Anda di halaman 1dari 6

Konsep Bisnis

Bisnis berasal dari basa inggris, yaitu business yang berasal dari kata dasar busy.
(EKMA4111 Hal 1.23). Sibuk disini diartikan merupakan kesibukan untuk menghasilkan
barang atau jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen. (EKMA4111 Hal 1.32)
Menurut EKMA4111 Hal 1.1, Bisnis dapat dibagi menjadi dua definisi, yaitu bisnis sebagai
kegiatan dan bisnis sebagai individu atau organisasi. Bisnis sebagai kegiatan merupakan
kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik barang maupun layanan atau jasa (Ebert &
Griffin, 2009). Lebih lanjut lagi dikemukakan bahwa bisnis dapat pula berarti individu atau
organisasi yang mencoba mendapatkan keuntungan dengan menyediakan produk yang
memuaskan kebutuhan orang lain (Ferrel et al., 2011).
Keuntungan tersebut merupakan perbedaan antara pendapatan dan biaya produksi. Pada
Bisnis yang dikelola oleh swasta, keuntungan tersebut digunakan untuk meningkatkan
kemakmuran pemiliknya (EKMA4111 hal 1.3). Pada bisnis yang dikelola oleh negara,
keuntungan tersebut digunakan untuk kemakmuran masyarakatnya. Contohnya BUMN yang
mengelola kepentingan dasar rakyat seperti PLN, PDAM, dan lainnya.
Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis adalah organisasi yang mencoba mendapatkan keuntungan dengan
menyediakan barang atau produk dan memberikan jasa atau layanan yang memenuhi
kebutuhan pelanggan (EKMA 4111 Hal 1.23). Organisasi ini perlu berani mengadakan
perubahan fundamental, perubahan produk, dan jasa untuk mendapatkan keuntungan
(EKMA4111 Hal 1.35), hal ini dilakukan karena bisnis harus dapat menghasilkan dan
menawarkan produk dan jasa yang dibutuhkan pelanggan (EKMA4111 Hal 1.24).

Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis merupakan lingkungan yang memengaruhi bisnis. Lingkungan ini dapat
dibagi menjadi dua, yaitu eksternal dan internal (EKMA4111 Hal 1.41-1.42) :
1. Internal
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berhubungan langsung dengan
konsumen atau merupakan lingkungan yang menghasilkan barang atau layanan
kepada konsumen. Lingkungan ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu struktur, budaya,
dan sumber daya.
a. Struktur merupakan cara perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan
komunikasi, wewenang, dan cara kerja perusahaan.
b. Budaya merupakan keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang diterapkan
anggota organisasi. Budaya menghasilkan norma yang mendefinisikan
perilaku yang dapat diterima oleh anggota perusahaan, baik manajerial
maupun karyawan operasional.
c. Sumber daya merupakan aset bahan baku bagi produksi barang dan jasa. Aset
dapat berupa sumber modal, kemampuan manajerial, sumber daya manusia,
pengetahuan keuangan, produksi, teknologi, kemampuan, dan bakat
manajerial.
2. Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang
lebih luas yang memengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di
dalamnya. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan umum dan indistri. Lingkungan
umum dapat berupa lingkungan bisnis domestik dan global.
a. Lingkungan bisnis domestik
Lingkungan ini menunjukkan berlangsungnya kegiatan operasional bisnis.
Secara umum, lingkungan bisnis domestik meliputi pelanggan, pemasok. dan
pesain yang berada di sekitar lokasi tempat bisnis dilakukan. Bisnis akan
menjalin hubungan dengan pelanggan, menjalin hubungan yang kuat dengan
pemasok, dan menggunakan pesaing sebagai pembanding kemampuan atau
prestasi kerjanya.
b. Lingkungan bisnis global
Lingkungan ini merupakan kekuatan global yang memengaruhi bisnis. Hal ini
dapat berupa perjanjian atau kesepakatan perdagangan, kondisi perekonomian
dunia, ketidakpastian politik dunia, dan sebagainya. Lingkungan ini
berpengaruh terutama pada perusahaan internasional.
Lingkungan eksternal umum dipengaruhi oleh berbagai faktor (Worthington dan
Britton, 2000), yaitu :
a. Faktor sosial yang meliputi faktor demografi, gaya hidup, nilai-nilai, struktur
usia populasi, dan struktur penghasilan populasi
b. Faktor teknologi meliputi peralatan, teknologi, dan produk
c. Faktor eknomi meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tren pasar
d. Faktor politik meliputi hukum, peraturan dan kebijakan.

Globalisasi

Globalisasi dapat diartikan sebagai tidak adanya batasan atau hambatan dalam perdaganan
dengan negara-negara lain. Baik dalam hal produksi, investasi, dan perdagangan. Globalisasi
juga dapat diartikan sebagai strategi bisnis dalam melakukan hal apapun tanpa ada batasan
wilayah. Globalisasi juga merupakan hubungan kepentingan yang saling tumpang tindih
antara bisnis dan masayarakat. Secara lebih luas, globalisasi merupakan hubungan antar
perusahaan pada berbagai negara baik secara langsung maupun tidak langsung lewat berbagai
media. (EKMA4111 Hal 2.3)

Menurut Parker (2005) ada empat karakteristik globalisasi, yaitu tumbuhnya hubungan yang
meliputi seluruh dunia, bertambahnya partisipan yang berbeda, dan semakin besar
kompleksitas manajerial, juga adanya proses perubahan ekonomi yang secara cepat dan
berlangsung terus menerus mengikuti perubahan teknologi yang semakin cepat dengan
peningkatan teknologi dan perubahan pola masyarakat dunia (EKMA4111 Hal 2.3-2.4)

Mengapa globalisasi diperlukan oleh perusahaan? Ada tiga alasan yang mendorong
dilakukannya globalisasi, yaiitu untuk mendapatkan persaingan, mengendalikan biaya, dan
mendapatkan kesempatan memasuki pasar atau meningkatkan pertumbuhan pasar
(EKMA4111 Hal 2.5)
Hadirnya globalisasi menrutu Parker (2005) dapat memunculkan pola berpikir yang berbeda
(EKMA4111 Hal 2.6), dari cara berpikir domestik menuju cara berpikir global. Hal ini
membuat seluruh personil dalam organisasi dituntut untuk menggunakan cara berpikir global,
memhami bisnis dan lingkungannya, menciptakn visi yang jelas, memiliki integritas tinggi,
mengembangkan kesadaran diri, mampu mengelola perbedaan, dan belajar terus-menerus.
Hal ini diperlukan untuk memenuhi tantangan perubahan (EKMA4111 Hal 2.6-2.7)

Contoh dari globalisasi adalah tidak terbatasnya pembelian dan penjualan oleh batasan
negara, kita dapat membeli buku di amerika melalui website Amazon, dan menjual baju hasil
buatan kita di desa ke suatu kota di Eropa. Teknologi yang terus berkembang juga
berkontribusi dalam globalisasi karena membuat kita dapat bepergian dengan mudah dan
cepat ke penjuru dunia manapun.

Ekspor dan Impor

Dalam perdagangan internasional, ada istilah impor dan ekspor (EKMA4111 Hal 2.8),
ekspor  adalah menjual barang atau layanan ke pasar negara lain. Produk ekspor adalah
produk yang dihasilkan oleh negara kita, kemudian kita jual ke negara lain. Misalnya, Kita
mengekspor minyak sawit ke negara-negara barat. Impor adalah pembelian barang atau
layanan dari negara lain. Produk impor adalah produk yang dihasilkan oleh negara lain
kemudian kita datangkan dan dikonsumsi oleh negara kita. Misalnya, sparepart barang-
barang elektronik seperti HP dan laptop Apple merupakan impor dari China.

Manfaat yang diperoleh dair ekspor impor adalah meningkatkan standar hidup masyarakat
dan memperbaiki profitabilitas bisnis negara tersebut. Peningkatan standar hidup biasanya
disebabkan adanya berbagai macam produk dan harga yang dapat dikonsimsi masyarakat
(EKMA4111 Hal 2.8), misalnya sofa dan furnitur yang didatangkan dari IKEA, Swedia
membuat standar furnitur di perumahan Indonesia meningkat kualitasnya.

