Anda di halaman 1dari 66
CSE: 02/ K3, PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, PENGATURAN LALU LINTAS DAN KEAMANAN KEPALA PENGAWAS PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN (CHIEF SUPERVISION ENGINEER) DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PELATIHAN JASA KONSTRUKS! (PUSLATJAKONS) PROYEK PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KONSTRUKSI Pathan Jab Kerja Kepals Pengowas Pek Jin dan Jot___K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN KATA PENGANTAR Pekerjaan Konstruksi adalah suatu pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi. Berbagai proyek dengan skala besar mempunyai potensi rawan kecelakaan terutama pada saat pelaksanaan. Untuk itu diperlukan ketentuan dan pedoman tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja agar kecelakaan kerja dapat dibuat seminimal mungkin. Bentuk kecelakaan bidang konstruksi antara lain terpeleset jatuh dari lantai yang lebih tinggi, kena benda jatuh dari atas, terpukul, kena benda tajam, terbakar, kena aliran listrik, terbakar, _kekurangan oksigen dan sebagainya. Yang semuanya mengakibatkan beberapa bagian tubuh pekerja kurang atau tidak berfungsi secara maksimal. Hal ini jelas akan mengakibatkan berkurangnya produktivitas pelaksana bidang kosntruksi Penyebab utama kecelakaan secara umum terdiri dari 2 kelompok yaitu pertama faktor manusia dan kedua adalah factor konstruksi, alat dan lingkungan. Sebagai contoh, beberapa sifat_manusia seperti emosional, kejenuhan, kecerobohan, kelengahan adalah menjadi penyebab utama kecelakaan Modul keselamatan dan kesehatan Kerja ini memberikan pokok-pokok ketentuan hukum yang berkaitan dengan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja bidang konstruksi dan ketentuan administrasi serta ketentuan teknik yang harus dipenuhi oleh setiap pelaksana yang bergerak bidang konstruksi Secara umum disajikan pula pola pelaksanaan dan pengawasan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk proses evaluasi melalui audit internal dalam bentuk yang praktis seperti lembaran daftar simak, sehingga memudahkan implementasinya bagi pelaksana konstruksi Kata Pengantar i Pelatihan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jindan Jt _K3. DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii LEMBAR TUJUAN iv BAB |: LATAR BELAKANG DAN LANDASAN HUKUM K3 M4 1.1. Latar Belakang MM 1.2. Ketentuan Hukum yang berlaku di Indonesia MM BAB Il: KETENTUAN ADMINISTRATIF 4 1.4. Kewajiban Umum ut 112. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja M2 113. Laporan Kecelakaan W2 11.4. Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan _Il-3 1.5. Pembiayaan Keselamatan dan Kesehatan kerja TP) BAB Ill: KETENTUAN TEKNIS 4 IL1, Tempat Kerja dan Peralatan ma M112. Pencegahan Terhadap Kebakaran dan alat pemadam kebakaran _ III-2 1.3, Alat Pemanas (Heating Appliances) Ls 11.4, Bahan-bahan yang mudah terbakar M4 IL.5. Inspeksi dan pengawasan m5: II.6. Perlengkapan, Peringatan MS IL7. Perlindungan terhadap benda-benda jatuh dan bagian bangunan yang roboh ues 1118. Perlindungan agar orang tidak jatuh/Terali Pengaman dan pinggit Pengaman M6 IN.9. Lantai Terbuka, Lubang pada Lantai M6 1140. Lubang pada dinding we7 111.11. Tempat-tempat Kerja Yang Tinggi m7 1.12. Pencegahan terhadap Bahaya Jatuh Ke dalam Air m8 11.43. Kebisingan dan Getaran (Vibrasi) IL-8 DAFTAR ISI i Pelathan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek. Jn dan Jat 1.14, Penghindaran Terhadap Orang yang Tidak Berwenang 1.48, Struktur Bangunan dan Peralatan. Konstruksi Bangunan 11.16. Pemeriksaan, Pengujian pemeliharaan L417. Perlengkapan Keselamatan Kerja BAB IV : PENYEBAB KECELAKAAN IV.1.Faktor Manusia 1V.2.Faktor peralatan dan lingkungan 1V.3. Kecelakaan yang umum terjadi dan upaya pencegahannya BAB V: PEMADAMAN KEBAKARAN VA v2. V.3. VA V5. Umum Timbulnya Kebakaran Kiasifikasi Kebakaran Menghadapi Bahaya Kebakaran Peralatan Pemadam Kebakaran BAB VI : PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN vit VIZ. V3. V4. Umum Maksud dan Tujuan Pedoman Umum Untuk Penolong Jenis Kecelakaan DAFTAR ISI 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN Li ML-8 M8 Ml-g W-t0 WV-4 V-1 WV-1 V-1 VA vA V4 V2 V-3 V-5 viet Viet Vie Vi-2 VI-3 Pelatinan Jab Kesja Kepala Pengawas Pek Jin dan Jot __K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : Pelatihan Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan | TUJUAN PELATIHAN Setelah modu! ini dipelajari, peserta mampu memahami materi Keselamatan dan | Kesehatan Kerja bidang Jalan dan Jembatan , serta mampu melakukan Kegiatan K3 mulai persiapan dan pelaksanaan serta pengawasan proyek NOMOR DAN JUDUL MODUL: — CSE -02 K3, Pengendalian, Pencemaran | Lingkungan, Pengaturan Lalu Lintas dan | Keamanan | TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) \ Setelah modul ini dipelajar, peserta mampu mengimplementasikan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Jalan dan Jembatan, serla mampu melakukan kegiatan K3 mulai persiapan dan pelaksanaan serta pengawasan_ proyek TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Pada akhir pelatihan peserta mampu 1, Memahami landasan hukum kegiatan Kesehatan dan Keselamatan kerja bidang konstruksi jalan dan jembatan 2. Memahami mekanisme dan standar prosedur kegiatan Kesehatan dan Keselamatan | kerjamulai persiapan, pelaksanaan dan pengawasan K3 bidang konstruksi jalan dan | jembatan 3. Mampu melakukan langkah yang diperlukan pada kegiatan yang bersifat administrasi legal , teknis dan operasional pada saat persiapan dan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di proyek | 4, Memahami konsekuensi atas kelalaian dalam mengelola kegiatan Kesehatan dan keselamatan kerja konstruksi jalan dan jembatan | Lembar Tuyjuan ‘4 DAFTAR MODUL. ~Jabatan Kerja: Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan_| Nomor |__ Modu! _ Kode Judul Modul |_ CsE-7 CSE-2 | WUdk, Etika Profesi dan Etos Kerja = K3, Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Pengaturan Lalu Lintas dan Keamanan CSE-3 | Spesifikasi Jaan CSE-4 ‘Spesifikasi Jembatan | Perhitungan Biaya Konstruksi Jalan | Perhitungan Biaya Konstruksi Jembatan Value Engineering dan Desain Ulang Dokumen Kontrak Proyek Rekayasa Lapangan - Memeriksa Kesiapan Kontraktor | 2)S ee||o aa] 8 3 14 15 2 | Supervisi Penerapan Methode Kerja Pelaksanaan _| Administrasi Proyek_ ‘Supervisi Penerapan Methode Kerja Pelaksanaan _ Jalan Jembatan 'Pengendalian Mutu, Waktu dan Biaya Pengukuran Hasil Pekerjaan Untuk Pembayaran A. BATASAN ‘Seri/ Judul 1. Deskripsi 2. Tempat Kegiatan PANDUAN INSTRUKTUR CSE 02/K3 & Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pengaturan Lalu Lintas dan Keamanan “Mater ini berisi tentang landasan hukum Keselamatan dan Kesehatan Keja bidang, jalan dan jembatan, termasuk didalamnya kegiatan K3 serta pelaksanaannya sesuai dengan mekanisme, standar dan prosedur mulai dari persiapan proyek, pelaksanaan serta pengawasan.proyek. i dalam kelas lengkap dengan fasilitasnya 3. Waktu Pembelajaran B. PANDUAN PEMBELAJARAN Ketentuan Administratif + Kewajiban Umum + Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja © Laporan Kecelakaan + Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. ‘+ Pembiayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Waktu : 5 menit 4. Ceramah Bab Ill Ketentuan Teknis © Tempat Kerja dan Peralatan © Pencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam kebakaran + Alat pemanas (Heating Appliances) © Bahan-bahan yang mudah terbakar * Inspeksi dan pengawasan © Perlengkapan, peringatan Perlindungan terhadap benda- benda jatuh dan bazian bangunan rubuh * Perlindungan agar orang tidak Jatuh / terali pengaman dan pinggir pengaman _Lantai terbuka, lobang pada dan memperhatikan hal-hal penting yang perlu di catat Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas atau sangat berbeda dengan fakta dilapangan dan atau pengalaman Mengikuti ceramah dengan tekun — dan memperhatikan hal-hal penting yang perlu di catat Mengajukan pertanyaan apabila Kurang jelas atau sangat berbeda dengan fakta dilapangan dan atau pengalaman Kegiatan Instruktur =| Kegiatan Peserta “| Pendukung 1. Ceramah Pembelajaran ‘© Mengikuti penjelasan, pengantar, | OHT © Pengantar TIU, TIK, dan pokok bahasan. | | Penjelasan TIU dan TIK seta + Mengajukan pertanyaan apabila | pokok bahasan kurang jelas atau sangat berbeda ‘+ Merangsang motivasi peserta dengan pengalaman. untuk mengerti/memahami dan | membandingkan | pengalamannya + Waktu =5 menit _ _ | 2. Ceramah Bab I ‘© Mengikuti ceramah dengan tekun | OHT Latar belakang dan landasan dan memperhatikan hal-hal hhukum K3 penting yang perlu di catat © Latar belakang + Mengajukan pertanyaan apabila © Ketentuan Hukum yang kurang jelas atau sangat berbeda berlaku di Indonesia dengan fakta dilapangan dan atau Waktu : 5 meni pengalaman | 13. Ceramah Bab IL + Mengikuti ceramah dengan tekun | OHT OnT Tantai Lobang pada dinding © Tempat-tempat kerja yang tinggi + Pencegahan terhadap bahaya jatuh ke dalam air © Kebisingan dan getaran (viubrasi) + Penghindaran terhadap orang yang tidak berwenang, © Struktur bangunan dan peralatan, Konstruksi bangunan © Pemeriksaan, peng pemeliharaan ‘+ Perlengkapan Keselamatan Kerja. Waktu : 10 menit 3. Ceramah Bab IV + Mengikuti ceramah dengan tekun | OFT Penyebab Kecelakaan dan memperhatikan hal-hal penting © Faktor manusia ‘yang perlu di catat * Faktor Peralatan dan © Mengajukan pertanyaan apabila fingkungan kurang jelas atau sangat berbeda + Kecelakaan yang umum terjadi | dengan fakta dilapangan dan atau dan upaya pencegahannya pengalaman | Waktu : 5 menit 6 Ceramah Bab IV © Mengikuti ceramah dengan tekun | ORT | Pemadaman Kebakaran dan memperhatikan hal-hal penting | © Umum ‘yang perlu di catat | * Timbuinya kebakaran ‘© Mengajukan pertanyaan apabila * Klasifikasi kebakaran Kurang jelas atau sangat berbeda © Menghadapi bahaya kebakaran | dengan fakta dilapangan dan atau | Waktu : 2 menit pengalaman | 7. Ceramah Bab V1 ‘© Mengikuti ceramah dengan tekun | ONT Pertolongan Pertama pada dan memperhatikan hal-hal penting Kecelakaan ‘yang perlu di catat © Umum © Mengajukan pertanyaan apabila * Maksud dan tyjuan kurang jelas atau sangat berbeda | Pedoman Umum untuk dengan fakta dilapangan dan atau penolong pengalaman © Jenis Kecelakaan Waktu : 3 menit 8. Penutup — * Mendalami isi pembelajaran dan isi | OHT ~ © Review materi dan proses pembelajaran * Diskusi umum Waktu: 10 men dan pengalamannya. ‘materi serahan Saling tanya jawab acara terbuka dan saling memberikan informasi C. BATASAN Seri/ Judul Pi Deskripsi ‘CSE : 027 K3 & Pengendalian Pencemaran_ Lingkungan, Pemgaturan Lalu Lintas Dan Ke "| Materi ini berisi tentang landasan hukum Keselamatan dan Kesehatan Keja bidang jalan dan jembatan, termasuk didalamnya kegiatan K3 serta pelaksanaannya sesuai dengan mekanisme, standar dan prosedur mulai dari persiapan proyek, pelaksanaan serta pengawasan.proyek. 