Anda di halaman 1dari 5

stighfar Bulan Rajab

Oleh: Alhabib Shodiq bin Abubakar Baharun

(Disampaikan dalam majlis Alghofar yaitu majlis pembacaan kitab maulid Simthud Durrar dan
mauidloh, rutin setiap malam Rabu pahing di Semarang)

Sekarang kita berada di bulan Rabi'ul Akhir, sebentar lagi kita


memasuki bulan Rajab. Kalau Sya'ban adalah bulannya Rasulullah Muhammad Saw maka Rajab
adalah bulannya Allah Swt. Jika di bulan Sya'ban kita dianjurkan memperbanyak sholawat, maka
di bulan Rajab ini kita dianjurkan memperbanyak istighfar, dianjurkan memohon ampunan atas
semua dosa dan kekeliruan kita. Ada banyak jenis istighfar, diantaranya yang dianjurkan dibaca
di bulan Rajab adalah "Robbighfiri warhamni watubb alayya" sebanyak 70x sehabis sholat
fardlu.

Barang siapa membaca "Robbighfirli warhamni watubb alayya" sebanyak 70x aetelah sholat
fardlu sebelum membaca do'a-do'a yang lain, maka insya Allah dosa-dosa kita akan diampuni
oleh Allah Swt, dikabulkan hajat-hajat kita baik hajat akhirat ataupun hajat dunia.

Semakin kita memperbanyak membaca istighfar setiap harinya khususnya istighfar tersebut di
atas, maka bukan hanya kita yang diampuni dosa-dosa kita dan bukan hanya kita yang
dikabulkan hajat-hajat kita, tapi Allah Swt juga mengampuni dosa-dosa keluarga kita serta
mengabulkan hajt-hajat keluarga kita demikian juga tetangga-tetangga kita, teman-teman kita
dan sekitar kita.

Memohon ampunan dosa kepada Allah Swt sebanyak mungkin itu semakin baik bagi kita, asal
kita mampu untuk istiqomah. Kalau kita belum mampu istiqomah membaca istighfar yang
banyak maka istighfar-lah sebanyak yang kita mampu untuk istiqomah. Orang-orang terdahulu
istiqomah membaca istighfar dalam jumlah yang banyak, dikatakan bahwa sayyidah Rabi'ah
Aladawiyyah membaca istighfar sebanyak 12.000x setiap harinya, kalau kita mampu menirunya
maka itu baik bagi kita. Kalau kita tidak mampu, maka 200x pun cukup bagi kita. Maka insya
Allah hajat-hajat kita akan dipenuhi oleh Allah Swt asalkan kita tidak murtad. (Apakah yang
non-Islam tidak dikabulkan do'a-do'anya? Allah Swt Maha Pengasih, kasih Allah Swt meliputi
semua makhluq-Nya. Allah Swt memberikan yang kita minta, tapi Rahim-Nya untuk mereka
yang beriman kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw).
Manfaat istighfar yang lain adalah kita mendapatkan syafa'at asalkan ditambah dengan membaca
sholawat kepada Nabi Muhammad Saw dan apa yang kita minta sesuai dengan ikhtiar (usaha)
kita (agar kita tidak terlalu panjang angan-angan sedangkan panjang angan-angan adalah kurang
baik bagi kita).

Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Alaydrus : Rajab Bulan Istighfar

Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Alaydrus : Rajab Bulan IstighfarPublished on June 11, 2010
in Bulan Rajab and Artikel Islam. 0 Comments

Ibarat menanam tanaman, Rajab adalah bulan kita


menanam benih-benihnya, Syaban kita menyirami
dan memupuknya, sedang Ramadhan kita
memanen hasilnya. Itulah keterkaitan tiga bulan
tersebut. Demikianlah apa yang
dikatakan oleh Al imam Abu Bakar Al Warraq Al
Balkhi. Beliau juga berkata, Perumpamaan Rajab
seperti angina, Syaban seperti awan
(mendung)nya dan Ramadhan ibarat hujannya.

Rajab tergolong salah satu dari Al Asyhurul


Hurum, bulan-bulan penuh kehormatan dan
kemuliaan, yaitu Dzul Qadah, Dzul Hijjah,
Muharram dan Rajab. Sebagaimana dijelaskan
oleh Nabi Muhammad SAW.

