Kelompok 10:
Patmayasini
Tiara Asti
Ionisasi
Dalam hal itu partikel radiasi menabrak electron dari atau molekul zat yang dilalui melalui
sehingga terbentuk ion positif dan ion tenion.
Eksitasi
Dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan electron terlepas dari atom atau molekul zat tetapi
hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Penggunaan radioisotop dapat dibedakan menjadi dua: sebagai penurut dan sumber
radiasi. Radioisotop dipergunakan sebagai sebagai penurut karena perpindahannya dapat
ditelusuri berdasarkan radiasi yang dipancarkan. Dan sebagai sumber radiasi karena daya tembus
radiasinya serta akibat radiasi terhadap bahan yang dilaluinya.
Sumber: https://dikapmn.wordpress.com/tag/radioisotop/
Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di
dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk
penghancur tumor atau untuk foto tulang.
Berdasarkan radiasinya
1) Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasialat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia),
yaitu:
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi
sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru
dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif
(lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika
maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat
dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi
terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi
bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak
tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai
pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar
target (Yudhi, 2008).
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama
untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe,
Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik
ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh
bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron (Yudhi, 2008).
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari
organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film
sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga
didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan.
Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk
mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,
keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi
organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan
dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk
mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan
memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi
spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang
bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat
Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda
teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang
direncanakan memasuki tahap uji klinis.
Sebagai Perunut
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi
kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk
mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang
dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).
TECHENIUM (Tc-99)
Teknesium
Teknetium-99m* diperoleh dr peluruhan molibdenum 99
Keterangan Unsur:
*Simbol: Tc
* Radius Atom: 1.36
* Volume Atom: 8.5 cm3/mol
* Massa Atom: -98
* Titik Didih: 4538 K
* Radius Kovalensi: 1.27
* Struktur Kristal: Heksagonal
* Massa Jenis: 11.5 g/cm3
* Konduktivitas Listrik: 0.001 x 106 ohm-1cm-1
* Elektronegativitas: 1.9
* Konfigurasi Elektron: [Kr]4d5 5s2
* Formasi Entalpi: 23 kJ/mol
* Konduktivitas Panas: 50.6 Wm-1K-1
* Potensial Ionisasi: 7.28 V
* Titik Lebur: 2477 K
* Bilangan Oksidasi: 7
* Kapasitas Panas: 0.24 Jg-1K-1
* Entalpi Penguapan: 502 kJ/mol
Sumber: http://simplefisika.blogspot.co.id/2011/06/tc-99-manfaat-nuklir-di-bidang.html
Technetium adalah logam abu-abu keperakan yang menodai perlahan di udara lembab. Biloks
Teknesium adalah +7, +5, dan +4. Dalam kondisi pengoksidasi technetium (VII) akan ada
sebagai ion pertechnetate, TcO4-. Sifat kimia technetium dikatakan mirip dengan renium.
Teknesium larut dalam asam nitrat, aqua regia, dam. sulfat asam, tetapi tidak larut dalam asam
klorida dalam berbagai konsentrasi. Unsur adalah inhibitor korosi yang luar biasa untuk baja.
Logam adalah superkonduktor yang sangat baik di 11K dan bawah.
Ada dua puluh dua isotop teknesium dilaporkan, dengan kisaran massa dari 90 111. Semua
isotop teknesium bersifat radioaktif. Ini adalah salah satu dari dua unsur dengan Z <83 yang
tidak memiliki isotop stabil; unsur lainnya adalah promethium (Z = 61). Technetium memiliki
tiga isotop radioaktif hidup panjang: 97Tc (T1 / 2 = 2,6 x 106 tahun), 98Tc (T1 / 2 = 4,2 x 106
tahun) dan 99Tc (T1 / 2 = 2,1 x 105 tahun). 95Tcm (m adalah singkatan dari meta state) (T1 /
2 = 61 hari) digunakan dalam pekerjaan tracer. Namun, isotop paling berguna dari technetium
adalah 99Tcm (T1 / 2 = 6.01 jam) digunakan dalam banyak tes isotop radioaktif medis karena
paruhnya yang pendek, energi dari sinar gamma yang dipancarkan, dan kemampuan untuk
technetium secara kimia terikat untuk banyak molekul biologis aktif. Karena 99Tc diproduksi
sebagai produk fisi dari fisi uranium di reaktor nuklir, jumlah besar telah dihasilkan selama
bertahun-tahun. Ada sejumlah kilogram technetium.
Sejarah
Elemen 43 diperkirakan berdasarkan tabel periodik, dan keliru dilaporkan sebagai telah
ditemukan pada tahun 1925, dimana pada saat itu bernama Masurium. Unsur ini sebenarnya
ditemukan oleh Perrier dan Segre di Italia pada tahun 1937. Ia ditemukan dalam sampel
molibdenum, yang dibombardir oleh deuteron dalam siklotron Berkeley, dan yang E. Lawrence
dikirim ke peneliti tersebut. Technetium adalah elemen pertama yang akan diproduksi secara
buatan. Sejak penemuannya, pencarian untuk unsur dalam bahan terestrial telah dibuat. Akhirnya
pada tahun 1962, technetium-99 diisolasi dan diidentifikasi di Afrika bijih-bijih uranium (bijih
uranium yang kaya) dalam jumlah yang sangat menit sebagai produk fisi spontan uranium-238
dengan BT Kenna dan P.K. Kuroda. Jika tidak ada, konsentrasi harus sangat kecil. Technetium
telah ditemukan dalam spektrum S, M, dan N, dan keberadaannya dalam spektrum bintang
mengarah pada teori-teori baru produksi elemen berat di bintang-bintang.
