Anda di halaman 1dari 6

Keluarga Binaan Resiko Tinggi Gizi Buruk

Jessica Gabriana Kristianto*


11.2014.150
Dokter Muda Universitas Kristen Krida Wacana

*Alamat Korespondensi:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510
No. Telp (021) 5694-2061, e-mail: jessgab28@hotmail.com

Pendahuluan
Gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kesehatan seseorang. Status gizi,
kesehatan, penyakit yang ditimbulkan, tingkat kecerdasan, dan daya tahan tubuh
ditentukan oleh gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Seorang bayi pada awal proses
kehidupannya memerlukan asupan gizi yang seimbang dan tepat.
Tujuannya adalah untuk menopang proses tumbuh kembang dan kecerdasan
otaknya. Gizi seimbang yang dimaksudkan adalah komposisi seimbang antara
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang terdapat dalam konsumsi
makanan bayi.
Pola makan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang maka akan memudahkan
seseorang untuk jatuh sakit, karena asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya tidak
mencukupi. Masalah gizi buruk pada anak masih menjadi masalah yang penting di dunia
ini karena sering mengakibatkan kematian pada anak. Sebagian besar anak di dunia
(sekitar 80%) yang menderita malnutrisi bermukim di wilayah yang juga miskin akan bahan
pangan kaya zat gizi, terlebih zat gizi mikro sehingga mengakibatkan kematian.
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi penyebab gizi buruk. Secara luas, penyebab
gizi buruk dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perlunya
dilakukan penyuluhan mengenai gizi seimbang bagi para ibu-ibu yang mempunyai balita
sehingga nantinya dapat menurunkan jumlah balita yang mengalami gizi buruk.
Untuk itu dalam upaya menentukan intervensi terhadap kejadian gizi buruk di Desa Cikampek
Kota melalui penyuluhan dan penanganan yang tepat perlu diketahui hubungan kondisi
lingkungan fisik, dan perilaku masyarakat.
Anamnesis
Anamnesis adalah serangkaian kegiatan wawancara yang dilakukan oleh dokter kepada
pasien untuk menemukan diagnosis penyakit. Hal-hal yang ditanyakan pada anamnesis
meliputi identitas pasien keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga, riwayat pribadi, dan riwayat sosial. pada wawancara kunjungan
yang dilakukan pada An. R dari desa karya makmur data anamnesis yang didapatkan adalah
sebagai berikut.
a. Identitas Pasien
- Nama : An. R
- Umur : 4 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki.
- Pekerjaan :-
- Alamat : desa cikampek kota
b. Riwayat Penyakit Sekarang
- Keadaan kesehatan sekarang : sehat
- Penyakit yang diderita saat ini : gizi kurang
- Keluhan tambahan : sulit makan dan kelihatan lemah
- Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
- Penyakit keturunan : tidak ada
c. Riwayat Penyakit Keluarga
- Kecacatan anggota keluarga :-
- Penyakit keturunan :-
d. Riwayat Pribadi
- Kebersihan perorangan : kurang (karena jarang mandi).
- Kebiasaan buruk : jarang makan
- Pola makan : jarang konsumsi sayur
e. Riwayat Sosial
- Lingkungan tempat tinggal padat penduduk dan terdapat saluran air (selokan) yang
dipenuhi sampah serta berbau tidak enak. Lingkungan tempat tinggal pasien jauh
dari lingkungan hidup yang sehat.

Selain data-data di atas juga didapatkan data-data lainnya yang melengkapi sebagai berikut.
a. Riwayat Biologis Keluarga.
- Keadaan kesehatan anggota keluarga lainnya : baik.
- Kebersihan anggota keluarga lainnya : sedang.
- Pola makan : sedang.
- Pola istirahat : sedang.
- Jumlah anggota keluarga : 3 orang
b. Psikologis Keluarga
- Pengambilan keputusan : Ayah N
- Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas.
- Pola rekreasi : kurang.
c. Spiritual Keluarga
- Ketaatan beribadah : baik.
- Keyakinan tentang kesehatan : baik.
d. Keadaan Sosial Keluarga
- Tingkat pendidikan : kurang
- Hubungan antar anggota keluarga : baik.
- Hubungan dengan orang lain : baik.
- Kegiatan organisasi sosial : kurang.
- Keadaan ekonomi : kurang.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan untuk pasien gizi buruk adalah apakah anak tampak
sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung kaki. Tentukan status gizi dengan
menggunakan BB/TB-PB. Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati
menentukan status dehidrasi pada gizi buruk). Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary
refill time yang lambat, nadi lemah dan cepat), kesadaran menurun, demam (suhu aksilar
37.5 C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5 C), frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia
atau gagal jantung, sangat pucat, pembesaran hati dan icterus, adakah perut kembung, bising
usus melemah/meninggi, tanda asites, atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air
(abdominal splash)
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada pasien didapatkan suhu 36,5oC, nadi 100
kali/menit, tampak kurus, BB 11.7 kg (tidak naik sejak 4 bulan yang lalu), perut datar, lain-lain
dalam batas normal.
Diagnosis
Diagnosis penyakit pasien yang ditemukan adalah gizi kurang dengan klasifikasi BB/U.

