Anda di halaman 1dari 72

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL

TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU
2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan


di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh :

Salmiawati
PSW.B.2013.IB.0033

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE


AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Salmiawati

NIM : PSW.B.2013.IB.0033

Tempat / Tanggal Lahir : Palangga, 21 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Muna / Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sultan Syahrir, Raha Muna Sulawesi Tenggara

PENDIDIKAN

1. SD : SDN 14 Katobu 2001-2007

2. SMP : SMPN 1 Raha 2007-2010

3. SMA : SMAN 1 Lohia 2010-2013

4. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Kebidanan di Akademi

Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna yang direncanakan selesai

pada tahun 2016


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan berkat, hidayat dan karunia serta anugerah-Nya sehingga Karya
Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku
Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Tahun 2016 dapat
terselesaikan.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tiada henti ingin
penulis hantarkan kepada Ibu Lishadriwati, SST selaku pembimbing I dan Bapak
La Hasariy, SKM.,M.kes selaku pembimbing II atas segala bimbingan, waktu,
motivasi, dukungan moral maupun materil serta nasehat yang tidak ternilai
harganya bagi penulis.
Penulisan KTI ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan
Sowite Kabupaten Muna atas bimbingan dan kesempatan bagi penulis untuk
mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten
Muna dan selaku penguji Karya Tulis Ilmiah atas bimbingan yang sangat
berharga, keikhlasan, petunjuk dan semangat yang bapak berikan, semuanya
sungguh sangat berguna bagi penulis.
2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
3. Bidan dan petugas kesehatan di Puskesmas Katobu tanpa terkecuali atas
bantuan, dukungan dan motivasi, bimbingan yang tanpa pamrih serta penuh
kesabaran kepada penulis selama pelaksanaan penelitian ini terutama kepada
Bidan Rosdiana Ita,SST, Hartini,SST, Wa ode Emy Zulhaeda,SST.
4. Seluruh jajaran dosen dan staff Akademi Kebidanan Paramata Raha yang
telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Orang tua tercinta Ibu Wa Halumi dan Ayah Laode Marsidan, saudara-
saudariku Muh.Hilman, Amd,Pd,SD dan Wa eni, Salman,SP dan Wa ode
Hamniar, Muh.Hilsan,SP, Astiana,Amd,keb dan Ifat, Muh.Kasman, adik
tercinta Andi Marsaloka serta ponakan-ponakanku Helni, Muh.Ramadan,
Muh.Viqran Syah, Meylani Putri, Sifa, Aisah Putri yang telah memberikan
segala dukungan baik moral maupun materil, doa, pengorbanan, ketulusan,
pengertian serta cinta kasih yang tidak pernah berhenti kepada penulis selama
mengikuti pendidikan hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat penulis selesaikan.
6. Sahabat-sahabatku Kiky Rezky Amalia, Ratma Ningsi, Yunianti, Sitti
Khudzaiffah Yasin atas kesetiaan, pengertian dan persahabatan yang tulus
selama ini dan semoga semua akan tetap indah.
7. Jumhirah yang sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini serta teman-teman seangkatan khususnya kelas A yang
namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat,
bantuan, warna dan arti pertemanan serta kesan yang sudah kalian berikan
selama tiga tahun ini.
8. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, tegur, sapa dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini senan tiasa dan akan penulis terima dengan
senang hati. Sebagai Akhir, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Raha, Juli 2016

Penulis
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Raha, Juli 2016

Salmiawati
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................................i
Lembar Persetujuan.......................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................................................iii
Riwayat Hidup.................................................................................................................................iv
Kata Pengantar................................................................................................................................v
Pernyataan.........................................................................................................................................vii
Daftar Isi...........................................................................................................................................viii
Daftar Tabel......................................................................................................................................x
Daftar Gambar................................................................................................................................xi
Intisari.................................................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TelaahPustaka............................................................................................................6
1. Pengetahuan (Knowledge)..............................................................................6
2. Kehamilan...........................................................................................................11
3. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).........................................................14
B. Landasan Teori..........................................................................................................22
C. Kerangka Konsep.....................................................................................................24
D. Pertanyaan Penelitian..............................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian..............................................................................................25
B. Subyek Penelitian.....................................................................................................25
C. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................25
D. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................................27
E. Defenisi Operasional...............................................................................................27
F. Instrumen Penelitian................................................................................................28
G. Cara Analisis Data....................................................................................................28
H. Jalannya Penelitian..................................................................................................30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.........................................................................................................31
B. Pembahasan................................................................................................................37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................................45
B. Saran.............................................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................46
Lampiran-Lampiran
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Defenisi operasional gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang


buku kesehatan ibu dan anak 27
Tabel 2. Distribusi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Katobu menurut
jenis kelamin tahun 2015 32
Tabel 3. Karakteristik responden menurut pekerjaan di Puskesmas
Katobu Kabupaten Muna tahun 2016 34
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan tingkat tahu di wilayah kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016 35
Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan tingkat memahami di wilayah
kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016 36
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan tingkat aplikasi di wilayah kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016 36
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan.18


Gambar 2. Karakteristik responden menurut umur di wilayah kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna ................................................ 33
Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan karakteristik pendidikan
di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun
2016 .................................................................................................... 34
INTISARI

Salmiawati (PSW.B.2013.IB.0033) Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil


tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas
Katobu Tahun 2016 dibawah bimbingan Lishadriwati dan La Hasariy.

Latar Belakang: Berdasarkan survey pendahuluan ibu hamil dii wilayah kerja
Puskesmas Katobu yang berjumlah 166 yang memiliki buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) 150 sedangkan yang tidak memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) 16 orang, namun penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih
kurang dimanfaatkan dan diaplikasikan. Dari 10 orang diketahui hanya 4 orang
(40%) yang menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih kurang
sehingga berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Tentang Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016

Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif dengan jumlah populasi 117


responden dan sampel sebanyak 166 responden dengan teknik Simple Random
Sampling.Instrumen penelitian adalah kuesioner.
Hasil Penelitian: Setelah dilakukan penelitian diperoleh bahwa mayoritas tingkat
tahu responden dalam kategori baik yakni sebanyak 94,01% dari 117 responden
untuk kategori tingkat memahami dalam kategori baik sebanyak 89,74% dari 117
responden dan untuk kategori tingkat aplikasi moyoritas responden kurang yakni
sebanyak 56,41% dari 117 responden.
Kesimpulan: Karateristik pengetahuan ibu tentang buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) di wilayah kerja puskesmas katobu tahun 2016 umumnya dipengaruhi oleh
tingkat tahu,memahami,dan aplikasi.

Kata kunci: Pengetahuan ibu tentang buku kesehatan ibu dan anak(KIA).
Literatur: 20 Literatur (2006 2016).
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan sehat merupakan kehamilan tidak ada riwayat obstetric buruk

ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan pemeriksaan fisik dan loboratorium

normal. Pengetahuan akan pentinnya pemeriksaan kehamilan harus diketahui oleh

ibu dan keluarga agar dapat mengetahui tentang hal-hal yang normal dan dapat

mendeteksi apabila terjadi bahaya-bahaya selama kehamilan (Prawirohardjo,

2006).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam

menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu

(AKI) masih tinggi. Angka kematian ini berkaitan dengan kehamilan, persalinan

dan nifas. Bukan karena sebab lain. Berdasarkan survey demografi dan kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Sementara target AKI ditahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran

hidup. Kesehatan ibu menjadi focus perhatian, khususnya didaerah-daerah

terpencil, perbatasan atau kepulauan. Para ibu penting diberikan edukasi

pengetahuan sehingga mereka mampu mencegah masalah kesehatannya

(Anonim,2016).

Manfaat dari pemeriksaan kehamilan adalah agar ibu dan keluarga

mendapatkan semua informasi yang diperlukan menyangkut dengan sehubungan

dengan hal-hal yang kehamilannya, dapat membangun rasa percaya antara bidan,

ibu dan keluarga, mendeteksi masalah secara dini dan mengatasi masalah tersebut,
melakukan tindakan pencegahan seperti pada tetanus neonatorum, anemia akibat

kekurangan gizi, pengunaan praktek tradisional yang merugikan, memulai

persiapan kelahiran bayi, memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi,

kebersihan diri dan istirahat (Syafrudin, 2011).

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan

pelayanan persalinan,pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.

Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu

hamil dan janinnya,ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas. Dalam

pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa

kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit

yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil

siap untuk menjalani persalinan normal (Dinkes, 2015).

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan

dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehigga masyarakat tidak saja

sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan penyuluhan itu merupakan upaya bantuan yang

diberikan kepada konseling supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri

sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tinkah lakunya pada masa

yang akan datang. Pada istilah penyuluhan yang diterjemahkan dari konseling tema

tugasnya adalah terarah pada penyembuhan terhadap siswa bermasalah. perilaku

menyimpang adalah yang dihadapi oleh bimbingan dan penyuluhan di sekolah.

