Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA REVITALISASI GEDUNG


GUEST HOUSE PPPPTK SENI BUDAYA YOGYAKARTA

A. URAIAN
Nama Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Revitalisasi Gedung Guest
House
Lokasi Pekerjaan : PPPPTK Seni Budaya, Yogyakarta
Instansi Pelaksana : PPPPTK Seni Budaya
Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2017

B. LATAR BELAKANG
Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal dan dapat digunakan senyaman dan seaman
mungkin bagi penggunannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
Secara fungsi dan kehandalannya Gedung Guest House PPPPTK Seni Budaya Yogyakarta selama
kurun waktu 30 tahun, sejak didirikan hingga saat ini telah mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Sehingga sangat mengganggu kenyamanan dan kelayakan penggunana Guest House yang
memang sejak awal diperuntukkan bagi tamu-tamu VVIP / VIP
Ketidaknyamanan tersebut dapat diindikasikan dengan mulai menurunnya fungsi beberapa peralatan
mekanikal elektrikal, seperti tata udara, jaringan air bersih dan kotor, serta kondisi interior dan eksterior
gedung, seperti lantai, plafon, dinding, kamar mandi, atap, pintu jendela dan furniture yang sudah
dalam kondisi tidak layak.
Seiring dengan tugas pokok dan fungsi PPPPTK Seni dan Budaya dengan semakin banyaknya
kegiatan yang diselenggarakan dengan mendatangkan tamu-tamu VVIP/VIP, maka fungsi Guest
House juga semakin meningkat intensitas nya. Hal tersebut tentu saja membawa konsekuensi pada
pemenuhan fungsi gedung yang lebih representative, lebih baik dan memadai serta sesuai dengan
standar pelayanan tamu-tamu penting.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga
memang mampu mendorong terwujudnya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan
Pengadaan Jasa Konsultan Perencanaan Revitalisasi Gedung Guest House PPPPTK Seni Budaya,
Yogyakarta.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang memuat
masukan, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

D. SASARAN
1. Terwujudnya kegiatan perencanaan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu meningkatkan
dan memperbaiki dengan optimal fungsi Guest House menjadi lebih layak, baik, handal sehingga
dapat meningkatkan kenyamanan para tamu / pengguna Guest House.
2. Terpenuhinya kriteria teknis setiap kegiatan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi setiap konstruksi.

E. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


PPPPTK Seni Budaya, Yogyakarta yang bertanggung jawab kepada Pemerintah RI.

F. SUMBER PENDANAAN
Nilai HPS untuk Jasa Konsultansi adalah sebesar Rp 167.200.000,- (seratus enam puluh
tujuh juta duaratus ribu rupiah) untuk Pengadaan Jasa Konsultan Perencanaan Revitalisasi
Gedung Guest House PPPPTK Seni Budaya, Yogyakarta Tahun 2017 yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN), tahun anggaran 2017.
G. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Perencanaan adalah :
1. Pengumpulan Data dari Guest House yang telah ada
2. Survey lapangan/Identifikasi Lokasi kegiatan
- Identifikasi / laporan informasi lapangan.
3. Perencanaan Teknis
a. Perencanaan Rehabilitasi Arsitektur, dengan mengevaluasi fungsi bangunan gedung
yang sudah ada, dengan optimalisasi fungsi atap, dinding, pintu jendela dan kelas /
kualitas ruangan kamar secara keseluruhan termasuk kamar mandi serta eksteriornya
b. Perencanaan Rehabilitasi Interior, dengan mengevaluasi fungsi bangunan gedung yang
sudah ada, dengan optimalisasi interior lobby dan kamar - kamar, serta furniture.
c. Perencanaan Rehabilitasi Mekanikal Elektrikal, dengan mengevaluasi fungsi bangunan
gedung yang sudah ada, dengan optimalisasi fungsi jaringan air kotor dan bersih, jaringan
air panas, instalasi penerangan umum dan instalasi tata udara
d. Setelah parameter dasar ditetapkan, tahapan selanjutnya dilanjutkan dengan menetapkan
besaran elemen perencanaan berdasarkan pada ketentuan-ketentuan teknis.
4. Penggambaran gambar pra Rencana dan Gambar Final Rencana
5. Penyusunan Dokumen Tender/Pengadaan

H. KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencanaan adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya pedoman teknis pembangunan terdiri atas :
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data informasi lapangan, membuat interpretasi
secara garis besar terhadap KAK,
2. Penyusunan program dan konsep, serta perkiraan biaya,
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a. Rencana Arsitektur dan Interior, beserta uraian konsep dan visualisasi serta ornamen
yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Rencana Mekanikal Elektrikal, beserta uraian konsep dan perhitungan ekonomis nya
yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
c. Perkiraan anggaran biaya secara total.
4. Penyusunan rencana desain, antara lain membuat :
a. Gambar-gambar arsitektur, desain interior, dan mekanikal elektrikal yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
d. Laporan akhir perencanaan.
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pemimpin Kegiatan proyek di dalam
menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
6. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita
acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang utang.
7. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan,
memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
konstruksi, memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan/material.

I. PROSES PERENCANAAN
Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pengelola kegiatan / proyek.
Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan
konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah mengikat.
Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap
dilelangkan adalah 60 (Enam puluh) hari kalender,
Tahapan dari pelaksanaan pekerjaan Konsultan adalah berupa Dokumen Perencanaan Teknis Dan
Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Konstruksi yang disiapkan Konsultan, antara lain :

a. Tahap Konsep Rencana Teknis :


i. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualitas
tim perencana, metode pelaksana, dan tanggung jawab, waktu pelaksanaan.
ii. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program rehabilitasi organisasi
hubungan ruang, dll.
iii. laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana,
keterangan rencana kota dll.
b. Tahap Pra-rencana Teknis :
i. Gambar-gambar rencana tapak.
ii. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
iii. Perencanaan dari segi Arsitektur, Struktur, dll.
iv. Perkiraan biaya pembangunan
v. Garis besar Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
vi. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.
vii. Gambar perspektif dan maket (sepanjang diwajibkan).
viii. laporan hasil kegiatan lokarya value engineering (khusus untuk bangunan diatas
12.000 m2 atau lebih dari 8 lantai).
c. Tahap Pengembangan rencana :
i. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur utilitas.
ii. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
iii. Draf rencana anggaran biaya.
iv. Draf Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d. Tahap Rencana :
i. Gambar rencana teknis bangunan lengkap
ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
iii. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
iv. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
v. laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-
perhitungan yang diperlukan.
e. Tahap Pelelangan
i. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
ii. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.

J. KLASIFIKASI PERUSAHAAN YANG DIBUTUHKAN


a. Memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK), TDP, SIUP, NPWP, KTA PERKINDO (Persatuan
Konsultan Indonesia) yang masih berlaku dan sah.
b. Peserta lelang adalah perusahaan yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Perencana
Konstruksi yang dikeluarkan oleh PERKINDO dengan klasifikasi bidang usaha "Perencanaan
Arsitektur" dengan spesifikasi sebagai berikut:
- K2, AR101, Subklasifikasi Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektural
- K2, AR102, Subklasifikasi Jasa Desain Arsitektural
- K2, AR104, Subklasifikasi Jasa Desain Interior
- K2, AR105, Subklasifikasi Jasa Arsitektur Lainnya
c. Peserta lelang adalah perusahaan yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Perencana
Konstruksi yang dikeluarkan oleh PERKINDO dengan klasifikasi bidang usaha "Perencanaan
Penataan Ruang" dengan spesifikasi sebagai berikut:
- K2, PR103, Subklasifikasi Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan
dan Lansekap
d. Peserta lelang adalah perusahaan yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Perencana
Konstruksi yang dikeluarkan oleh PERKINDO dengan klasifikasi bidang usaha "Perencanaan
Rekayasa" dengan spesifikasi sebagai berikut:
- K2, RE101, Subklasifikasi Jasa Nasehat dan Konsultasi Rekayasa Teknik
- K2, RE102, Subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa Untuk Kostruksi Pondasi Serta Struktur
Bangunan
- K2, RE105, Subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Mekanikal dan
Elektrikal Dalam Bangunan
- K1, RE108, Jasa Desain Rekayasa Lainnya
e. Peserta lelang adalah perusahaan yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konsultasi
Non Konstruksi yang dikeluarkan oleh PERKINDO dengan layanan "Jasa Studi, Penelitian dan
Bantuan Teknik" dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Studi Perencanaan Umum 1.SI.03

K. KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN TUGAS

Konsultan perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan
sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Secara umum tanggung jawab konsultan
adalah minimal sebagai berikut :

a. Ahli Arsitektur (Tim Leader)


Berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Arsitektur dengan pengalaman kerja minimal sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun dibidang Teknik Arsitektur dan cakap dalam meminpin sebuah team.

b. Ahli Teknik Bangunan Gedung


Berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil / Arsitektur dengan pengalaman kerja minimal
sekurang- kurangnya 5 (lima) tahun dibidangnya.

c. Ahli Desain Interior


Berpendidikan minimal Sarjana S1 Desain Interior/Arsitektur dengan pengalaman kerja minimal
sekurang- kurangnya 3 (tiga) tahun dibidangnya.

d. Ahli Iluminasi
Berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/Arsitektur/Teknik Elelktro dengan pengalaman
kerja minimal sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dibidangnya

e. Ahli Tata Udara dan Refrigasi


Berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Mesin dengan pengalaman kerja minimal sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dibidangnya.

f. Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung Berpendidikan minimal Sarjana S1
Teknik Elektro dengan pengalaman kerja minimal sekurang- kurangnya 3 (tiga) tahun dibidangnya.

Sub Tenaga Ahli / Tenaga Pembantu


g. Surveyor
Tenaga Surveyor dengan reputasi yang baik, minimal lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun

h. Drafter Autocad
Tenaga Drafter Autocad dan Perua dengan reputasi yang baik, minimal lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun

i. Operator Komputer
Tenaga Operator Komputer dengan reputasi yang baik, minimal lulusan Sekolah Menengah
Atas (SMA) dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun

j. Administrasi Keuangan
Tenaga Administrasi Keuangan dengan reputasi yang baik, minimal lulusan SMA dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun

L. TENAGA
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan Pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan
dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri atas: (kualitas masing-masing tenaga ahli sesuai
berdasarkan kebutuhan/kompleksitas kegiatan/proyek).
i. Koordinasi perencanaan
ii. Perencana :
a. Arsitektur
b. Interior
c. Mekanikal Elektrikal
iii. Perhitungan biaya dan kuantitas pekerjaan
iv. Administrasi
v. Tenaga teknis lainnya sesuai kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan

M. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencanaan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian.
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan Konsultan adalah berupa Dokumen
Perencanaan Teknis dan Dokumen Pengadaan untuk Pekerjaan Konstruksi yang disiapkan
Konsultan.

N. PELAPORAN
Jenis Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna Jasa adalah :
Laporan Akhir Perencanaan
Laporan Akhir Perencanaan berisi diantaranya :
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Gambar Perencanaan A3
- Dokumen Tender Fisik/ Dokumen Pengadaan, yang isinya antara lain :
Buku I :
- Bab I : Instruksi Kepada Peserta Lelang
- Bab II : Data Lelang
- Bab III : Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat Penunjukan dan Surat Perjanjian
- Bab IV : Syarat-syarat Umum Kontrak
- Bab V : Syarat Khusus Kontrak
- Bab VI : Spesifikasi Teknis
- Bab VII : Daftar kuantitas, analisa harga satuan dan metoda Pelaksanaan
- Bab VIII : Bentuk bentuk jaminan

Buku II :
- Gambar-gambar perencanaan

RINCIAN PENYERAHAN LAPORAN


Secara rinci penyerahan hasil pekerjaan dan laporan adalah sebagai berikut :

Diserahkan
No. Hasil Pekerjaan dan Laporan Copy/Rekam
Asli
an
1. Laporan Pendahuluan 1 4
2. Dokumen Pengukuran 1 4
3. Laporan Akhir 1 4
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 1 4
5. Gambar Perencanaan A3 1 4
6. CD Laporan 1 4
7. RKS (dokumen lelang) 1 4

O. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


a. Konsultan perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
i. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus membentuk persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
ii. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
iii. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar,
dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan khusus untuk bangunan gedung negara.

Anda mungkin juga menyukai