2. Tempat Kegiatan 3. Waktu Pembelajaran | Di dalam kelas lengkap dengan fasil [1 jam pelajaran (1 jp = 45 menit) D. PANDUAN PEMBELAJARAN Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Penduk 1-Ceramah Pembelajaran ‘© Mengikuti penjelasan, pengantar, | ONT + Pengantar THU, TIK, dan pokok bahasan Waktu ~ 10 menit + Penjelasan TIU dan TIK serta | « pokok bahasan + Merangsang motivasi peserta | untuk mengerti/memahami dan ‘membandingkan pengalamannya amah Bab I - fe Pendahuluan Waktu : 5 menit Ceramah Bab IT Pengertian dasar lingkungan hidup + Konsep lingkungen hidup ‘+ Biologi dan Ekosistem Baku mutu lingkungan Waktu: 10 menit ~ Ceramah Bab TIT . Integrasi Aspek Lingkungan pada Kegiatan Proyek | + Pengertian Amdal + Kedudukan Amdal dalam proses pengembangan proyek + Proses penyusunan dan pelaksanaan Amdal Waktu : 5 menit ‘Ceramah Bab IV ~ ° Penanganan dampak lingkungan pada pekerjaan konstruksi + Prinsip dasar pengelolaan . lingkungan hidup + Komponen pekerjaan konstruksi | yang menimbulkan dampak ‘+ Dampak yang timbul pada pekerjaan Konstruksi dan upaya menanganinya Waktu 10 menit 6. Baba VI . | | Waka 5 menit Penutup ‘Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas atau sangat berbeda dengan pengalaman. Mengikuti ceramah dengan tekun dan memperhatikan hal-hal penting ‘yang perlu di catat Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas atau sangat berbeda dengan fakta dilapangan dan atau pengalaman ‘Mengikuti ceramah dengan tekun dan memperhatikan hal-hal penting yang perlu di catat Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas atau sangat berbeda dengan fakta dilapangan dan atau pengalaman Mengikuti ceramah dengan tekun dan memperhatikan hal-hal penting yang perlu di catat Mengajukan pertanyaan apabila Kurang jelas atau sangat berbeda dengan fakta dilapangan dan atau pengalaman ‘Mengikuti ceramah dengan tekun dan mempethatikan hal-hal penting ‘yang perlu di catat Mengajukan pertanyaan apabila Kurang jelas atau sangat berbeda dengan fakta dilapangan dan atau pengalaman Mendalami isi pembelajaran dan isi materi serahan g tanya jawab acara terbuka dan saling memberikan informasi dan pengalamannya, | OHT | OHT 1s Pek Jin dan Jbt__K3.DAN PENGENDAL/AN PENCEMARAN LINGKUNGAN BABI LATAR BELAKANG DAN LANDASAN HUKUM K3 1.1, Latar Belakang Kontribusi jasa konstruksi dalam pembangunan nasional sangat besar, terutama dalam penyiapan prasarana jalan dan jembatan yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. Namun dalam dilain pihak kondisi jasa konstruksi masih memprihatinkan ditandai dengan kualitas produk jasa konstruksi yang masih banyak yang memprhatinkan, penggunaan sumber daya untuk kegiatan konstruksi yang belum optimal. Pada umumnya penyebab utama adalah ketidak disiplinan dari pada penyedia jasa maupun pengguna jasa untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan keamanan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan , baik lingkungan kerja maupun lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu diperlukan pengaturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan kerja bidang konstruksi yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi stakeholder bidang konstruksi di Indonesia dalam memberikan kepastian perlindungan baik kepada penyedia jasa maupun pengguna jasa. Pengaturan terkait dengan aspek legal, administrative dan teknis operasional atas seluruh kegiatan kesehatan dan keselamatan erja bidang konstruksi 1.2. Ketentuan Hukum yang berlaku di Indonesia 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja 2. SKB antara Menteri Tenaga Kerja Kep 174/MEN/86 dan Menteri Pekerjaan Umum 104/KPTS/86 tentang Pelaksanaan K3 dibidang Konstruksi ‘Semua tempat di Indonesia dimana dilakukan kegiatan konstruksi, maka ketentuan hukum mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini berlaku BAB | LATAR BELAKANG DAN LANDASAN HUKUM K3 be Pelatihan Jab Keria Kepala Pengawas Pek Jn dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAB II KETENTUAN ADMINISTRATIF U4. Kewajiban Umum. + Penyedia Jasa Kontraktor berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindung dari resiko kecelakaan + Penyedia Jasa Kontraktor menjamin bahwa mesinmesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai den-an peraturan Keselamatan Kerja, selanjutnya barang- barang tersebut harus dapat dipergunakan secara aman. + Penyedia Jasa Kontraktor turut mengadakan ‘pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat + Penyedia Jasa_ Kontraktor menunjuk petugas Keselamatan Kerja yang karena jabatannya di dalam organisasi kontraktor, bertanggung jawab mengawasi kordinasi pekerjaan yang dilakukan. untuk menghindarkan resiko bahaya kecelakaan + Penyedia Jasa Kontractor memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengsn keahlian umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya. + Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Kontraktor menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi pekerjaannya masing-masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Pengurus atau kontraktor dapat memasang papan-papan pengumuman, papan-papan peringatan serta sarana-sarana pencegahan yang dipandang perlu * Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan, jingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman + Hal-hal yang rnenyangkut biaya yang timbal dalam rangka penyelenagaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Pengurus dan Kontraktor. BAB 11 KETENTUAAN ADMINISTRATIF ma Pelatinan Jab Keria Kepala Pengawas Pek Jn dan Jbt K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN. 11.2. Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. + Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bekerja secara penuh (Full-Time) untuk mengurus dan menyelenggarakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. + Pengurus dan Kontraktor yang mengelola pekerjaan dengan memperkerjakan pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memeriukan, diwajibkan membentuk unit Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. + Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut ini merupakan unit struktural dari organisasi Kontraktor yang dikelola oleh Pengurus atau Kontraktor. + Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut bersama-sama dengan Panitia Pembina Keselamatan Kerja ini bekerja sebaik- baiknya, dibawah kordinasi Pengurus atau Kontraktor, serta bertanggung jawab kepada Pemimpin Proyek + Kontraktor Harus a). Memberikan kepada Panitia Pembira Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Committee) fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka b) Berkonsultasi dengan Panitia Pembina Keselamatan clan Kesehatan Kerja (Safety Committee) dalam segala hal yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Proyek ¢). Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada rekomendasi dari Safety Committee. + Jika 2 atau lebih kontraktor bergabung dalam suatu proyek mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan kegiatan Ke- selamatan clan Kesehatan Kerja 113. Laporan Kecelakaan + Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada Depnaker dan Departemen Pekerjaan Umum, + Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan a). Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masing-masing clan, BAB 11 KETENTUAAN AOMINISTRATIF ue Pelatinan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jin dan Jbt 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN b). Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan se- bab-sebabnya 114, Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. + Tenaga Kerja harus diperiksa kesehatannya a). Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali (Pemeriksaan Kesehatan sebelum masuk kerja dengan penekanan pada kesehatan fisik dan ke- sehatan individu), b). Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan tersebut + Tenaga Kerja di bawah umur 18 tahun harus mendapat peng- awasan kesehatan khusus, meliputi pemeriksaan kembali atas kesehatannya secara teratur. + Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat + dan disimpan untuk Referensi + Suatu rencana organisasi untuk keadaan darurat dan pertolong- an pertama harus dibuat sebelumnya untuk setiap daerah ternpat bekerja meliputi selurun pegawailpetugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, aiat-alat komunikasi alat-alat jalur transportasi +» Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba, harus dilakukan oleh dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P.P.P.K.) + Alat-alat P.P.P.K. atau Kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain * Alat-alat P.P.P.K atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres, perban, Gauze yang steril, antiseptik, plester. Forniquet, gunting, splint dan perlengkapan gigitan ular. + Alat-alat P.P.P.K. dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain selain alat-alat P,P.P.K. yang diperlukan dalam keadaan darurat BAB 11 KETENTUAAN ADMINISTRATIF ws Pelatinan Jab Keria Kepala Pengawas Pek Jn dan Jb 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN + Alat-alat P.P.P.K. dan kotak obat-obatan harus berisi keterang- an-keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti. + Isi dari hotak obat-obatan dan alat P.P.P.K. harus diperiksa se- cara teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong). + Kereta untuk mengangkat orang sakit,(Carrying basket) harus selalau tersedia + Jika tanaga kena dipekerjakan di bawah tanah atau pada keada- an lain, alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja. + Jika terasa kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang menye- babkan adanya risiko tenggelam atau keracunan atau alat-alat penyelemat an harus selalu tersedia di dekat tempat mereka be- kerja * Persiapan-persiapan harus dilaktikan untuk memungkinkan mengangkut dengan cepat, jika diperiukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat semacam ini + Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik (strategis) yang memberitahukan a). Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat alat P.P.P.K. ruang P.P.P.K. ambulans, kereta untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari orang yang bertugas untuk urusan kecelakaan b).Tempat telpon terdekat untuk menelpon/memanggil ambulans. nomor telpon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain ©). Nama, alamat, nomor telpon dokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan daruratlemergency. 115. Pembiayaan Keselamatan dan Kesehatan kerja Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diantisipasi sejak dini yaitu pada saat pengguna jasa BAB | KETENTUAAN ADMINISTRATIF nea Pelatinan Jab Keria Ker mempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu proyek jalan dan jembatan Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang Selanjutnya penyedia jasa kontraktor harus melaksanakan_prinsip- prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk penyediaan prasarana, sumberdaya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar. Oleh karena itu baik penyedia jasa dan pengguna jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini , agar dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya BAB 11 KETENTUAAN ADMINISTRATIF a5 Pelathan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAB Ill KETENTUAN TEKNIS Ill. 1. Tempat Kerja dan Peralatan + Pintu Masuk dan Keluar Pintu Masuk dan Keluar darurat harus dibuat di tempat- tempat kerja Alat-alat/tempat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik. + Lampu/ Penerangan Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat-alat penerangan buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh tempat kerja, termasuk pada gang-gang. Lampu-lampu buatan harus aman, dan terang, Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah bahaya apabila lampu mati/pecah. © Ventilasi Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai untuk mendapat udara segar. Jika periu untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dari udara yang dikotori oleh debu, gas-gas atau dari sebab- sebab lain; harus dibuatkan vertilasi untuk pembuangan udara kotor. Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang berbahaya, tenaga kerja harus dasediakan alat pelindung diri untuk mencegah bahaya-bahaya tersebut di atas. + Kebersihan Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke tempat yang aman. ‘Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya membuat orang jatuh atau tersandung (terantuk) BAB lll KETENTUAN TEKNIS met Pelatinan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jb! 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN + Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat kerja + Tempat-tempat kerja dan gang-gang(passageways) yang licin karena oli atau sebab lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya + Alat-alat_ yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan pada tempat penyimpan semula Ill, 2. Pencegahan Terhadap Kebakaran dan alat pemadam kebakaran + Di tempat-tempat kerja, tenaga kerja dipekerjakan harus tersedia a). Alat-alat pemadam kebakaran b).Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar * pengawas (Supervisor) dan sejumlah/beberapa tenaga kerja harus dilatih untuk menggunakan alat pemadam kebakaran. + Orang orang yang terlatin Gan tahu cara mengunakan alat pemadam kebakaran harus selalu siap di tempat selama jam kerja + Alat pemadam kebakaran, harus diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh orang yang berwenang dan dipelihara sebagaimana mestinya + Alat pemadam kebakaran seperti pipa-pipa air, alat pemadam kebakaran yang dapat dipindah-pindah (portable) dan jalan menuju ke tempat pemadam kebakaran harus selalu dipelihara + Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan dicapai. + Sekurang kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus bersedia a) disetiap gedung dimana barang-barang yang mudah terbakar disimpan b). di tempat-tempat yang terdapat alat-alat untuk mengelas. c). pada setiap tingkat/lantai dari suatu gedung yang sedang dibangun dimana terdapat barang-barang, alat-alat, yang mudah terbakar. BAB Il KETENTUAN TEKNIS. Pelatinan Jab Kerja Kap Pengawas Pek Jalan dan Jbt K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, ‘+ Beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan kimia kering harus disediakan a) di tempat yang terdapat barang-barang/benda benda cair yang mudah terbakar b) di tempat yang terdapat oli;bensin, gas dan alat-alat pemanas yang menagunakan api cc) ditempat yang terdapat aspal dan ketel aspal 4). di tempat yang terdapat bahaya listrik/bahaya kebakaran yang disebabkan oleh aliran listrik. + Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan teknis. + Alat pemadam kebakaran yang berisi chlorinated hydro- carbon atau Karbon tetroclorida tidak boleh digunakan di dalam ruangan atau di tempat yang terbatas. (ruangan tertutup, sempit) + Jika pipa tempat penyimpanan air (reservoir, standpipe) dipasang di suatu gedung, pipa tersebut harus a). dipasang di tempat yang strategis demi kelancaran pembuangan. b) dibuatkan suatu katup pada setiap ujungnya. ¢). dibuatkan pada setiap lubang pengeluaran air dari pipa sebuah katup yang menghasilkan pancaran air bertekanan tinggi 4). mempunyai sambungan yangdapat digunakan Dinas Pemadam Kebakaran. IIl.3. Alat Pemanas (Heating Appliances) * Alat pemanas seperti kompor arang hanya boleh diguna- kan di tempat yang cukup ventilast + Alat-alat pemanas dengan api terbuka, tidak boleh di- tempatkan di dekat jalan keluar + Alat-alat yang mudah mengakibatkan kebakaran seperti kompor minyak tanah dan kompor arang tidak, boleh ditempatkan di lantai kayu atau bahan yang mudah terbakar. BAB Ill KETENTUAN TEKNIS m3 Pelathan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, + Terpal, bahan canvas dan bahan-bahan lain-lainnya tidak boleh ditempatkan di dekat alat-alat pemanas yang menggunakan api, dan harus diamankan supaya tidak terbakar. + Kompor arang tidak boleh menggunakan bahan bakar batu bara yang mengandung bitumen. lI4 Bahan-bahan yang mudah terbakar + Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti debu/serbuk gergaji lap berminyak dan potongan kayu yang tidak ter- pakai tidak boleh tertimbun atau terkumpul di tempat kerja. + Baju kerja yang mengandung di tidak boleh ditempatkan di tempat yang tertutup. + Bahan-bahan kimia yang bisa tercampur air dan memecah harus dijaga supaya tetap kering + Pada bangunan, sisa-sisa oli harus disimpan dalam kaleng yang mempunyai alat penutup. + Dilarang merokok, menyalahkan api, dekat dengan bahan yang mudah terbakar. Cairan yang mudah terbakar * Cairan yang mudah terbakar harus disimpan, diangkut, dan digunakan sedemikian rupa sehingga kebakaran dapat dihindarkan * Bahan bakar/bensin untuk alat pemanas tidak boleh disimpan di gedung atau sesuatu tempat/alat, kecuali di dalam kaleng atau alat yang tahan api yang dibuat untuk maksud tersebut. * Bahan bakar tidak boleh disimpan di dekat pintu-pintu 11.5 Inspeksi dan pengawasan ‘+ Inspeksi yang teratur harus dilakukan di tempat-tempat dimana risiko kebakaran terdapat. Hat-hal tersebut termasuk,misalnya tempat yang dekat dengan alat pemanas, instalasi listrik dan penghantar listrik tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar dan bahan yang mudah terbakar, tempat pengelasan (las listrik, karbit). BAB Il KETENTUAN TEKNIS. ma Pelathan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot Orang yang berwenang untuk mencegah bahaya kebakaran harus selalu siap meskipun di iuar jam kerja M6 Perlengkapan, Peringatan Papan pengumuman dipasang pada tempat-tempat yang menarik perhatian; tempat yang strategis yang menyatakan dimana kita dapat menemukan Alarm kebakaran terdekat. Nomor telpon dan alat-alat dinas Pemadam Kebakaran yang terdekat. IIL7 Perlindungan terhadap benda-benda jatuh dan 1.8. bagian bangunan yang rubuh. * Bila perlu untuk mencegah bahaya, jaring jala (alat pe- nampung) yang cukup kuat harus disediakan atau pencegahan lain yang efektif harus dilakukan untuk menjaga agar tenaga kerja terhindar dari kejatuhan benda + Benda dan bahan untuk perancah. sisa bahan bangunan dan alat-alat tidak boleh dibuang atau dijatuhkan dari tempat yang tinggi, yang dapat menyebabkan bahaya pada orang lain, + Jika benda-benda dan alat-alat tidak dapat dipindahkan dari atas dengan aman, hanis dilakukan usaha pencegahan seperti pemasangan pagar, papan-papan yang ada tulisan, hati-hati; berbahaya, atau jalur pemisah dan lain-lain untuk mencegah agar orang lain tidak mendapat kecelakaan * Untuk mencegah bahaya, harus digunakan penunjang / penguat atau cara lain yang efektif untuk mencegah ru- buhnya bangunan atau bagian-bagian dari bangunan yang sedang didirikan, diperbaiki atau dirubuhkan. Pei pinggir Pengaman. = Semua terali pengaman dan pagar pengaman untuk dungan agar orang tidak jatuh/Terali Pengaman dan memagar lantai yang terbuka, dinding yang terbuka, gang tempat kerja yang ditinggikan dan tempat-tempat lainnya; untuk mencegah orang jatuh. harus BAB Ill KETENTUAN TEKNIS 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN wes Pelatnan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, a). Terbuat dari bahan dan konstruksi yang baik clan kuat, b). Tingginya antara 1m dan 1,5 m di atas lantai pelataran (platform). ©). Terdiri atas 1 Dua rel, 2 tali atau 2 rantai Nl Tiang penyanggah Ill. Pinggir pengaman (toe board) untuk mencegah orang terpeleset. Rel, tali atau raptai penghubung harus berada di tengahtengah antara puncak pinggir pengaman (toe board) dan bagian bawah dari terali pengaman yang teratas. Tiang penyangga dengan jumiah yang cukup harus dipasang untuk menjamin kestabilan & kekukuhan Pinggir pengaman (toe board) tingginya harus minimal 15 om dan dipasang dengan kuat dan aman. Terali pengaman/pinggir pengaman (toe board) hanrs bebas dari sisi-sisi yang tajam, dan harus dipelihara dengan baik 9 Lantai Terbuka, Lubang pada Lantai Lubang pada lantai harus dilindungi * Dengan penutup sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan * Dengan terali pengaman dan pinggir pengaman pada semua sisi sisi yang terbuka sesuai den;an ketentuan- ketentuan atau + Dengan cara-cara lain yang efekti. * Jika alat-alat perlindungan tersebut di atas dipindahkan supaya orang atau barang dapat lewat maka alat-alat pencegah bahaya tadi harus dikembalikan ke tempat semula atau diganti secepat mungkin. = Tutup untuk tubang pada lantai hanu aman untuk orang lewat dan jika perlu, harus aman untuk kendaraan yang lewat di atasnya. = Tutup lubang pada lantai harus diberi engsel, alur pegang- an atau dengan cara lain yang efektif untuk menghindari BAB i) KETENTUAN TEKNIS. 