A. Landasan Teori
1. Pengertian Hipertensi
peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik dan
angka diastolik pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan
darah baik berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
(Pudiastuti, 2009).
WHO (World Of Health Organitation), dianggap normal bila tekanan darah kurang
dari 135/85 mmHg, dikatakan hipertensi bila lebih dari 140/90 mmHg, dan di
Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC ) sebagai tekanan yang
lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sebagai suatu derajad
hipertensi maligna.
Menurut WHO hipertensi adalah kenaikan tekanan darah diatas atau sama
160/95 mmHg. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik > 90 mmHg, atau bila pasien obat Antihipertensi (Kapita Selekta
tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 28% atau 59
juta orang mengidap prehipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya
Penyakit hipertensi tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Tidak hanya
di Indonesia, namun juga di dunia. Sebanyak satu milyar orang didunia atau satu
1
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun
2. Klasifikasi Hipertensi
pertama perhimpunan hipertensi indonesia pada tanggal 13-14 januari 2007 belum
dapat belum dapat membuat klasifikasi hipertensi sendiri untuk orang Indonesia.
Hal ini dikarenakan data penelitian di Indonesia berskala nasional sangat jarang.
(mmHg) (mmHg)
2
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
(mmHg) (mmHg)
Hipertensi Indonesia
(mmHg) (mmHg)
3. Penyebab Hipertensi
1) Hipertensi primer
3
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah sebagai
akibat dari gaya hidup individu dan faktor lingkungan (Muhammadun, 2010).
Palmer (2007) mengatakan hipertensi primer merupakan tipe yang terjadi sekitar
95% pada sebahagian besar kasus tekanan darah tinggi. Hipertensi esensial
(primer) biasanya dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang
2) Hipertensi sekunder
hipertensi sekunder lebih jarang terjadi hanya sekitar 5%, hipertensi sekunder
disebabkan oleh kondisi medis lain misalnya penyakit jantung atau reaksi
terhadap obat - obatan tertentu. Hipertensi sekunder atau hipertensi rena Hal ini
a. Kelainan hormon
b. Sindrom chusing
d. Penyakit ginjal
e. Penyakit lain-lain
4
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat
1. Keturunan
bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
Jadi jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang memiliki tekanan
besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi
2. Usia
ketika usia seseorang bertambah, maka tekanan darah pun akan meningkat.
Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan
sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar
3. Garam
penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan
mereka yang berkulit hitam, garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
4. Kolesterol
pembuluh darah jika kandungan lemak dalam darah berlebihan. Hal ini dapat
5
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
5. Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil
7. Rokok
serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus
8. Kafein
9. Alkohol
melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
6
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
1) Penglihatan Kabur
5) Sukar tidur
7) Telinga berdengung
8) Epistaksis
5. Patofisiologi
diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan
pernanan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. (Martuti,
2009)
haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal
ekstra seluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian tubuh
7
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
peranan penting pada ginjal) dari korteks adrenal. Pengaturan volume cairan
(Martuti, 2009)
1) Meningkatnya kerja jantung yang memompa lebih kuat sehingga volume cairan
2) Arteri besar kaku, tidak lentur sehingga pada saat jantung memompa darah
kakunya dinding arteri pada orang usia lanjut, dapat terjadi karena
mungkin terjadi oleh adanya rangsangan syaraf atau hormon di dalam darah
sejuumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
8
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
sisitolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus naik
sampai usia 55-60 tahun, kemudian secara perlahan ataub bahkan drastis menurun.
(Martuti, 2009)
Jenis kelamin umumnya pria memiliki peluang lebih besar untuk terserang
hipertensi dibanding dengan wanita. Hipertensi dapat pula dipengaruhi oleh faktor
psikologis. Hipertensi pada wanita sering kali dipicu oleh prilaku tidak sehat,
seperti merokok dan kelebihan berat badan, depresi dan rendahnya status
memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada laki-laki. Hal tersebut disebabkan
oleh hormon estrogen, yang dapat melindungi wanita dari penyakit kardiovaskuler.
(Armilawati 2007). Prevalensi hipertensi pada wanita (25%) lebih besar daripada
antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus plak di dalam dinding nadi
untuk menembus plak akan berkurang. Peranan estrogen yang lain adalah sebagai
pelebar pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah menjadi lancar dan jantung
9
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
menderita hipertensi juga lebih besar dibanding dengan mereka yang tidak
akan meningkatkan tekanna darah karena kadar sodium dalam sel-sel otot halus
pada dinding arteriol juga meningkat. Kadar sodium yang tinggi ini memudahkan
berlebihan menyebabkan kadar garam di dalam tubuh terlalu tinggi. Kondisi ini
garam dan air dalam jaringan tubuh (edema) dan eningkatkan tekanan darah
(hipertensi).
