangan :
6
Gambar 2.5 Susunan Terminal output AC Power Supply [2]
Keterangan :
2.2 SCADA
SCADA System merupakan :
1. Monitoring (pengawasan)
2. Controlling (pengendalian)
3. Data Aqcuisition (pengambilan dan perekaman data)
Ketiga fungsi di atas dapat dipenuhi dengan mewujudkannya dalam bentuk
hardware maupun software. Salah satu software SCADA yang paling trend
digunakan di dunia ialah Anroid yang berfungsi sebagai Man Machine Interface
(MMI). Istilah MMI muncul untuk menjembatani jurang antara manusia
(operator) dengan mesin (Plant), sehingga operator dapat mengawasi dan
mengendalikan Plant dengan mudah. Untuk mewujudkan suatu MMI (display
untuk (SCADA) yang baik, maka diperlukan batasan standard dalam
pembuatannya [3]. Dalam pengaplikasian SCADA ini digunakan Android
menggunakan yang terhubung secara internet melalui VPN dari mikrotik.
7
menghubungkannya pada suatu computer dengan USB kabel untuk
menghidupkannya menggunakan arus AC atau DC dan bisa juga dengan
menggunakan baterai.[4]
8
Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully
dan Arnis Riekstins pada tahun 1995.
9
BAB III
ANALISA SISTEM
10
3. Setelah pembuatan prototype, pemograman PLC tipe compact
terhadap apa yang diinginkan terhadap plant.
4. Antarmuka PLC tipe compact dengan Mikrokontroller Arduino
dan Ethernet Shield.
5. Pembuatan komunikasi internet terhadap rancang bangun
SCADA berbasis android dilakukan.
Limit Switch
Gambar 3.2 Sistem loop tertutup pada Plant terhadap Level Air
11
Dibawah ini diagram Fungsional sistem pintu air berdasarkan debit
air menggunakan sensor Water Flow.
Gambar 3.3 Sistem loop tertutup pada Plant terhadap Debit Air
Dari blok fungsional sistem ini hasil yang diharapkan adalah rancang
bangun SCADA dengan jaringan internet yang dapat diinterface oleh Android.
Dengan controller plant adalah PLC compact yang tidak membutuhkan I/O
banyak.
Arduino dan Ethernet Shield bertugas sebagai jembatan kontroller untuk
dapat mengirimkan data kontrol plant ke Router Mikrotik. Agar data tersebut
dapat masuk ke Internet cloud. Dan dapat diakses secara menyeluruh oleh
device android
12
Gambar 3.4 Diagaram Sistem
13
volume dan debit air, namun pengontrolan hanya dapat diakses oleh pekerja yang
berkepentingan.
14
2. Tahap Identifikasi Awal
Tahap identifikasi awal merupakan rangkaian kegiatan sebelum
memulai pengumpulan data dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini
disusun hal-hal penting yang harus dilakukan dengan tujuan
mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Adapun dalam tahap persiapan
meliputi :
1. Studi pustaka terhadap materi tugas akhir untuk menentukan garis besar
permasalahan.
2. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.
3. Menggali informasi melalui instansi terkait yang dapat dijadikan
narasumber.
4. Survei ke lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi lapangan.
a. Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi apakah semua fungsi yang
ada dapat berjalan diaplikasi. Pengujian program yang telah dibuat,
apakah sudah sesuai atau belum dengan tujuan tugas akhir.
b. Analisis hasil output dari program, apakah output yang dihasilkan
sudah tepat. Bila ada fungsi yang belum berjalan, maka perlu
15
dilakukan revisi aplikasi sehingga semua fungsi dari aplikasi dapat
berjalan semua.
Waktu
No Jenis Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi lapangan
2 Studi pustaka
Analisa
3 kebutuhan
system
Perancangan
4
Plant
program plant
5
unit & server
Program
6 komunikasi
networking
Program
7 interlok&auto
redundent
Pembuatan
8
interface
Total Rp1.000.000
16
DAFTAR PUSTAKA
[1] W. P. Mirza, "Simulasi Aplikasi Elektro Pneumatik dan PLC Sebagai Kendali Pintu
Air," Ir. Sutomo, M.Si., Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.
[2] OMRON. Data Sheet PLC CP1E-E20DR-A.
[3] M. A. Andi, "RANCANG BANGUN SUPERVISORY CONTROL AND DATA
ACQUISITION (SCADA) PADA PROSES PEMBUBUHAN TAWAS DI PDAM
KARANGPILANG I," Anang, Tjahono, Teknik Elektro Industri, Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, 2014.
[4] O. d. Imran, "Pembuatan Sistem Otomasi Dispenser Menggunakan
Mikrokontroler Arduino Mega 2560," FEMA, vol. 1, April 2013.
17
Lampiran Biodata Mahasiswa
PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Tahun Tempat Pendidikan Jurusan
2012 Politeknik Perkapalan Teknik
Diploma4
Sekarang Negeri Surabaya Otomasi
SMA 2009 2012 SMA N 1 GIRI IPA
SMP N 2
SMP 2006 2009 -
BANYUWANGI
SD
SD 2000 2006 MUHAMMADIYAH -
1 BANYUWANGI
18