Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun oleh
Muhammad Khairus Sholihin
NIM. 12F017016

MAGISTER AKUNTANSI
PASCASARJANA UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2017

1
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Oleh Muhammad Khairus Sholihin
NIM. 12F017016

A. Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan perumusan yang
mendasari penyusunan dna pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep yang
dimaksudkan meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan
barang dan jasa, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik.
Kerangkan konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut.
B. Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kerangka konseptual ini
adalah acuan dalam pengembangan standar akuntansi. Keberadaannya sebagai acuan
sangat penting artinya bagi para pihak yang terlibat dalam organisasi sektor publik,
yaitu:
1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor
2. Penyusun laporan keuangan
3. Auditor, seperti BPK dan KAP,
4. Para pemakai laporan keuangan sector public
C. Ruang Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Siklus akuntansi sektor publik yang dimulai dari proses perencanaan sampai
dengan pertanggungjawaban, mengakibatkan pembahasan tentang kerangka konseptual
akuntansi sektor publik ini akan meliputi:
1. Perencanaan publik
2. Penganggaran publik
3. Realisasi anggaran publik
4. Pengadaan barang dan jasa publik
5. Pelaporan sektor publik
6. Audit sektor publik
7. Pertanggungjawaban publik

1
D. Asumsi Akuntansi Sektor Publik
1. Kebutuhan Masyarakat
Kondisi masyarakat saat ini semakin kritis yang menuntut organisasi sektor
publik untuk lebih transparan, partisipatif serta sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dalam program-program yang dilaksanakan. Kebutuhan masyarakat
akan hal tersebut harus menjadi asumsi dasar dalam perencanaan yang disusun oleh
organisasi sektor publik.
2. Alokasi Sumber Daya
Pemenuhan kebutuhan masyarakat tentunya membutuhkan sumber daya.
Sumber daya yang maksud berupa sumber dana, sumber daya manusia dan sumber
daya alam. Perencanaan yang telah ditetapkan berdasarkan skala prioritas
dilanjutkan dengan penganggaran. Pengalokasian sumber daya dalam dilakukan
melalui mekanisme penganggaran organisasi sektor publik.
3. Ketaatan Hukum/Peraturan
Jika perencanaan yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang
dilanjutkan dengan pengalokasian sumber daya alam melalui mekanisme
penganggaran, maka tahap selanjutnya untuk memastikan berjalan sesuai dengan
perencaan maka harus ditetapkan mekanisme pengelolaan. Mekanisme pengelolaan
yang dimaksudkan adalah aturan yang menjadi pedoman yang akan mengarahkan
sumber daya yang telah dialokasikan.
4. Dasar Akrual
Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor publik dimana
pengakuan terhadap transaksi dan peritiwan dilakukan pada saat terjadi bukan pada
saat kas diterima atau diserahkan. Penggunaan dasar akrual akan sangat
memberikan pengaruh besar terhadap pengambilan keputusan oleh pimpinan
karena laporan keuangan yang dihasilkan bukan hanya memberikan informasi
tentang transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas akan
tetapi memberikan informasi yang pembayaran dan penerimaan kasa pada masa
depan.
5. Kelangsungan Organisasi
Organisasi harus memenuhi tuntutan-tuntutan didalam dasar hukum agar
proses berjalan seperti yang dikehendaki sehingga target kinerja dan tujuan dapat

2
dicapai. Ketercapaian tujuan inilah yang akan memberikan jaminan atas
keberlanjutan organisasi dari waktu ke waktu.
6. Akuntabilitas Kinerja
Good governance akan dapat dicapai jika akuntabilitas kinerja telah
diterapkan dengan baik. Secara hukum akuntabilitas kinerja sektor publik harus
dipenuhi dengan mengefektifkan dan mengefesienkan hasil dari proses yang
dijalankan.
E. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas dari informasi akuntasi pada
akuntansi sektor publik. Karakteristik kualitatif yang dimaksud adalah:
1. Relevan
Relevan dapat dilihat dari derajat relevansi. Relevansi fakta-fakta informasi
sangat bervariasi di antara para pengguna dan akan bergantung pada kebutuhannya
dalam konteks tertentu, dimana keputusan akan dibuat.
2. Keandalan/Reliabilitas
Laporan keuangan sektor publik dikatakan andal jika laporan keuangan
tersebut dapat diuji, netral dan penyajian jujur dan lengkap.
3. Kualitas Sekunder
Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh
Statement FASB terkait dengan Konsep Nomor 2 tentang Laporan Keuangan.
Komparabilitas mendeskripisikan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan
penyajian yang tetap, sedangkan konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi
tidak dapat diubah setelah diadopsi.
4. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Informasi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan. Sehingga sebelum mendesiminasi laporan keuangan harus
membandingkan antara biaya dan manfaat yang didapatkan.
5. Materialitas
Materialitas adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang
informasi yang signifikan dan berdampak besar keputusan yang diambil.