Sedangkan penyuluhan untuk pendidikan secara umum, adalah untuk menumbuhkan

perilaku yang kurang sehat, menjadi sehat.


Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan buku pedoman yang

dimiliki oleh ibu dan anak, yang berisi informasi dan catatan kesehatan ibu dan

anak; dan merupakan satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan

anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama masa nifas hingga bayi yang

dilahirkan berusia 5 tahun (Kepmenkes RI, 2007). Penggunaan buku KIA

merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk

memelihara kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas

(Depkes, 2009).

Penerapan buku KIA pada semua fasilitas kesehatan diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil sehingga komplikasi yang

mungkin terjadi dalam masa kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin sesuai

dengan tujuan pelayanan antenatal yaitu untuk mencegah adanya komplikasi

obstetri dan memastikan bahwa komplikasi dapat dideteksi dan ditangani secara

memadai (Saifuddin, 2006).

Berdasarkan survey data awal yang telah dilakukan, ibu hamil diwilayah

kerja Puskesmas Katobu yang melakukan ANC tahun 2016 ada 166 orang.

Dimana berdasarkan survey pendahuluan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Katobu yang berjumlah 166 yang memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

150 sedangkan yang tidak memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 16

orang, namun penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih kurang

dimanfaatkan diaplikasikan. Dari 10 orang diketahui hanya 4 orang (40%) yang

menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih kurang sehungga

berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Tentang Buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang Buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Katobu Tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran tingkat tahu ibu hamil tentang buku KIA di

wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016 dalam kategori baik.

b. Mengetahui gambaran tingkat pemahaman ibu hamil tentang buku KIA

di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016 dalam kategori cukup.

c. Mengetahui gambaran aplikasi ibu hamil tentang buku KIA di wilayah

kerja Puskesmas Katobu tahun 2016 dalam kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkaya konsep atau teori

khususnya yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih

luas khususnya mengenai buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

b. Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengalaman dan keterampilan penulis dalam

bidang penelitian khususnya tentang buku Keserhatan Ibu dan Anak

(KIA).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetahuan (Knowledge)

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Pada waktu pengindraan sampai hasil

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap obyek (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan

yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati seseuatu.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah

memahami objek yang telah dimaksud dapat menggunakan atau

mengaplikasikan prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi


yang lain.

4) Analisis(analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan dan memisahkan,

kemudian mencari hubungan antara komponen- komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokan menjadi

dua, yaitu:

1) Cara Tradisional dan Non-ilmiah

Cara kuno atau tradisional yang dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan.

Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain:

a) Cara coba-salah (Trial and Error)Memperoleh pengetahuan

melalui coba-salah atau lebih dikenal dengan kata trial! and

error. Cara ini telah dipakai sebelum adanya kebudayaan, bahkan

sebelum adanya peradaban. Sekarang metode ini masih sering


digunakan, terutama oleh mereka yang belum atau tidak

mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan masalah yang

dihadapi.

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan,

baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pimpinan agama,

maupun ahli ilmu pengetahuan. Prinsip dari metode ini adalah

orang lain menerima pendapat yang dikemukaan oleh orang yang

mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris

ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Cara ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa lalu.

d) Melalui jalan pikiran

Memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan

jalan pikirannya dengan cara melahirkan pemikiran secara tidak

langsung melalui peryataan-pernyataan yang dikemukakan,

kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu

simpulan.
2) Cara modern atau cara ilmiah

Memperoleh pengetahuan yang lebih sistematis, logis, dan ilmiah.

Disebut juga dengan metode penelitian ilmiah, atau lebih popular

disebut metodologi penelitian (research methodology).

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2007), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu:

1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang

masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan.

2) Informasi/media massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui


penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang

berada dalam lingkungan tersebut.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu.

6) Umur

Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik.


2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah mulai dari

konsepsi sampai bayi lahir. Kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan (Prawirohardjo, 2008).

Periode kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT)

sampai persalinan (Helen, 2006).Kehamilan berarti dimulainya

kehidupan berdua dimana ibu mempunyai tugas penting untuk memlihara

janinnya sampai cukup bulan dan menghadapi proses persalinan

(Manuaba, 2010).

Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang-orang

yang dekat dengannya merupakan hal yang menarik sekaligus menantang.

Untuk berbagi dan memfasilitasi pertumbuhan wanita dan pasangannya

ketika mereka mulai membuka diri dan mengeksplorasi perasaan mereka

adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengalaman kehidupan

seseorang yang menakjubkan. Setiap wanita atau pasangan dan pengalaman

pada masa usia subur adalah suatu hal yang unik. Oleh karena itu, memberi

perawatan untuk kehamilan dan focus terkait tentang cara wanita dan

pasangannya mengalami kehamilan ini harus disesuaikan dengan keunikan

pengalaman mereka (Manuaba, 2010).

Pengetahuan tentang kondisi fisiologis pada awal kehamilan penting

dimiliki untuk memahami tanda dugaan (probable) kehamilan.

Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui adanya kelainan pada


kehamilan atau kondisi tertentu yang dapat menimbulkan tanda atau gejala

khusus. Tanda dugaan kehamilan mencakup perubahan-perubahan fisiologis

yang dialami oleh wanita dan pada sebagian besar kasus mengindikasikan

bahwa seorang wanita sedang hamil. Tanda kemungkinan kehamilan

meliputi perubahan-perubahan anatomi dan fisiologi, selain tanda-tanda

dugaan kehamilan, yang terdeteksi pada saat pemeriksaan dan

didokumentasi oleh pemeriksa. Tanda positif adalah tanda-tanda yang secara

langsung berhubungan dengan janin, sebagaimana dideteksi dan

didokumentasi oleh pemeriksa (Varney, 2007 )

b. Pembagian Waktu Kehamilan

Menurut Helen (2006) lama kehamilan diperkirakan kurang lebih

280 hari, 40 minggu, 10 bulan atau 9 bulan sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT). Kehamilan dibagi menjadi 3 periode yaitu:

1) Trimester pertama : Berlangsung 0 - 12 minggu.

2) Trimester kedua : Berlangsung pada 13 27 minggu.

3) Trimester ketiga : Berlangsung pada 28 40 minggu .


(Prawiroardjo, 2006)

c. Tanda Tanda Kehamilan

Menurut Asrinah dkk (2010), menentukan kehamilan terhadap

beberapa tanda dan gejala hamil :

1) Tanda kehamilan pasti : terlihat embrio melalui USG, DJJ positif,

gerakan janin dan terlihat rangka janin.

2) Tanda kehamilan tidak pasti :amenore, mual di pagi hari,


mengidam, sering BAK, payudara membesar, tidak nafsu makan,

konstipasi dan obstipasi, pigmentasi kulit, serta varises.

3) Tanda kemungkinan hamil : rahim membesar, tanda hegar, tanda

Chadwick, kontaksi Braxton hicks, teraba ballottement dan tes

biologis positif.

d. Adaptasi ibu hamil terhadap kehamilan

Kehamilan menyebabkan perubahan umum, seluruh sistem tubuh

wanita hamil akibat meningkatnya hormonal yang dikeluarkan oleh

placenta (Manuaba, 2010). Kesejahteraan fisiologis yang optimal dalam

kehamilan merupakan sasaran utama asuhan kebidanan untuk

penyesuaian psikologis yang sehat terhadap kehamilan. Faktor yang

berperan dalam adaptasi kehamilan antara lain lingkungan sosial,

dukungan sosial, perawatan professional, karakteristik personal serta

proses psikologis yang disadari dan tidak disadari (Hendrson &Jones,

2006).

e. Kunjungan ibu hamil

Menurut Prawirohardjo (2009) jadwal Kunjungan ibu hamil

memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal

adalah :

1) Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).

2) Satu kali kunjungan selama trimester dua (antara minggu 1428)

3) Dua kali kunjungan selama trimester tiga (antara minggu 2836)


3. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

a. Pengertian

Menurut Kepmenkes RI (2009) pengertian Buku KIA adalah sebagai

berikut:

1) Buku KIA adalah alat yang sederhana sebagai alat Informasi,

Edukasi dan Komunikasi dalam menyebarkan informasi penting

mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) kepada keluarga. Buku

KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan

atau masalah pada ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan

dengan informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat

mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya

dan paket (standart) pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh

kembang balita.

2) Buku KIA merupakan instrument pencatatan dan penyuluhan

(edukasi) bagi ibu dan keluarganya, juga alat komunikasi antar

tenaga kesehatan dan keluarga. Disebut alat edukasi karena buku

KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang kesehatan ibu

dan anak termasuk gizi, yang dapat membantu keluarga khususnya

ibu dalam memelihara kesehatan dirinya sejak ibu hamil sampai

anaknya berumur 5 tahun.

