Stighfar Bulan Rajab
Stighfar Bulan Rajab
(Disampaikan dalam majlis Alghofar yaitu majlis pembacaan kitab maulid Simthud Durrar dan
mauidloh, rutin setiap malam Rabu pahing di Semarang)
Barang siapa membaca "Robbighfirli warhamni watubb alayya" sebanyak 70x aetelah sholat
fardlu sebelum membaca do'a-do'a yang lain, maka insya Allah dosa-dosa kita akan diampuni
oleh Allah Swt, dikabulkan hajat-hajat kita baik hajat akhirat ataupun hajat dunia.
Semakin kita memperbanyak membaca istighfar setiap harinya khususnya istighfar tersebut di
atas, maka bukan hanya kita yang diampuni dosa-dosa kita dan bukan hanya kita yang
dikabulkan hajat-hajat kita, tapi Allah Swt juga mengampuni dosa-dosa keluarga kita serta
mengabulkan hajt-hajat keluarga kita demikian juga tetangga-tetangga kita, teman-teman kita
dan sekitar kita.
Memohon ampunan dosa kepada Allah Swt sebanyak mungkin itu semakin baik bagi kita, asal
kita mampu untuk istiqomah. Kalau kita belum mampu istiqomah membaca istighfar yang
banyak maka istighfar-lah sebanyak yang kita mampu untuk istiqomah. Orang-orang terdahulu
istiqomah membaca istighfar dalam jumlah yang banyak, dikatakan bahwa sayyidah Rabi'ah
Aladawiyyah membaca istighfar sebanyak 12.000x setiap harinya, kalau kita mampu menirunya
maka itu baik bagi kita. Kalau kita tidak mampu, maka 200x pun cukup bagi kita. Maka insya
Allah hajat-hajat kita akan dipenuhi oleh Allah Swt asalkan kita tidak murtad. (Apakah yang
non-Islam tidak dikabulkan do'a-do'anya? Allah Swt Maha Pengasih, kasih Allah Swt meliputi
semua makhluq-Nya. Allah Swt memberikan yang kita minta, tapi Rahim-Nya untuk mereka
yang beriman kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw).
Manfaat istighfar yang lain adalah kita mendapatkan syafa'at asalkan ditambah dengan membaca
sholawat kepada Nabi Muhammad Saw dan apa yang kita minta sesuai dengan ikhtiar (usaha)
kita (agar kita tidak terlalu panjang angan-angan sedangkan panjang angan-angan adalah kurang
baik bagi kita).
Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Alaydrus : Rajab Bulan Istighfar
Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Alaydrus : Rajab Bulan IstighfarPublished on June 11, 2010
in Bulan Rajab and Artikel Islam. 0 Comments
Rajab adalah bulan Allah Swt yang dituangkan di dalamnya rahmat kepada hamba-hamba-Nya.
Rasulullah Saw bersabda (yang artinya):
Rajab bulan Allah, Syaban bulanku dan Ramadhan bulan umatku (Hadits Mursal dari Al
Hasan Al Bashri)
Dengan berdasarkan hadits diatas, maka sebagian Ulama menyebutkan bahwa Rajab adalah
bulan istighfar dan taubat kepada Allah sesuai dengan istilah Rajab Bulan Allah. Sebagai
hamba Allah, hendaknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya, kembali kepada-
Nya dan meminta maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, agar benar-benar diampuni dan didekatkan
kepada-Nya.
Diriwayatkan dari Urwah dia bertanya kepada Abdullah bin Umar, Apakah Rasulullah Saw
berpuasa di bulan Rajab?, Ibnu Umar menjawab, Benar dan beliau saw memuliakannya (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Paling sedikit puasa di bulan Rajab satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab,
sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah
Al-Bahiliyah dari ayahnya , Rasulullah Bersabda,(yang artinya):
Berpuasalah kalian pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa). (HR Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad).
Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al Asyhurul
Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan puasa di bulan
Rajab.
Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabiin, beliau berkata, Di surga
terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa di bulan Rajab. Perihal
Abu Qilabah, Imam Baihaqi berkata, Beliau adalah pembesar Tabiin, tidaklah beliau
menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar generasi diatasnya (para sahabat).
Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang melakukan puasa Rajab sebulan penuh
seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, Abu Ishaq As Sabiiy dan lainnya.
Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Said Al Anshori beliau tidak
menyukai berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada keterangan dari sahabat Abdullah bin
Abbas bahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai puasa sebulan penuh. Oleh karenanya
untuk menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad bin Hambal : Hendaknya seseorang tidak
puasa satu atau dua hari di bulan Rajab.
Hal ini rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy SyafiI, beliau
berkata :
Aku tidak suka jika seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan.
Alasannya adalah jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil)
sehingga dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan
hilang kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut, jika digabung dengan puasa
sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Syaban.
(maka yang demikian tidaklah makruh).
Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang
puasa Rajab tersebut berstatus Dhaif (kurang kuat). Akan tetapi hadits dhaif sebagaimana
disepakati Ulama ahli hadits, dapat digunakan untuk
memotivasi diri dalam fadhailul Amal (mengerjakan amal-amal kebajikan), selagi tidak terlalu
berat ke-dhaifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang rawi yang suka berdusta atau
dituduh suka berdusta.
Ada lagi satu amalan yang hendaknya kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab
sebagaimana telah beliau ajarkan. Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika
telah memasuki bulan Rajab beliau banyak berdoa:
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Syaban wa ballighna Ramadhan (yang artinya : Ya Allah
berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikan kami pada bulan
Ramadhan).