Aplikasi
Isotop yang paling berguna dari technetium adalah teknesium-99m: memiliki waktu paruh
pendek dan mengikat kimia untuk banyak molekul biologis aktif, sifat ini membuatnya cocok
untuk banyak tes isotop medis radioaktif.
Ketika Tc-99m dikombinasikan dengan senyawa timah itu mengikat sel-sel darah merah dan
karena itu dapat digunakan untuk memetakan gangguan sistem peredaran darah. Ion pirofosfat
dengan Tc-99m mematuhi deposit kalsium dalam otot jantung yang rusak, sehingga berguna
untuk mengukur kerusakan setelah serangan jantung. Sulfur koloid Tc-99m memulung oleh
limpa, sehingga memungkinkan untuk gambar struktur organ tersebut.
Seperti renium dan paladium, teknesium dapat berfungsi sebagai katalis. Untuk reaksi tertentu,
misalnya dehidrogenasi alkohol isopropyl, itu adalah jauh lebih efektif daripada katalis baik
renium atau paladium. Tentu saja, radioaktivitas adalah masalah utama dalam mencari aplikasi
yang aman.
Technetium-99 juga telah diusulkan untuk digunakan dalam baterai nuklir optolectric.
Sumber: http://kliksma.com/2015/04/pengertian-unsur-technetium-dan-efeknya.html
Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu dan teknologi,
termasuk disiplin ilmu dan teknologi kedokteran serta kesehatan. Terobosan penting dalam
bidang ilmu dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam diagnosis
dan terapi berbagai penyakit termasuk penyakit penyakit yang menjadi lebih penting secara
epidemilogis sebagai konsekuensi logis dari pembangunan di segala bidang yang telah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sumber: http://simplefisika.blogspot.co.id/2011/06/tc-99-manfaat-nuklir-di-bidang.html
Sumber: https://www.academia.edu/9072533/teknisium
Technetium di lingkungan
Hal ini melaporkan bahwa baja karbon ringan dapat secara efektif dilindungi oleh
sesedikit 55 ppm KTcO4 dalam air suling yang diaerasi pada suhu 250oC. Perlindungan korosi
ini terbatas pada sistem tertutup, karena technetium bersifat radioaktif dan harus dibatasi. 98Tc
memiliki aktivitas spesifik 6.2 x 108 Bq / g. Kegiatan tingkat ini tidak boleh dibiarkan menyebar.
99Tc adalah bahaya kontaminasi dan harus ditangani dalam kotak sarung tangan.
Karena technetium diproduksi dalam jumlah ton di reaktor nuklir, itu menambah beban
planet limbah radioaktif yang tidak diinginkan. Sebuah technetium kecil lolos ke lingkungan
melalui penggunaannya dalam diagnosis medis
Sumber: http://kliksma.com/2015/04/pengertian-unsur-technetium-dan-efeknya.html
Termasuk didalamnya pengikat rambut, pentup kepala, topi dan berbagai material.
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, terbang, korosit, debu, iklim yang
buruk serta menjaga kebersihan kepala dan rambut.
2)APD Mata
Kaca mata dari berbagai bahan berfungsi untuk melindungi mata. APD ini pada
umumnya kebanyakan digabung dengan APD untuk muka dengan demikian maka fungsinya
selain melindungi mata sekaligus melindungi muka/wajah.
3)APD Telinga
Ada 2 yaitu ear plug (sumbet telinga), ear muff (tutup telinga). Berfungsi untuk
melindungi telinga tenaga kerja dari cuaca-cuaca diatas NAB. APD ini mutlak dipakai apabila
dibawah atau tempat peralatan yang memiliki tingkat kebisingan diatas normal. Untuk
mengetahui seberapa tingkat kebisingan disuatu daerah atau temapat peralatan maka dilakukan
suatu pengukuran dengan suatu alat yang antara lain dengan Sound Level Meter, bila hasil
pengukuran menunjukan hasil pengukuran di atas nilai normal yaitu (85 db), maka mutlak
memakai pelindung telinga.
Sarung tangan atau kaos tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari bahaya tajam,
panas, kasar, berduri, dingin, radiasi, arus llistrik, bahan- bahan kimia dan elektro magnetik serta
menjaga kebersihan tangan.
5)APD Mulut/Hidung
Respirator berbagai jenis, terdapat juga jenis :
a)Respirator pemurni udara
b)Respirator yang dihubungkan dengan supplay udara bersih
c)Respirator yang dilengkapi dengan supplay oksigen
Sebagaimana diketahui bahwa sumber penyakit/bahaya bukan hanya menimpa bagian tubuh tapi
dapat juga menimpa bagian dalam yang datangnya melalui pernapasan atau mulut. APD ini
berfungsi melindungi bagian dalam tubuh melalui pernapasan hidung dan mulut dari pengaruh
oksigen yang terkontaminasi dengan partikel debu, gas, uap yang dapat merusak atau setidaknya
mengganggu pernapasan.
Sepatu berbagai tipe, berfungsi untuk melindungi kaki dari jari-jari kaki agar tidak
tertimpa benda berat, keras, tersengat benda-benda panas atau semacamnya.
Sumber: http://jurnalk3.com/jenis-dan-kegunaan-apd.html