4 Pelatihan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN pergeseran jatuh atau terangkatnya tutup tersebut atau hal lain yang tidak diinginkan. 11.10 Lubang pada dinding * Lubang pada dinding dengan ukuran lebar minimal 45 cm clan tinggi minimal 75 cm yang berada kurang dari 1 m dari lantai dan n minimal 2 m harus memungkinkan orang jatuh dari keting dilindungi dengan pinagir pengaman dan terali pengaman + Lubang kecil pada dinding harus dilindungi dengan pinggir * pengaman (toe - board), tonggak pengaman, jika tingginya kurang dari 1,5 m dari lantai + Jika penutup dari lubang pada dinding dapat dipindah a). Pegangan tan-an (handgrip) yang cukup balk harus terdapat pada tiap sisi, atau b). Palang yang sesuai harus dipasang melintang pada lubang pada dinding untuk melindungi orang/bendajatuh 11.11. Tempat-tempat Kerja Yang Tinggi + Tempat kerja yang tingginya lebih dari 2 m di atas lantai atau di atas tanah, seluruh sisinya yang terbuka harus dilindungi den-an terali pengaman dan pinggir pengaman + Tempat kerja yang tinge harus dilengkapi dengan jalan masuk dan keluar, misainya tangga. * Jika perlu untuk menghindari bahaya terhadap tenaga kerja pada tempat yang tinggi, atau tempat lainnya dimana tenaga kerja dapat jatuh lebih dari ketinggian 2m harus dilengkapi dengan jaring (jala) perangkap, pelataran, (platform) atau dengan menggunakan ikat pinggang (sabuk pengaman) yang dipasang dengan kuat M12 Pencegahan terhadap Bahaya Jatuh Ke dalam Air. * Bila pekerja dalam keadaan bahaya jatuh ke dalam air dan tenggelam, mereka harus memakai pelampung/baju pengaman dan/atau alat-alat lain yang sejenis ban pelampung ((mannedboat dan ring buoys). BAB Ill KETENTUAN TEKNIS m7 Pelathan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, 11143. Kebisingan dan Getaran (Vibrasi). * Kebisingan dan getaran yang membahayakan bagi tenaga kerja harus dikurangi sampai di bawah ndai ambang batas + Jika kebisingan tidak dapat di atasi maka tenaga ke:ja harus memakai alat pelindung telinga (ear protectors) 1.14, Penghindaran Terhadap Orang yang Tidak Berwenang. + Di daerah konstruksi yang sedang dilaksanakan dan di- ‘samping jalan raya harus dipagari * Orang yang tidak berwenang tidak dijjinkan memasuki daerah konstruksi, kecuali jika disertai oleh orang yang berwenang dan diperlengkapi dengan alat pelindung dir 1.15, Struktur Bangunan dan Peralatan. Konstruksi Bangunan. + Struktur Bangunan (misainya, perancah peralatan. (plat- forms), gang, dan menara dan peralatan (misal : mesin mesin alat-alat_angkat, bejana tekan dan kendaraan-kendaraan, yang digunakan di daerah konstruksi) harus a). terdiri atas bahan yang berkwalitas baik b). bebas dari kerusakan dan ©). merupakan konstruksi yang sempurna sesuai dengan prinsip-pri enginering yang baik. + Struktur bangunan dan peralatan harus cukup kuat dan aman untuk menahan tekanan-tekanan dan muatan muatan yang dapat terjadi + Bagian Struktur bangunan dan peralatan-peralatan yang terbuat dari logam harus a), tidak boleh retak, berkarat, keropos dan b). Jika perlu untuk mencegah bahaya harus dilapisi dengan cat/alat anti karat (protective coating) + Bagian struktur bangunan dan peralatan yang terbuat dari kayu misalnya perancah, penunjang, tangga harus a),bersih dari kulit kayu b).tidak boleh di cat untuk menutupi bagian-bagian yangrusak. BAB Il KETENTUAN TEKNIS. mee Pelatinan Jab Keria Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN. + Kayu bekas pakai harus bersih dari paku-paku, sisa-sisa potongan besi yang mencuat tertanam, dan lain-lain sebelurri kayu bekas pakai tersebut dipergunakan lagi L416. Pemeriksaan, Pengujian pemeliharaan Struktur bangunan dan peralatan harus diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh orang yang berwenang, sebelum struktur bangunan dan peralatannya dipakaif dibuat/dibangun Struktur bangunan dan peralatan yang mungkin menyebabkan kecelakaan bangunan, misalnya bejana tekan, alat pengerek dan perancah sebelum dipakai harus diuji oleh orang yang berwenang Struktur bangunan dan peralatan harus selalu diperlihara dalam keadaan yang alnan Struktur bangunan dan peralatannya harus secara khusus diperiksa oleh orang yang benvenang * a).Setelan diketahui adanya kerusakan yang dapat menimbulkan bahaya b).Setelah terja bangunan dan peralatan ¢),Setelah diadakan perbaikan-perbaikan pada struktur dan kecelakaan yang disebabkan oleh struktur peralatannya d).Setelah diadakan pembongkaran, pemindahan ke bangunan lain atau dibangun kembali + Peralatan/alat-alat seperti perancah, penunjang dan Penguat (Bracing) dan,tower cranes harus diperiksa a),setelah tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama b).setelah terjadi angin ribut dan hujar_ deras. ), setelah terjadi goncangan/getaran keras karerta gempa bumi, peledakan, atau sebab-sebab lain + bangunan dan peralatan yang rusak berat harus disingkirkan dan tidak boleh dipergunakan lagi kecuali setelah diperbaiki sehingga aman. + Hasil-hasil pemeriksaan dari struktur bangunan dan peralatan * harus dicatat dalarn buku khusus. BAB lil KETENTUAN TEKNIS 9 Pelathan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, NLA7. Perlengkapan Keselamatan Kerja a. Jenis perlengkapan kerja 1). Safety hat, yang berguna untuk melindungi A kepala dari benturan benda keras selama mengoperasikan atau memelihara AMP. 2). Safety shoes, yang akan berguna untuk & A menghindarkan terpeleset karena licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda S A keras dan sebagainya 3). Kaca mata _keselamatan, — terutama. —— dibutuhkan untuk melindungi mata pada Gambar- 1 Perlengkapan lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal a atau serbuk material keras lainnya. 4). Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai 5). Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan yang keras, misainya membuka atau mengencangkan baut dan sebagainya BAB Ill KETENTUAN TEKNIS t-10 Peiatinan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot k3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAB IV PENYEBAB KECELAKAAN IV.1. Faktor Manusia Bahaya kecelakaan yang disebabkan manusia pada umumnya dipengaruhi oleh kurangnya opengertian tentang Kesehatan dan Keselamtan kerja, kurang disiplin dan sebab-sebab oleh kondisi mental, seperti sifat-sifat emosional dan kejenuhan 1V.2. Faktor peralatan dan lingkungan Kecelakaan yang disebabkan oleh factor peralatan dan lingkungan pada umumnya adalah + Tidak adanya konsep rencana K-3 yang jelas + Tidaka adanya pengaman lingkungan seperti pagar pengaman dsb + Konstruksi yang salah sehingga menimbulkkan runtuhnya bangunan + Lingkungan yang tidak baik seperti licin, gelap, pengap dsb 1V.3 Kecelakaan yang umum terjadi dan upaya pencegahannya a. Kecelakaan yang disebabkan pengangkutan, alat bergerak dan lalu lintas pada umumnya disebabkan © Penempatan bahan dan aiat yang kurang baik © Operator angkutan yang kurang disiplin © Rambu lalulintas atau pengaman yang kurang memadai b, Kecelakaan kejatuhan benda pada umumnya disebaban oleh © Pemasanagan alat dan benda yang kurang baik © Tidak adanya pengaman benda yang jatuh Pekerja tidak menggunakan topi pelindung © Kecelakaan tergelincir, terpukul, terkena benda tajam pada umumnya disebabkan oleh © Tempat yan licin, berdiri, berjalan pada tempat yang tidak semestinya © Tetkena paku yang tidak dibengkokan © Terpukul karena kelalaian BAB IV KETENTUAN TEKNIS wet Pelatinan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jbt K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN va. v2. BAB V PEMADAMAN KEBAKARAN uum Kecelakaan di tempat kerja salah satu penyebabnya adalah akibat terjadinya kebakaran di dalam lokasi pekerjaan Dalam kondisi apapun kebakaran ini harus diatasi sesuai dengan prosedur, baik dilakukan perorangan dengan alat pemadam kebakaran atau unit khusus pemadam kebakaran. Untuk mengatasi keadaan tersebut, setiap operator perlu dibekali_ dengan pengetahuan penanggulangan bahaya kebakaran sehingga dapat menghadapi kebakaran dengan benar sesuai prosedur, dilakukan dengan tenaga (tidak panik) dan dapat melakukan pemberitahuan/pelaporan ke unit terkait secara tepat (dinas kebakaran, rumah sakit, poliklinik, dan lain-tain). ‘Akan lebih baik melakukan pencegahan dari pada melakukan pemadam kebakaran TIMBULNYA KEBAKARAN 4. Penyebab Kebakaran adalah suatu bencana yang ditimbulkan oleh api, sukar dikuasai, tidak diharapkan dan sangat merugikan a, Sebab-sebab kebakaran secara umum 1) Kurangnya pengertian terhadap bahaya kebakaran 2) Kelalaian (tidak disiplin dalam melaksanakan pemeriksaan alat-alat yang dipakaif dioperasikan) 3) Akibat gejala alam (petir, gunung meletus dan lain-lain) 4) Penyalaan sendiri 5) Disengaja b. Penyebab terjadinya kebakaran pada peralatan 41) Percikan api akibat hubungan pendek/kortsluiting pada rangkaian kabel listrik. 