Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PRAKTIKUM V
CLASSIS

MAMMALIA MENCIT (Mus musculus)

OLEH :

NAMA : NASRUDDIN
NIM : F1D1 15 054
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : ARJUNI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-

hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan

binatang tersebut adalah mamalia. Umumnya , semua jenis mamalia memiliki

rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara

spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya

ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di

tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan

yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini

dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitar.

Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar)

mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti

yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan

memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak

menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae.

Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar

ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.

Hewan mamalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio

terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi

tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya

sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya,


beberapa mamalia memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang

tinggi. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang

menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus

untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan

melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya. Berdasarkan

uraian diatas maka dilakukan praktikum classis mammalia mencit (Mus

musculus) dan tikus (Rattus sp.)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimana bentuk, susunan

dan letak dari sistem anatomi mencit (Mus musculus) dan tikus (Rattus sp.)?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui bentuk, susunan

dan letak dari sistem anatomi mencit (Mus musculus).dan tikus (Rattus sp.).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari pelaksanaan praktikum ini yaitu dapat mengetahui bentuk,

susunan dan letak dari sistem anatomi mencit (Mus musculus) dan tikus (Rattus

sp.).
II. TINJAUAN PUSTAKA

Hewan yang melakukan fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya

organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari

organisme jantan ke betina. Vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di

luar tubuh (fertilisasi eksternal), contoh ikan dan katak. Yang hidup di darat

melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal). Mamalia jantan, alat

kelaminnya disebut penis pada reptil seperti cecak dan kadal menggunakan

hemipenis (penis palsu), sedangkan pada bangsa burung misalnya bebek, untuk

menyalurkan sperma menggunakan ujung kloaka, saat berada dalam kandugan

beberapa induk hewan mamalia memberikan suplai makanan pada janinya lewat

plasenta (Nurhakim, 2014).

Dunia binatang adalah sebuah dunia yang sarat dengan keajaiban dan

sangat menakjubkan. Invertebrata adalah kelompok binatang yang tidak memiliki

tulang belakang sedangkan mencit (Mus musculus) merupakan hewan yang masuk

dalam familia dari kelompok mamalia (hewan menyusui). Para ahli zoolog (Ilmu

hewan), setelah melakukan penelitian dan pengamatan yang memakan waktu yang

lama dan pemikiran yang berat sepakat untuk menggolongkan hewan ini ke dalam

ordo hewan pengerat (rodensia), sub ordo Mymorpha, famili Muridae, dan sub

famili Murinae. Mencit termasuk hewan polioestrus, siklusnya berlangsung setiap

4-5 hari sekali, lamanya birahi antara 9-20 jam, estrus terjadi 20-40 jam setelah

partus (Evie, 2007).

Mus muculus merupakan salah satu mamalia yang fertilisasinya internal.

Fertilisasi secara internal adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh


induknya. Mencit merupakan dasar dari rekayasa genetika pada hewan karena

sebagian besar gen mencit melakukan fungsi yang sama, pada mencit seperti gen

manusia berfungsi pada manusia (Brookes, 2005).

Hewan yang fertilisasinya berlangsung secara eksternal, jumlah telur

matang yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara ratusan hingga

ratusan ribu buah. Eksperimen Griffith menunjukkan bahwa sel sel yang avirule

dapat mengalami transformasi mejadi sel yang virulen, hal ini dibuktikan dengan

meginjeksi mencit menggunakan sel sel tipe alami yag masih hidup. Diketahui

bahwa sel injeksi dapat menyebabkan kematian pada mencit (Yuwono, 2008).

Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Fosil

tertua yang diyakini merupakan mamalia berumur 220 juta tahun. Leluhur

mamalia merupakan salah satu diantara hewan terapsida yang merupakan bagian

dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia. Mencit (Mus musculus) adalah

anggota tikus-tikusan (muridae) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di

rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya

menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut

lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah

manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat

manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit

daripada yang tinggal di perkotaan (Campbell, 2005).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 11 November 2016, pukul

14.00 17.00 WITA, bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 4
1. Gunting Untuk membantu dalam membedah
mencit (Mus musculus)
2. Pisau bedah Untuk membedah mencit (Mus musculus)
3. Papan bedah Sebagai tempat untuk membedah mencit
(Mus musculus)
4. Pinset Untuk menjepit mencit (Mus musculus))
5. Jarum pentul Untuk ditusukkan pada kaki mencit (Mus
musculus)
6. Cawan petri Untuk meletakkan organ-organ dari
mencit (Mus musculus)
7. Toples Untuk menyimpan mencit (Mus
musculus) yang telah ditangkap
8. Kamera Untuk mengambil gambar
9. Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan
2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Mencit (Mus musculus) Sebagai objek pengamatan
dan tikus (Rattus sp.) inspectio dan section
2 Kapas Sebagai medium kloroform untuk
membius
3 Kloroform Untuk membius
4 Alkohol 90% Untuk mensterilkan alat bedah
5 NaCl Untuk membersihkan

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerha pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengambil seekor mencit (Mus musculus) dan tikus (Rattus sp.)

memasukannya kedalam toples untuk dibius menggunakan kloroform,

kemudian diletakkan di atas papan bedah dan di jepit dengan jarum pentul

agar tidak lepas.

2. Mengamati secara inspection dari kepala (caput), badan (truncus), leher

(cervix) dan ekor (caudal). Menggambar dan memberi keterangan masing-

masing bagian.

3. Mengamati secara sectio dengan membuka kulit mencit (Mus musculus)

dan tikus (Rattus sp.) secara hati-hati dengan menggunakan pisau bedah

dan gunting.

4. Mengamati topografi (trachea sampai ren), menggambar dengan memberi

keterangan masing-masing.
5. Mengamati dibawah mikroskop stereo system digestorium, tunjukkan

bagian dari tractus digestivus dan glandula digestoria. Menggambar

dengan memberi keterangan masing-masing.

6. Mengamati dibawah mikroskop system cardiovasculare. Menggambar

dengan memberi keterangan masing-masing.

7. Mengamati dibawah mikroskop system respiratorium. Menggambar

dengan memberi keterangan masing-masing.

8. Mengamati dibawah mikroskop system uroginatale dengan menunjukkan

organ genitalia. Menggambar dengan memberi keterangan masing-masing.

9. Mengamati dibawah mikroskop cartilago hyoidea dan sternum, cingulum

pectorale, dengan cara memisahkan dari organ lainnya dan menuntunjuk

bagian-bagian. Menggambar dengan memberi keterangan masing-masing.

10. Mendokumentasikan hasil pengamatan menggunakan kamera.


B. Pembahasan

A. Pengamatan secara Inspectio pada mencit (Mus musculus)

Berdasarkan hasil pengamatan struktur morfologi mencit (Mus

musculus) terdiri atas bagian caput, truncus, extremitas liberae. Bagian

caput terdiri atas telinga yang berfungsi untuk pendengaran, porus acusticus

externa, organon visus dengan palpebrae superior dan inferior, serta plica

semilunaris pada sudut mata sebelah medial, kemudian ada nares dan rima

oris yang dibatasi oleh labium superius dan labium inferius dengan bagian

dalam adalah labium superius, lalu pada bagian truncus terdiri atas dada,

punggung, perut, pantat, daerah antara alat kelamin luar dan anus, serta

ekor. mencit ketika dilentangkan akan tampak papila mammae yang terletak

pada inguinal, lalu organa genitalia externa pada hewan betina yaitu vulva

(celah yang dibatasi oleh labia majora) dan alat kecil homolog dengan penis

(klitoris), organa genitalia external hewan jantan yang terdiri atas penis

dengan gland penis yang ditutupi oleh praeputium dan kantong testis

(scrotum). Extremitas liberae terdiri atas extremitas cranialis yang

mempunyai 4 digit dan extremitas caudalis yang dilengkapi 3 digit.

B. Pengamatan secara Sectio pada mencit (Mus musculus)

Sistem dalam tubuh mencit (Mus musculus) terbagi dengan beberapa

sistem yaitu kardiovaskular, digestonum, respiratorium, urogenitale, dan

nervosum. Sistem peredaran darah pada mencit terdiri atas atrium dexter

(tempat bermuaranya vena cava), atrium sinister (tempat bermuaranya vena

pulmonalis), ventrikel sinister (dinding lebih tebal daripada atrium, tempat


keluarnya aorta), dan kapiler dexster merupakan tempat keluarnya arteri

pulmonalis.