Merokok merupakan salah satu faktor dapat diubah, adapun hubungan meroko
karena nikotin akan diserap pembuluh darah kecil ke dalam paru-paru dan
diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap
nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin
(adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi.
Selain itu karbonmonokisda dan asap rokok menggantikn oksigen dalam darah. Hal
memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan
kuat aktvitas akan cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tingi
sehingga otot jantung akan harus bekerja lebih keras pada tiap kontraksi.Makin
keras dan sering otot jantung memompa maka makin besar tekanan yang
10
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
Stress juga sangat erat merupakan masalah yang memicu terjadinya hipertensi
dimana hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf
simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak
menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di
masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat
tinggal di kota.
Pada waktu tidur malam hari tekanan darah berada dalam kondisi rendah,
sebaliknya tekanan darah dipengaruhi oleh kegiatan harian sehingga bila semakin
aktif seseorang maka semakin naik tekanan darahnya. Dapat dibayangkan semakin
tinggi tekanan darah seseorang maka semakin tinggi kekuatan yang mendorong
terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi.
Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan
darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau
ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah menyebabkan
gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan
8. Bahaya Hipertensi
mendapatkan suplai darah darinya seperti jantung, otak dan ginjal (Hayens, 2003).
11
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
Penyakit yang sering timbul akibat hipertensi adalah stroke, aneurisma, gagal
seluruh dunia terhadap kejadian penyakit pembuluh darah jantung (Ezzati et al.,
2003 dalam Kaplan, 2006). Infokes (2007) mengatakan bahwa hipertensi adalah
salah satu penyebab kematian nomor satu, secara global. Komplikasi pembuluh
jantung, stroke, gagal ginjal dan angka kematian yang tinggi. Dari pemaparan di
atas, terlihat bahwa hipertensi berdampak negatif pada organ-organ tubuh bahkan
9. Komplikasi Hipertensi
pengobatan dan pengobatan secara teratur (rutin), maka hal ini akan dapat
hipertensi memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kasus berat alias
meningkatkan resiko stroke, infark miokard, gagal ginjal, dan gagal jantung.
(Pudiastuti, 2011).
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi.
Hubungan stroke dengan hipertensi dapat dijeskan dengan singkat, bahwa tahana
dari pembuluh darah memiliki batasan dalam menahan tekanan darah yang datang.
Apalagi dalam otak pembuluh darah yang ada termasuk pembuluh darah kecil yang
otomatis memiliki tahanan yang kecil juga. Kemudian bila tekanan darah melebihi
kemampuan pembuluh darah, maka pembuluh darah ini akan pecah dan
12
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
selanjutnya akan terjadi stroke hemoragik yang memiliki prognosi yang tidak baik.
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang
bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian
tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa
kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara mendadak.
Infark Miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak
yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Karena hipertensi
tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
mengalir keunit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
2011).
dan jaringan lain sering disebut edma.Cairan didalam paru paru menyebabkan
13
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf
pusat. Neron-neron disekitarnya kolap dan terjadi koma serta kematian (Pudiastuti,
2011).