3) Buku KIA disebut alat komunikasi karena tenaga kesehatan dapat

memberikan catatan-catatan penting yang dapat dibaca tenaga

kesehatan lain dan ibu serta keluarga, misal keluhan, hasil


pemeriksaan, catatan persalinan, pelayanan yang diberikan pada

ibu/bayi/anak balita, hasil pemeriksaan tambahan dan rujukan. Buku

KIA merupakan buku wajib untuk dibaca oleh ibu hamil, suami dan

anggota keluarga karena berisikan informasi penting dan berguna

bagi kesehatan ibu dan anak.Buku KIA selain sebagai catatan

kesehatan ibu dan anak, juga dimaksudkan sebagai alat monitor

kesehatan dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan

pasien, sehingga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam mengontrol kesehatan ibu dan anak (Depkes,

2009).

b. Manfaat Buku KIA

Manfaat buku KIA secara umum adalah agar ibu dan anak

mempunyai catatan kesehatan yang lengkap sejak ibu hamil sampai

anaknya berumur lima tahun. Sedangkan manfaat secara khusus adalah:

1) Untuk mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak.

2) Alat komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi

penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat tentang kesehatan, gizi

dan paket standar pelayanan KIA.

3) Alat untuk mendeteksi secara dini adanya masalah kesehatan ibu

dan anak.

4) Catatan pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak termasuk

rujukannya.
5) Gabungan kartu-kartu kesehatan yang pernah ada dan yang masih

ada, seperti, KMS ibu hamil, Kartu KB, KMS Balita dan Kartu

perkembangan Anak (Depkes RI dan JICA,2008)

c. Kewajiban ibu hamil dalam melakukan pemanfaatan Buku KIA

1) Baca Buku KIA

Buku KIA ini merupakan Buku pintar untuk ibu hamil, maka

kewajiban bagi ibu hamil untuk membaca secara keseluruhan Buku

KIA ini karena berisi informasi yang sangat berguna untuk

kesehatn ibu dan anak.

2) Bawa Buku KIA

Buku ini dibawa oleh ibu hamil dan diberikan kepada petugas

kesehatan setiap kali ke Posyandu, Polindes, Puskesmas,

bidan/dokter praktik swasta dan rumah sakit, karenasalah satu

manfaatdari buku KIA untuk mencatat dan alat untuk memantau

serta memonitor kesehatan ibu dan anak.

3) Jaga Buku KIA

Buku ini disimpan, jagan sampai hilang karena berisi catatan

kesehatan ibu dan anak. Catatan yang ada di dalam buku ini akan

sangat bermanfaat bagi ibu, anak dan petugas kesehatan.

4) Tanya ke petugas kesehatan

Tanya ke bidan, dokter, atau petugas kesehatan lainnya jika ada hal-

hal yang ingin diketahui ada masalah kesehatan ibu dan anak.

Jangan malu dan jangan ragu untuk bertanya (Depkes RI dan


JICA,2008).

d. Isi Buku KIA

Menurut Depkes RI (2009), buku KIA ini terdiri dari beberapa bagian

ibu terdiri dari identitas keluarga dan kesehatan Ibu Pada ibu hamil terdiri

dari pemeriksa kehamilan secara rutin, persiapan melahirkan:Tanyakan

kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan, Suami dan keluarga

mendampingi saat ibu hamil periksa, Siapkan tabungan untuk biaya persalin

dan kendaraan, Rencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter,

rencanakan ikut keluarga berencana (KB), siapkan orang yang bersedia

menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan.

Perawatan sehari-hari: Mandi 2 kali sehari dengan sabun, Gosok gigi

setelah sarapan dan sebelum tidur, boleh melakukan hubungan suami

istri, setelah kandungan berumur 4 bulan, sering elus-elus perut dan ajak

bicara bayi di dalam kandunga, kurangi kerja berat, isitirahat berbaring

minimal 1 jam di siang hari. Posisi tidur sebaiknya miring, sebaiknya ibu

tidur pakai kelambu, jangan memakai obat nyamuk bakar atau semprot.

Anjuran makan untuk ibu hamil: tanya kepada petugas kesehatan

tentang makanan yang bergizi, makan dengan pola gizi seimbang dan

tidak pantang makanan.Jika mual-mual, muntah, dan tidak nafsu makan,

pilihlah makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan seperti roti, ubi,

singkong, biskuit, dan buah. Jangan minum jamu, minuman keras, atau

merokok karena membahayakan kandungan, jika


minum obat, tanyakan caranya kepada petugas kesehatan. Termaksud

tanda-tanda bahaya kehamilan yang meliputi :

Keluar darah dari jalan


lahir sedikit atau banyak.

Bengkak dikaki, tangan, atau


wajah disertai sakit kepala dan
atau kejang.

Demam atau panas tinggi

Air ketuban keluar sebelum waktunya


Bayi di kandungan gerakannya
berkurang atau tidak bergerak

Muntah terus dan tidak mau makan

Gambar 1. Tanda-tanda bahaya Kehamilan.

Dalam kehamilan masalah lain pada masa kehamilan terdiri dari

demam, mengigil dan berkeringat. Bila ibu berada di daerah endemis

malaria, menunjukkan adanya gejala penyakit malaria, terasa sakit pada

saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal didaerah kemaluan,

batuk lama (lebih dari 2 minggu), jantung berdebar-debar atau nyeri di

dada, diare berulang juga sulit tidur dan cemas berlebihan.

Pada ibu bersalin meliputi tanda-tanda bayi akan lahir (perut mulas secara

teratur, mulasnya sering dan lama, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir,

keluar air ketuban dari jalan lahir), proses melahirkan (didahului dengan

mules teratur, semakin lama semakin kuat dan sering, pada kehamilan

pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak mules teratur. Pada

kehamilan kedua dan kehamilan berikutnya, biasanya bayi lahir setelah 8


jam sejak mules teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan dan minum.

Selama proses melahirkan sebaiknya ibu didampingi suami dan keluarga.

Jika terasa sakit, tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat

mulut. Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter.

Bidan atau dokter akan mengarakan /memimpin ibu mengedan sesuai

dengan dorongan rasa ingin mengedan yang timbul. Setelah bayi lahir dan

sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD). IMD adalah segera

meletakkan bayi didada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayi sekurang-

kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan kepada bayi menyusu

sesegera mungkin. IMD merangsan keluarnya ASI, memberi kekebalan

pada bayi serta menigkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD

mencega pendarahan pada ibu. Tanda bahaya pada persalinan meliputi

pendarahan lewat jalan lahir, tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan

lahir, ibu mengalami kejang, ibu tidak kuat mengejan, air ketuban keruh

dan berbau, ibu gelisa atau mengalami kesakitan yang hebat.

Pada ibu nifas meliputi cara menyusui bayi (susui sesering mungkin,

semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari, jika bayi tidur lebih dari 3 jam,

bangunkan lalu susui, susuai sampai payudara terasa kosong, lalu pindah

ke payudara sisi yang lain, beri bayi hanya ASI saja sampai umur

6 bulan(ASI eksklusif), dan biasakan cuci tangan dengan sabun saat

akanmemegang bayi, sesudah buang air kecil atau besar, sesudah

menceboki anak), perawatan ibu nifas (minum 1 kapsul vitamin A merah

(200.000 SI) segera setelah melahirkan, minum lagi kapsul vitamin A pada
hari kedua, jarak kapsul pertama dan kedua minimal 24 jam, makanlah

dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada saat hamil, istirahat atau

tidur cukup dan banyak minum supaya ASI keluar banyak. minum tablet

tambah darah setiap hari selama 40 hari, jaga kebersihan alat kelamin,

ganti pembalut seseringmungkin dan periksakan pada bidan/dokter

minimal 3 kali pada minggupertama, minggu ke-2, minggu ke-6).

Sedangkan hal hal yang harus dihindari oleh ibu bersalin dan selama

nifas membuang ASI yang pertama keluar (kolustrum)karena sangat

berguna untuk kekebalan tubuh anak, membersikan payudara dengan

alkohol / povidoniodine/ obat merah atau sabun karena bisa terminum oleh

bayi, mengikat perut terlalu kencang serta menempelkan daun -daunan

pada kemaluan karena akan menimbulkan infeksi

Untuk cara memerah dan menyimpan ASI, sebelum diberikan kepada

bayi, rendam dalam wadah berisi air hangat, gunakan gelas kaca /keramik

dan mangkok kaca/keramik jangan menggunakan bahan dari plastic

ataupun melamin. Penyimpanan ASI Pera (ASIP) dalam ruangan(ASIP

Segar), dalam ruangan (ASIP beku 4 jam yang sudah dicairkan), kulkas,

Freezer pada lemari es 1 pintu dan Freezer pada lemari dua pintu dengan

suhu 19C sampai dengan 26C, 18C sampai dengan 0C dan 20C

sampai dengan -18C. Lama penyimpanan 6-8 jam ruang ber AC dan 4

jam ruang non AC, 2-3 hari, 2 minggu, 3-4 bulan dalam freezer.
Tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas meliputi perdarahan lewat

jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam, bengkak dimuka,

tangan atau kaki disertai sakit kepala dan atau kejang, nyeri atau panas di

daerah tungkai, payudara bengkak, berwarna kemerahan dan sakit, putting

lecet, ibu mengalami depresi (antaralain menangis tanpa sebab dan tidak

peduli pada bayinya).

