PENDAHULUAN
Kata berdasarkan tersebut secara jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan dasar
dari NKRI. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini merupakan kedudukan yuridis
formal oleh karena tertuang dalam ketentuan hukum negara, dalam hal ini UUD 1945 pada
Pembukaan Alenia IV. Secara historis pula dinyatakan bahwa Pancasila yang dirumuskan
oleh para pendiri bangsa (the founding fathers) itu dimaksudkan untuk menjadi dasarnya
Indonesia merdeka.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila
sebagai dasar negara berarti nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara.
Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945.
Secara rinci sebagai berikut :
1. Melindungi seganap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan Kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai ,
demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,
bertakwa dan berahklak mulia, cita tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
mengausai ilmu pengetahuandan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin.
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Tugas badan ini adalah menyelidiki dan
mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk
dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaanIndonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama
pada tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus
mengenai calon dasar negara untukIndonesiamerdeka nanti. Muhammad Yamin
mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri ataslimahal, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk
membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk
dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI.
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada tanggal 9 Agustus
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari
kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin
bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal
17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan
acara utama (1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya
(Pembukaannya) dan (2) memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa reformasi, bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang harus memiliki visi harus serta pandangan hidup yang kuat
agar tidak terombang ambing ditengah tengah masyrakat Internasional.
Jadi, secara historis bahwa nilai nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila, sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif historis telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sehingga asal nilai nilai pancasila tersebut tidak lain
adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kuasa
materialis pancasila.
2. Landasan Kultural
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa
memiliki suatu pandangan hidup. Filsafat hidup serta pegangan hidup agar tidak terombang
ambing dalam pergaulan masyarakat internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta
pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain . Negara komunisme dan liberalisme
meletakan dasar filsafat negaranya pada suatu konsep ideologi tertentu.
Berbeda dengan bangsa bangsa lain , bangsa Indonesia mendasarkan pandangan
hidupnya dalam masyarrakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas cultural yang
dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Satu satunya karya besar bangsa Indonesia
yang sejajar dengan karya besar bangsa lain di dunia ini adalah hasil pemikiran tentang
bangsa dan Negara yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang terutang
dalam sila sila pancasila.
3. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis perkuliahan pendidikan pancasila di pendidikan Tinggi tertuang dalam
undang undang No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. Pasal 29 telah
menetapkan bahwa ia isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat
pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan konseptual
tersebut kemudian dikokohkan kembali oleh kehadiran dan undang undang Nomor tahun
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional sebagai pengganti undang undang no
2 tahun 1989.
4. Landasan Filosofis
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat Negara dan pandangan
Filosofis bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk
secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada kenyataan secara filosofis dan objektif
bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada
nilai nilai yang tertuang dalam sila sila pancasila yang secara filosofis merupakan filosofis
bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara.
Pengertian Filsafat Pancasila Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat
Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang
Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila
dikatakan sebahai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu
sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian ilmiah
yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).
CABANG-CABANG FILSAFAT
1) Metafisika, membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis yang meliputi
bidang-bidang ontologi, kosmologi dan antropologi.
2) Epistimologi, berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan
3) Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan
4) Logika, berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil
berfikir yang benar.
5) Etika, berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia
6) Estetika, berlaitan dengan persoalan hakikat keindahan
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang
dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan organis.
IDEOLOGI TERTUTUP
Suatu sistem pemikiran tertutup dengan ciri khas:
Ideologi tersebut bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat melainkan merupalan
suatu cita-cita satu kelompok orang yang yang mendasari suatu program untuk mengubah
atau membaharui masyarakat. Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu,
melainkan intinya terdiri dari tuntutan kongkret dan operasional yang keras, yang diajukan
dengan mutlak.
IDEOLOGI TERBUKA
Suatu sistem pemikiran terbuka dengan ciri khas:
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.Ideologi terbuka tidak hanya
dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkanIsinya tidak operasional, baru menjadi operasional
kalau sudah dijabarkan kedalam perangkat yang berupa konstitusi atau perundang-
undangan lainnya.