dengan memperhatikan pola hidup dan menjaga psikis dari anggota keluarga yang
menderita hipertensi. Pengaturan pola hidup sehat sangat penting pada klien
hipertensi guna untuk mengurangai efek buruk dari pada hipertensi. Adapun
cakupan pola hidup antara lain berhenti merokok, mengurangi kelebihan berat
badan, menghindari alkohol, modifikasi diet. Dan yang mencakup psikis antara lain
disebabkan oleh nikotin yag terdapat didalam rokok yang memicu hormon
lainnya sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kerja
pembuluh darah yang sempit. Dengan berhenti merokok tekanan darah akan turun
secara perlahan , disamping itu jika masih merokok maka obat yang dikonsumsi
tidak akan bekerja secar optimal dan dengan berhenti merokok efektifitas obat akan
kardiovaskular, dan kanker .Secara umum, semakin berat tubuh semakin tinggi
14
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
tekanan darah, jika menerapkan pola makan seimbang maka dapat mengurangi
berat badan dan menurunkan tekanan darah dengan cara yang terkontrol . (Martuti,
2009)
Diet rendah garam diberikan pada pasien dengan edema atau asites serta
hipertensi. Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan
untuk mencegah edema dan penyakit jantung (lemah jantung). Adapun yang
disebut rendah garam bukan hanya membatasi garam dapur tetapi mengkonsumsi
makanan rendah sodium atau natrium (Na). Oleh karena itu yang sangat penting
untuk diperhatikan dalam melakukan diet rendah garam adalah komposisi makanan
yang harus mengandung cukup zat-zat gizi, baik kalori, protein, mineral, maupun
vitamin dan rendah sodium dan natrium (Martuti, 2009). Menurut Guyton (2008)
1) Bila terdapat kelebihan garam di dalam cairan ekstrasel, osmolalitas cairan akan
meningkat, dan keadaan ini selanjutnya merangsang pusat haus di otak, yang
garam ekstrasel kembali normal. Hal ini akan meningkatkan volume ekstrasel.
15
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
Jadi, karena alasa-alasan penting ini, jumlah garam yang menumpuk di dalam
sedikit saja pada cairan ekstrasel dan volume darah seringkali dapat sangat
tubuh walaupun hanya sedikit hal tersebut dapat meningkatkan tekanan arteri.
(Guyton, 2008).
Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
powder, MSG (Mono Sodium Glutamat ), pengawet makanan atau natrium benzoat
( Biasanya terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly ), makanan yang dibuat dari
mentega serta obat yang mengandung natrium (obat sakit kepala). Bagi penderita
Diet rendah kolestrol dan lemak terbatas. Di dalam tubuh terdapat tiga bagian
dari makanan sehari hari dan dari hasil sintesis dalam hati. Kolestrol dapat
berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh,
Diet tinggi serat sangat penting pada penderita hipertensi, serat terdiri dari dua
jenis yaitu serat kasar ( Crude fiber ) dan serat kasar banyak terdapat pada sayuran
dan buah buahan, sedangkan serat makanan terdapat pada makanan karbohidrat
yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang hijau. Serat kasar dapat berfungsi
mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena serat kasar mampu mengikat
Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang dikonsumsi mengandung serat kasar
16
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
badan.Kelebihan berat badan atau obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi.
Demikian juga dengan orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi.
1) Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori
untuk penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
Stres tidak menyebabkan hipertensi yang menetap, tetapi stress berat dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah yang nersifat sementara yang sangat tinggi.
Jika periode stress sering terjadi maka akan mengalami kerusakan pada pembuluh
Manfaat olah raga yang sering disebut olah raga isotonik seperti jalan kaki,
jogging, berenang dan bersepeda sangat mampu meredam hipertensi. Pada olah
hormone lain penyebab naiknya tekanan darah. Hindari olah raga Isometrik
tidak berarti minta istirahat lebih banyak dari pada bekerja produktif samapai
melebihi kepatuhan. Meluangkan waku istiraha itu perlu dilakukan secara rutin
diantara ketegangan jam sibuk bekerja sehari hari. Bersantai juga bukan berarti
17
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
dapat dilakukan dengan dua jenis yaitu penatalaksanaan farmakologis atau dengan
penatalaksanaan non-farmakologis.
Penatalaksanaan Farmakologis
menggunakan obat - obatan kimiawi, seperti jenis obat anti hipertensi. Ada
yaitu:
1) Diuretik
Diuretik adalah obat yang pertama sekali diberikan untuk mengobati hipertensi
dan biasanya digunakan bersamaan dengan obat lain (Sheps, 2005). Diuretik
bekerja membantu ginjal membuang garam dan air yang akan mengurangi
Hal ini menguramgi volume cairan dalam sirkulasi dan kemudian menurunkan
b. Loop diuretic
c. Potasium-sparing diuretic
d. Diuretic kombinasi, merupakan campuran dari thiazide dan salah satu obat
2) Beta-blokers
jantung tidak bekerja terlalu keras dan tekanan darah menurun. Contoh obat
18
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
3) ACE Inhibitor
Beberapa jenis obat tergolong ACE Inhibitor dan merek dagangnya antara lain
2009).
pembuluh darah dar efek angiotensin II, sebuah hormon yang meyebabkan
olmesartan.
6) Alpha blokers
menjadi rileks dan membantu pembuluh darah yang kecil tetap terbuka. Ini
19
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
7) Clonidin
8) Vasodilator
minoxidil (Loniten).
pengobatan non farmakologis, termasuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat.