Untuk Keluarga berencana (KB) terdiri dari catatan pelayanan

kesehatan ibu: catatan kesehatan ibuhamil, nifas dan keterangan lahir.

Sedangkan untuk kesehatan anak meliputi identitas anak, bayi baru lahir

(tanda bayi sehat, cara merawat bayi baru lahir, tindakan pada bayi baru

lahir, cara merawat bayi tetap hangat), bayi dan anak (tanda bayi sehat,

pantau pertumbuhan dan perkembangan bayi, minta imunisasi dasar

lengkap sesuai jadwal imunisasi), balita (cara perawatan sehari-hari anak

balita, perawatan anak sakit, cara memberi makan anak, cara merangsang

erkembangan anak, cara membuat makanan tambahan pengganti ASI),

catatan pelayanan kesehatan anak dan catatan penyakit dan masalah

perkembangan.

B. Landasan Teori

Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan buku pedoman yang dimiliki

oleh ibu dan anak, yang berisi informasi dan catatan kesehatan ibu dan anak; dan

merupakan satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak

ibu hamil, melahirkan dan selama masa nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia

5 tahun.
Penggunaan buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan

masyarakat terutama keluarga untuk memelihara kesehatan dan mendapatkan

pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dalam penerapan buku KIA pada semua

fasilitas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

ibu hamil sehingga komplikasi yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan dapat

terdeteksi sedini mungkin sesuai dengan tujuan pelayanan antenatal yaitu untuk

mencegah adanya komplikasi obstetri dan memastikan bahwa komplikasi dapat

dideteksi dan ditangani secara memadai.

a. Tahu (Know)

Tahu adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu diartikan

sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasud ke dalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengigat kembali (recall) terhadap sesuatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Untuk mengukur bahwa seorang ibu hamil tahu tentang pengunaan buku KIA.

b. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat menginterpretasikan

secara benar. Untuk mengukur bahwa seorang ibu hamil telah paham terhadap

penggunaan buku KIA maka harus dapat menjelaskan, menyebutkan, manfaat

dan kegunaan serta menyimpulkan tentang buku KIA.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari. Kemampuan seorang ibu hamil melakukan suatu yang didasarkan
pada apa yang di ketahuinya dan di pahaminya yaitu tentang penggunaan

buku KIA (Notoatmodjo S, 2010).

C. Kerangka Konsep

Variabel Independent

Variabel Dependent
Tahu

Tingkat Pengetahuan
Memahami Ibu tentang buku KIA

Aplikasi

Keterangan :

: Variabel Independent

: Variabel Dependent

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah gambaran tingkat tahu ibu hamil tentang buku kesehatan ibu

dan anak di wilayah kerja Puskesmas Katobu 2016?

2. Bagaimanakah gambaran tingkat pemahaman ibu hamil tentang buku

kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Katobu 2016?

3. Bagaimanakah gambaran tingkat aplikasi ibu hamil tentang buku kesehatan

ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Katobu 2016?


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian

yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang

terjadi dalam masyarakat tanpa mencari hubungan antar variable (Ariani ,2014 ).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016. Adapun tempat penelitian yaitu

diwilayah kerja Puskesmas Katobu.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek dalam suatu penelitian yang

akan dikaji karakteristiknya (Ariani ,2014 ). Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun

2016 sebanyak 166 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 117 orang dari jumlah populasi

yang ada. Dengan menggunakan rumus penarikan sampel :


=
1+
= 1 + 166(0,05)166
= 166

1 + 0,415
166
= 1,415
= 117,31 117
Keterangan : n : Sampel

N : Jumlah populasi

e : Derajat kemaknaan

a. Kriteria Inklusi

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu hamil

trimester I dan trimester II, periksa dan bertempat tinggal di wilayah

kerja Puskesmas Katobu, kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan

baik, serta bersedia menjadi subyek penelitian/responden.

b. Kriteria Esklusi

Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu hamil

trimester III periksa namun tidak bertempat tinggal di wilayah kerja

Puskesmas Katobu.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah dengan Simple random sampling

yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada (Ariani ,2014 ). Dalam penelitian

ini seluruh populasi didaftar kemudian dibuat dengan metode lot yang

kemudian dijatuhkan sebanyak 117 sampel.


D. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Penelitian ini

menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Buku

KIA.

E. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif

Menurut Ariani (2014), Defenisi Operasional adalah berisi komponen

variabel yang akan diteliti ditambah istilah yang dipakai menghubungkan variabel

maupun subyek penelitian bertujuan memudahkan pengumpulan data,

menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.

Tabel 1 : Defenisi operasional gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
No Variabel Defenisi Kriteria Obyektif Alat Ukur Skala
Operasional
1. Dependent Segala sesuatu yang Baik, Jika pengetahuan Kuesioner Nominal
Tingkat diketahui ibu hamil Ibu tentang buku KIA
Pengetahuan tentang buku KIA dengan Kategori = 50
Ibu hamil yang meliputi 100%.
Tentang buku pengertian, manfaat
KIA dan, isi buku KIA Kurang jika pengetahuan
Ibu tentang buku KIA
dengan Kategori = 0 -50 %
2. Independent Tahu dalam Baik, Bila skor jawaban Kuesioner Nominal
Tahu penelitian ini adalah respondent memperoleh
segala sesuatu yang nilai antara 50% -
telah diketahui dan 100%
di miliki oleh
respondent tentang Kurang, Bila skor jawaban
buku KIA. respondent memperoleh
nilai antara 0% - < 50%
3. Memahami Memahami dalam Baik, Bila skor jawaban Kuesioner Nominal
penelitian ini adalah respondent memperoleh
suatu kemampuan nilai antara 50% - 100%
untuk menjelaskan
secara benar buku Kurang, Bila skor jawaban
KIA yang di respondent memperoleh
ketahui dan dalam nilai antara 0% - < 50%
menterprestasikan
materi tersebut
secara benar

4. Aplikasi Aplikasi dalam Baik, Bila skor jawaban Kuesioner Nominal


penelitian ini adalah respondent memperoleh
kemampuan untuk nilai antara 50% - 100%
menjabarkan materi
buku KIA yang di Kurang, Bila skor jawaban
pelajari pada situasi respondent memperoleh
dan kondisi real nilai antara 0% - < 50%
(sebenarnya)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang

variable yang diteliti yang digunakan sebagai alat bantu untuk wawancara dengan

responden.

G. Metode Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, langkah yang dilakukan berikutnya adalah

pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data ada 4

yaitu :

a. Editing

Editing adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.


b. Coding

Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

c. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data ke dalam program

atausoftware komputer.

d. Tabulating

Kegiatan membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diingkan oleh peneliti.

2. Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah Analisis


Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian
untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel
(Notoatmodjo, 2010). Rumus yang digunakan adalah :
= 100%
Keterangan :

f = Frekuensi setiap Kategori Variabel

P = Persentase

n = Jumlah Sampel (117 Ibu hamil)


H. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan Penelitian dimulai dengan mempersiapkan/mengurus izin

penelitian dari institusi pendidikan berdasarkan pengantar yang ditujukan

pada Kepala Kesbang Politik, surat izin penelitian selanjutnya disampaikan

kepada institusi tempat penelitian yaitu Puskesmas Batalaiworu dan

melaporkannya sebelum memulai kegiatan pengumpulan data di lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaanya dimulai dengan mencatat semua hasil dari data yang diperoleh

kemudian memberikan kuesioner pada responden dilapangan dengan

menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu cara pengambilan

sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk

analisis, tabel dan gambar.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini disajikan laporan sebagai tahap akhir penulisan ini.
Secara astronomis, Puskesmas Katobu terletak di bagian Selatan Pulau Muna.
Secara geografis, Katobu terletak dibagian Selatan garis khatulistiwa,

memanjang dari Utara ke Selatan diantara 4.49 0

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografi

4500 lintang Selatan dan

membentang dari Barat ke Timur diantara 122.42 0 122.430 bujur Timur.