Sistem pencernaan mencit (Mus musculus) terdiri atas cavum oris

yang terdiri atas langit-langit keras (palantum durum) terdapat di bagian

depan, langit-langit lunak (palantum molle) di bagian belakang. Dentes,

dens insivus, dens caninus tidak ada, dens premolare, dens molare. Lingua

mempunyai banyak papilae (tonjolan kecil), pharynx, esophagus bermuara

di mediorostral ventriculus, ventriculus mempunyai bagian-bagian yaitu

curavtura minor, curavtura major, cardia (tempat bermuaranya esophagus),

pylorus yaitu tempat keluarnya intestinum dari ventriculus, omentum majus,

omentum minus. Intestinum tenue terdiri atas duodenum, jejenum, ileum.

Coceum, merupakan batas antar intestinum tenue dan intestenum crassum,

mempunyai haustra (bagian yang menonjol), incisura (lekukan diantara dua

haustra), taenia (lapisan otot berbentuk pita), intestinum crassum yang

berakhir pada rectum dan anus.

Sistem respirasi Mus musculus (Mencit) terdiri atas nares anteriores,

cavum nasi, nares posteriores, larynx yang terletak dibelakang pharynx.

Rongga larynx disebut auditus laringis. Celah yang berhubungan dengan

pharynx disebut tima glottidis. Larynx terdiri dari beberapa cartilago yaitu

cartilago thyroide (tunggal, di ventrolateral), cricoidea, arthenoidea,

santorini, epiglottis, pipih, dorsocranial cartilago thyroidea. Trakea disusun

atas cincin kartilago annulus tachealis yang sebelah dorsal tidak menutup,

disebelah ventral esophagus. Bronchus tersusun atas cicin cartilago annulus


bronchialis yang menutup sempurna. Pulmo sepasang. Pulmo dexter terdiri

dari tiga lobi yaitu lobus superius, medius dan inferius. Pulmo sinister

terdiri dari dua lobi lobus superius dan inferius.

Sistem urogenitale yaitu ren (sepasang, tipe metanephros, warna

merah coklat, ureter (sepasang, keluar dari hilus renis, bermuara pada ureter

bagian dorsocaudal vesika urinaria. Vesika urinaria tunggal dan urethra

saluran keluar dari vesica urinaria, bermuara sebagi orificum urethrae

externum (pada betina di caudal clitoris, pada jantan menembus penis

keluar pada glans penis).

Sistem saraf terdiri atas prosencephalon yang terdiri atas

hemisphaerium cerebri dengan gyri (bagian yang menonjol) dan sulci

(lekukan/alur). Kedua hemispharium dipisahkan oleh suatu celah (fissura

longitudinale). Pada ujung cranial terdapat bulbus ofactorius. Pada dataran

ventral tractus olfactorius. Pada mesencephalon terdapat corpora

quadrigemia ( 4 bangunan bulat), epiphysi. Cerebellum, mempunyai sulci

dan gyri, terdiri dari vermis (lobus medius cerebelli) , lobus lateralis dextra

dan sinistra. Pada tiap lobus lateralis terdapat flocculus (tonjolan), medula

oblongata, ke caudal melanjutkan sebagai medula spinalis, facies ventralis

yang terdiri atas chiasma nervi optici, hypophysis, pons varoll, bekas

jaringan saraf yang merupakan penghubung dua sisi cerebellum.

Reproduksi pada mencit terbagi atas organa genitali feminina dan

masculina. Organa feminina terdiri atas ovarium, oviduk, uterus (tipe

bicornia), vagina (tunggal, bermuara sebagai introitus vaginae), labia


majora, labia minora dan clitoris (tonjolan kecil pada ventral vulva), pada

dihubungkan dengan cavum abdominale oleh canalis ingenal. Epididymis,

di sebelah medial testis, melengkung dari cranial ke sepanjang tepi testis,

ductus deferens berjalan ke caudal masculina terdiri atas testis yang terdapat

di dalam scrotum, ruang scrotum meninggalkan scrotum melalui canalis

ingunalis, masuk ke dalam cavun abdominale melalui sebelah dorsal vesica

urinaria. Ductus ejaculatoris sebagai lanjutan ductus deferens, bermuara

pada dinding dorsal urethra, vagina masculina (sepasang dan merupakan

sisa ductus Mulleri) dan penis.

