Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Daerah Pasirpogor merupakan daerah alterasi dan mineralisasi yang terletak di


Kecamatan Pakenjeng dan Pamulihan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan penelitian terdahulu daerah Pasirpogor disusun oleh litologi dasit,
tuff, breksi vulkanik dan lava andesit dengan zona alterasi meliputi zona alterasi
silisifikasi, zona alterasi argilik dan zona alterasi propilitik. Tipe deposit termasuk
ke dalam epitermal sulfidasi tinggi. Namun, berdasarkan pada data lapangan yang
ada, daerah Pasirpogor diperkirakan terdapat dua kemungkinan tipe deposit
sehingga sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Maka dari itu, dilakukan
pengamatan detail pada objek singkapan pada beberapa lokasi yang dianggap
dapat mewakili diantaranya pada Lokasi Gunung Lari, Lokasi Cipanengeun dan
Lokasi Bantarhuni untuk mengetahui karakteristik alterasi dan mineralisasi serta
kaitan hubungan ke tiga lokasi terhadap kemungkinan tipe deposit yang
berkembang. Dalam penentuan karakteristik alterasi dan mineralisasi dari hasil
pengambilan data lapangan dilakukan analisis megaskopis dan mikroskopis yang
meliputi analisis petrografi serta mineragrafi. Hasil penelitian pada lokasi Gunung
Lari berkembang tipe alterasi silisifikasi yang memiliki intensitas alterasi sangat
kuat dengan tekstur vuggy quarzt pada litologi dasit. Mineralisasi meliputi
dominasi mineral pirit dan wulfenit yang terbentuk bersamaan (simultaneous).
Diperkirakan temperatur pembentukan beradapada kisaran 170 240 oC dan
pH asam dengan kehadiran mineral alterasi berupa kuarsa, dikit dan alunit. Pada
Lokasi Cipanengeun terdapat urat (vein) dan wallrock. Urat CP-1 memiliki
komposisi kuarsa-kaolinit-karbonat-alunit-dikit. Sedangkan urat CP-3 memiliki
komposisi kuarsa - Karbonat - kaolinit - dikit - illit epidot. Batuan samping
(wall rock) CP-1 dan CP-3 terubah argilik sangat kuat dengan mineral alterasi
masing-masing berupa kuarsa-kaolinit-karbonat-alunit dan kaolinit - illit - kuarsa.
Temperatur pembentukan berada pada kisaran 180 200oC dengan pH netral
asam. Mineralisasi berupa dominasi mineral bijih pirit yang terbentuk lebih
dahulu dari mineral bijih minor sfalerit. Pada Lokasi Bantarhuni titik BHI-1
batuan samping (wallrock) terubah propilitik dengan intensitas alterasi sangat
kuat. Himpunan mineral alterasi meliputi smektit-klorit-kaolinit-karbonat-kuarsa.
Mineralisasi yang terbentuk diantaranya sfalerit dan galena, kemudian terbentuk
kalkopirit dan paling akhir berupa kovelit dan pirit. Pada BHI-2 batuan samping
terubah serisitik dengan intensitas alterasi sangat kuat. Himpunan mineral alterasi
meliputi serisit-kuarsa-kaolinit. Mineralisasi berupa Temperatur pembentukan BHI-1
dan BHI-2 masing-masing berada pada kisaran 110 - 200 oC dan 200 - 210 oC
dengan pH keduanya bersifat netral. Dari data tersebut terjadi perubahan pH dari
asam menuju netral pada Lokasi Gunung Lari menuju Bantarhuni. Sehingga
daerah Pasirpogor memiliki kemungkinan 2 tipe deposit diantaranya epitermal
sulfidasi tinggi yang memiliki pH asam pada lokasi Gunung Lari dan sulfidasi
rendah yang memiliki pH netral pada lokasi Bantarhuni.
Kata Kunci : Alterasi, Bantarhumi, Cipanengeun, Epitermal, Gunung Lari,
Mineralisasi, pH, Pasirpogor, Temperatur.

Anda mungkin juga menyukai