Selain itu, ekspor-impor meningkatkan keuntungan masing-masing negara, membuat produk


lebih murah. Namun ada kerugian yang ditimbulkan, yaitu melemahnya budaya negara, pajak
yang tinggi, gangguan lingkungan, dan melemahkan produk domestik (EKMA4111 Hal 2.8-
2.9)

Mengapa perlu dilakukan ekspor dan impor? Negara dan pelaku bisnis perlu mendapakan
bahan baku yang mungkin tidak tersedia di negaranya atau lebih mahal dibandingkan bila
didapatkan dari negara lain sehingga perlu dilakukan impor agar dapat bersaing. Negar
ataupun pelaku bisnis menjual kelebihan bahan abku atau produknya untuk memeperole dana
untuk membeli barang dan jasa (EKMA4111 Hal 2.9). Seperti misalnya Indonesia
mengekspor kelebihan minyak ke negara lain dan mengimpor mobil dan motor karena belum
mampu memproduksi sendiri.

Mengapa globalisasi diperlukan oleh perusahaan? Ada tiga alasan yang mendorong
dilakukannya globalisasi, yaiitu untuk mendapatkan persaingan, mengendalikan biaya, dan
mendapatkan kesempatan memasuki pasar atau meningkatkan pertumbuhan pasar
(EKMA4111 Hal 2.5)
Hadirnya globalisasi menrutu Parker (2005) dapat memunculkan pola berpikir yang berbeda
(EKMA4111 Hal 2.6), dari cara berpikir domestik menuju cara berpikir global. Hal ini
membuat seluruh personil dalam organisasi dituntut untuk menggunakan cara berpikir global,
memhami bisnis dan lingkungannya, menciptakn visi yang jelas, memiliki integritas tinggi,
mengembangkan kesadaran diri, mampu mengelola perbedaan, dan belajar terus-menerus.
Hal ini diperlukan untuk memenuhi tantangan perubahan (EKMA4111 Hal 2.6-2.7)
Etika

Etika bisniis merupakan prinsip dan standar prilaku dalam organisasi bisnis (Ebert & Grffin,
2009). Etika bisnis juga merupakn standar prilaku dan nilai-nilai moral yang mengarahkan
tindakan dan keputusan di lingkungan kerja (Boone dan Krtz, 2005). Kegiatan bisnis harus
mempertimbangkan etika ini karena dapat membangun kepercayaan antar individu dan dalam
hubungan bisnis. Penyusunan kepercayaan tersebut sullit dicapai jika orgnaisasi memiliki
reputasi tidak etis (EKMA4111 Hal 3.3)

