Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imam Syahid Hudzaifah

NIM : 1701275
Kelompok : Felinae (01)

AKU UNTUK LINGKUNGAN YANG LEBIH LESTARI.

Lingkungan adalah ruang tempat makhluk hidup bisa hidup. Makhluk hidup sangat
bergantung pada lingkungan namun tidak sebaliknya. Hal ini menciptakan
hubungan satu arah yang seperti pada hubungan satu arah manapun, wajib kita yang
menjaganya.
Saat ini, yang terjadi adalah lingkungan seolah-olah tidak kita butuhkan, 15 miliar
pohon kita tebang setiap harinya (Time), ribuan ton karbon dioksida kita lepaskan
setiap tahunnya ke angkasa, sampah baik di permukaan ataupun di luar angkasa
sudah tidak lagi terkontrol.
Hal seperti tidak lagi membuang sampah sembarang layaknya tidak lagi
disepelekan. Membuang sampah pada tempatnya bisa membuat sampah tersebut
terproses dengan baik sehingga tidak akan terlalu merusak lingkungan.
Yang aku lakukan selanjutnya untuk lingkungan yang lebih lestari adalah menjaga
pohon. Tidak perlu menanamnya seperti yang gubernur lakukan untuk pencitraan.
Tapi utamanya, menjaganya. Hal ini bisa aku lakukan dengan meminimalisir
penggunaan minyak sawit.
Minyak sawit adalah salah satu komoditas dengan Indonesia sebagai pengekspor
terbesarnya di dunia. Akibatnya, hal ini menjadikan Indonesia sebagai penebang
pohon tercepat di dunia. Sehingga setiap produk yang kita beli yang didalamnya
terdapat minyak sawit turut menyumbang penebangan pohon.
Produk-produk itu bervariasi, tapi banyaknya terdapat pada produk yang cepat saji,
seperti nugget ataupun biskuit-biskuit yang ada di minimarket. Ditambah lagi
produk-produk pembersih seperti sabun, shampo ataupun make-up bagi
perempuan.
Pengecekan dasar pada kandungan produk bisa buat kita tahu apa produk tersebut
menggunakan minyak sawit atau tidak. Selain itu, yang aku lakukan adalah lebih
sering memakan makanan rumahan daripada memakan makanan cepat saji yang
mengandung minyak sawit.
Perihal diatas akan lebih besar pengaruhnya jika pemerintah kita mau turun tangan
dan ikut mengkampanyekan lingkungan. Hal ini bisa kita lakukan dengan
mengontrol wakil kita baik di pemerintahan maupun legislatif agar mereka mau
membuat suatu hukum, baik undang-undang ataupun yang lainnya, juga melindungi
hukum yang mendukung lingkungan.
Contohnya adalah aku pernah mengirim surat ke salah satu anggota DPR dari
daerah pilihku agar DPR mau menekan MK untuk tidak mencabut Undang-Undang
Perlindungan Lingkungan yang sedang digugat oleh salah satu perusahaan dari
Kalimantan.
Pengontrolan pemerintahan dan legislatif dalam menjalankan kebijakan yang pro
lingkungan wajib senantiasa kita awasi. Kita tidak bisa hanya melakukan hal-hal
klise diatas tapi pada saat yang bersamaan, memiliki pemerintahan yang kontra
pada lingkungan. Maka, pemerintah harus bisa kita tekan, melalui social control.
Social control yang sukses hanya bisa tercapai jika yang mengontrolnya banyak.
Dan untuk mencapai banyak ini, kita harus bisa membentuk opini. Maka hal
ketiga yang akan aku lakukan adalah mengkampanyekannya.
Sering sekali aku me-retweet suatu hal yang bisa mengkampanyekan lingkungan.
Atau men-share nya di sosial media lain, sehingga orang-orang sadar bahwa
keadaan sekitar mereka tidak baik-baik saja.
Pengkampanyean sebagai salah satu media dalam membentuk opini merupakan hal
yang menurutku salah satu yang terpenting. Selain karena memang kita tidak bisa
menyelamatkan lingkungan sendirian. Banyak orang yang melakukan sesuatu
dalam melindungi alam akan menciptakan social trends sehingga lebih banyak lagi
orang yang melakukannya
Lingkungan yang lestari tidak hanya memerlukan rencana jangka pendek,
melainkan juga jangka panjang.
Di masa mendatang, kebutuhan energi, kebutuhan pangan, kebutuhan lahan akan
meningkat drastis, tapi alam akan tetap segini-segini saja. Sehingga kita harus bisa
mengalihkan kebutuhan ke hal-hal alternatif.
Dan aku harap, di masa mendatang, aku bisa memecahkan cara bagaimana bisa
membuat kulit beras, memecahkan rantai kimia-nya sehingga bisa menghasilkan
energi yang akan sangat-sangat kita butuhkan.
Hal-hal tersebut adalah hal yang akan aku lakukan untuk Lingkungan yang lebih
lestari, bukan hanya Indonesia, namun juga dunia.

Anda mungkin juga menyukai