2) Komponen overheating yang terlalu lama sehingga ada bagian yang membara/terbakar BAB PEMADAMAN KEBAKARAN veal Pelainan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, 3) Bahan bakar atau minyak pelumas yang berceceran terkena percikan api 4) Sampah kering atau kertas di dekat sumber api (misalnya battery) 5) Puntung rokok yang masih menyala dibuang sembarangan 6) Pekerjaan pengelasan 7) Penyebab lainnya (misalnya korek api tertinggal dalam ruang operator) 2. Unsur Terjadinya Api ‘Ada 3 (tiga) benda yang menjadi bahan pokok dari api A = Angin, 02 (oksigen):; bisa didapat dari udara bebas P= Panas, terdapat dari sumber panas (matahari, Kortsluiting listrik, kompresi, energi mekanik) | = Inti, bahan bakar; bahan ini bisa berupa gas, padat, cair yang memiliki titik bakar yang berbeda-beda V3. KLASIFIKASI KEBAKARAN 1. Kelas A Benda padat selain logam yang mudah terbakar; yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh benda padat selain logam seperti: Kayu, kertas, bambu dan lain-lain Alat pemadaman yang dipakai_ air, pasir, lumpur. 2. Kelas B Benda cair yang mudah terbakar; yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh bahan bakar cair (bensin, solar, minyak tanah) dan gas (LPG, Nitrogen, dan lain-lain) Alat pemadam kebakaran yang dipakai: Air dicampur diterjen, racun api, karung basah 3. Kelas © Yaitu kebakaran yang ditimbulkan oleh adanya sumber panas listrik (akibat kortsluiting) Alat pemadam kebakaran yang dipakai: CO2; BCF; Dry Chemical Powder. BAB V PEMADAMAN KEBAKARAN ve2 Pelatihan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 4. Kelas D Yaitu kebakaran logam seperti magnesium, titanium, sodium, potassium dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran yang dipakai adalah Dry Chemical Powder. V.4. MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN 1. Sikap + Jangan panik, berpikir jernin dan tenangkan diri * Beritahukan adanya kebakaran kepada orang lain atau instansi terkait (Dinas Kebakaran), * Mengarahkan yang tidak berkepentingan untuk segera meninggalkan tempat. + Pergunakan alat pemadam api yang sesuai/cocok, ‘+ Mintalah pertolongan orang lain untuk membantu dengan alat pemadam kebakaran + Percaya diri akan kemampuan mempergunakan alat pemadam kebakaran. ‘+ Melakukan pemadaman dengan cepat dan tepat dengan memperhatikan arah angin. 2. Usaha Mencegah Kebakaran Secara Umum * Jagalah kebersihan di lingkungan kerja + Simpan bahan yang mudah terbakar di tempat yang aman + Penyimpanan bahan bakar ditempat yang memenuhi syarat dan aman. * Periksa alat pemadam kebakaran dalam kondisi baik. ‘+ Memiiki keterampilan mempergunakan alat pemadam kebakaran Pelajari cara penggunaan alat pemadam kebakaran tersebut pada label yang dilekatkan di tabung. 3. Usaha Pencegahan Kebakaran pada Peralatan @. Bahan bakar, minyak pelumas dan zat anti beku merupakan bahan yang mudah terbakar. Jauhkan korek api dan jangan merokok di dekat bahan yang mudah terbakar tersebut. BAB V PEMADAMAN KE@AKARAN vea Pelatihan Jab Kerja Kep Pengawas Pek Jatan dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN b. Bila mengisi bahan bakar. matikan engine dan jangan merokok. Jangan meninggalkan lokasi pada saat mengisi bahan bakar. Kuatkan tutup tangki bahan bakar dengan baik ©. Periksa secara berkala rangkaian kabel listrik dari kemungkinan terjadinya hubungan pendek + Kabel luka/terkoyak, segera dibungkus isolasi atau diganti + Sambungan/terminal yang longgar, kuatkan atau ganti baru d. Selalu bersihkani/keringkan bila ada ceceran bahan bakar atau minyak pelumas di lantai atau bagian mesin lain e. Bersihkan battery dan di sekelilingnya dari sampah kering atau kertas yang mudah terbakar, Bila merokok dalam ruang operator, matikan rokok dan buang puntungnya ke dalam asbak yang telah tersedia. Jangan membuang puntung sembarangan g. Hindari pengelasan di dekat tangki bahan bakar atau pipa minyak h. Harus yakin bahwa alat pemadam kebakaran telah berada di tempatnya dalam keadaan baik. Baca aturan penggunaannya agar dapat dipakai saat dipertukan i, Harus mengerti apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran. j. Catat semua nomor telepon penting untuk dapat dihubungi sewaktu terjadi kebakaran (ambulan, petugas pemadam kebakaran). Usaha Penyelamatan Dari Kebakaran Bila dalam pengoperasian terjadi kebakaran pada dump truck, usaha penyelamatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut a, Putar main switch ke posisi OFF, matikan seluruh aliran listrik b. Bila masih sempat, gunakan alat pemadam kebakaran untuk mematikan api semampunya ©. Gunakan tanga untuk keluar dari ruang operator Usaha tersebut sebagai langkah dasar dalam penyelamatan, dan sesuai kondisi lapangan dapat dicari upaya lainnya Untuk itu perlu diadakan tatihan penyelamatan dari kebakaran BAB PEMADAMAN KESAKARAN ves Petaihan Jab Kea Kep Pengawas Pek Jalan dan Jbt K3 DAN PENGENOALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN A. PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 1. Air (air sungai, air hujan, air selokan, hidran dan lain-lain) dan pasir. 2. Alat pemadam api menggunakan bahan busa/Foam; terdiri dari: natrium bicarbonat, aluminium sulfat, air. Alat ini baik dipergunakan untuk kebakaran kelas B Cara menggunakannya’ + Balik/putar posisi alat pemadam, dan segera balikan lagi ke posisi asal ‘ + Buka katup/pen pengaman Arahkan nosel/noziie; dengan memperhatikan 2 arah angin dan jarak dari tabung ke sumber api. & Gambar 2 - Alat Pemadam Api Busa 3. Pemadam api dengan bahan pemadam CO2 (carbon dioksida) Dapat dipergunakan dengan baik bila tidak ada angin atau arus udara Cara mempergunakan + Buka pen pengaman + Tekan tangkai penekan + Arahkan corong ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin Keterangan gambar. 1 Tangkai penekan Pen pengaman Saluran pengeluaran Stang karet tekanan tinggi on on Gambar 3 - Alat Pemadam Api CO2 Horn (corong) BAB V PEMADAMAN KEBAKARAN Pelatihan Jab Kerja Kep Pengowas Pek Jalon dan Jbt 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 4, Pemadam api dengan bahan pemadam Dry Chemical Jenis ini efektif untuk kebakaran jenis B dan C, juga dapat dipergunakan pada kebakaran kelas A Bahan yang dipergunakan: + Serbuk sodium bicarbonat/natrium sulfat + Gas COINitrogen Cara mempergunakan. ‘ © Buka pen pengaman seen * Buka timah penutup ie a + Tekan tangkai penekan/pengatup * Arahkan corong ke sumber api, — dengan memperhatikan jarak dan arah angin Gambar 4- Alat Pemadam Api Dry Chemical 5. Pemadam Api dengan Bahan Jenis BCF/Halon Cara mempergunakan + Buka pen pengaman ‘+ Tekan tangkai penekan/pengatup + Arahkan corong/nozlle ke sumber api, dengan memperhatikan jarak dan arah angin. Keterangan gambar: 1. Pengaman &3 Pengatup Bolt Valve Gambar 5- Alat Pemadam Pipa saluran Gas Api Jenis BHF ° Nozzle oan BAB V PENADAMAN KEBAKARAN v-6 Pelatnan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jn dan bt 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN via. viz. BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN umuM Suatu kecelakaan kerja dapat saja terjadi menimpa operator atau orang sekitarnya pada saat pengoperasian peralatan jalan / jembatan dan tindakan pertama adalah memberikan pertolongan sesegera mungkin sebelum penderita mendapat perawatan medis lebih lanjut dari ahlinya (rumah sakit, poliklinik) Dari sisi peraturan keselamatan kerja, hal tersebut merupakan hak setiap tenaga kerja untuk mendapatkan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja dan oleh sebab itu pihak perusahaan diwajibkan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama tersebut dalam kotak P3K pada setiap alat Disamping itu perlu ada suatu pelatihan khusus dalam menangani kecelakaan kerja tersebut, sehingga pada saat terjadi kecelakaan telah dapat dilakukan pertolongan pertama dengan benar dan baik MAKSUD DAN TUJUAN 1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) diselenggarakan untuk memberikan pertolongan permulaan yang diperlukan sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit/Polikinik terdekat Pertolongan pertama ini memegang peranan yang penting, karena tanpa ertolongan pertama yang balk, korban mungkin tidak akan tertolong lagi kalau harus menunggu pengangkutan ke rumah sakit. 2. Mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kematian, jika bahaya tersebut sudah ada, seperti pada korban yang shock, terjadi pendarahan yang luar biasa atau pada korban yang pingsan. Mencegah bahaya cacat, baik cacat rohani ataupun cacat jasmani 4, Mencegah infeksi, artinya berusaha supaya infeksi tidak bertambah parah yang disebabkan perbuatan — perbuatan atau pertolongan yang salah, 5. Meringankan rasa sakit BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN, wea PPelatan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jin dan Jbt VI.3. PEDOMAN UMUM UNTUK PENOLONG 1. Menilai situasi a. Perhatikan apa yang terjadi secara cepat tetapi tenang; ‘+ Apakah korban pingsan, henti jantung atau henti nafas ‘+ Apakah korban mengalami pendarahan atau luka + Apakah korban mengalami patah tulang + Apakah korban mengalami rasa sangat sakit yang berlebihan + Apakah korban mengalami luka bakar b. Perhatikan apakah ada bahaya tambahan yang mengancam korban atau penolong a. Ingat jangan terlalu berani mengambil resiko, pethatikan keselamatan diri penolong 2. Mengamankan tempat kejadian ‘+ Lindungi korban dari bahaya + Jika perlu mintalah orang lain untuk membantu atau laporkan kepada bagian terkait (misal 118 atau Rescue Team Perusahaan) 3. Memberi pertolongan a. Rencanakan dan lakukan pertolongan berdasarkan tujuan P3K sebagai berikut: ‘+ Menciptakan lingkungan yang aman + Mencegah kondisi korban bertambah buruk + Mempercepat kesembuhan + Melindungi korban yang tidak sadar + Menenangkan korban/penderita yang terluka + Memipertahankan daya tahan tubuh korban menunggu pertolongan yang lebih tepat dapat diberikan b. Jika pertolongan pertama telah dilakukan, maka segera angkut korban tapi jangan terburu-buru atau serahkan pertolongan selanjutnya kepada yang lebih ahli atau bagian yang bertugas menangani kecelakaan atau kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat [BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN wee Pelothan Jab Kerja Kepala Pengavas Pek Jindan Jbt___K3DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, V4. JENIS KECELAKAAN 1. Kecelakaan yang dapat membawa maut a, Coma (collapse) Gejala ~ gejalanya: + Keluar keringat dingin © Pucat + Denyut nadi lemah + Telinga berdengking + Mual ‘+ Mata berkunang ~ kunang * Badan lemas Cara pertolongannya: ‘+ Tidurkan penderita terlentang dengan kepala agak direndahkan * Longgarkan pakaiannya + Usahakan agar penderita dapat bernafas dengan udara segar * Kalau ada beri selimut agar badannya menjadi hangat ‘+ Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat b. Shock (gugat) Hal ini disebabkan oleh suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat berkurang yang dapat disebabkan oleh’ 1. Pendarahan keluar atau ke dalam 2. Luka bakar yang luas yang menyebabkan banyak cairan/serum darah yang keluar Tanda-tandanya: ‘+ Nadi berdenyut cepat, lebih 100 kali/menit kemudian melemah, tambat dan menghilang ‘+ Pernafasan dangkal dan tidak teratur ‘+ Bila keadaan tambah lanjut penderita jadi pingsan + Penderita pucat dan dingin BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN, Veg __K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN + Penderita merasa mual, lemas, mata berkunang + Pandangan hampa dan tidak bercahaya Pertolongan: + Baringkan penderita ditempat yang udaranya segar dan kepala ebih rendah dari kaki ‘+ Bersihkan mulut dan hidungnya dari sumbatan + Hentikan pendarahan bila ada + Longgarkan pakaian penderita + Kalau ada berikan selimut agar penderita menjadi hangat + Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat ‘+ Jangan memberi minum & Pingsan Fungsi otak terganggu sehingga penderita tidak sadar Gejala: + Penderita tidak sadar, tidak ada reaksi terhadap rangsangan + Penderita berbaring dan tidak bergerak ‘+ Pernafasan dan denyut nadi dapat diraba Pertolongan: Baringkan penderita di tempat teduh dan segar. Apabila mukanya merah, kepalanya ditinggikan, dan apabila_pucat baringkan tanpa alas kepala + Pakaiannya dilonggarkan + Penderita jangan ditinggalkan seorang diri dan perlu dijaga + Tenangkan bila gelisah ‘+ Kalau ada, berikan selimut agar badannya menjadi hangat + Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat 4. Mati Suri Yaitu keadaan pingsan dimana peredaran darah dan pernafasan tidak mencukupi lagi Keadaan ini sudah merupakan keadaan yang gawat. karena penderita berada diantara pingsan dan mati. BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN, veg Pelatihan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jn dan Jot KG DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Gejala: * Pernafasan tidak tampak dan nadi tidak teraba ‘+ Pupil melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran © Muka pucat dan kebiru-biruan Cara Pertolongan: ‘+ Baringkan terlentang dan longgarkan pakaian penderita + Hilangkan semua barang yang dapat menyumbat pernafasan + Berikan pemafasan buatan. Pernafasan buatan adalah suatu usaha mencoba agar paru-paru penderita, dapat bekerja kembali dengan cara mengembang dan mengempiskan paru = paru itu. ‘Selanjutnya di kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat Gambar 6 - Cara pernafasan buatan dari mulut ke mulut e. Pendarahan 1) Dilihat dari sudut keluamya darah, pendarahan ada 2 macam yaitu: + Pendarahan ke luar + Pendarahan ke dalam 2) Dilihat dari sudut macamnya pembuluh darah yang putus, pendarahan ada 3 macam yaitu: + Pendarahan pembuluh nadi (arterial) + Pendarahan pembuluh balik (vena) ‘+ Pendarahan pembuluh rambut (capiler) BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN, wes: Pelathan Jab Kerja Kepaia Pengawas Pek Jin dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 3) Untuk memberikan pertolongan terhadap penderita yang mengalami pendarahan dapat dilakukan dengan bermacam - macam cara diantaranya: Cara pertama: + Penderita didudukan atau ditidurkan tergantung dari hebatnya pendarahan. ‘+ Bagian tubuh yang mengalami tuka ditinggikan. + Hentikan pendarahan dengan menekan anggota bagian diatas luka + Bersihkan luka dari kotoran yang ada + Letakkan diatas luka, sepotong kain kasa steril berlipat dan tekan sampai darah berhenti keluar, kemudian pasang pembalut tekan (plester) 4) Untuk pendarahan yang hebat ditangan atau kaki dapat digunakan cara tomniquet (toriket, penarat dara). Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran daerah di bawahnya terhenti sama sekali Perhatikan bila menggunakan penarat darah: + Tiap 10 menit harus dikendorkan dengan memutar kayunya; + Memasang penarat darah antara luka dan jantung: + Penderita yang dikorniket harus segera dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan lebih tanjut dan harus mendapat prioritas pertama; + Harus dicatat jam berapa penarat darah dipasang dan dibuka; + Cara tomiket ini hanya dianjurkan bagi mereka yang sudah menguasai. 2. Luka-tuka Luka adalah adanya jaringan kulit yang terputus atau rusak oleh suatu sebab. Menurut sebabnya dapat dikenal bermacam - macam luka yaitu sebagai berikut ¢ Luka memar kena pukul © Luka gores BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN wes elahan Job Kena Kepala Pengawas Pek Jn dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN © Luka tusuk Luka potong © Luka bacok © Luka robek © Luka tembak © Luka bakar a, Memberikan pertolongan kepada penderita yang mengalami luka pada dasamya adalah: 1), Menghentikan pendarahan 2), Mencegah infeksi 3), Mencegah kerusakan lebih lanjut 4), Menggunakan cara yang memudahkan/ mempercepat penyembuhan b. Cara memberikan pertolongan pertama penderita yang mengalami Iuka adalah sebagai berikut: 1). Luka di kepala | Tidurkan penderita _terlentang | tanpa alas kepala jika disertai | pingsan + Oleskan obat merah dengan tidi Gambar 7 - Cara memposisikan kapas penderita luka di kepala » Tutup dengan kasa_ steril_ dan perban + Segera bawa penderita ke Dokter atau rumah sakit terdekat 2). Luka di dada terbuka tembus paru-paru | + Tidurkan penderita setengah duduk | | biasa + Rawat lukanya seperti merawat Iuka * Berilah plester atau pembalut Gambar 8 - Cara memposisikan senifeHts tana aifaadal penekan supaya udara tidak masuk BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ver ‘Pelahan ab Kero KepataPengawas Pek Jn dan Jt Gambar 9 - Cara mempos 3). Luka di perut melintang 4). Luka perut membujur ALLAN PENCEMARAN LINGKU! + Segera bawa penderita ke Dokter atau rumah sakit terdekat |» Tidurkan pederita % duduk Tutup lukanya dengan kasa steril © Balutiah lukanya dengan kain segitiga + Jangan memberi makanan/minuman kepada penderita penderita luka di perut melintang + Segera bawa penderita ke Dokter atau rumah sakit terdekat + Tidurkan penderita terlentang lakukan seperti tuka + Selanjutnya pertolongan pada member perut metintang Gambar 10 - Cara memposisikan ponderita luka di perut, membujur Dilihat dari berat tidaknya, luka bakar dapat dibagi dalam beberapa tingkat: a. BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ve Luka bakar tingkat | (Erythema) * Wama luka kemerah-merahan + Yang terbakar hanya lapisan atas dari kulit ari + Penderita merasakan sakit, dan luka bengkak Cara memberikan pertolongan + Hapuskan kekuatan dari bahan yang membakar + Berikan obat livertran zalf atau bio-placentan/obat luka bakar + Tutup luka bakar dengan menggunakan kasa steril + Balut dengan cara longgar-longgar + Berikan banyak minum kepada penderita * Jaga agar penderita jangan sampai kedinginan Pelatian Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jn dan Jot KS DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN b. Luka bakar tingkat II (Bullosa) Luka bakar tingkat I! mempunyai tanda-tanda sebagai berikut © Kult metepuh + Pembakaran sampai kulit ari + Terdapat gelembung-gelembung berisi cairan Cara memberikan pertolongan: ‘+ Tutup luka dengan menggunakan kasa steril + Berikan banyak minum kepada penderita + Jaga agar penderita tidak sampai kedinginan * Bawa penderita ke rumah sakit ¢. Luka Bakar Tingkat Ill (Escarotica) Luka bakar tingkat Ill mempunyai tanda-tanda sebagai berikut: + Pembakaran sampai pada kulit jangat + Warna Iuka hitam keputih-putihan Cara _memberikan pertolongan adalah seperti_ memberikan pertolongan pertama pada penderita Iuka baker tingkat Il d. Luka bakar tingkat IV (Carnisasio) Luka bakar tingkat IV mempunyai tanda-tanda sebagai berikut: + Pembakaran sampai pada jaringan ikat atau lebih + Kulit ari dan kulit jangat telah terbakar Cara memberikan pertolongan kepada penderita luka bakar tingkat IV sama seperti memberikan pertolongan pada penderita luka bakar tingkat Il atau tingkat II Patah tulang Pertolongan pertama pada penderita yang mengalami patah tulang adalah merupakan salah satu pertolongan yang sangat penting, Karena dengan memberikan pertolongan pertama berarti berusaha untuk mencegah penderita dari kehilangan salah satu anggota badan. BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN veg an Jot _K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Platnan Jab Kerja Kepata Pengay oor Dilihat dari jenisnya patah tulang terdiri dari: a, Patah tulang terbuka Artinya: tulang yang patah menonjol keluar yang langsung berhubungan dengan udara (ada luka diluar) b. Patah tulang tertutup Artinya: tulang yang patah, ujungnya masth tertutup (tidak berhubungan dengan vdara luar) ¢. Gejala ~ gejala patah tulang: + Penderita tidak dapat menggerakan bagian badan yang patah ‘+ Tempat tulang yang patah amat sakit dan akan terasa lebih sakit bila ‘tempat yang patah tersentuh atau bila digerakkan + Bentuk bagian badan itu berlainan dari biasanya + Disekitar tempat yang patah bengkak dan warnanya kebiru — biruan + Pada patah tulang terbuka, kulit dan daging robek, dan ujung tulang yang patah menjorok keluar d. Cara memberikan pertolongan pada penderita yang mengalami patah tulang + Pakaian yang menutupi patah tulang tertutup tidak perlu dibuka, sedangkan patah tulang terbuka, pakaian harus dibuka (dirobekkan) agar dapat dibalut ‘+ Luka ditutup dengan kasa steril ‘+ Pada patah tulang terbuka hentikan pendarahan dengan pembalut + Kerjakan pembalutan yang memenuhi syarat + Anggota badan yang patah ditinggikan © Segera bawa ke rumah sakit ©. Cara ~ cara pembidaian: + Bidai harus kedua sendi dari tulang yang patah + Tidak boleh terlalu keras atau terlalu kendor ikatannya + Bidai dialasi agar jangan menambah perasaan sakit + Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari atas dan dari bawah bagian yang patah + Sediakan dulu perlengkapan secukupnya sebelum —melakukan pembidaian BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN vie 10 Pelatinan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jn dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 1) Patah tulang paha nae . Dibutuhkan 2 buah bidai: Vv yed Pp + Satu bidai yang meliputi dari tumit ha Dk pe, sampai bagian atas paha * Satu bidai yang lainnya sampai spot Gambar 11 - Cara pertolongan i penderita patah Pinggang tulang paha + Ikat kedua —bidai_-— dengan menggunakan mitella. 