Ideologi bermakna sebagai cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran yang secara
bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat dasariah bagi semua tindakan dalam
hidup kenegaraan. Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya
melalui berbagai realisasi pembangunan, hal ini desebabkan karena dalam ideologi
terkandung suatu orientasi praktis.
KEBERADAAN PANCASILA
1) Pancasila sebaga jiwa Bangsa Indonesia
2) Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
3) Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
4) Pancasila sebagai dasar Negara RI
5) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
6) Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia pada waktu Mendirikan Negara.
7) Pancasila sebagai cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
8) Pancasila Sebagai falsafah Hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
RUMUSAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
1. Dasar Antropologis Sila-sila Pancasila: Pancasila yang terdiri dari lima sila setiap sila
bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki suatu kesatuan
dasar ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki
hakikat mutlak monopluralis, hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis.
Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang
selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
Nilai praksis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini
merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam
masyarakat. Nila-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai
dasar yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas
kehidupan masyarakat, berbansa, dan bernegara.
2) Zaman Sriwijaya
Pada abad ke VII munculah suatu kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya yang
dibawah kekuasaan wangsa Syilendra.Kerajaan ini adalah kerajaan maritime yang
mengandalkan kekuatan lautnya seperti selat Sunda, selat Malaka.Dalam sistim
pemerintahannya terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda.Pada saat itu, kerajaan
dalam menjalankan system negaranya tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.
4) Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit di bawah pemerintahaan raja Hayam Wuruk
dengan Majapatih Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala, Pada saat ini di
perkenalkan pula istilah bhineka tunggal ika dalam kitab Sutasoma. Sumpah Palapa pun
diucapkan untuk mempersatukaan semua wilayah kerajaan.
5) Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh, maka berkembanglah agama Islam dengan pesatnya di
Indonesia.Bersama dengan itu, maka berkembang pula kerajaan-kerajaan Islam seperti
kerajaan Demak.Selain itu, berdatangan juga bangsa-bangsa Eropa di Nusantara.
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdagang, namun kemudian berubah
menjadi praktek penjajahan.Adanya penjajahan membuat perlawanan dari rakyat Indonesia
di berbagai wilayah nusantara, namun karena tidak adanya kesatuan dan persatuan di
antara mereka maka perlawanan tersebut senantiasa sia-sia.
6) Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa
yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.
7) Zaman Penjajahan Jepang
Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang tahun kaisar Jepang, Jepang
memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa
syarat. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai
wujud realisasinya terbentuklah suatu badan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Kemerdekaan Indonesia) dengan ketua Dr. K.R.T Radjiman wediodiningrat.Dengan 60
anggota.
Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hokum, oleh karena itu
segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara di atur dalam suatu system
peraturan perundang-undangan. Dalam pengertian inilah maka negara dilaksanaka
berdasarkan pada suatu konstitusi atau Undang-Undang Dasar Negara. Pembagian
kekuasaan, lembaga-lemaga tinggi negara, hak dan kewajiban warga negara, keadilan social
dan lainya di atur dalam suatu Undang-Undang Dasar negara.
Sifat ilmu pengetahuan yang dinamis menyebabkan semakin banyak hasil-hasil penelitian,
sehingga membuka kemungkinan ditemukan kelemahan-kelemahan pada teori-teori yang
digunakan. Dengan demikian para ilmuwan mengkaji kembali teori-teori dasar dari ilmu itu
sendiri. Contohnya dalam ilmu social manakala suatu teori didasarkan kepada hasil
penelitian ilmiah berdasarkan metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat
bedasarkan sifat-sifat parsial, terukur dan korelatif ternyata hasil daripada ilmu pengetahuan
itu secara epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan, yaitu
manusia. Bedasarkan kajian paradigm ilmu pengetahuan social tersebut kemudian
dikembangkan metode baru, yaitu metode kualitatf.