Anda di halaman 1dari 5

38

Aplikasi Pendekatan Aliran Daya untuk


Estimasi
Rugi-Rugi Energi Sistem
Distribusi Radial 20 kV
Daniel Rohi, Radita Sonixtus Arauna, Ontoseno Penangsang

Dalam penentuan efisiensi pengelolaan listrik, diharuskan


menentukan faktor rugi-rugi daya pada sistem. Salah satu II. DASAR TEORI
penyelesain persoalan ini adalah dengan mengunaakan bantuan
software ETAP 4.0. berdasarkan hasil analisa dapat kita merancang
rangkaian yang mirip dengan aslinya seperti dilapangan. A. Sistem Distribusi Radial
Perancangan tersebut menggunakan metode Energy Load flow dan Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling
Metode Lost Factor. sederhana, banyak digunakan dan murah.
Dinamakan radial karena saluran ditarik secara radial
Berdasarkan hasil analisa, dengan menggunakan metode dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan
Energy Load Flow, didapat rugi-rugi energi yang terjadi pada itu dan dicabangkan ke titik-titik beban yang
jaringan tegangan menengah adalah sebesar 0.92% dan 1.32% dilayani.
pada trafo distribusi. Sedangkan dengan menggunakan metode
Loss Factor, didapatkan rugi-rugi energi pada jaringan tegangan Spesifikasi dari jaringan bentuk radial adalah :
menengah sebesar 0.85 % dan 1.29 % pada trafo distribusi. 1. Bentuk yang sederhana
2. Biaya investasi yang murah
Kata kunci : Rugi-rugi Energi, Sistem Distribusi, Aliran Daya 3. Kualitas pelayanan daya relatif jelek,
karena rugi tegangan dan daya relatif
besar
I. PENDAHULUAN 4. Kontunuitas pelayanan daya kurang
terjamin sebab diantara titik sumber
Pertumbuhan penduduk mengisyaratkan pertumbuhan
dan titik beban hanya ada satu
energi pula dalam bidang pengembangannya. Ketersediaan
alternatif saluran tersebut sehingga
listrik yang memiliki kualitas yang baik harus dikembangkan.
apabila saluran mengalami gangguan
Dalam peningkatan tersebut kita dapat mengefisiensikan
maka akan terjadi pemadaman total.
energi yang diterima serta energi yang disalurkan.
B. Karakteristik Beban
Kehilangan energi pada jaringan maupun peralatan listrik
Beban dapat dikategorikan sebagai beban rumah yang
seperti trafo. Kehilangan energi perlu diprediksi dan
diantisipasi agar terjadi dalam batas normal dan wajar. tangga, industri, beban komersil, beban
Berkualitas berarti pengaturan energi litrik sesuai dengan peralatan pemerintahan, dan beban-beban yang lain.
yang digunakan. Karakterstik beban dianalisi berdasarkan jam
pemakaian beban yang digunakan. Faktor beban
Metode yang digunakan adalah mengitung besarnya losses (load factor) adalah rasio perbandingan antara
pada jaringan lisrik dimana kita dapat menentukan andalnya beban rata-rata selama suatu periode tertentu
suatu sistem. Estimasi rugi-rugi energi memerlukan data yang terhadap permintaan maksimum atau beban puncak
teliti dan banyak jumlahnya, sedangkan metode yang selama jangka waktu periode tersebut
digunakan saat ini belum menggunakan metode aliran daya disederhanakan melalui persamaan berikut:
dan banyak menggunakan asumsi-asumsi akibat sumber daya
yang tersedia terbatas
Pendekatan studi aliran daya disimulasikan mengunaakan Beban Rata Rata LoadFactor (2.1)
software ETAP, dimana kita dapat merancang Single line BebanMaksimum
diagram dalam penentuan Aliran daya itu sendiri dan
Seberapa besar rugi-rugi pada jaringan,
Proses perhitungan rugi-rugi energi dilakukan dengan dua C. Transformator
metode, yakni Metode Energy Load Flow dan Metode Loss Trafo memiliki karakteristik tersendiri dimana ia
Factor, dimana semua simulasi dan perhitungan dilakukan memiliki rugi-rugi daya saat kondisi berbeban
dalam kondisi off-line. maupun juga saat kondisi tidak berbeban. Rugi-rugi