C. Pengamatan secara Inspectio pada tikus (Rattus sp.)

Pengamatan inspectio secara langsung menunjukkan bahwa bagian

eksternal dari Rattus sp. terdiri dari caput (kepala), truncus (badan), cauda

(ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Bagian caput Rattus sp. terdapat

auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang

hidung), fibrisae dan rima oris. Bagian organon visus terdapat palpebra

suoerior dan inferior, serta plica semilunaris pada sudut mata sebelah

medial. Sedangkan pada bagian rima oris dibatasi oleh labium superius

dengan bagian dalam adalah labium superius, serta terdapat palantum

durum dan palantum molle. Bagian truncus diliputi rambut-rambut yang

menutupi seluruh tubuhnya. Bagian truncus terdiri atas thorax (dada),

dorsum (punggung), abdomen (perut), glutea (pantat), perineum (daerah

antara alat kelamin luar dan anus), dan bagian cauda (ekor). Bagian cauda

terdapat ekor yang panjang. Bagian ektrimitasnya terdiri atas extrimitas


cranialis yang mempunyai 4 digiti dan extrimitas caudalis dilengkapi 3

digiti.

D. Pengamatan secara Sectio pada tikus (Rattus sp.)

System pernapasan pada tikus (Rattus sp.) termodifikasi lebih

sempurna. Terdapat bagian-bagian yang menyusun system ini, yaitunares

anteriores, cavum nasi, nares posteriors, larynx, trachea, bronchus, dan

pulmo. Masuknya udara pertama melalui nares anteriores yang kemudian

diteruskan ke larynk. Larynk terletak di belakang pharynx. Ronggga larynx

disebut auditus laringis, sedangkan celah yang berhubungan dengan

pharynx disebut rima glotiiidis (persimpangan dua saluran). Trachea

disusun dari cincin cartilage annulus thacealis yang sebelah dorsal tidak

menutup, terletak di sebelah ventral esophagus. Bronchus tersusun atas

cincin cartilage annulus branchialis yang menutup sempurna. Pulmo

berjumlah sepasang, pulmo dexter terdiri dari 3 lobi dan pulmo sinister

terdiri dari 2 lobi. Tiga lobi pada bagian dexter meliputu lobus superius,

medius, dan inferus, sedangkan bagian sinister terdiri dari lobus superius

dan inferius

System pencernaan pada tikus (Rattus sp.) dibedakan menjadi dua

yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria

(kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua,

pharynk, esophagus, ventrikulus, intestinum tenue, coecum, intestinum

crasum, dan anus. Cavun oris terdiri dari palantum durum (langit-langit

keras), palantum molle (langit-langit lunak)dan dentes. Dentes terdapt


empat macam yaitu dens insisivus, dan caninus yang berkembang

tereduksi, dens praemolare, dan dens molare. Diantara dens insisivus dan

praemolare terdapat celah yang dinamakan diastema. Pada lingua terdapat

lingua yang mempunyai banyak papillae (tonjolan kecil) yang berfungsi

sebagai indra perasa. Kemudian makanan dilanjutkan ke pharynx dan

esophagus. Esophagus merupakan saluran yang panjang menyerupai pipa

tetapi elastis dan pada bagian ini terjadi gerak peristaltik. Ventrikulus

merupakan tempat bermuaranya makanan dan terjadi pencernaan secara

kimiawi. Di dalam ventrikulus ini akan dikeluarkan berbagai enzim

pencernaan seperti enzim pepsi, rennin dan HCl. Setelah dari ventrikulus,

makanan menuju intestinum tenue untuk penyerapan sari-sari makanan.

Intestinumtenue dibagi menjadi tiga yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.

Kemudian sisa-sisa makanan diserap airnya di intestinum crasum dan

berakhir pada rectum. Ketika rectum terasa penuh, maka rectum

berkontraksi untuk mengeluarkannya melalui lubang yang disebut anus.