3
Untuk menjelaskan masing-masing karakteristik kualitas pada semua bagian
yang termasuk dalam ruang lingkup kerangka konseptual akuntansi sektor publik, akan
dijabarkan sebagai berikut.
1. Kualitas Perencanaan Publik
Penentu kualitas perencanaan yang utama adalah standar kualitas
perencanaan yang bisa berwujud sebuah formulir standar yang berisi tentang
refrensi terhadap standar yang berlaku, prosedur, dan pedoman sistem kualitas
output organisasi. Standar kualitas terdiri dari:
a. Keterangan mengenai kegiatan organisasi
b. Kerangka kerja kriteria input dan output dengan membuat refrensi terhadap
standar utama.
c. Pengesahan dan persetujuan pihak terkait untuk tidak menyimpang dari standar
yang dilampirkan.
d. Perencanaan review jaminan kualitas secara normal.
Outcome dari Perencanaan publik adalah dokumen perencanaan yang
mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek, menengah dan
panjang. Karakteristik kualitas output perencanaan publik adalah mudah dipahami
dan relavan.
2. Kualitas Penganggaran Publik
Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis
menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material dan sumber daya lainnya.
Outcome dari penganggaran publik adalah:
a. Rencana kerja anggaran SKPD
b. Raperda RAPBD
c. Nota RAPBD
d. Perda RAPBD
e. Surat Keputusan Kepada Daerah tentang Penjabaran APBD.
Karakteristik kualitas output penganggaran publik adalah dapat
dibandingkan, artinya pelaksana anggaran harus dapat membandingkan
penganggaran organisasi organisasi antar periode untuk mengidentifikasi
kecendrungan (trend) posisi dan kinerja organisasi.
3. Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Proses realisasi anggaran publik terdiri dari:

4
a. Dana digulirkan untuk berbagai kegiatan sesuai aturan
b. Pengeluaran langsung atau melalui pengadaan barang dan jasa
c. Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran
d. Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi
e. Laporan tahunan.
Outcome dari proses realisasi anggaran publik adalah dokumen pelaksanaan
anggaran publik, seperti Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada organisasi
pemerintahan. Secara umum karakteristik kualitas penganggaran publik adalah
dapat dipahami dan terandalkan.
4. Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik
Tahapan proses pengadaan barang dan jasa publik adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan informasi
b. Hubungan penyedia
c. Review latar belakang
d. Negosiasi
e. Pemenuhan
f. Konsumsi, pemeliharaan dan penyelesaian
g. Pembaharuan (renewal)
Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa publik
adalah dapat dipahami dan terandalkan
5. Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Outcome laporan keuangan sektor publik adalah laporan posisi keuangan,
laporan kinerja keuangan, laporan perubahan aset, laporan arus kas, kebijakan
akuntansi dan catatan atas laporan keuangan. Secara umum laporan keuangan
sektor publik menyediakan informasi yang meliputi unsur aset, kewajiban, ekuitas
neto, pendapatan, biaya dan arus kas.
Karakteristik kualitatif pelaporan keuangan sektor publik adalah dapat
dibandingkan, relevan dan andal, keseimbangan biaya dan manfaat, kesimbangan
di antara karakteristik kualitatif, dan penyajian yang wajar.
6. Kualitas Audit Sektor Publi
Kualitas audit ditujukan untuk mengji efektivitas sistem pengelolaan
kualitas. Audit digunakan untuk tujuan keamanan. Selain itu audit adalah salah satu

5
teknik pengawasan yang andal dan cara yang efektif untuk menghindari penilaian
sendiri serta kondisi yang memburuk secara perlahan.
Outcome audit laporan keuangan adalah penilaian kuantitatif atas
kesesuaian karakteristik yang diminta. Hasil audit sektor publik pada umumnya
berupa dokumen atau laporan hasil audit terhadap laporan organisasi publik.
Karakteristik kualitatif kualitas output audit sektor publik adalah dapat dipahami,
relevan, keandalan dan dapat dibandingkan.
7. Kualitas Pertanggungjawaban Publik
Faktor penentu kualitas pertanggungjawaban publik antara lain:
a. Kepemimpinan pengelola organisasi
b. Kapasitas personel organisasi
c. Kualitas perencanaan
d. Kualitas penganggaran
e. Kualitas realisasi anggaran
f. Kualitas laporan keuangan.
Sebagai contoh, outcome pertanggungjawaban publik pada organisasi
pemerintahan daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 184 terdiri dari
Laporan Keuangan Daerah, Catatan Atas Laporan Keuangan, Opini BPK atas
Laporan Keuangan dan Lampiran-Lampiran. Karakteristik kualitas
pertanggungjawaban publik adalah dapat dipahami dan relevan.
F. Pengakuan Dan Pengukuran Laporan Keuangan Organisasi Sektor Publik
Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata
maupun jumlah uang dan mencamtumkan ke dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan sektor publik ke dalam
laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan. Dasar pengukuran adalah:
1. Biaya historis
2. Biaya saat ini
3. Nilai realisasi/penyelesaian
4. Nilai sekarang
Pada organisasi sektor publik dasar pengukuran yang umum digunakan adalah
biaya historis. Adapun faktor yang mempengaruhi pengakuan dan pengukuran
transaksi sektor publik adalah probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan kendala

6
pengukuran. Berikut ini akan dijelaskan pengakuan dan pengukuran pada komponen
laporan keuangan.
1. Aset
Aset diakui dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya di
masa depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi
dan aset tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
2. Kewajiban
Kewajiban diakui jika sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi
kemungkinan besar akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan
jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
3. Ekuitas
Jumlah ekuitas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan tergantung
pada pengukuran aset dan kewajiban. Apabila jumlah agregat ekuitas sama dengan
nilai pasar agregat saham entitas, maka jumlah yang dapat diperoleh sama dengan
nilai seluruh aset bersih perusahaan yang dilepas baik satu per satu atau secara
keseluruhan dalam kondisi going concern.
4. Pendapatan
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan jika kenaikan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban,
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
5. Biaya
Biaya diakui jika terjadi penurunan manfaat ekonomi di masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aset atua peningkatan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal.

Anda mungkin juga menyukai