Puskesmas Katobu merupakan Pusat Pelayanan Kesehatan masyarakat di

Kecamatan Katobu.

b. Letak Teritorial

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batalaiworu.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Maligano

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Duruka.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Jati.

c. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas meliputi Kelurahan Raha I, Kelurahan Laende,

Kelurahan Raha II, Kelurahan Mangga Kuning, Kelurahan Butung-butung,

Kelurahan Watonea, Kelurahan Wamponiki, dan Kelurahan Raha III dengan

luas daratan 12,88 km2.

d. Demografis

Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Katobu Tahun 2015

sebanyak 7.771 jiwa, terdiri dari 14.299 jiwa laki-laki, dan 15.735 jiwa

perempuan. Tersebar masing-masing di 8 Kelurahan yaitu :


Tabel 2
Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015
Jenis Kelamin
No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Kel. Raha I 1.308 1.414 2.722
2. Kel. Laende 1.697 1.635 3.332
3. Kel. Raha II 2.625 2.900 5.525
4. Kel. Mangga Kuning 1.364 1.666 3.030
5. Kel. Butung-butung 1.143 1.290 2.433
6. Kel. Watonea 1.647 1.882 3.529
7. Kel. Wamponiki 2.143 2.375 4.518
8. Kel. Raha III 2.372 2.573 4.945
Jumlah 14.299 15.735 30.034
Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Katobu, 2015

Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan


1) Sarana Pelayanan
Sarana pendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas Katobu

terdiri dari Puskesmas Pembantu 1 buah, posyandu 29 pos, kendaraan

roda 41 unit, kendaraan roda 2 ada 6 unit.

2) Tenaga Kesehatan

Pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas Katobu memiliki

beberapa tenaga kesehatan berbagai profesi seperti tenaga medis,

paramedis perawat, paramedis non perawat, tata usaha, dan sopir.

Tenaga medis terdiri dari 3 orang Dokter Umum dan 2 orang Dokter

Gigi. Tenaga paramedis perawat 9 orang bidan, perawat 20 orang dan

gizi 4 orang. Tenaga paramedis non perawat terdiri dari kesling 3

orang, analisis 3 orang, SPK 3 orang, farmasi 2 orang dan FKM 4

orang. Tenaga tata usaha terdiri dari tenaga ahli komputer 4 orang dan

sopir 1 orang.
2. Karakteristik Re sponden

Karakteristi k responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan

dan pekerjaan.

a. Umur responden

Karakteristik responden menurut umur di wilayah kerja Puskesmas

Katobu Kab upaten Muna dapat dilihat pada Gambar 2.

Berdasarkan Umur Responden

93
100

50 14

0 10
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun

Sumber : Da ta Primer, 2016.


Gambar 2. G ambar karakteristik responden berdasarkan karakteristik umur di
wi layah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016.

Berdasarkan Gambar 2, responden terbanyak berum ur antara 20-35

tahun yaitu 93 responden (79,49%), yang berusia <20 ta hun sebanyak 14

responden (111,96%) serta sebanyak 10 responden yang berusia >35

tahun (8,55%).

b. Pendidikan

Karakteristik responden menurut pendidikan di wilayah kerja

Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dapat dilihat pada G ambar 3.


Berdasarkan Umur Responden

40
36
25
20 14 18 24

SD SMA
SMP DIII

S1

Sumber : Da ta Primer, 2016.


Gambar 3. Gambar karakteristik responden berdasar kan karakteristik
pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna
tahun 2016.

Berdasarkan Gambar 3, responden terbanyak lulu san S1 yaitu 36

responden (30,77%), sedangkan pendidikan responden dengan lulusan

DIII sebany ak 24 responden (20,51%). Kemudian lulusa n SMA

sebanyak 25 responden (21,37%). Sedangkan (15,38%) atau 18 re

sponden dengan pendidikan terahir SMP dan responden hanya tamatan

sekolah dasar sebanyak 14 responden (11,97%).

c. Pekerjaan responden

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di wilayah kerja

Puskesmas K atobu Kabupaten Muna dapat dilihat pada T abel 3.

Tabel 3 : Ka rakteristik Responden Menurut Pekerjaan di Puskesmas


Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016

No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Hono rer 16 13,68
2 Pegawwai Negeri Sipil (PNS) 24 20,51
3 Wiras wasta 29 24,79
4 Ibu Rumah Tangga (IRT) 48 41,02
Jumlah 117 100
Sumber : D ata Primer , 2016.
Berdasarkan Tabel 3, responden dengan pekerjaan sebagai ibu rumah

tangga sebanyak 48 responden (41,02%), sedangkan sebagai PNS hanya 24

responden (20,51%), bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 29 responden

(24,79%) dan sebagai honorer 16 responden (13,68%).

3. Analisis Univariat

Pada penelitian ini hasil analisis univariat akan menggambarkan variabel

independen yang meliputi tingkat tahu, memahami dan aplikasi, sedangkan

variabel dependennya yaitu buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). a.

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tahu

Distribusi responden berdasarkan tingkat tahu ibu hamil tentang buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dapat dilihat dari Tabel 4.

Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tahu di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016
Tingkat Tahu Frekuensi (f) Persentasi (%)
Baik 110 94,01
Kurang 7 5,99
Jumlah 117 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai

pengetahuan yang baik tentang buku Kesehatan Ibu danAnak (KIA) yaitu

110 responden (94,01%) sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang

sebanyak 7 responden (5,99%).

b. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Memahami

Distribusi responden berdasarkan tingkat memahami ibu hamil tentang

buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dapat dilihat dari Tabel 5.
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Memahami di Wilayah
Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016
Tingkat Memahami Frekuensi (f) Persentasi (%)
Baik 105 89,74
Kurang 12 10,26
Jumlah 117 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada tingkat

memahami yang baik tentang buku Kesehatan Ibu danAnak (KIA) yaitu

105 responden (89,74%) sedangkan yang mempunyai tingkat memahami

kurang sebanyak 12 responden (10,26%).

c. Distribusi Responden Berdasarkan Aplikasi

Distribusi responden berdasarkan tingkat Aplikasi ibu hamil tentang

buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dapat dilihat dari Tabel 6.

Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Aplikasi di Wilayah
Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna tahun 2016
Tingkat Aplikasi Frekuensi (f) Persentasi (%)
Baik 51 43,59
Kurang 66 56,41
Jumlah 117 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada tingkat

aplikasi kategori kurang tentang buku Kesehatan Ibu danAnak (KIA) yaitu

66 responden (56,41%) sedangkan yang mempunyai tingkat aplikasi baik

sebanyak 51 responden (43,59%).


B. Pembahasan

1. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) Berdasarkan Tingkat Tahu

Tahu adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu

diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasud ke

dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengigat kembali (recall) terhadap sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Untuk mengukur bahwa seorang ibu hamil tahu tentang pengunaan buku

KIA yaitu dapat menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi dan menyatakan

tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Notoatmodjo S (2010).

Pengetahuan tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan

salah satu aspek penting kearah pemahaman tentang buku Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA). Pengetahuan merupakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan. Seseorang yang memiliki pengetahuan

yang baik tentang suatu hal, maka ia cenderung akan mengambil keputusan

yang lebih tepat berkaitan dengan masalah tersebut dibandingkan dengan

mereka yang pengetahuannya kurang (Depkes,2009).

Berdasarkan pengamatan secara kualitatif faktor pengetahuan yang kurang

juga dapat disebabkan oleh tidak adanya minat dan keinginan mencari tahu,

selain itu, terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan antara

lain faktor internal salah satunya motivasi yang merupakan dorongan bertindak

untuk memuaskan suatu kebutuhan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk

mengubah perilaku kearah yang positif, persepsi yang merupakan suatu obyek
yang sama dapat dipresepsikan secara berbeda oleh beberapa orang dan IQ

semakin tinggi seseorang akan semakin cerdas dan sebaliknya. Sedangkan

faktor eksternal meliputi pendidikan, penyuluhan, media massa dan

lingkungan. Media massa itu sendiri meliputi majalah, koran, tentang

kesehatan ibu dan anak juga media elektronik seperti TV dan radio. Semakin

banyak informasi yang didapat semakin banyak pula pengetahuan yang

diperoleh, seseorang yang mempunyai pengetahuan baik akan dengan

mudah mengaplikasikan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang benar,

karena dengan pengetahuan yang baik seseorang akan lebih mudah

menentukan pilihan yang baik sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden yang mempunyai

tingkat tahu yang baik sebanyak 110 responden (94,01%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 7 responden (5,99%). Hal ini menunjukkan bahwa pada ibu

hamil (94,01%) telah mengetahui tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

yang selalu diberikan pada saat pemeriksaan kehamilan dan menjadi pegangan

bagi ibu hamil, maka ibu dengan mudah menggunakan buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA), pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan dasar untuk

berbuat, dimana pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari informasi-informasi

pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), karena itu kemampuan seseorang

melakukan sesuatu tergantung pengetahuan yang dimiliki. Atas dasar

pengetahuan tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diperoleh

memungkinkan ibu memperoleh tingkat pengetahuan yang baik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Siti pryani dan Nursalam (2007) yang
mengatakan bahwa pada umumnya pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh

informasi yang diterima, semakin banyak informasi yang diterima maka

semakin baik pula tingkat pengetahuannya.

2. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) Berdasarkan Tingkat Memahami

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat menginterpretasikan secara benar.

Untuk mengukur bahwa seorang ibu hamil telah paham terhadap penggunaan buku

KIA maka harus dapat menjelaskan, menyebutkan, manfaat dan kegunaan serta

menyimpulkan tentang buku KIA. Bagi yang tidak memahami sama sekali,

kemungkinan cenderung tingkat tanggap atau tidak mengerti dengan pengetahuan

yang diperoleh. Tingkat kemampuan dalam menerima dan memikirkan suatu hal

yang cukup kurang menyebabkan tingkat memahami juga cenderung kurang,

sehingga ditemukan bahwa tentunya tingkat memahami ibu cukup mempengaruhi

pemahaman tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden yang mempunyai

pemahaman yang baik sebanyak 105 responden (89,74%) dan pemahaman

yang kurang sebanyak 12 responden (10,26%). Hal ini menunjukkan bahwa

jika ibu hamil mempunyai pemahaman yang baik tentang pengetahuan yang

dimiliki mengenai buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), maka ibu akan

dengan mudah mengetahui konsekuensi akibat yang akan ditimbulkan dari

apa yang dilakukannya dengan mengetahui dan memahami buku Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) dengan baik ataupun sebaliknya.


Berdasarkan pengamatan secara kualitatif selama penelitian mayoritas

ibu hamil mempunyai pemahaman yang baik tentang buku Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA). Adanya program dari pemerintah dalam mencegah

komplikasi-komplikasi dan upaya menurunkan angka kematian Ibu dan

bayi direspon positif oleh petugas kesehatan yang dalam hal ini sebagai

pelaksana kebijakan dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman

berisi informasi-informasi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Hal ini sejalan dengan konsep teori yang dikemukan oleh

Notoatmodjo (2010) bahwa tingkat pemahaman yang baik dapat

membantu seseorang dalam memahami informasi-informasi tentang buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan memperkecil kesalahan.

3. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) Berdasarkan Tingkat Aplikasi

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari. Kemampuan seorang ibu hamil melakukan suatu yang didasarkan

pada apa yang di ketahuinya dan di pahaminya yaitu tentang penggunaan buku KIA

tetapi tidak dapat mengaplikasikan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan ibu pada tingkat aplikasi buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) masih kurang (Notoatmodjo S, 2010).

Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden yang mempunyai aplikasi

baik sebanyak 51 responden (43,59%) sedangkan aplikasi yang kurang sebanyak

66 responden (56,41%). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan ibu pada tingkat

aplikasi penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih kurang.
Meskipun responden memiliki pemahaman yang baik tentang pengetahuan

yang dimiliki mengenai penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

yang baik, tetapi tidak dapat mengaplikasikannya dalam sebuah tindakan

nyata. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor misalnya pengaruh

lingkungan seperti budaya, kebiasaan, social, pengaruh pribadi, keluarga,

situasi, motivasi, sikap, kepribadian, gaya hidup.

Berdasarkan pengamatan secara kualitatif, mayoritas responden tidak

mengaplikasikan penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang baik

salah satunya juga dipengaruhi faktor individu yakni pengetahuan berpengaruh

terhadap tindakan konsumen dalam mengaplikasikan penggunaan buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kemudian faktor keputusan seseorang untuk

melaksanakan hal tersebut disebabkan oleh faktor penyebab perilaku, dimana

faktor ini menjadi dasar atau motivasi bagi individu dalam mengambil keputusan.

Penelitian Dedy Yusuf Tri Setyadi dari Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016 sejalan dengan hasil

penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di BPS

Titik Desa Padas Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. Penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA

sebagian besar adalah baik, sedangkan faktor-faktor yang berhubungan

dengan pengetahuan ibu tentang buku KIA adalah tingkat pendidikan dan

peran petugas kesehatan. Penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan

ibu tentang buku KIA sebagian besar adalah baik. Beberapa faktor yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang buku KIA adalah tingkat


pendidikan dan peran tenaga kesehatan.

Menurut penelitian Dewi Purnamasari tingkat pengetahuan ibu

tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dipengaruhi oleh umur,

pendidikan, pekerjaan dan informasi. Semakin bertambahnya umur

seseorang maka semakin mudah dalam menangkap pengetahuan, sehingga

pengetahuan yang diperoleh semakin baik. Semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. Pekerjaan

mempengaruhi dalam memperoleh pengetahuan. Serta semakin banyak

informasi yang diperoleh maka semakin banyak seseorang memperoleh

pengetahuan yang luas.

Penelitian yang dilakukan juga oleh Kusindijah Kebidanan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya responden yang memiliki buku

KIA dan mempunyai tingkat pengetahuan kurang. Tabulasi silang di atas

menunjukkan bahwa responden yang memiliki buku KIA mempunyai

tingkat pengetahuan yang lebih baik. Dan sebaliknya responden yang tidak

memiliki buku KIA mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang maka

tidak ada hubungan yang signifikan kepemilikan buku KIA dengan

pengetahuan. Hal ini dikarenakan sikap ibu yang peduli atau tidak peduli

terhadap penggunaan buku KIA.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

berdasarkan tingkat tahu yang baik sebanyak 110 responden (94,01%) dan

yang kurang sebanyak 7 responden (5,99%).

2. Pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

berdasarkan tingkat memahami yang baik sebanyak 105 responden (89,74%)

dan yang kurang sebanyak 12 responden (10,26%).

3. Pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

berdasarkan tingkat aplikasi yang baik sebanyak 51 responden (43,59%) dan

yang kurang sebanyak 66 responden (56,41%).

B. Saran

1. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu

tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) baik namun dari tingkat aplikasi

kurang. Oleh karena itu, penting untuk diinformasikan dan diterapkan bahwa

buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah salah satu intervensi dalam

mencegah komplikasi diberbagai tahapan pelayanan kesehatan terutama di

wilayah kerja Puskesmas Katobu.


2. Bagi Bidan

Perlunya peran petugas dalam hal ini bidan untuk meningkatkan penyuluhan

dalam bentuk komunikasi, informasi, motivasi dan pendekatan edukatif yang

memberi informasi mengenai manfaat dan pentingnya penggunaan buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

3. Bagi Ibu

Diharapkan bagi ibu hamil mengetahui, memahami dan dapat

mengaplikasikan dengan baik buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang

dapat meminimaliskan komplikasi dan menambah pengetahuan ibu tentang

kehamilannya sehingga dapat berlangsung normal.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan
ibu dan anak Surakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.

Ariani,Ayu Putri. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan


Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta, Nuha Medika.

Asrinah, Shinta Siswoyo Putri, dkk. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta :


Graha Ilmu.Diakses dari http//repository.usu.ac.id// Chapter%201
.pdf.Tanggal 17 juli 2016.

Cendrawati, Lis. 2013. Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang vulva hygiene di
wilayah kerja Puskesmas Dana Kabupaten Muna. Raha : Akbid Paramata.

Depkes RI. 2009. Kesehatan Ibu dan Anak dalam kehamilan. Jakarta : Bakti
Husada.

Dinkes. 2015.Pedoman Pelayanan Antenatal terpadu Edisi 2. Jakarta : Bakti


Husada.

Henderson, C dan Jones K. 2006. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta :


EGC.Diakses dari http://jurnal.fk.unand.ac.id.Tanggal 17 juli 2016.

Kepmenkes RI. 2015. Buku kesehatan Ibu dan anak. Jakarta : Kementrian
Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency)

----------. 2007. Acuan Kehamilan, Kementrian Kesehatan dan JICA (Japan


International Cooperation Agency)

Kusindijah. 2012. Hubungan antara Kepemilikan Buku KIA dengan


Pengetahuan, Sikap dan Praktik Perawatan Kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Rangkah Surabaya. Surabaya. Kebidanan Universitas PGRI
Adi Buana. Diakses dari http://vol.1.no.1april2016.pgriab.ac. Tanggal 20
Juli 2016

Machfoedz, Irchan & Eko Suriyani. 2009. Pendidikan kesehatan bagian dari
promosi Cetakan ke VII. Yogyakarta : Fitramaya.

Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan penyakit kandungan &keluarga


berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC.

Notoatmojo, S. 2010. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta, Rineka


Cipta.Diakses dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
phc755254d60full.pdf.Tanggal 17 juli 2016
Prawirohardjo, sarwono. 2009. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. Jakarta : Yayasan bina pustaka.