Penderita hipertensi membutuhkan perubahan gaya hidup yang sulit dilakukan dalam
jangka pendek. Oleh karena itu, faktor yang menentukan dan membantu kesembuhan
Enam langkah dalam perubahan gaya hidup yang sehat bagi para penderita hipertensi
yaitu:
1) Diet DASH
Diet DASH (Dietary Aproach for stop Hipertension), menu DASH terdiri dari
dari sayuran dari sayuran, buah dan susu, serta membatasi lemak jenuh,kolesterol,
2) Berhenti merokok
20
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
darah. Dalam beberapa detik nikotin mencapai ke otak. Otak bereaksi terhadap
nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin
darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih
3) Menghindari alkohol
Efek semakin banyak mengkonsumsi alkohol maka semakin tinggi tekanan darah,
Sheps (2005) alkohol dalam darah merangsang pelepasan epinefrin (adrenalin) dan
menyebabkan penumpukan lebih banyak natrium dan air. Selain itu minum-
penurunan kadar kalsium dan magnesium, rendahnya kadar dari kalsium dan
Kurangi asupan garam kurang dari 100 mmol atau kurang dari 2,3 gram natrium,
atau kurang dari 6 gram NaCl. Penderita hipertensi juga untuk menjaga asupan
5) Aktivitas
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan ,
6) Terapi herbal
Di dalam Traditional Chinesse Pharmacology, ada lima macam cita rasa dari
tanaman obat yaitu pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Penyajian jenis obat-obatan
misalnya dengan dimakan langsung, disajikan dengan dibuat jus untuk diambil
21
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
sarinya, diolah menjadi obat ramuan ataupun dimasak sebagai pelengkap menu
a. Belimbing Manis
Kandungan kalium yang tinggi pada belimbing manis dan natrium yang
2010).
b. Mentimun
hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni).
(Karim, 2010)
c. Mengkudu
Senyawa kimia yang bermanfaat dalam penurunan tekanan darah tinggi adalah
d. Seledri
22
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
konsumsi garam, merokok, minum alkohol, konsumsi daging berlebih, olahraga, kurang
Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan
suatu cara pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak
pertimbangkan (resiko).Kemudian
thiazide dan
ACEi/ARB/BB/CCB
23
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
terabaikan dalam penanganan pasien tersebut. Modifikasi gaya hidup dapat menurunkan
penyakit kardiovaskuler.
(Skala)
24.9 kg/m2).
garam).
24
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
dalam seminggu).
3 0z 80 whiski) per-hari
termasuk penurunan berat badan, pembatasan alkohol, natrium dan tembakau, latihan
dan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap terapi
PENGKAJIAN
a. Aktivitas / istirahat
Gejala :
Kelemahan
Letih
Napas pendek
Tanda :
Takipnea
b. Sirkulasi
25
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
penyakit serebrovaskuler
Tanda :
Kenaikan TD
Ekstermitas
c. Integritas Ego
Tanda :
Gelisah
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat
penyakit ginjal )
e. Makanan / Cairan
Gejala :
26
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak
dan kolesterol
Mual
Muntah
Tanda :
Edema
Kongesti vena
Peningkatan JVP
glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :
Episode kebas
Episode epistaksis
Tanda :
Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau memori (
ingatan )
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala :
27
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
nyeri abdomen
h. Pernapasan
Gejala :
Takipnea
Ortopnea
Riwayat merokok
Tanda :
Sianosis
i. Keamanan
j. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala :
28
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan :
Nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam
Kriteria hasil :
Intervensi :
dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, posisi nyaman, tehnik relaksasi,
Tujuan :
Tidak terjadi perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantung setelah dilakukan
Kriteria hasil :
29
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala,
Intervensi :
c. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan
Tujuan :
24 jam
Kriteria hasil :
Intervensi :
30
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
istirahat yang tidak terganggu, berikan waktu istirahat sepanjang siang atau
sore
Tujuan :
- Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang adanya perubahan status
31
HIPERTENSI ,HC Stase Gerontik STIKES Surya Global Yogyakarta 2014
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
Muwarni dan Priyantari (2010). Gerontik Konsep Dasar Dan Asuhan Keperawatan Home
Martuti, A. 2009. Merawat Dan Menyembuhkan Hipertensi Penyakit Tekanan Darah Tinggi.
32