SWEEPING IMUNISASI DO
I. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah
penyakit dan dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, jika
suatu saat terkena penyakit maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja dimasukan antigen lemah
agar merangsang anti bodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadapa penyakit
tertentu.
Melakukan pemberian imunisasi terhadap seseorang anak, tidak hanya
memberikan perlindungan pada anak tersebut tetapi juga berdampak pada anak yang
lain karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi
penyebaran infeksi. Jika anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap secara rutin,
salah satunya dapat mengakibatkan gangguan kesehatan nantinya pada anak sehingga
pertumbuhannya jadi terganggu.
Memang tidak diragukan bahwa imunisasi telah membawa perubahan yang sangat
damatik didunia kesehatan. Suatu program yang efektif dalam menurunkan angka
kematian dan kesakitan.Oleh karena itu,di buatlah suatu kegiatan Sweeping
Immunisasi DO yang tujuannya semua sasaran bayi 0-12 bln mendapatkan
immunisasi dasar.
II TUJUAN UMUM
Agar semua bayi 0-12 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas mendapatkan Pem
Berian immunisasi dasar`
V INPUT
2 orang petugas kesehatan yakni 1orang jurim dan pendamping seorang perawat
VIIOUT PUT
Tercapainya cakupan immunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas hingga tercapai
Desa UCI
VIIIPENANGGUNGJAWAB
Kepala Puskesmas Martoba
IXLOKASI KEGIATAN
3 Kelurahan yakni Kelurahan Sigulanggulang,Martobba dan Kel Suka dame
X JADWAL PELAKSANAAN
Bulan Januari s/d Desember 2017
XIANGGARAN
Transport Petugas Kesehatan 2 orang x 3 Kel x 12 Bulan x Rp 75.000
XIISUMBER DANA
Dana Tugas Pembantuan Daftar Isian Pelaksanaan anggaran 2017 Satuan Kerja
Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar ( BOK)
XV SPJ( PERTANGUNGJAWABAN)
SPT/ Surat Tugas
Daftar Penerima uang transport
Laporan Kegiatan
Kuitansi Penerima uang transport
KERANGKA ACUAN
RANTAI DINGIN VAKSIN
I. PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih tetap
menjadi penyebab kematian. Untuk mendapat dampak penurunan kematian dan
kesakitan, maka program imunisasi tidak hanya berbicara tentang cakupan tetapi
kualitas pelayanan harus terjamin. Salah satu kualitas pelayanan program imunisasi
adalah potensi vaksin yang cukup yaitu melalui rantai dingin vaksin dari pabrik ke
lapangan tetap dijaga dengan baik sesuai dengan ketentuan.
Upaya imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbuksi
cost effective. Dengan upaya imunisasi penyakit cacar terbukti terbasmi di indonesia
sehingga indonesia sudah bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 oleh WHO.
Pada tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi pengembangan program
imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhada penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ( P3DI ) yaitu tubercolosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus
dan Hepatitis B. Dalam penyenggaraan program imunisasi dibutuhkan vaksin, alat
suntk, rantai dingin agar kualitas vaksinasi sesuai dengan standar guna
menumbuhkan imunitas yang optimal bagi sasaran imunisasi.
Vaksin merupakan suatu roduk biologis yang terbutat dari kuman,
komponen kuman, racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikanyang berguna
merangsang kekebalan tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang,
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadapa penyakit tertentu.
Sebagai produk biologis vaksin memiliki karakteristik tertentu dan memerlukan
penanganan yang khusus sejak diproduksi di pabrik hingga dipakai di unit pelayanan.
Suhu yang baik untuk semua jenis vaksin adalah +2C s/d + 8C.
Sesuai dengan laporan KIPI oleh USA menyatakan sebagian besar
kejadian KIPI akibat kesalahan prosedur dan pelaksananaan. Oleh karena itu roses
pengiriman vaksin melalui transortasi darat atau udara, vaksin harus disiman pada
cold box. Di tingkat propinsi cold box berupa freezer atau lemari es, sedangkan di
tingkat puskesmas cold box sudah menggunakan termos anti panas.
Pemantauan suhu vaksin sangat enting dalam menetapkan secara cepat
apakah vaksin layak digunakan atau tidak.untuk memantau petugas dalam memantau
suhu vaksin ini, ada berbagai alat dan indikator yang sangat membantu seperti VVM,
freeze tag dan TTM.
Untuk meningkatkan pengolahan rantai dingin vaksin ditingkat
puskesmas, perlu ditingkatkan pengawasan oleh pimpinana puskesmas,terutama
dalam pemeriksaan vaksin yang akan dibawa kelapangan dan pentingnya pengolahan
rantai dingin vaksindalam mempertahankan potensi vaksin.
Belum diketaui data mengenai pengolahan rantai dingin vaksin di tingkat
puskesmas, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian utuk mengetahui bagaimana
cara pengolahan rantai dingin vaksin sehingga pengolahan rantai dingin vaksin
menjadi lebih baik dan mencegah ejadian ikutan pasca imunisasi.
VII. SASARAN
-
VIII. JADWAL
Setiap Hari pagi dan sore
Bondowoso,
Kepala Puskesmas Sempol Pemegang Program
KERANGKA ACUAN
PENCATATAN, PELAPORAN DAN VISUALISASI DATA IMUNISASI
I. PENDAHULUAN
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang
dilaksanakan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Output dari pencatatan dan pelaporan adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan berilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi data dan
informasi merupakan unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tetang keberhasilan atau perkembangan organisasi
tersebut.
Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya
bagi dinas kesehatan kota dan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
juga merupakan pondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya
informasi yang akurat yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data, data yang dihasilkan perlu
dicatat dan dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi
tentang pelaksanaan program dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat.
Pencatatan harian masing-masing program dikombinsi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disebut dengan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas ( SP2TP ).
VII. SASARAN
Bayi , balita, anak SD, calon pengantin wanita
VIII. JADWAL
Setiap bulan