Glandula digestoria terdiri dari hepar (hati) yang berwarna merah coklat,

Vesica fellea (kantong empedu), dan pancreas yang terdapat pada

mesentrium

System urogenital dibedakan atas organa uropeutica dan organa

genitalia yang masing-masing terdiri dari beberapa organ. Organa uropetica

disusun oleh ren, ureter, vesica urinaria, dan uretrha. Ren berjumlah

sepasang bertipe metanephros yang berwarna merah coklat. Ureter

sepasang keluar dari hilus renis bermuara pada ureter bagian dorsocaudal
vesica urinaria. Vesica urinaria berjumlah tunggal. Urethra saluran keluar

dari vesica urinaria. Organo genitalia feminia terdiri dari ovarium, oviduct,

uterus, vagina, labia majora, labia minora, dan klitoris. Ovarium merupakan

tempat pembentukan ovum, oviduct merupakan saluran ovarium menuju

uterus yang berfungsi sebagai tempt fertilisasi. Uterus merupakan tempat

berkembangnya zygot untuk menjadi embrio. Vagina merupakan alat

kelamin bagian luar sebagai alat kopulasi. Organa genitalia masculine

terdiri atas testis, epididymis, ductus deferens, ductus ejaculatoris, vagina

masculine, dan penis. Testis dibungkus dengan skrotum merupakan tempat

pembentukan sperma. Epididyms, ductus deferens, dan ductus ejaculatoris

merupakan saluran yang mengalirkan sperma untuk menuju penis. Penis

merupakan alat kopulasi untuk menyalurkan sperma ke dalam tubuh betina

System cardiovascular atau system sirkulasi meruakan kumpulan

beberapa organ yang membentuk sebuah system peredaran darah. Hasil

pengamatan menunjukkan bahwa sistem kardiovaskular pada Cavia

cobayaterdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung pada mmalia

(Rattus norvegicus) terbagi menjadi empat ruang yaitu dua atrium dan dua

ventrikel. Dua atrium tersebut antara lain atrium dexter dan atrium sinister,

sedangkan dua ventrikel tersebut yaitu ventrikel dexter dan ventrikel

sinister. Atrium dexter merupakan tempat bermuaranya vena cava

(pembuluh vena), atrium sinister merupakan tempat bermuaranya vena

pumonalis. Ventrikel sinister dindingnya lebih tebal dari pada atrium yang
merupakan tempat keluarnya aorta, sedangkan ventrikel dexter tepat

keluarnya arteri pulmonalis


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini yaitu secara inspectio mencit (Mus

musculus L.) tubuh mencit tertutupi oleh rambut kecuali pada bagian

telapak tangan dan telapak kaki. Mencit terdiri dari tiga bagian yaitu

kepala (caput), badan (truncus), ekor (caudal), kaki dan tangan. Adapun

secara sectio mencit (Mus musculus L.) memiliki sistem respirasi berupa

paru-paru (Pulmo). Sistem pencernaan pada mencit (Mus musculus L.)

terdiri dari tractus digestivus dan glandula digestoria, sistem

kardiovaskuler pada mencit (Mus musculus L.) yaitu berupa jantung.

Sistem urogenitalia mencit (Mus musculus L.) terdiri dari sepanjang ginjal,

berbentuk seperti kacang, berfungsi menyaring kotoran (terutama urea)

dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin,

berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior

B. Saran

Saran yang dapat di ajukan pada praktikum ini adalah untuk

laboratorium agar ke depannya dapat membuat metode baru agar

praktikum tidak terasa membosankan.


DAFTAR PUSTAKA

Brookes, M., 2005, Bengkel ilmu genetika, Erlangga, Jakarta.

Campbell., Reece dan Mitchell., 2005, Biologi edisi kelima jilid dua, Erlangga,
Jakarta.

Evie., 2007, Atlas binatangmamalia satu, Tiga serangkai, Jakarta.

Nurhakim., 2014, Mamalia lebih dekat degan mahluk menyusui, Bestari buana
murni, Jakarta.

Yuwono, t., 2008, Biologi molekuler, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai