Anda di halaman 1dari 3

Fadli Fendi Malawat

146020310011021
Case 10
Kondisi Perusahaan
Perusahaan sepatu ABC adalah perusahaan menengah yang bergerak dalam industri
pembuatan sepatu anak anak dan berlokasi di Midwest. Perusahaan ini merupakan
perusahaan milik keluarga yang sekaligus menjabat beberapa posisi penting dalam
perusahaan yaitu presiden dan CEO, wakil presiden bagian keuangan dan treasuri, serta
wakil presiden bagian manufaktur.
Volume penjualan selama dua tahun terakhir sebesar $12.825.000 pada tahun 1981
dan $15. 350.000 pada 1982.
Perusahaan sepatu ABC memiliki dua tipe pelanggan. Pelanggan utama (sebuah
jaringan department store yang luas) menguasai 70% dari volume dan 30% lainnya dimiliki
oleh toko sepatu kecil Ma and Pa. Produksi untuk department store menggunakan label
privat, sedangkan untuk toko sepatu kecil berlabel nama perusahaan.
Perusahaan sepatu ABC memiliki biaya dan kontrak jangka panjang dengan
pelanggan utama mereka yang mengharuskan adanya keterlibatan pelanggan tersebut
dalam menentukan kuantitas produksi dan proses penganggaran biaya produk. Saat rapat
penganggaran pertengahan tahun, dilema ini telah diketahui walaupun tidak ditangani sejak
awal.
The Dilemma
Selama dua tahun terakhir, perusahaan sepatu ABC melaporkan keuntungan yang
sangat besar pada dua akun utama. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan
kurangnya keakuratan pada prosedur penganggaran.
Berikut merupakan ringkasan catatan dua akun terkait dan efeknya terhadap biaya
produk:
Variances 1981 1982 Increase in Variance
Purchase Price Variance $450,000 $675,000
Material Usage Variance $ 95,000 $125,000
TOTAL $545,000 $800,000 +46.8%

Sejak kontrak harga diatur pada dasar dari jumlah anggaran, varian ini
mencerminkan adanya overstatement harga produk sebesar 4.2% pada tahun 1981 dan
5.2% pada tahun 1982.
Perusahaan mengklaim bahwa varian yang merugikan ini merupakan sebuah
ketidaksengajaan dan hanya mencerminkan perbedaan antara anggaran dengan kinerja
aktual. Namun pelanggan utama menganggap hal tersebut merupakan sebuah kesengajaan
dan merupakan hasil dari adanya kurangnya profesionalitas dalam proses penyusunan
anggaran karena varian ini secara signifikan lebih besar dari perusahaan sepatu lainnya.
Perusahaan sepatu ABC menggunakan sistem biaya standar untuk menghitung biaya
produknya.
Berdasarkan atas review dari income statements dua tahun yang lalu, terungkap
bahwa terdapat adanya banyak varian yang tidak menguntungkan dalam penggunaan
tenaga kerja langsung dan kerugian atas barang bekas serta overhead pabrik yang dengan
jelas tidak terserap dengan baik seperti yang ditampilkan berikut ini:
Variances 1981 1982 % Change
Direct Labor Usage ($ 46,100) ($ 11,000)
Factory Overhead ($ 522,000) ($ 385,000)
Loss on Seconds ($ 80,000) ($ 40,400)
($ 648,300) ($ 436,400) -32.6%

Investigasi mengungkap bahwa varian yang tidak menguntungkan atas overhead


pabrik merupakan dampak dari pelanggan utama yang tidak menempatkan kontrak dengan
jumlah yang sama sebagaimana yang disampaikan dalam proses penganggaran. Kerugian
pada barang sisa dan penggunaan tenaga kerja langsung merepresentasikan indikasi ketidak
efisiensian.
Ketika dikombinasikan, kelima varian ini menghasilkan tambahan keuntungan yang
besar untuk perusahaan sepatu ABC:
1981 1982
Total Favorable Variances
$ 545,000 $ 800,000
(Per Performance Reports)
Total Unfavorable Variances
($ 648,300) ($ 437,000)
(Per Income Statement)
NET TOTAL ($ 103,300) ($ 363,000)

Setelah hasil final di tahun 1982 dipublikasikan, manajemen dari kedua perusahaan
menggelar rapat untuk menemukan rekomendasi terbaik dalam proses penganggaran yang
lebih akurat. Keduanya setuju bahwa sistem biaya standar pabrik telah realistis dan dapat
diterima, namun faktor manusia merupakan masalah yang nyata.
Required:
1. Walaupun dalam persetujuan disebutkan bahwa sistem biaya standar telah realistis,
mungkinkah hal tersebut memiliki kekurangan dari aspek keperilakuan?
Dari kasus diatas, poin utama yang perlu di perhatikan untuk menentukan
kesuksesan atau kegagalan perusahaan dapat dilihat dari setiap perilaku inividu yang
terlibat dalam penentuan standar yang ditentukan perusahaan. Setiap karyawan yang
bekerja di perusahaan tersebut akan merasa terancam oleh standar yang ditentukan,
bahkan merusak standar tersebut. Dan akan terjadisebaliknyajika seorang pekerja
berpartisipasi dalam menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat
komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, dan oleh karena itu, akan bekerja
keras untuk mencapainya..
Jadi solusinya adalah diharapkan perubahan atas system standar biaya tidak boleh
sering dilakukan tanpa karna akan terjadinya misskomunikasi diantara setiap individu
yang terlibat.
2. Apa yang menstimulasi karyawan perusahaan sepatu ABC untuk melakukan overstate
biaya produk untuk pelanggan utama mereka?
Mungkin karena adanya keinginan untuk mendapatkan bonus atas peningkatan
kinerja mereka di. Karena setelah diteliti ternyata adanya peningkatan keuntungan bagi
perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Bagaimana kedua varian tersebut berhubungan dan bagaimana hal tersebut akan
memengaruhi pengendalian kinerja tenaga kerja?
Hubungan dari kedua varian (overhead dan TKL) tersebut terletak pada
pengalokasian overhead pabrik dengan biaya tenaga kerja langsung. Seperti, apabila
biaya tenaga kerja langsung tidak dihitung dengan tepat berarti pengalokasian overhead
pabrik juga tidak dapat dilakukan dengan tepat.
4. Mengapa kelebihan atas penggelembungan anggaran tidak diketahui lebih awal?
Tanpa adanya keterlibatan pelanggan dalam proses pengendalian anggaran
perusahaan saat awal pembentukan anggaran yang menyebabakan penggelembungan
anggaran tidak diketahui sejak awal. Sebagai pihak eksternal, pelanggan utama, tidak
mungkin setiap saat dapat mengontrol kinerja perusahaan mitranya, hal ini
menyebabkan adanya peluang dan keleluasaan dalam penggelembungan anggaran oleh
karyawan perusahaan demi memperoleh keuntungan pribadi.
5. Perubahan apa yang dapat dilakukan terhadap proses penyusunan anggaran dan pada
sistem akuntansi biaya untuk mencegah masalah ini terulang kembali?
Perubahan yang harus dilakukan yaitu dengan melibatkan karyawan dan staff
perusahaan dalam penyusunan standar. Sehingga dapat dipahami dan dimengerti
selama keterlibatan dalam penentuan standar masih logis dan sesuai kebutuhan yang
disepakati. Dengan demikian akan memaksimalkan standar biaya yang ditetapkan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai