Anda di halaman 1dari 1

Menurut Tamin (2007) dormansi benih merupakan ketidakmampuan benih hidup untuk

berkecambah pada suatu kisaran keadaan luas yang dianggap menguntungkan untuk benih
tersebut. Dormansi dapat disebabkan karena tidak mampunya benih secara total untuk
berkecambah atau hanya karena bertambahnya kebutuhan yang khusus untuk
perkecambahannya. Dormansi benih dapat disebabkan keadaan fisik dari kulit biji dan
keadaan fisiologis embrio, atau kombinasi dari keduanya.

Menurut Campbell (2008: 365), dorman artinya tidur atau istirahat. Para ahli biologi
menggunakan istilah itu sebagai tahapan dari siklus hidup, serta biji dorman yang memiliki
laju metabolisme yang sangat lamban dan sedang tidak bertumbuh dan berkembang.
Dormansi pada biji meningkatkan peluang bahwa perkecambahan akan terjadi pada waktu
dan tempat yang paling mengguntungkan bagi pertumbuhan biji. Pengakhiran dari periode
dormansi umumnya membutuhkan kondisi lingkungan tertentu. Biji tumbuhan gurun
misalnya, hanya akan berkecambah setelah curah hujan yang memadai.

Menurut Soerodikosoemo (1995: 78 ) Dormansi dapat dibedakan menjadi beberapa macam,


yaitu dormansi primer dan dormansi sekunder. Dormansi primer merupakan dormansi yang
paling umum, yaitu dormansi pada benih yang terjadi sejak benih masih berada pada tanaman
induk, setelah embrio berkembang penuh. Dormansi sekunder merupakan benih non dorman
yang dapat mengalami kondisi yang menyebabkannya menjadi dorman.

Anda mungkin juga menyukai