Jurnal EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008


39

daya pada trafo dapat dihitung dengan menggunakan 1) Metode Energy Load Flow
persamaan: Untuk metode Energy Load Flow, data yang dibutuhkan
adalah kurva beban yang selanjutnya dibagi menjadi interval-
2 interval. Data-data tersebut nantinya akan digunakan untuk
kVAload mengestimasi total aliran energi dan juga rugi-rugi energi total
L kWloss rated
kWloss kVArated trf (2.2) yang terjadi pada sistem. Aliran energi dan rugi-rugi energi
tersebut diestimasi dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
dimana: kWloss-trf-L = Rugi-rugi berbeban trafo (kW)
kVAload = Beban trafo (kVA)
kVArated = Kapasitas trafo (kVA) =
Dimana :
kWloss-rated = Rugi-rugi berbeban trafo (kW)
E = aliran energi/ rugi rugi energi ( kWh)
K = konstanta hari dalam setahun (365)
Selanjutnya rugi-rugi berbeban trafo tersebut
Int = besaran interval ke k
dijumlahkan dengan rugi-rugi tanpa beban trafo
P = Aliran daya
sehingga dapat diketahui total rugi-rugi daya pada
trafo dengan persamaan:
2) Metode Loss Factor
Untuk penghitungan aliran energi dengan menggunakan
kWloss trf T kWloss trf N kW loss trf L (2.3) metode ini, digunakan titik acuan yang sama dengan metode
Energy Load Flow. Sedangkan untuk menghitung rugi-rugi
dimana: kWloss-trf-T = Total rugi-rugi trafo (kW) energi dengan metode Loss Factor, dibutuhkan data rugi-rugi
kWloss-trf-N = Rugi-rugi tanpa beban (kW) daya saat terjadi beban puncak. Aliran rugi-rugi energi
kWloss-trf-L = Rugi-rugi berbeban trafo (kW) diestimasi dengan menggunakan bantuan load factor pada
sistem, yang selanjutnya dipergunakan dalam menghitung nilai
loss factor untuk perhitungan rugi-rugi energi dengan
persamaan:
D. ETAP PowerStation 4.0.0
LF =0.2 x L + 0.8*L2 (2.7)
ETAP PowerStation 4.0.0 merupakan program
yang digunakan untuk menganalisa jaringan listrik.
dimana: L = Load Factor
Program ini diciptakan dengan tiga konsep utama
yakni pertama operasi nyata virtual (Virtual Reality LF = Loss Factor
Operation)Pengoperasian program ini menyerupai
operasi sistem listrik yang sesungguhnya. Kedua Eloss = H x 24 x kWloss x LF (2.8)
data gabungan total (Total Integration of Data)
ETAP PowerStation versi 4.0.0 menggabungkan dimana: LF = Loss Factor
sifat electrical, logical, mechanical, dan physical
H = Jumlah hari (365)
dari sistem dalam database yang sama.
kWloss = Rugi-rugi Daya
Eloss = Rugi-rugi Energi
E. Estimasi Rugi-rugi Energi
Menentukan besaran rugi-rugi energi yang terjadi, terlebih Sebagai catatan, terkhusus untuk penggunaan persamaan 2.2
dahulu. Banyaknya pelanggan yang mengunakan energi listrik, pada perhitungan rugi-rugi energi pada trafo, kWloss yang
persentase penggunaan beban pada tiap titik titik beban. dipergunakan hanyalah kWloss saat kondisi berbeban saja.
Sedangkan kWloss saat kondisi no-load, tetap dihitung dengan
menggunakan persamaan 2.5. Selanjutnya hasil yang
% = 100%
didapatkan dari kedua rugi-rugi energi trafo tersebut
dijumlahkan untuk mengetahui total rugi-rugi energi pada
trafo. Dalam persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

= % Eloss-T = Eloss-load + Eloss-noload

Data yang didapatkan selanjutnya akan disimulasikan = (H x 24 x kWloss-L x LF)+(k x Intk x kWloss-NL)
dengan analisa aliran daya untuk menghitung rugi-rugi
dayanya dan untuk melihat lajur energinya.
Hasil aliran daya dan rugi-rugi daya tersebut selanjutnya
akan digunakan untuk menghitung aliran energi dan rugi-rugi
energi dengan menggunakan 2 (dua), yakni: Energy Load Flow
dan Loss Factor.

Jurnal
EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008
40

III. DATA DAN ANALISIS


Kasus yang dianaliasa adalah pada sistem distribusi Sedangkan untuk metode Loss Factor digunakan data
Jawa Timur penyulang Gardu Induk Waru, Sidoarjo. pada beban puncak yakni pada pukul 11.00 sebesar 4343.04
Data harian yang dipakai diambil pada tanggal 4 kW. Beban yang dihitung adalah beban pada sektor domestik,
September 2007. data tersebut selanjutnya diproses beban Industri dan beban komersial. Presentasi terbesar adalah
menjadi grafik yang kemudian dijadikan Kurva beban komersial mencapaii 39,3% diikuti beban domestik
beban seperti pada gambar 1. Dari kurva ini terlihat 32,8% dan beban industri 27,9% seperti pada tabel 2. dari
bahwa beban tertinggi terjadi pada jam 11 yakni aspek power fakor yang terburuk adalah di sektor domestik,
1856kW dan karena tidak menggunakan peralatan penunjang untuk
terendah terjadi pada jam 23 yakni 448kW mengatur power factor

TABEL 2. TOTAL KVA BEBAN PELANGGAN


Pelangga PF (%) Beban (kVA) Prosentasi (%)
n
Domestik 92 2690250 32.8
Komersia 97 3232900 39.3
l
Industri 99 2297000 27.9

Gambar 1. Kurva Beban Harian Besar beban pada tiap titik beban diestimasikan
Untuk metode Energy Load Flow, kurva beban dengan menggunakan persamaan 2.4 dan 2.5.hasil
tersebut dibagi menjadi interval-interval yang dibagi perhitungan tersebut merupakan data yang
tidak didasarkan pada satuan waktu, tapi sesuai selanjutnya dipakai dalam proses simulasi.
bentuk kurva beban yang ada. Pembagian data dalam Hasil semulsi diperoleh bahwa rugi-rugi jaringan
3 tiga interval, waktu dengan besar yang sama yakni sebesar 46.60kW dan trafo sebesar 47.7935kW seperti
8 jam setiap bagiannya seperti pada tabel 1. Dalam pada tabel 3,merupakan rugi-rugi terbesar terjadi pada
pembagian tersebut terlihat bahwa beban rata-rata interval kedua atau pada rata-rata beban puncak
terbesar terjadi pada interval waktu berkisar dari jam yang mana pada saat tersebut energi listrik
08.00-16.00 dan beban puncak terjadi pada interval maksimal digunakan di sektor komersial dan
tersebut, hal ini menunjukan bahwa dalam kasus ini industri
pelanggan terbanyak pada jenis industri dan
komersial yang kalau ditotal sebesar 67,2%, pada TABEL 3. ALIRAN DAYA DAN RUGI-RUGI DAYA
jam tersebut aktivitas industri dan komersial berjalan Rugi-ru gi Daya Aliran Daya
secara makasimal.
JTM (kW) Trafo (kW) (kW)
Int 1 3.70 22.9504 1113.84
TABEL 1. PEMBAGIAN INTERVAL
In Beban Rata- Lama Interval Int 2 46.60 47.7935 4024.8
t Waktu
Rata (kW) (jam) Int 3 21.70 33.2113 2723.76
Tota
1 00.00 08.00 1113.84 8
l 72.00 103.9554 7862.4
2 08.00 16.00 4024.80 8
3 16.00 24.00 2723.76 8
Data-data ini menunjukan bahwa rugi-rugi energi
berbanding lurus dengan rata-rata tingkat konsusmsi
Dari data pada tabel 1 didapat kurva beban untuk beban energi di sisi pelanggan, semakin besar pelangggan
rata-rata seperti pada gambar 2 menggunakan energi, maka semaki nbesar rugi-rugi
energi yang ditimbulana, selain itu aliran daya
berbanding terbalik dengan rugi-rugi energi.

TABEL 4. RANGKUMAN RUGI-RUGI DAYA BEBAN PUNCAK

Rugi -rugi Daya


JTM (kW) Trafo (kW)
B.Puncak 54.20 52.2163
Gambar 2 Kurva Beban Rata-Rata

Jurnal
EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008
41

Aliran Energi dan Rugi-rugi Energi yang terkeci. Hal ini menunjukan rugi-rugi energi terbesar
Setelah didapatkan hasil aliran daya dan rugi-rugi daya, maka terjadi pada saat beban maksimal untuk sektor industri
selanjutnya aliran energi dan rugi-rugi energi dihitung dankomersial

dimana: LF = Loss T ABEL 6. ESTIMASI DENGAN METODE LOSS FACTOR TABEL 5.


Factor H = ESTIMASI
Rugi -rugi Energi Aliran DENGAN
Jumlah hari
JTM Trafo Energi METODE
(365)
(kWh ) ENERGY
kWloss = Rugi- (kWh ) % (kWh ) % LOAD
rugi Daya B.Punca 0.8 296059.4 1.2
FLOW
k 195618.82 5 1 9 22958208
Eloss = Rugi-rugi Energi
Note: load factor sistem = 0.6034 Rugi-rugi
Saran yang dapat diberikan dalam kelanjutan dari Energi
Sebagai catatan, pada perhitungan rugi-rugi
penelitian ini adalah sebagai berikut:
energi pada trafo, kWloss yang dipergunakan
1. Dengan banyaknya jumlah penyulang yang dimiliki
hanyalah kWloss saat kondisi berbeban saja.
Sedangkan kWloss saat kondisi no-load. oleh PLN, penggunaan metode Loss Factor akan lebih
Selanjutnya hasil yang didapatkan dari kedua tepat mengingat lebih sedikitnya simulasi dan
rugi-rugi energi trafo tersebut dijumlahkan perhitungan yang harus dilakukan.
untuk mengetahui total rugi-rugi energi pada 2. Diperlukan data yang lebih lengkap agar estimasi
trafo. Dalam persamaan dapat dinyatakan energi dapat dilakukan dengan lebih akurat.
sebagai berikut:
Eloss-trafo= Eloss-load+ Eloss-noload Pada beban puncak rugi-rugi energi pada jaringan
= (H x 24 x kWloss-load x LF)+ (k x Intk x
kWloss-noload)
Dari metode Loss Factor tersebut didapatkan
data sebagaimana tabel 6:
dengan kedua metode yang digunakan. Aliran
JTM Trafo Energi
(kWh (kWh )
1) Metode Energy Load Flow
) % (kWh ) %
2.0
Untuk metode Energy Load Flow, digunakan datadata yang Int 1 10804 0.33 67015.38 6 3252412.8
didapatkan dari simulasi interval 1, 2, dan 3. Data-data tersebut 13607 1.1
nantinya akan digunakan untuk mengestimasi total aliran Int 2 2 1.16 139557.26 9 11752416
energi dan juga rugi-rugi energi total yang terjadi pada sistem. 1.2
Aliran energi dan rugirugi energi tersebut diestimasi dengan Int 3 63364 0.80 96977.21 2 7953379.2
menggunakan rumus sebagai berikut: Tota 21024 1.3
l 0 0.92 303549.86 2 22958208

E k Intk P
dimana: 2) Metode Loss Factor
E = Besar Aliran Energi/Rugi-rugi Energi (kWh) Untuk penghitungan aliran energi digunakan titik acuan
K = Konstanta jumlah hari dalam setahun (365) yang sama dengan metode Energy Load Flow. Sedangkan
Intk= Besar interval ke-kpada saat energi dihitung untuk menghitung rugi-rugi energi dengan metode Loss
(Jam) Factor, dibutuhkan data rugi-rugi daya saat terjadi beban
P = Besar Aliran Daya/Rugi-rugi Daya (kW) puncak, seperti yang telah disimulasikan pada simulasi ke-4.
Aliran rugi-rugi energi diestimasi dengan menggunakan
Dari metode Energy Load Flow tersebut didapatkan data bantuan load factor pada sistem. Dalam kasus ini, dihitung
sebagaimana tabel 5. Data ini menunjukan bahwa rugi-rugi dengan bantuan persamaan
energi terbesar terjadi pada interval kedua yakni 1,16% pada = 0.2 + 0.8 2
jeringan dan 1,19% pada trafo, sedangkan aliran energi justru

Jurnal
EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008
42

Jurnal EECCIS Vol. II, No. 1, Juni 2008

Anda mungkin juga menyukai