Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid
Kata lipid berasal dari bahasa Yunani, yaitu Greeck (lipos yang berarti
lemak). Secara umum lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam
air, tetapi dapat diekstraksi dengan pelarut nonpolar seperti kloroform, eter dan
benzena. Senyawa-senyawa lipid tidak mempunyai rumus struktur yang sama dan
golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal, yakni Lipid sederhana,
yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida
dan lilin (walex), Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus
dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.
Berdasarkan sifat kimia, lipid dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang
dapat disabunkan, dan lipid yang tidak dapat disabunkan. Lipid yang dapat
disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid
yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).
yaitu lipid yang dapat disaponifikasi dan lipid yang tidak dapat disaponifikasi.
Golongan lipid pertama dapat dihidrolisis dengan alkali dan panas sehingga
senyawa dengan asam karboksilat rantai panjang (asam lemak). Kelompok kedua
disintesis dari unit isopren kolestrol, dan lain-lain sterol serta steroid, dolikol,
steroid, lilin, dan yang lebih terkait dengan sifat kimianya. Lipid dibagi menjadi 2
yaitu tidak larut dalam air danlarut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan
cadangan makanan dalam jaringan dan organ tertentu (Murray dkk., 2003).
Tahap kedua digunakan fosfolipid untuk membran dan trigliserida untuk energi
2.1.1 Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida
atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam
karbon yang jenuh atau tidak jenuh dan terdiri atas 4 sampai 24 buah atom karbon.
Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan
rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rankap disebut rantai karbon tidak
dan komponen hidrofilik berupa gugus karboksil. Asam lemak disebut juga asam
karboksilat, diperoleh dari hidrolisis suatu asam lemak atau minyak. Jenis lipid ini
terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asil gliserol
merupakan komponen utama lemak cadangan pada sel hewan dan tumbuhan.
Golongan lipid ini terdiri dari monoasil gliserol, diasil gliserol dan triasil gliserol.
Asil gliserol yang paling banyak adalah triasil gliserol yang biasa disebut
trigliserida atau lipid netral. Triasilgliserol atau trigliserida adalah dua istilah yang
Lemak dan minyak merupakan hal yang umum dikenali setiap hari. Lemak
yang lazim meliputi mentega, lemak hewan, dan bagian berlemak dari daging.
yang genap. Baik asam lemak jenuh maupun tidak jenuh biasanya diperoleh
2.1.2 Minyak
tidak jenuh rantai panjang berukuran molekul besar-besar yang berbahaya untuk
yang bersifat toksik dan karsinogenik. Oleh sebab itu minyak nabati harus
diproses terlebih dahulu sebelum diserap oleh dinding usus. Minyak nabati
tersebut mula-mula diuraikan menjadi unit asam-asam lemak ukuran kecil melalui
proses hidrolisis dan emulsi dengan bantuan cairan empedu dan enzim dari
kelenjar pankreas, menjadi unit-unit asam lemak bebas sebagai cikal bakal
lemak dalam tubuh. Jadi, semua jenis minyak nabati selain kelapa akan berakhir
di dalam tubuh sebagai energi, kolestrol dan timbunan lemak (Soeka, 2008).
Jika lemak berasal dari hewan, maka minyak berasal dari tumbuhan, seperti
jagung, biji kapas, zaitun, kacang, dan minyak kedelai. Selain itu, minyak
berbentuk cair dalam suhu ruang. Penyebab wujud lemak dan minyak berbeda
pada suhu ruang adalah karena dilihat dari komposisinya. Minyak mengandung
persentase asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan lemak.
Contohnya, kebanyakan minyak nabati menghasilkan sekitar 80% asam tak jenuh
Wijen adalah tanaman biji minyak. Tanaman wijen dibudidayakan di daerah yang
beriklim zona tropis. Wijen diekstrak dari biji dan digunakan sebagai minyak
yang dapat dimakan dan digunakan untuk keperluan industri dan farmasi. Minyak
ini digunakan dalam produksi parfum, agen penyejuk kulit, pelembab, krim
rambut, insektisida, dan cat. Minyak wijen juga digunakan untuk menunjukkan
stabilitas yang luar biasa terhadap oksidasilignin (Ogbonna dan Ukaan, 2013).
Minyak pada umumnya mempunyai persentasi yang tinggi akan gugus asil
lemak tak jenuh. Lemak cenderung mempunyai persentasi yang tinggi akan gugus
asil lemak jenuh. Akan tetapi, dapat diketahui dengan mengamati variasi yang
agak besar dalam susunan asam lemak dan triasil-gliserol yang sama dari jenis ke
jenis dan malahan dari organ ke organ. Susunan asam lemak juga tergantung pada
iklim. Misalnya suatu contoh minyak biji rami yang ditanam dalam iklim dingin
dari Swiss mengandung dua kali lebih banyak asam lemak tak jenuh daripada
minyak biji rami yang ditanam dalam rumah kaca di Berlin yang dipertanyakan
suhunya antara 20 dan 25 0C. Jadi untuk jenis yang sama triasil-gliserol dari
tanaman di lingkungan lebih dingin mempunyai titik beku yang lebih rendah
2.2 Ekstraksi
pelarut menguap cukup sederhana yaitu dengan cara memasukkan bahan yang
keunggulan yaitu mempunyai bau yang mirip bau alamiah (Aziz dkk., 2009).
kualitas beberapa unsur nutrisi penting, antara lain asam laurat dan tokoferol serta
memiliki banyak kelebihan di antaranya tahan lama, tidak mudah tengik dan
trigliserida (trigliserol) serta beberapa jenis asam lemak jenuh dan tidak jenuh.
Asam lemak jenuhnya meliputi asam laurat, miristat, palmitat, dan stearat,
sedangkan asam lemak tidak jenuhnya meliputi asam oleat, linoleat, dan linolenat.
Asam lemak jenuh yang dominan adalah asam laurat (Soeka, 2008).