PERIODE 2013
Oleh :
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. M Syamsudin MM selaku
dosen mata kuliah Perpajakan. Sehingga, Tugas ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Perpajakan. Bahan penulisan
diambil dari Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk tahun 2013.
Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan dari berbagai pihak, maka penulisan tugas ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penulisan
tugas ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
yang berminat pada umumya.
Penulis
BAB I
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. PROFIL
Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan persentase perokok
dewasa yang signifikan, diperkirakan 67,5% laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok,
dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa. Gudang garam adalah produsen
rokok kretek yang identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama
perdagangan rempah di dunia. Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun 2013
Gudang Garam dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 20,6% merupakan produsen
rokok kretek terkemuka dengan produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di
seluruh Nusantara. Gudang garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 43 ribu orang
yang terlibat dalam produksi rokok, termasuk sigaret kretek tangan serta kegiatan distribusi
dan pemasaran.
Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar keselamatan kerja dan
penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan kepemimpinan, manajemen, administrasi
dan ketrampilan teknik, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar perusahaan.
Gudang garam secara tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan kerja, bagi
kurang lebih empat juta komunitas di sektor perkebunan tembakau dan cengkeh yang
menyediakan bahan baku bagi Perseroan, serta sektor distribusi seperti pengecer dan
pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok sendiri, termasuk
Perseroan, merupakan sumber utama pendapatan cukai bagi negara.
Gudang garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota
Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional
yang ramai sekaligus lokasi kantor pusat Perseroan. Fasilitas produksi kedua berjarak 130
kilometer dari Kediri, tepatnya di Gempol.Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan
mampu memenuhi permintaan produk rokok yang ada.
Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin
(LTN) serta produk tradisional sigaret kretek tangan.
Gudang garam mengoperasikan fasilitas percetakan kemasan rokok, dan disamping itu juga
memiliki empat anak perusahaan yaitu:
2. LOKASI
1. Jl. Semampir II No. 1,Kediri 64121 Jawa Timur,Indonesia
2. Jl. Soekarno Hatta No. 703,Bandung 40286 Jawa Barat,Indonesia
3. Jl. Jend. A. Yani No. 79, Cempaka Putih,Jakarta Pusat
4. Jl. Pengenal 7 15, Surabaya, Jawa Timur
B. Latar Belakang
Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan
laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui ke
pendapatan komprehensif lain-lain atau langsung ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut
masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.. Pajak
penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada akhir
periode pelaporan. Manajemen secara berkala mengevaluasi ketentuan yang diambil
dalam pengembalian pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak yang
berlaku dikenakan interpretasi. Hal ini menetapkan ketentuan mana yang sesuai atas
dasar jumlah yang diharapkan akan dibayarkan kepada otoritas pajak. Pajak penghasilan
tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, perbedaan
temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau
secara substansial berlaku pada akhir periode pelaporan dan yang akan diterapkan pada
saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak
tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah
penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat
dimanfaatkan. Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi
dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan
tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan
sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang. Aset
dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas
pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh
otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda
dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
BAB II
PEMBAHASAN
EKUITAS
MODAL SAHAM, nilai nominal
Rp 500 (rupiah penuh) per saham:
Modal dasar:
2.316.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
1.924.088.000 saham 962,044
AGIO SAHAM 53,700
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali (13,109)
SALDO LABA
Dicadangkan 200,000
Belum dicadangkan 28,061,414
JUMLAH EKUITAS 29,264,049
BEBAN USAHA:
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
(4,224,052)
BEBAN PAJAK:
Pajak kini
Pajak tangguhan
(1,552,272)
Berikut adalah akun-akun yang belum sesuai dan perlu dikoreksi fiscal
menurut undang-undang PPh No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) sbb:
Adanya koreksi fiskal positif maupuun koreksi fiscal negatif disebabkan
oleh adanya beda tetap, kecuali untuk penyusutan komersial dan fiscal . Adanya
penyusutan komersial dan fiscal disebabkan oleh adanya beda waktu.
Adanya penyusutan komersial dan penyusutan fiscal terhdap aktiva tetap
sisebabkan adanya beda waktu. Dengan adanya perbedaan koreksi llaporan
keuangan komersil dan laporan keuangan fiscal maka akan berpengaruh terhadap
laba bersih perusahaan dan besarnya penghasilan yang dikenakan pajak yang
kemudian dijadikan sebagai dasar penetapan pajak terutang.
Perbedaan terletak pada :
(dalam jutaan)
Liabilitas imbalan kerja
Komersial Rp 1.022.904
Fiskal Rp 90.276
Beda waktu Rp 1.113.180
Sumbangan
Komersial Rp 20.829
Fiskal Rp 10.698
Beda waktu Rp 31.527
Laba penjualan aset tetap
Komersial Rp 5.831
Fiskal Rp (1.834)
Beda waktu Rp 3997
Penyusutan aset tetap
Komersial Rp 1.108.052
Fiskal Rp (203.970)
Beda waktu Rp 904.082
Lainnya
Komersial Rp 54.881
Fiskal Rp 175.286
Beda waktu Rp 230.167
Dari penjelasan laporan rekonsiliasi fiskal diatas, diketahui bahwa laba fiskal PT. Gudang
Garam, Tbk. tahun 2013 untuk laporan keuangan Komersial yaitu sebesar Rp
4.383.932.000.000 Kemudian, setelah penelitian dan melakukan tax planning dengan
memanfaatkan peraturan perpajakan yang berlaku (Undang-Undang pph No. 36 Tahun
2008) atas laporan fiskal terbebut maka laba fiskal yang diperoleh sebesar Rp
2.052.786.000.000
B. PPh pasal 23
Perhitungan pajak penghasilan badan PT. Gudang Garam Tbk. tahun 2013 Perhitungan
Pajak Penghasilan Badan (Komersial)
4.800.000.000
X 4.383.932.000.000 = Rp. 1.934.291.000
10.873.858.000.000
Kredit Pajak
- PPh Pasal 23
15% x Rp. 1.095.700.000.000 Rp . 164.355.000.000
4.800.000.000
X 2.052.786.000.000 = Rp. 90.574.000.000
10.878.838.000.000
(50% X 25% X 90.574.000.000) = Rp. 11.322.000.000
(25% X (2.052.786.000.000 90.574.000.000) =Rp. 48.380.000.000 +
PPh Terutang Rp. 59.702.000.000
Kredit Pajak
- PPh Pasal 23
15% x Rp. 59.702.000.000 Rp. 8.955.300.000
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam penghitungan ini PT. Gudang Garam, Tbk dalam laporan keuangan
komersial banyak akun yang dikoreksi seperti biaya penyusutan dan amortisasi, biaya
transportasi dan komunikasi, pemulihan atau penghapusan persediaan, beban lain-lain
dan belum sesuai peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia yaitu Undang Undang
PPh No. 36 Tahun 2008. Dapat diketahui pula bahwa PT. Gudang Garam, Tbk. belum
melakukan pelaksanaan perhitungan pajak dengan baik sehingga dalam laporan
keuangan masih terlalu besar beban pajak yang ditanggung oleh PT. Gudang Garam, Tbk
.
Pembayaran pajak penghasilan badan menjadi Rp. 6.436.700.000.000 atas perhitungan
laba fiskal perusahaan tahun 2013 sebelum dilakukan perhitungan dengan koreksi fiskal
beban pph terutang yaitu sebesar 4.383.932.000.000 maka setelah dilakukan
penghitungan pembayaran PPh terutang PT. Gudang Garam, Tbk. menjadi
2.052.786.000.000.
DAFTAR PUSTAKA