Diagnosis Keluarga

Nama Hub Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan Keadaan Gizi Imunisasi
Kesehatan
Tn. N Suami 40 SMP Material Islam Sehat Baik
Ny. I Istri 25 SMP Ibu Islam Sehat Baik
Rumah
Tangga

An. R Anak 4 - - Islam Gizi kurang Baik Tidak


tunggal lengkap

Pengamatan Keadaan Lingkungan Tempat Tinggal


a. Jenis bangunan : semi permanen.
b. Lantai rumah : semen
c. Luas rumah :32 meter persegi.
d. Penerangan : Kurang
e. Kebersihan : kurang
f. Ventilasi : tidak ada.
g. Dapur : tidak ada.
h. Jamban keluarga : ada.
i. Sumber air minum : air tanah.
j. Sumber pencemaran air : ada. Terdapat selokan di depan rumah yang dipenuhi
sampah dan berbau tak sedap.
k. Pemanfaatan pekarangan : tidak ada.
l. Sistem pembuangan air limbah : tidak ada.
m. Tempat pembuangan sampah : tidak ada.
n. Sanitasi lingkungan : kurang. Karena disekitar tempat tinggal
memang semua terdapat selokan yang dipenuhi sampah dan tidak mengalir
Pelayanan Kesehatan Dokter Keluarga
Prinsip pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan secara komperhensif meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitiatif. Kegiatan promotif dapat dilakukan untuk
mempromosikan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan seperti diadakannya
penyuluhan, pemasangan poster, dan melalui iklan media cetak maupun elektronik tentang cara
hidup bersih dan sehat. Preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
penyakit seperti dilakukan imunisasi dan pengaturan pola diet seimbang. Kuratif merupakan
tindakan penyembuhan bila seseorang telah sakit sperti memberikan obat yang sesuai.
Rehabilitatif adalah tindakan yang dilakukan setelah pasien sembuh dari suatu penyakit seperti
fisioterapi dan pemberian tambahan asupan nutrisi
Tindakan anjuran untuk keluarga An. R adalah sebagai berikut:
a. Promotif
Melakukan penyuluhan kesehatan di masyarakat tentang gizi buruk dan
penanggulangannya.
b. Preventif
Mencegah terjadinya gizi kurang dan buruk seperti mengubah kebiasaan sehari-hari
yaitu makan makanan 4 sehat 5 sempurna..
c. Kuratif
Melakukan perawatan terhadap pasien gizi buruk dan merujuk sesuai indikasi.
d. Rehabilitatif
Pemulihan ksehatan pasien gizi buruk seperti semula.

Penyuluhan dan Pencegahan


Memberikan KIE mengenai gizi kurang dan gizi buruk kepada keluarga
penderita, termasuk gejala-gejala serta komplikasi yang akan timbul. Pada balita
dengan gizi buruk akan tampak mukanya seperti orang lanjut usia, pantat akan menjadi
sagging, perut akan menjadi besar, rambut berwarna merah kekuningan, tangan dan
kaki sangat kurus dan balita tersebut akan gampang jatuh sakit secara kronis karena
kurang nutrisi.
Menyarankan anggota keluarga untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi berupa
4 sehat 5 sempurna setiap hari. Sekiranya tidak mampu dan menyarankan
agar penderita diberikan susu setiap 2 hari.
Memberikan penjelasan mengenai cara penanganan gizi kurang atau gizi buruk dengan
perubahan sikap dan perilaku anggota keluarga. Bukan sahaja makanan yang harus
diperhatikan, tetapi lingkungan di sekitar juga harus diperhatikan seperti menguras bak
mandi serta menjaga ventilasi serta intensitas cahaya matahari di dalam kamar tidur.
Usahakan mengikuti program kesehatan yang ada setiap bulan di puskesmas atau di
puskesmas pembantu desa. Sekiranya anggota keluarga tidak mampu atau tidak kuat
untuk mengantarkan pasangan kembar, usahakan dilakukan kunjungan rumah setiap 2
bulan
Deteksi Dini sekiranya penderita atau anggota keluarga yang lain terjangkit penyakit
yang disebabkan oleh karena kurangnya gizi dalam jangka waktu yang panjang atau
karena kebersihan lingkungan kurang memuaskan.
Mendapatkan pengobatan sedini mungkin sekiranya jatuh sakit. Pengobatan
yang awal dan tepat dapat mengurangkan morbiditas dan meningkatkan
produktivitas semua anggota keluarga.

Resume
Pada hari kamis, 18 Juli 2016 dilakukan kunjungan ke rumah pasien. Setelah itu, didapatkan
pasien dengan riwayat penyakit gizi kurang. Prinsip pelayanan dokter keluarga harus
diterapkan ketika mengunjungi rumah pasien. prinsip yang digunakan yaitu promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Juga dilakukan penyuluhan mengenai gejala gizi buruk dan
pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai