daya pada trafo dapat dihitung dengan menggunakan 1) Metode Energy Load Flow
persamaan: Untuk metode Energy Load Flow, data yang dibutuhkan
adalah kurva beban yang selanjutnya dibagi menjadi interval-
2 interval. Data-data tersebut nantinya akan digunakan untuk
kVAload mengestimasi total aliran energi dan juga rugi-rugi energi total
L kWloss rated
kWloss kVArated trf (2.2) yang terjadi pada sistem. Aliran energi dan rugi-rugi energi
tersebut diestimasi dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
dimana: kWloss-trf-L = Rugi-rugi berbeban trafo (kW)
kVAload = Beban trafo (kVA)
kVArated = Kapasitas trafo (kVA) =
Dimana :
kWloss-rated = Rugi-rugi berbeban trafo (kW)
E = aliran energi/ rugi rugi energi ( kWh)
K = konstanta hari dalam setahun (365)
Selanjutnya rugi-rugi berbeban trafo tersebut
Int = besaran interval ke k
dijumlahkan dengan rugi-rugi tanpa beban trafo
P = Aliran daya
sehingga dapat diketahui total rugi-rugi daya pada
trafo dengan persamaan:
2) Metode Loss Factor
Untuk penghitungan aliran energi dengan menggunakan
kWloss trf T kWloss trf N kW loss trf L (2.3) metode ini, digunakan titik acuan yang sama dengan metode
Energy Load Flow. Sedangkan untuk menghitung rugi-rugi
dimana: kWloss-trf-T = Total rugi-rugi trafo (kW) energi dengan metode Loss Factor, dibutuhkan data rugi-rugi
kWloss-trf-N = Rugi-rugi tanpa beban (kW) daya saat terjadi beban puncak. Aliran rugi-rugi energi
kWloss-trf-L = Rugi-rugi berbeban trafo (kW) diestimasi dengan menggunakan bantuan load factor pada
sistem, yang selanjutnya dipergunakan dalam menghitung nilai
loss factor untuk perhitungan rugi-rugi energi dengan
persamaan:
D. ETAP PowerStation 4.0.0
LF =0.2 x L + 0.8*L2 (2.7)
ETAP PowerStation 4.0.0 merupakan program
yang digunakan untuk menganalisa jaringan listrik.
dimana: L = Load Factor
Program ini diciptakan dengan tiga konsep utama
yakni pertama operasi nyata virtual (Virtual Reality LF = Loss Factor
Operation)Pengoperasian program ini menyerupai
operasi sistem listrik yang sesungguhnya. Kedua Eloss = H x 24 x kWloss x LF (2.8)
data gabungan total (Total Integration of Data)
ETAP PowerStation versi 4.0.0 menggabungkan dimana: LF = Loss Factor
sifat electrical, logical, mechanical, dan physical
H = Jumlah hari (365)
dari sistem dalam database yang sama.
kWloss = Rugi-rugi Daya
Eloss = Rugi-rugi Energi
E. Estimasi Rugi-rugi Energi
Menentukan besaran rugi-rugi energi yang terjadi, terlebih Sebagai catatan, terkhusus untuk penggunaan persamaan 2.2
dahulu. Banyaknya pelanggan yang mengunakan energi listrik, pada perhitungan rugi-rugi energi pada trafo, kWloss yang
persentase penggunaan beban pada tiap titik titik beban. dipergunakan hanyalah kWloss saat kondisi berbeban saja.
Sedangkan kWloss saat kondisi no-load, tetap dihitung dengan
menggunakan persamaan 2.5. Selanjutnya hasil yang
% = 100%
didapatkan dari kedua rugi-rugi energi trafo tersebut
dijumlahkan untuk mengetahui total rugi-rugi energi pada
trafo. Dalam persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:
= % Eloss-T = Eloss-load + Eloss-noload
Data yang didapatkan selanjutnya akan disimulasikan = (H x 24 x kWloss-L x LF)+(k x Intk x kWloss-NL)
dengan analisa aliran daya untuk menghitung rugi-rugi
dayanya dan untuk melihat lajur energinya.
Hasil aliran daya dan rugi-rugi daya tersebut selanjutnya
akan digunakan untuk menghitung aliran energi dan rugi-rugi
energi dengan menggunakan 2 (dua), yakni: Energy Load Flow
dan Loss Factor.
Jurnal
EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008
40
Gambar 1. Kurva Beban Harian Besar beban pada tiap titik beban diestimasikan
Untuk metode Energy Load Flow, kurva beban dengan menggunakan persamaan 2.4 dan 2.5.hasil
tersebut dibagi menjadi interval-interval yang dibagi perhitungan tersebut merupakan data yang
tidak didasarkan pada satuan waktu, tapi sesuai selanjutnya dipakai dalam proses simulasi.
bentuk kurva beban yang ada. Pembagian data dalam Hasil semulsi diperoleh bahwa rugi-rugi jaringan
3 tiga interval, waktu dengan besar yang sama yakni sebesar 46.60kW dan trafo sebesar 47.7935kW seperti
8 jam setiap bagiannya seperti pada tabel 1. Dalam pada tabel 3,merupakan rugi-rugi terbesar terjadi pada
pembagian tersebut terlihat bahwa beban rata-rata interval kedua atau pada rata-rata beban puncak
terbesar terjadi pada interval waktu berkisar dari jam yang mana pada saat tersebut energi listrik
08.00-16.00 dan beban puncak terjadi pada interval maksimal digunakan di sektor komersial dan
tersebut, hal ini menunjukan bahwa dalam kasus ini industri
pelanggan terbanyak pada jenis industri dan
komersial yang kalau ditotal sebesar 67,2%, pada TABEL 3. ALIRAN DAYA DAN RUGI-RUGI DAYA
jam tersebut aktivitas industri dan komersial berjalan Rugi-ru gi Daya Aliran Daya
secara makasimal.
JTM (kW) Trafo (kW) (kW)
Int 1 3.70 22.9504 1113.84
TABEL 1. PEMBAGIAN INTERVAL
In Beban Rata- Lama Interval Int 2 46.60 47.7935 4024.8
t Waktu
Rata (kW) (jam) Int 3 21.70 33.2113 2723.76
Tota
1 00.00 08.00 1113.84 8
l 72.00 103.9554 7862.4
2 08.00 16.00 4024.80 8
3 16.00 24.00 2723.76 8
Data-data ini menunjukan bahwa rugi-rugi energi
berbanding lurus dengan rata-rata tingkat konsusmsi
Dari data pada tabel 1 didapat kurva beban untuk beban energi di sisi pelanggan, semakin besar pelangggan
rata-rata seperti pada gambar 2 menggunakan energi, maka semaki nbesar rugi-rugi
energi yang ditimbulana, selain itu aliran daya
berbanding terbalik dengan rugi-rugi energi.
Jurnal
EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008
41
Aliran Energi dan Rugi-rugi Energi yang terkeci. Hal ini menunjukan rugi-rugi energi terbesar
Setelah didapatkan hasil aliran daya dan rugi-rugi daya, maka terjadi pada saat beban maksimal untuk sektor industri
selanjutnya aliran energi dan rugi-rugi energi dihitung dankomersial
E k Intk P
dimana: 2) Metode Loss Factor
E = Besar Aliran Energi/Rugi-rugi Energi (kWh) Untuk penghitungan aliran energi digunakan titik acuan
K = Konstanta jumlah hari dalam setahun (365) yang sama dengan metode Energy Load Flow. Sedangkan
Intk= Besar interval ke-kpada saat energi dihitung untuk menghitung rugi-rugi energi dengan metode Loss
(Jam) Factor, dibutuhkan data rugi-rugi daya saat terjadi beban
P = Besar Aliran Daya/Rugi-rugi Daya (kW) puncak, seperti yang telah disimulasikan pada simulasi ke-4.
Aliran rugi-rugi energi diestimasi dengan menggunakan
Dari metode Energy Load Flow tersebut didapatkan data bantuan load factor pada sistem. Dalam kasus ini, dihitung
sebagaimana tabel 5. Data ini menunjukan bahwa rugi-rugi dengan bantuan persamaan
energi terbesar terjadi pada interval kedua yakni 1,16% pada = 0.2 + 0.8 2
jeringan dan 1,19% pada trafo, sedangkan aliran energi justru
Jurnal
EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008
42