Diantara kemuliaan yang ada di dalam bulan


Rajab, adalah terkabulkannya doa-doa hamba di
dalamnya, terutama pada malam pertamanya,
dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda
(yang artinya):

Lima malam, tidak akan ditolak doa-doa di


dalamnya : awal malam bulan Rajab, malam nisfu
Syaban, malam Jumat, Malam Idul Fithri dan
malam an Nahr (Idul Adha). (HR. Ibnu Asakir)

Rajab adalah bulan Allah Swt yang dituangkan di dalamnya rahmat kepada hamba-hamba-Nya.
Rasulullah Saw bersabda (yang artinya):

Rajab bulan Allah, Syaban bulanku dan Ramadhan bulan umatku (Hadits Mursal dari Al
Hasan Al Bashri)

Dengan berdasarkan hadits diatas, maka sebagian Ulama menyebutkan bahwa Rajab adalah
bulan istighfar dan taubat kepada Allah sesuai dengan istilah Rajab Bulan Allah. Sebagai
hamba Allah, hendaknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya, kembali kepada-
Nya dan meminta maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, agar benar-benar diampuni dan didekatkan
kepada-Nya.

Sedangkan Syaban sebagai bulan Nabi Muhammad


Saw, maka sepantasnya dan layak untuk kita
memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau Saw
di bulan itu. Adapun Ramadhan seperti kita ketahui
adalah bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran,
maka hendaknya seorang hamba mengisi waktunya
selama Ramadhan dengan banyak membaca Al Quran
disamping ibadah-ibadah yang lain.

Dalam kitab An Nafahat An Nuraniyyah, Syeikh Yusuf


Khatthar menyebutkan bahwa bulan memiliki 14 nama,
dan banyaknya nama tersebut cukuplah menunjukkan
kemuliaan dan kehormatannya. Nama-nama tersebut
adalah : Rajab, Syahrullah (Bulan Allah), Rajab
Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Ashom, Al Ashob,
Munaffis, Muthahhir, Maalla, Muqim, Harim,
muqasyqisy, Mubarri dan Fard.

Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan di


bulan Rajab adalah berpuasa, sekalipun tidak ada hadits
khusus yang menyebutkan tentang keutamaan puasa di
bulan Rajab ini secara khusus. Tetapi sudah termasuk
dalam keumuman sunnahnya berpuasa pada Al
Asyhurul Hurum, sebab Rajab termasuk Al Asyhurul Hurum.

Diriwayatkan dari Urwah dia bertanya kepada Abdullah bin Umar, Apakah Rasulullah Saw
berpuasa di bulan Rajab?, Ibnu Umar menjawab, Benar dan beliau saw memuliakannya (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Paling sedikit puasa di bulan Rajab satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab,
sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah
Al-Bahiliyah dari ayahnya , Rasulullah Bersabda,(yang artinya):

Berpuasalah kalian pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa). (HR Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad).

Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al Asyhurul
Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan puasa di bulan
Rajab.

Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabiin, beliau berkata, Di surga
terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa di bulan Rajab. Perihal
Abu Qilabah, Imam Baihaqi berkata, Beliau adalah pembesar Tabiin, tidaklah beliau
menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar generasi diatasnya (para sahabat).

Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang melakukan puasa Rajab sebulan penuh
seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, Abu Ishaq As Sabiiy dan lainnya.

Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Said Al Anshori beliau tidak
menyukai berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada keterangan dari sahabat Abdullah bin
Abbas bahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai puasa sebulan penuh. Oleh karenanya
untuk menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad bin Hambal : Hendaknya seseorang tidak
puasa satu atau dua hari di bulan Rajab.

Hal ini rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy SyafiI, beliau
berkata :

Aku tidak suka jika seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan.
Alasannya adalah jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil)
sehingga dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan
hilang kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut, jika digabung dengan puasa
sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Syaban.
(maka yang demikian tidaklah makruh).

Hadist lain yang menerangkan keutamaan puasa di


bulan Rajab, antara lain, Imam Ath-Thabarani
meriwayatkan dari Said bin Rasyid, Rasulullah
SAW bersabda, (yang artinya):

Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab,


laksana ia puasa setahun. Bila berpuasa tujuh hari,
ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam.
Bila berpuasa delapan hari, dibukakan untuknya
delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah
akan mengabulkan semua permintaannya

Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang
puasa Rajab tersebut berstatus Dhaif (kurang kuat). Akan tetapi hadits dhaif sebagaimana
disepakati Ulama ahli hadits, dapat digunakan untuk
memotivasi diri dalam fadhailul Amal (mengerjakan amal-amal kebajikan), selagi tidak terlalu
berat ke-dhaifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang rawi yang suka berdusta atau
dituduh suka berdusta.

Ada lagi satu amalan yang hendaknya kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab
sebagaimana telah beliau ajarkan. Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika
telah memasuki bulan Rajab beliau banyak berdoa:
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Syaban wa ballighna Ramadhan (yang artinya : Ya Allah
berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikan kami pada bulan
Ramadhan).

Sumber Habib Sholeh Alaydrus

Anda mungkin juga menyukai