B. FALSAFAH
1. Pada keadaan gagal ginjal, pasien membutuhkan terapi pengganti fungsi
ginjal untuk memperpanjang dan mempertahankan kualitas hidup yang
optimal. Terapi pengganti ginjal terdiri dari hemodialisis, contnious
ambulatory pertonial dialisis dan tranplantasi.
Selain terapi pengganti ginjal juga dibutuhkan pengobatan lain seperti vit D,
eritropoetin, obat pengikat fosfor, dll.
2. Pasien hemodialisis mempunyai resiko tinggi untuk terjadi komplikasi
kardiovaskuler. Oleh karena itu penanganannya harus dilakukan oleh dokter
kualifikasi subspesialis atau dokter interne dengan sertifikasi HD.
3. Tindakan dialisis (HD/CAPD) merupakan prosedur kedokteran yang
memerlukan tekhnologi tinggi dan biaya yang tinggi sehingga menjadi
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Hemodialisis potensial
menimbulkan resiko, oleh karena itu keselamatan pasien serta kualitas
pelayanan sangat penting diperhatikan.
4. Mengingat banyaknya keterbatasan maka diperlukan suatu mekanisme
pengembangan pelayanan yang efektif dan efisien dengan pengawasan yang
dapat menjamin kualitas pelayanan.