2) Patah tulang betis + Dibutuhkan 2 buah bidai yang dapat meliputi/menutup dari tumit sampai paha + Ikat — kedua—bidai_ dengan Gambar 12 - Cara pertolongan penderita patah menggunakan mittela tulang betis 3) Patah tulang lengan atas + Sediakan bidai yang dapat meliputi tulang belikat sampai jari — jari * Tangan digendong dengan siku pembalut (mittela) Gambar 13 - Cara pertolongan penderita patah tulang lengan atas Sediakan bidai yang meliputi sendi siku sampai jari — jar * Ikatkan bidai itu pada bagian atas dan bawah Iuka + Gendong fengan dengan siku pembalut (mittela) Gambar 14 - Cara pertolongan penderita patah tulang lengan bawah BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN, went ‘Petatihan Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jin dan Jbt__K DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 5) Patah tulang selangka * Beri ransel perban dengan bagian yang diberi alas * Atay ikat kedua lengannya Gambar — 15 Cara pertolongan penderita —_dipunggung patah tulang selangka * Atau — diberi_ — pembalut penunjang tinggi (mittela tinggi) 6) Patah tulang rusuk cS © Berti pembalut plester menurut panjangnya rusuk * lester harus meliputi tulang dada Gambar 16 - Cara pertolongan penderita sampai tulang punggung Patah tulang rusuk 7) Patah tulang belakang | 1. Bila ada luka + Tidurkan penderita terlungkup + Rawattah luka terlebih dahuly + Dibawah dada serta di bawah kaki diberi alas + Bawa penderita ke rumah sakit —) 2. Bila tidak luka = 2 egie | « Tidurkan penderita terlentang — = | + Di bawah pinggang diberi alas atau bantal tipis Gambar 17 - Cara pertolongan penderita A PEM! patah tulang belakang 1M 4. Bila ada luka 2. Bila tidak tuka Penggunaan Untuk anti septik (anti infeksi) pada luka-luka dalam Cara penggunaan : Untuk mengobati luka-luka yang tidak dalam, lecet-lecet. Luka/lecet yang kotor dibersihkan dahulu, lalu diolesi mercurochroom, jika luka-lukanya tidak berair biarkan dalam keadaan terbuka saja, tidak usah dibalut. BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ve Pelatian Jab Kerja Kepala Pengawas Pek Jn dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 2. Sulfanilamid powder steril Penggunaan Cara penggunaan 3. Larutan Rivanol Penggunaan Cara penggunaan 4. Levetraan Zalf Penggunaan Cara penggunaan : Sebagai anti septik (anti infeksi) untuk luka-luka dalam : Taburkan suifanilamid powder steril pada luka-luka terutama luka dalam, lalu ditutup dengan kain steril 16 x 16 dan dibalut atau diplester. : Sebagai anti septik (anti infeksi) Mengobati luka-luka yang kotor dengan jalan mengompres. Gunakan kasa steril 16 x 16, basahi dengan larutan rivanol dan kompreskan diatas Iuka, lalu dibalut. Untuk mengobati luka bakar : Oleskan levetraan zalf diatas luka bakar, tutup dengan kain steril 16 x 16, kemudian luka dibalut atau diplester. BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN vie 13 | LAMPIRAN _| Pelathan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jbt K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAGAN ALIR INTEGRASI AMDAL DALAM PROSES PENGEMBANGAN PROYEK EVALUASIRL 8 nonnas) rans ROMSTHURSTOR) PMGanoae Temasann | a SresAS sus) rencapann rasan) Peiatinan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jot 5 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PROSES PENYUSUNAN AMDAL "DIAGRAM ALIR |_JENIS DOKUMEN | + Kerangka Acuan Analisis ‘Dampak Lingkungan (KA. (ANAL) tnformasi Proyek [Komponen kegatan yang 0 sane Berpotenst enimbulkan Derpotenst erkena + Analisis Dampak dampak pening dmpak pening + Lingkungan (ANDAL) + Rencana Pengelotaan Lingkungan dan Rencana Prakiraen dan | Pemantauen Lingkungan evalua dank (RKL dan RPL) + Gambarkeria dan syarat- syarat pelaksanaan yang ‘mencakup rencana pengelolaan d emantauan lingkungan ‘yang anurans ~~ ‘okumen Kontak Rumusan penanganan dampak Pelaksanaan Pengeolaan Lingkonean | (KL) dan Pemantauan Lingkungan (PL) SStander operasi dan pemetharaan sarana dan prasarana pengelolaan [ration | ed | eee jLeteRn | pemanacen + Tata cara peniaisn nasit | a pelaksanaan RKL dan t t ee | | is Dokumon RKLdan RPL | | ae \ Yon eh oranopton A Dokuron plas Sy wf emantauan lingkungan “aja KL dn Psp dang eg ike gn dn Infant pye set ong | ‘lrencsnakan Pelatinan Jab Ke |. BAKU MUTU AIR PADA SUMBER AIR BAKU MUTU AIR GOLONGAN A We] Parameter] Satan | Maksium [ Mataimam 3 Yang Yang i Dianjurkan | Oiperbotehka FISIKA | 1, | Temperatur 9¢ | Temperatur | Temperatur air airnormal | normal 2. | Wama Unit Pico 8 0 Standar 3. | sau Tidak | Tidak berbau beroau 4 | Rasa Tidak | Tidak berbau boroau (8. | Kekerunan Mait 5102 5 25 | 6. | Resiauerorst Mat | 500 1800 Kia + [pH 55-85 | 65-85 2 | Keatsiom | malt 8 200 | 3 | Magnesium ats) | mai 30 180 ! 4 | Barium (6a) mgit Nini 0.05 5. | Besi (Fe) mo! on 1 6. | Mangan (tn) nit 0.05 0s 7. | Temoaga (cu) | malt Nia ' Jo. Joman | mn | so | iu 8. | Krom —heksavaien | mg/t Nit 0.05 (cr5) "Metode Analisa Pemuaian Kolonmetsiky spektrofotometnik Orwanolepti« “Turbigemercik Grevemetik Poteasiometik Tometnk -EDTA Spektrotetomett Kserapan atom = Trimetik EDTA, 2 Spektiofotometi k'serapan atom Gravimetik Spektrofotomets -serapan stom Spektiofotometi k = Spektrofetometn K’serapan atom = Spektioferometn ‘Spektrofotomett K'serapan atom = Spektrofotometn k = Spektrofetomets K'serapan atom = Spektiofotomets k = Spektofotomet xk serapan atom = Spektrofatometi « = Spektrofotometi Peralatan “Texometer Kolorimetriy spektrofotometnk Turbigimetrik Timbangan anaitk ‘dan kerlas sating 045, pH meter Buret AAS (Atomic ‘Absorption Sectropnctomet en Buret [AAS (Atomic ‘Absorption Sectropnotomet en ‘Timbangon analitk dan kertas saring os, AS spektrofotometer AAS. Spettrofotomete AAS Spektrofotomete AAS Spektrofotomete AAS 3 DAN PENGENOALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN | Keteranga: Nita antara range’s Pelathan Jab Kerj2 Manajer Pelaksana Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN. s serapan atom Kedrium (Ga) va Nin oo: Spektfotometn: |< AAS k Sposeotetometn | K’serapan atom Raksa Total (Ha) mon | 0.0005 0001 | spektotonomein | AAS Serpan son Timbal | spottootometn | AAS “ _strapan ter i Parameter m | Maksimum | ‘Metode Analisa Peralatan | Keterangan ‘rang iperbolanka Arson (As) 0s Spestofotometn: | - AAS k 1 Spektroetomete | Spektofotomen | + k3erapan stom Selenium (Se) | mp Nini oo Spektofotometn |~ AAS i 2 Spektototomete | Spetwottomets |" F { | Keerapan stom Sianisa (Cn) mg it 005 Soekrofolometi |= AAS ® 2 Spektroitomete Spektrofslomets |r i erapan stom Sula Si mot sa wit 1 Tirmetk = Burt Spetirmeti Spektootomete | r Fluorida (F) | mgit 15 ‘Spektrometrik | Spektrofotometer | inmars | | 05 Keri (ch | rt 200 00 | Tarmetn Buret Sulfat (S04) g/t “200 400 |. Gravimetrik - Timbangan 1 | Spektrofotometri analitik oe = Spektototomete ‘Amonial bebas mgt i Novi | spotiototometik | Spektrofotometer oae=N) | Nivat(NO3—NI | mt 5 0 ‘Spekrototometik | Spektrofotometer nit 02 =) | mgt | Nin Spektofolometk | Spektoftometer Nilaipermanganat | mgt | wht | 0 Tumetr ut Rinna Senyawa att bou | mg Nits Spettroftometk | Speitotlometer mmetien | | | Fenot | mort ooo 0002 Spektoftometnk | Spektoflometr Minyak & Lemak g/t | Nii Nii | Gcavimetnx = Timbangan Spektrototometi |” anaie | Fintamerah | ~ Spektifotoete re Karbon Kloroform | mg 00s jos Speotsometnk | Spetrofotometer ost | PCB mit Nibie Nibil | Kromatograti - Kromatografi | Gas (GC) | HPLC Pathan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAKTERIOLOGI Cokform Group Kuman Parasite Kuman Patogeni RADIOAKTIMITAS Aativitas beta total Strontium = 90 Radium -226 MPN/100 ml) Nit | in ini pel pol pel iti Noni ti 100 (MPN atau Fitrasi Mikroskopis Kuttur& Hotasi counting counting counting ‘Fabel MPN Mikcoskop ‘Selett media | Geiger ~Mutier Counter Goiger — Muller Counter ‘counter [Re iF Pelatihan Jab Kerja Mangjer Pelaksana Jalan dan Jot 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Paramater ‘Satuan—“Maksimumn | Maksimum Keterane | tog ere Dianjurkan Diperbolehka | PESTISIOR —— Too + | Pestsise molt Nid Nit Kromatograt Kromatograt | | | Gas (6c) HPLC | - Kromatograf tap ie (TLC) | PPelatinan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jbt 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAKU MUTU AIR GOLONGAN B ‘Satuan | Maksiowum | Aaramum ) — Wetode Analisa Poratatan "Yang ‘Yang Dianjurkan Diperbolehka FISKKA 1 Temperatu *c Temperatur | Temperatura, Pemusian Teimometer aormel | normal 2 Residuterlant | Malt 500 1500 Gravimetric Timbangan anak dan kertas sarng o4s Kina 1. | pet 5-9 5-9 | Potensiometik | pH meter Nia an range 2 Barium (6a) moh Nine 1 = Gravinetik | Timbangan anata Spettootomets | dan kertas saring erapan atom | 045 3. Besitedanstrey | mgit ' 5 Sspoktofotometn |~ AAS k 2 Spettrootomete Spettototomets |” F } kSerapan atom 4. Mangan tranny | may 00s os = Spektrofotomet | - AAS k 2 Spektofotomete Spettootomets | ¢ Serapan atom | 5 | Tembagaiey) | mot Nt 1 Spestoftomet |= AAS | rs 2 Spettvootomete | = Spektofotomet i Serapan atom 8 Seng zn) malt 1 15 = Spettiootometii |= AAS k Spektototomete Spestofotometi | F K-serapan atom | 7 | tom —neksavaten | mg/t Nove 008 = Spettofotomei | - AAS (cre | rs | = Spottototometi | keSerapan atom 8. Kadmium (ca) | ght ni oo Spettrofotometi |. AAS x = Spektrofotometi KeSerapan atom 9 Raksa (Hg) (Cr6-+) | man 0.0008 | 0.001 Speltrootomet | - AAS rs | = Spoktofotometi ke serapan atom 10 Tenbat (Pe) matt ons or Spektafotometik | AAS sevapan atom | 11 | Arsen (As) molt a 0s = Spekirofolometi | - AAS k © Spektofotomete Spettototometn | ¢ Serapan atom 12, | Selenium (Se) | mo Nw oo Spettottomets |- AAS k Spektofotomete Spettrofotomet |r kSerapan atom 48. | Sianida (CN) git Ni 008. Spettoftometi |- AAS i k Spektofoiomete Pelatihan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN | Spektofotometn K serapan atom 14, | suc (6) mg ine ia Tirimeim | ut | Spettometk | Spktootametr 