Purnamasari, Devi. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA). Jakarta. Akademi Kebidanan Muhammadiyah. Diakses
dari http://naskahpublikasi.mu.ac. Tanggal 20 Juli 2016.

Saifuddin. A.B., 2006. Pelayanan Kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta,


Yayasan Bina Pustaka.Diakses dari http://repository.usu.ac.id/...
/Chapter%201.Tanggal 17 juli 2016.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung,


Alfabeta.Diakses dari http://repository.usu.ac.id/.../Chapter%201.Tanggal
17 juli 2016.

Syafrudin,. Karningsing,. Mardiana.2011. Untaian materi penyuluhan KIA


(kesehatan ibu dan anak). Jakarta : Trans Info Media.

Varney, Hellen., Kriebs.M.Jan., Carolyn L, Gegor. 2006. Buku ajar asuhan


kebidanan edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC.

Yusuf, Dedy Tri Setyyadi. 2016. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
tentang Isi Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Surakarta. Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Diakses http://naskah
publikasi.um.ac. tanggal 20 Juli 2016.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL


TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU
2016

Tanggal :
Kode Responden :
A. Karakteristik Responden
4. Nama :
5. Umur :
6. Pendidikan : ....
7. Pekerjaan :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
4. Bacalah dengan teliti setiap soal dan pilihan jawabannya
5. Beri tanda silang () pada pilihan jawaban anda
6. Baca kembali semua pertanyaan pastikan tidak ada yang terlewatkan
Keterangan : Jawaban benar nilainya 10 dan jawaban salah nilainya 0.

Tahu (Know)
No Pertanyaan Benar Salah
1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah buku wajib untuk
dibaca oleh ibu hamil yang berisikan informasi penting dan
berguna bagi kesehatan ibu dan anak.
2 Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan pada
pelaksanaan buku KIA
3 Komplikasi pada kehamilan dapat terjadi karena kurangnya ibu
melakukan pemeriksaan antenatal care.
4 Salah satu penyebab kurangnya ibu melakukan pemeriksaan
antenatal care karena kurangnya pengetahuan ibu tentang buku
KIA
5 Selain sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya
komplikasi dan kegawat daruratan pada kehamilan, buku KIA
juga merupakan buku yang dapat member pengetahuan pada ibu
baik untuk kehamilan persalinan,nifas maupun KB.
16 Dalam penggunaannya buku KIA mempunyai manfaat dan
kegunaan yang sesuai dengan asuhan kebidanan
7 Dalam mengevaluasi pengetahuan ibu tentang buku KIA dalam
pengunaannya merupakan sesuatu yang bertahap.
8 Memberikan salam kepada pasien, sapa nama pasien,
menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga,
menanyakan persetujuan.
9 Pengunaan buku KIA pada ibu hamil dapat menjadikan ibu lebih
tau tentang buku KIA seperti:pemeriksaan kehamilan, tanda-
tanda bahaya, jadwal imunisasi, termaksud pemilihan alat
kontrasepsi.
10 Mengetahui tentang buku KIA dan mencegah terjadinya
komplikasi pada kehamilan merupakan tujuan penggunaan buku
KIA.

Memahami (Comprehension)
No Pertanyaan Benar Salah
1 Buku KIA dimaksudkan untuk mencegah komplikasi
2 Buku KIA harus sering dibaca dan di pelajari
3 Isi buku KIA dibuat lebih menarik, bervariasi, kreatif sehingga
perlu untuk dipahami
4 Dengan adanya pengalaman di masyarakat dapat mempengaruhi
ibu hamil dalam pengunaan dan pemanfaatan buku KIA.
5 Buku KIA merupakan salah satu komponen dalam asuhan
kebidanan yang dapat membantu ibu dalam menghadapi dan
menjalankan kehamilannya.
6 Pemahaman buku KIA yang baik dapat meningkatkan tingkat
pemahaman ibu dalam menghadapi proses kehamilan,
persalinan,bayi dan nifas.
7 Buku KIA merupakan salah satu upaya dalam mencegah
terjadinya komplikasi dalam kehamilan.
8 Komplikasi dapat terjadi karena ibu hamil dalam memanfaatkan
buku KIA tidak sepenuhnya.
9 Buku KIA pada ibu hamil dapat menjadikan ibu merasa nyaman.
10 Buku KIA dapat diberikan pada ibu hamil sebagai peganggan.

Aplikasi (Application)
No Pertanyaan Benar Salah
1 Diamkan saja jika menemui salah satu tanda bahaya pada
kehamilan.
2 Buku KIA dipahami dengan seksama dimana isi pada buku KIA
dapat diaplikasikan.
3 Kegunaan buku KIA pada masa kehamilan harus digunakan dan
dipahami karena pada masa kehamilan dapat memicu terjadinya
komplikasi juga pada masa persalinan.
4 Salah satu penyebab terjadinya komplikasi pada ibu hamil
adalah kurang dalam pengunaan buku KIA.
5 Untuk mengukur bahwa seorang ibu hamil tahu tentang buku

mengidentifikasikan dan menyatakan apa yang telah di


ketahuinya tentang buku KIA.
6 Kemampuan seorang ibu hamil melakukan suatu yang
didasarkan pada apa yang diketahuinya dan dipahaminya yaitu
pengunaan buku KIA.
7 Pemanfaatan buku KIA dan pengunaannya merupakan bagian
dari asuhan kebidanan yang dapat meminimaliskan terjadinya
komplikasi-komplikasi sebagai upaya agar kehamilan
berlangsung normal.
8 Pengunaan buku KIA pada masa kehamilan diberikan pada
pasien sebagai salah satu pegangan dalam memahami kesehatan
ibu dan anak.
9 Buku pada ibu hamil dapat menjadikan ibu merasa nyama.
Dalam pengunaan buku KIA yakni dengan asuhan sayang ibu
(asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan
saying ibu). Hal ini merupakan salah satu manfaat penggunaan
buku KIA, terpenuhinya pemanfaatan buku KIA khususnya pada
masa kehamilan dapat mengurangi terjadinya komplikasi
sebagai salah satu upaya dalam menurunkan AKI.
10 Komplikasi/tanda bahaya yang terdapat pada buku KIA dapat
menambah wawasan ibu tentang kehamilannya.
TABULASI DATA
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KATOBU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016