15, | Frorida) og | 5 | Soekrometnk | Spektotatometer | anim a8 16. Klonda (Cl) mgt 200 | 600 Titrmmetcik Buret 17, | sutat (S04) | mon 200 400 |. cravimetok |= Timbangan Spewrotsomets |" aoa | : = Spkteetomete Wo Parameter j ~~ Satuan | Maksimum | Maksimum ‘Metode Analisa yralatan Ketorarig ; Yang Yang Dlanurtan | Diperbolohka 18. | amonia bebas | mgt oot oa Spektototometik | Spoktofotometer nen) 19. | wivatqos-m) | may 5 10 Spekuototomerik | Spektofetometer 20, | Neaenoz—ny | grt it 1 | spetwotatomerik | Spektoftometer | 21, | okgen —teront | not |= Tare = Buet 00) 2 Ptensometik |! Bometer 22, | Keouunan orsgen | mp 6 Tavmeti = buret Benne (200 Potensometik | DO meter 23. | Kebutunan Oksigen —mg/t 10 | Trimet Buret rena I 24, | senyona ss vie | mt wa os | spetrtotometik | Spektootometer retlen 2. | rena mor oor | oace ‘| sprtetsiome | Spehitotometer 26. | ainyak a tema | mot sia wi Gravimatik Tenbangon [> Spektctomew | bot [> ite meran Spektotomete j i) 27, | Kainon—Korfom | mgt o.04 os _ spekrototomenik | Spektootometer otek 28. | poe og wa ia romalogct = Keomatgran Gan (G0) Aes BAKTERIOLOS! { 1. | Cottam Grove | mprvro0 nt | s0000 tpn atavFitost | Tabet MPN, Aer | | potera coiong counter & Coliform tina: | meni100 mt | 20000 | (MPN atau Filtrasi Tabel MPN, filter | | aldo & cong tourer RADIOAKTIVITAS | 1. | Ais beta ttel | pot i | 100 pcountng Geiger Mater | Souter 2 | strontium ~ 90 per |e Neounting Geiger - Mutter | Seunter a. | Radim-208 | pct . Jz sccounting a counter PESTISIDA Plathan Jab Kerja Manger Pelaksana Jalan dan Jet 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, J | ava mot | nin oor | Kromatografi = Kromatografi | Gas (GC) HPLC | | Kromatografi i lapis tps (TLC) 2 | chlordane molt i 0.905 Kromatogra Kromatograf Gas (GC) HPLC © Kromatograf lapis tpis (TLC) | Gasco) | Komatograt 2 | oor wv fam 00 nmat | nen | eres | No | Parameter Satuan | Maksimum | Maksimum | — Metede Analiea Peralatan | Ketera Yang Yang Dianjurkon Diperbolehka Kromatografi Kromatogcafi Gas (GC) HPLC. | 2 Kromatograt lapis tps (TLC) 4. | Diets git Nini oo 5 | Enain 4 nt oo. Kromatograh + Kromatogra 2 ms Gas (GC) ' HeLc } Kromatografi lapis tis (TLC) 6 | Heptachlor git ui oor2 Kromatograf Kromatogra Gos (GC) HPLC i Kromatograf | | | lapis tpis (TLC) 7 Heptachlor epoxide | mg/t Nina poz Kromatograft Kromatograt | Gas (GC) | | < HPLC i © Kromatograt Fapis tips (TLC) | 8 | Lingane ght ini | oor Kromatografi = Kromatografi Gas (GC) |. etc = Kromatograf lapis tips (TLC) 9. | Metory chior git it oor Kromatograf = Kromatograh Gas (GC) t HPLC Kromatograf lapis tipis (TLC) 10 | orenatostt dan |rmgt | ww 0012 Kamara Keomatogst | carbamate Gasiccy | HPLC. Kromatogra ssetes(Tto) 11 | Toxaphene mgt Ni oo Kromatografi = _Kromatograth Gas (Gc) HPLC Kroratograi lapis tps (TLC) 1 = ‘Sumber Kepmnen. KCH No, O2/MENKLH/T988 feniang Penetapan Baku Mul Lingkungan o Pelatinan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jo 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAKU MUTU AIR GOLONGAN C Parameter ——Satuan— Radar Makai ~Matods Araica | ——Peralatan — | Kerang FISIKA | + Tempera se | Temperatura | Persian Termometer romal 30 2. | Resistant wart | 2000 Geavimetik Tambangan anak danteros ing | ow i | a + 6-9 Potensometi | pHmeter 2. | Tembaga (Cu) git | 0.02 = Spektrofotometri | - AAS. k 1 Spaktototometer | Spekootmets { werapan storm 3. | song em mon | 002 Spektofoometi | = AAS rk Spetofotamete = Spektrototmet | i erapan atm 4° [Kom hekssvalen | mgt | ous Spetrttometi | - AAS ore» rk { = Spektfotomets erapan ator 5 | Keanu (64 mat | 00s = Spektottomati | - AAS | ‘Spektrofotometri crapan atom 6 | Raksaitigy(cres) | mgt | 0002 Spektitotemeti | AAS Spekottometi wserapan atm | 7 Timbale) mo | 008 Speiwottometnk | - AAS | seropan atom 8 | sen (As) mot fs | spektrfotomets | = AAS | |” Kerapan atom 9. | Sete (58) mot | 008 = spetrttometn | - AAS r 2 Sporottometer | | = Spektototometn | we erapan stom | 10. Sianida (CN) mgt 002 ‘Spektrofotometri | - AAS rSerapan atm 1 satis mot | ocoe imei uct Spentometik | Spektfotmetr 12. Fonda) moh 18 Spettometnk | Spetofotometer | 19, | amon pebas mgt | 0018 Spekiootometik | Spektofotometr een) 1a Nat 402 =n) mot | 006 Spettototometik | Spekwofotometor | 15 | Khon bebas e12) | mgit | 0.03 Spektototometik | Spekoftometer 16 | onsen tevart | mg. |= Tamer |= auret {oy 2 Petensometnk | DO meter 17 Senyava ator vu | mgt | 03 Spekrottometik | Spetrofotometer meen | 10 Pelathan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jot Fenol Minyak & Lemak nai! | »00 K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, ‘Spektrofotometrik + Gravimetrik + Spektrofotomets: Kcintra merah Wo Parameter Maksimum Yang Dianjurkan | Metods Analisa | Spektrofotometer | —Tinvangan anal ‘Spekvofowometer ® Peralatan Keterangan RADIOAKTIVITAS. ‘Antivtas beta total Strontium — 90) Radium -226 PESTISIOA DoT Endrin BHe Methys Parathion Malathion por pct pct mgit mgt git mgt rmgit +000") 10 0.002 oor 016 B counting B counting counting Kromatograt romarograi Kromatograf Kromatograf Kromatograf | Geiger - Mutter Counter Geiger Muter | Counter counter | Kromategras Gas (GC) HPLC Kromatograf {apis tpis (TLC) Kromatograt Gas (GC) HPLC Kromatograf lapis tpis (TLC) | = Kromatograft | Gas (Gc) HPLC 1 Keomatogras lapis tps (TLC) Kromatograf Gas (GC) HPLC | Kromatografi Fapis tps (TLC) romatograf Gas (GC) ~ HPLC ‘Kromatograf apis tipis (TLC) "Sumber: Kepmen. KLH No O2/MERKLH/1988 tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan i *) aktvitas tanpa acanya Si-90 & R226 Polathan Jab Kerja Manajer K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, BAKU MUTU AIR GOLONGAN D ‘No Parameter ‘Satuan ‘Kedar Maksimum i “Metode Analisa ~Peralataa 7 Keterangan a 1. | Temperatur °c Temperatur [aa ‘Tetmometer | Sesuai kondisi | 2. | Residutertarut git ‘1000 - 2000 Gravimetrik | Timbangan anatiik | Tergantung jenis, a | 1 | pH js-2 Potensiometrik pH meter #3 | wicetpag on fe Ie spatiener [sconce oe : Fa Esai | foie | | k AAS | t oeinat o. |rsmumcn — | mgt | 08 « spanemas |= a8 ae | nasa ta wot | 008 « spttottoats | a8 sd ssa) wos | fsaraenl aa | cecal |e on ow | h epirocenest anes 10. | Selenium (Se) mg/t | 002 ‘Spektrofotometri ‘Spektrofotometer | Kk AAS | ~ Spektrofotometri | 11. | Nikel (NI) mgit os | + Spektrofotometri ‘Spektrofotometer | | : = Septem | i | aa wer oa ee Ie 2 raat 13, | Boron (B) oo | = Spektrofotometri | - Spektrofotometer | : Pa al acon | 14, | Na (garang % atkatiy mgt | 60 Flame fotometrik Flame fotometer ‘ManajerPelaksana Jalan dan Jt KS DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN, 15 | sodum Arsoroion mgt | 10-18 Pemeunga Kahstor Mais. 10 ute ato SAR) fanaa pak | | Mans 181k \ | tanaman Kurang — | i | peta. 13 Pelatinan Jat Kerja jer Pelaksana Jalan dan Jot K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN “Mtoe tsa Residual seus | met | 425-25 Peshitangan | Katkaator Maks. 125 atk cearborat(RSC) | | tanaman eka | } | ‘Maks. 25 uk ‘tama koran, | eke RADIOAKTIVITAS | | Aktivtas betatoal | Ct | 1000 +) B counting (Geet Mailer *)aktvitastanpa | er sdanya 5-90 & Re | | | 26 Swomtium—90 | pt |10 B eouming | Geiger Male | | | Radivm -226 | pct |3 cecounting | e coumer | 1 Pelatinan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jbt KS DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAKU MUTU AIR LIMBAH *) ‘Galena Bala Mats Air Uinta a | |r 1 eae eo i 2 Boitant re wl Si 3 ‘e 3 Mangan tertarut (Ma) me/l a | 2 10 + baores | ; | $I wt i ; : | ‘Sees mw | : ’ $e Remaenierey | ae i i [Ronee wm | oe) 8 1 3 Sante) me | en | ous és (10 | Raksa (tg) mel) 0001 9002 001 tee | : re | Satan i y 1 8 |aers MW | oom | i | 1s | ta me : Po mw] | a i | sey i to 19 | Ponda) | me 13 2 3 1 fochinbs ci mr | as ; | Fane eas mig | 3 b | Meare mi aly 3 3 | Nu gioas) | men os ' 5 oo [as | Snanongineeicon| mr | | wn « | Mnyacrnert | wy i oti ito [31 |Peestmdarcom) | St | Keterangan : ‘cata pengenceran yang aimnya eecara langsung diambl dari sumber at. kadar bahan imbah tersebut adalah kadar maksimal yang diperbolehkan, kecuall pH yang melipul juga kadar minimal, Kadar radioaktvtas mengikuti peraturan yang beriaku LLimbah pestisize yang berasal dar industn yang memformulasi atau memproduksi dan dari konsumen yang ‘mempergunakan untuk pertanian dan lain-ain tidak boleh menyebabkan pencemaran air yang mengganggu ‘pemanfastannya. 15 elatnan Jab Kerja Manajer Pelaksana Jalan dan Jot k3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAKU MUTU UDARA AMBIEN Waki ‘Buku Mutu | Metode Analisis *) | Peralatan 2 | Karbon monoksida (CO) | 8 jam 20 ppm | NDIR NDIR Analyzer | | (2260 vinty | eat ee J. ewe pengabuan | | 8 | Amonia NH) 24 jam 2 pom Nester | Seertorotometer | ‘Yang dimaksud dengan "waktu pengukuran’adalan waktu perataan (averaging time") dan untuk pengukuran lakukan perhitungan secara "geometric mean Standar H2S tidak beriaku untuk daerah yang mengandung M25 secaia alam 5 yang dlanjurkan NOIR. =Non ~ dispersive inrarea Hi-Vol_ = High Volume Sampling Methoa AAS = Atomic Absorption Spectrophotometer sc (Gas Caromatograph than Jab Kerja Manaier Pelaksana Jalan dan Jbt Il. SUMBER UDARA BERGERAK K3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN — CO gn Bak Mutu Emisi No. Parameter Baker Maksimum ‘Rata-rata | Maksimum ‘Rata-rata, Maksimum ‘Rata-rata |. | most penumpang dengan tempat| Bensin | 10 m2 | ous | oa 36 3 34 ia Sk ahaa og | | | | | | 3. | Kendaraan bermotor diesel *) | | "Dect injection solar | o 0s i | i | 920 | [4 | rensarsanrosa2 aun) | | ‘ena tak Beran | ting “s 2300 | fet Keterangan : *) dalam ppm 7 PPetatinan Jab Kerja Manayer Pelaksana Jalan dan Jot Il. SUMBER UDARA BERGERAK 3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN | wo Parameter 1. Mobil penumpang dengan tempat dduduk untuk maksimal 9 orang 2 | Mobil dengan dari 2,3 ton 3. Kendaraan bermotor diesel :*) Direct injection direc injection 4. Kendaraan roda 2 (dua) *) ‘untuk 4 lak untuk 2 tak Keterangan : *) dalam ppm ‘Bahan Bakar Bensin Bensin Solar Solar Bensin Bensin 314 10s Los 246 268 920 920 Baku Mutu Emisi Maksimum | Rata-rata 42 36 48 43 680 3300 Maksimum | Rata-rata 37 31 37 33 Lor 920 Lor 20 17

Anda mungkin juga menyukai