Tingkat Tingkat Tingkat


No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Tahu Memahami Aplikasi
1 Ny.R 42 SMA WIRASWASTA 9 7 7
2 Ny.D 19 SMP IRT 3 8 8
3 Ny.S 39 SMP IRT 9 6 6
4 Ny.Y 24 SD IRT 9 4 4
5 Ny.S 33 S1 PNS 9 9 9
6 Ny.L 30 S1 PNS 10 9 9
7 Ny.J 29 DIII HONOR 9 10 10
8 Ny.D 33 DIII HONOR 10 9 9
9 Ny.J 33 SMA HONOR 9 4 4
10 Ny.A 24 SMA IRT 10 4 4
11 Ny.P 39 SMP IRT 10 3 3
12 Ny.S 30 SMA IRT 8 9 9
13 Ny.H 26 SMA IRT 9 9 9
14 Ny.J 40 S1 PNS 9 9 9
15 Ny.W 27 DIII PNS 10 10 10
16 Ny.N 25 SD IRT 9 4 4
17 Ny.S 19 DIII HONOR 10 9 9
18 Ny.A 42 S1 PNS 8 9 9
19 Ny.E 26 SMA WIRASWASTA 10 9 9
20 Ny.H 18 SD IRT 4 4 4
21 Ny.Y 29 SMP IRT 8 9 9
22 Ny.R 39 S1 PNS 10 10 10
23 Ny.A 33 SMA WIRASWASTA 8 8 8
24 Ny.H 29 DIII HONOR 10 8 8
25 Ny.D 28 S1 HONOR 10 8 8
26 Ny.U 28 DIII PNS 9 9 9
27 Ny.S 35 S1 PNS 9 10 10
28 Ny.M 20 DIII HONOR 8 9 9
29 Ny.N 28 DIII HONOR 10 10 10
30 Ny.H 40 SMA WIRASWASTA 8 7 7
31 Ny.R 25 S1 PNS 10 8 8
32 Ny.H 29 S1 PNS 9 9 9
33 Ny.S 30 DIII PNS 9 9 9
34 Ny.N 26 DIII HONOR 10 9 9
35 Ny.M 23 S1 HONOR 10 9 9
36 Ny.M 35 SMA IRT 10 7 7
37 Ny.Y 25 SMA WIRASWASTA 10 9 9
38 Ny.J 21 S1 IRT 9 8 8
39 Ny.S 30 DIII PNS 9 8 8
40 Ny.S 27 DIII IRT 10 10 10
41 Ny.T 19 SMP IRT 9 9 9
42 Ny.I 18 SD IRT 10 3 3
43 Ny.A 33 S1 PNS 10 8 8
44 Ny.I 20 SMA WIRASWASTA 10 9 9
45 Ny.N 26 SMP IRT 8 8 8
46 Ny.H 29 SMP IRT 6 6 6
47 Ny.U 25 SMA WIRASWASTA 6 6 6
48 Ny.A 29 SD IRT 8 8 8
49 Ny.R 36 SD IRT 6 7 7
50 Ny.Y 35 S1 PNS 8 9 9
51 Ny.M 27 DIII WIRASWASTA 9 8 8
52 Ny.H 30 SMP WIRASWASTA 7 7 7
53 Ny.A 29 SMA IRT 8 7 7
54 Ny.K 30 SMA IRT 9 7 7
55 Ny.A 35 SD WIRASWASTA 8 6 6
56 Ny.S 27 S1 IRT 6 7 7
57 Ny.L 31 SD IRT 6 7 7
58 Ny.F 26 SD WIRASWASTA 6 4 4
59 Ny.I 30 S1 PNS 6 8 8
60 Ny.D 27 SMP IRT 7 7 7
61 Ny.E 21 DIII IRT 10 8 8
62 Ny.Z 32 SMP IRT 8 7 7
63 Ny.S 19 SMA WIRASWASTA 10 8 8
64 Ny.W 33 DIII PNS 8 7 7
65 Ny.A 28 S1 HONOR 8 7 7
66 Ny.H 22 SMP IRT 7 7 7
67 Ny.T 25 SMA WIRASWASTA 7 8 8
68 Ny.S 29 SMA IRT 7 8 8
69 Ny.U 19 SMP IRT 7 8 8
70 Ny.S 28 S1 HONOR 9 9 9
71 Ny.H 27 DIII IRT 8 8 8
72 Ny.R 35 S1 PNS 8 9 9
73 Ny.E 19 SMA IRT 9 8 8
74 Ny.S 36 SD IRT 9 4 4
75 Ny.C 29 SMP WIRASWASTA 9 8 8
76 Ny.F 36 DIII PNS 10 10 10
77 Ny.A 30 S1 HONOR 7 8 8
78 Ny.T 30 SMA IRT 9 8 8
79 Ny.B 21 SMA WIRASWASTA 7 9 9
80 Ny.H 30 S1 PNS 9 10 10
81 Ny.R 29 S1 HONOR 3 8 8
82 Ny.T 35 S1 PNS 9 9 9
83 Ny.S 26 S1 HONOR 7 8 8
84 Ny.A 31 SMA WIRASWASTA 8 7 7
85 Ny.R 32 S1 PNS 10 9 9
86 Ny.W 36 S1 PNS 9 9 9
87 Ny.M 22 SD WIRASWASTA 4 6 6
88 Ny.R 29 DIII WIRASWASTA 10 10 10
89 Ny.I 24 S1 WIRASWASTA 10 10 10
90 Ny.F 30 S1 PNS 8 9 9
91 Ny.Y 34 DIII IRT 10 10 10
92 Ny.A 22 SD WIRASWASTA 10 9 9
93 Ny.S 35 S1 PNS 4 8 8
94 Ny.L 32 SMP WIRASWASTA 10 4 4
95 Ny.I 22 S1 IRT 10 10 10
96 Ny.S 28 SMA IRT 9 9 9
97 Ny.S 30 S1 IRT 9 9 9
98 Ny.S 33 DIII IRT 10 9 9
99 Ny.R 29 SMA WIRASWASTA 10 9 9
100 Ny.S 29 SD WIRASWASTA 3 9 9
101 Ny.D 36 SMP WIRASWASTA 10 4 4
102 Ny.N 30 S1 IRT 9 10 10
103 Ny.F 18 SMA IRT 4 10 10
104 Ny.H 33 S1 IRT 9 10 10
105 Ny.M 19 SD IRT 10 9 9
106 Ny.D 29 DIII WIRASWASTA 10 8 8
107 Ny.S 26 DIII IRT 10 10 10
108 Ny.T 27 S1 IRT 10 9 9
109 Ny.U 32 S1 WIRASWASTA 10 9 9
110 Ny.R 28 DIII IRT 10 9 9
111 Ny.G 19 SMA WIRASWASTA 9 10 10
112 Ny.N 23 S1 IRT 8 10 10
113 Ny.D 24 SMP WIRASWASTA 8 5 5
114 Ny.U 32 DIII IRT 10 10 10
115 Ny.M 41 S1 HONOR 10 10 10
116 Ny.H 30 SMP WIRASWASTA 9 6 6
117 Ny.S 19 SMP IRT 8 3 3
MASTER TABEL
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KATOBU KABUPATEN MUNA TAHUN 2016

Tingkat Tahu Tingkat Memahami Tingkat Aplikasi


No Nama
Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang
1 Ny.R - - -
2 Ny.D - - -
3 Ny.S - - -
4 Ny.Y - - -
5 Ny.S - - -
6 Ny.L - - -
7 Ny.J - - -
8 Ny.D - - -
9 Ny.J - - -
10 Ny.A - - -
11 Ny.P - - -
12 Ny.S - - -
13 Ny.H - - -
14 Ny.J - - -
15 Ny.W - - -
16 Ny.N - - -
17 Ny.S - - -
18 Ny.A - - -
19 Ny.E - - -
20 Ny.H - - -
21 Ny.Y - - -
22 Ny.R - - -
23 Ny.A - - -
24 Ny.H - - -
25 Ny.D - - -
26 Ny.U - - -
27 Ny.S - - -
28 Ny.M - - -
29 Ny.N - - -
30 Ny.H - - -
31 Ny.R - - -
32 Ny.H - - -
33 Ny.S - - -
34 Ny.N - - -
35 Ny.M - - -
36 Ny.M - - -
37 Ny.Y - - -
38 Ny.J - - -
39 Ny.S - - -
40 Ny.S - - -
41 Ny.T - - -
42 Ny.I - - -
43 Ny.A - - -
44 Ny.I - - -
45 Ny.N - - -
46 Ny.H - - -
47 Ny.U - - -
48 Ny.A - - -
49 Ny.R - - -
50 Ny.Y - - -
51 Ny.M - - -
52 Ny.H - - -
53 Ny.A - - -
54 Ny.K - - -
55 Ny.A - - -
56 Ny.S - - -
57 Ny.L - - -
58 Ny.F - - -
59 Ny.I - - -
60 Ny.D - - -
61 Ny.E - - -
62 Ny.Z - - -
63 Ny.S - - -
64 Ny.W - - -
65 Ny.A - - -
66 Ny.H - - -
67 Ny.T - - -
68 Ny.S - - -
69 Ny.U - - -
70 Ny.S - - -
71 Ny.H - - -
72 Ny.R - - -
73 Ny.E - - -
74 Ny.S - - -
75 Ny.C - - -
76 Ny.F - - -
77 Ny.A - - -
78 Ny.T - - -
79 Ny.B - - -
80 Ny.H - - -
81 Ny.R - - -
82 Ny.T - - -
83 Ny.S - - -
84 Ny.A - - -
85 Ny.R - - -
86 Ny.W - - -
87 Ny.M - - -
88 Ny.R - - -
89 Ny.I - - -
90 Ny.F - - -
91 Ny.Y - - -
92 Ny.A - - -
93 Ny.S - - -
94 Ny.L - - -
95 Ny.I - - -
96 Ny.S - - -
97 Ny.S - - -
98 Ny.S - - -
99 Ny.R - - -
100 Ny.S - - -
101 Ny.D - - -
102 Ny.N - - -
103 Ny.F - - -
104 Ny.H - - -
105 Ny.M - - -
106 Ny.D - - -
107 Ny.S - - -
108 Ny.T - - -
109 Ny.U - - -
110 Ny.R - - -
111 Ny.G - - -
112 Ny.N - - -
113 Ny.D - - -
114 Ny.U - - -
115 Ny.M - - -
116 Ny.H - - -
117 Ny.S - - -
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
PUSKESMAS KATOBU
Jl. Gatot Subroto, No. 69 (0403) 2521459 Raha

BUKTI PENELITIAN
Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Puskesmas Katobu menerangkan


bahwa :

Nama : Salmiawati
NIM : PSW.B.2013.IB.0033
Program studi : Diploma III Kebidanan
Alamat : Kel. Palangga, Kec. Duruka

Telah melaksanakan penelitian berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu


Hamil tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas
Katobu Tahun 2016.

Demikian surat ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Raha, Juli 2016


Kepala Puskesmas Katobu

dr. Wa Ode Fil Hayah Fitri


NIP. 19820620 200803 2 002

Anda mungkin juga menyukai