Perilaku etis menunjukkan keyakinan individual dan norma-norma sosial mengenai hal yang
baik dan hal yang benar. Perilaku tidak etis menunjukkan keyakinan dan norma mengenai hal
yang salah dan hal yang tidak benar. Etika memang didasarkan pada keyakinan individu,
situasi, dan budaya. Sehingga dalam organisasi diperukan kode etik. Kode etik merupakan
pernyataan tentang kebijakan yang berfokus pada permaslahan benar atau salah, bukan
merupakan standar perilaku. Kode etik merupakan prinsip atau nilai moral yang digunakan
oleh organisasi dan karyawan, dalam semua kegiatan bisnisnya baik internal maupun
hubungan dengan pihak luar. Kode etik setiap personal ditentukan oleh kombinasi berbagai
faktor yang yang disusun dan disaring dalam kehidupannya.(EKMA4111 Hal 3.4)
1. Masalah pokok organisasi ekonomi berkaitan dengan sumber daya yang terbatas dan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Pertanyaannya adalah.... masalahnya apa, bagaimana
dan untuk siapa sumber daya tsb dikelola?
Menghadapi kenyataan terbatasnya sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tak terbatas, masyarakat ekonomi menghadapi tiga masalh pokok, yaitu :
a. Apa dan berapa yang diproduksi? disini masyarakat harus memenuhi kombinasi jumlah
barang-barang dan jasa-jasa yang paling memenuhi kebutuhannya. Pilihan dibatasi oleh
kurva kemungkinan produksi. Tidak mungkin memilih kombinasi diluar kemungkinan
produksi namun tidak akan efektif jika memilih dibawahnya. Maka masyarakat akan memilih
salah satu titik pada kepuasan kurva kemungkinan produksi yang paling memberikan
kepuasan.
b, Bagaimana kombinasi barang-barang dan jasa-jasa tersebut? Pertanyaan ini dibagi menjadi
tiga pertanyaan, Pertama, bagaimana menarik berbagai sumber daya ekonomi ke dalam
industri tersebut. Kedua, perusahaan-perusahaan mana yang akan memperoleh berbagai
sumber daya tersebut dan bagaimana mereka memproduksi barang dan jasa tersebut. Ketiga,
bagaimana kombinasi sumber daya yang paling efisien dalam memproduksi barang tersebut.
c, Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi atau bagaimana distribusi barang-barang
dan jasa-jasa yang diproduksi di antara berbagai pemiliki sumber daya ekonomi?
Tiga pertanyaan tersebut dijawab oleh beberapa sistem ekonomi “
a. Pada sistem ekonomi primitif, tiga masalah tersebut diselesaikan oleh kepala suku
maupun tradisi yang berlaku dalam masayarakat tersebut.
b. Pada msayarakat ekonomi modern, ada tiga sistem ekonomi :
a. Sistem ekonomi murni kapitalisme, pemecahan masalahnya didasarkan pada
mekanisme harga yang diatur oleh sistem pasar persaingan tanpa adanya
campur tangan pemerintah
b. Sistek ekonomi sosial liberal demokratis, pemecahan masalahnya diselesaikan
dengan mekanisme pasar namun pengaturan sektor industri yang dianggap
penting tetap dikontrol pemerintah.
c. Sistem Komunisme menggunakan sistem ekonomi terpusat dimana
pemerintah mengontrol semua produksi sehingga ketiga masalah pokok
diselesaikan oleh badan antau lembaga perencanaan terpusat.
Sumber : ESPA4111 Hal 1.8-1.11
Sistem Harga dan Tiga Masalah Pokok
a. Apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya? Mekanisme harga mengatur
masalah ini dengan menggunakan indikator ekonomi. Keuntungan ekonomi
merupakan keuntungan finansial dikurangi keuntungan normal. Keuntungan finansial
merupakan besaran total pendapatan dikurangi besar biaya total produksi. Keuntungan
normal adalah keuntungan finansial yang didapat perusahaan untuk tetap bisa
bertahan dalam indsustri. Keuntungan Ekonomi (disebut juga keuntungan super
normal) didapat ketika keuntungan finansial lebih besar dairipada keuntungan normal,
artinya industri tersebut akan berkembang dan ini menjadi sinyal bagi perusahaan-
perusahaan lain untuk masuk ke dalam indsutri tersebut dan semakin banyak barang
atau jasa yang dihasilkan. Semakin banyak industri yang masuk, maka keuntungan
finansial akan semakin rendah. Sehingga akan tercapai kondisi dimana keuntungan
finansial sama dengan keuntungan normal. Saat ini tidak ada keuntungan ekonomi
sehingga jumlah produk tetap. Namun jika didapat kerugian ekonomi, yakni dimana
keuntungan finansial lebih rendah daripada keuntungan normal, maka perusahaan
akan keluar dari industri tersebut dan produksi barang akan menurun. Keuntungan
ekonomi juga diatur oleh permintaan, semakin banyak permintaan maka keuntungan
ekonomis akan meningkat, sehingga barang akan semakin banyak karena perusahaan
akan masuk ke dalam indsutri tersebut.

b. Bangaimana produksi diorganisasikan? Maslah organisasi produksi dalam sistem


pasar meliputi bagaimana sumber daya dialokasikan antara berbagai indsutri serta
besaran output serta bagaimana kombinasi sumber daya yang digunakan masing-
masing perusahaan. Dengan sistem harga, sumber daya akan dialokasikan kepada
industri-industri yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Hal ini berlangsung terus
sampai keuntungan ekonomis menjadi nol. Perusahaan akan memproduksi dengan
teknologi dan sumber daya yang paling ekonomis, Yakni yang memberikan biaya
terendah relatif terhadap produksi outputnya.
c. Bagaimana output didistribusikan? Sistem harga menyelesaikan masalah ini dengan
dua jalur, pendapaatan konsumen berdasarkan kemampuan dan keinginan untuk
membayar pada harga yang berlaku. Kemampuan ini didapat dari besarnya
pendapatan yang berupa berbagai macam sumber daya yang mereka miliki. Secara
aktual distribusi pendapat dibedakan menjadi distribusi fungsional dan perorangan.
Distribusi fungsional merupakan sumber daya yang didapat dari sebagian sumber
daya faktor produksi. Sedangkan perseorangan merupakan pendapatan yang didapat
dari faktor produksi yang dimilikinya.
Sumber : ESPA4111 Hal 1.39-1.44

Dalam mempelajari ilmu ekonomi, bedakan dan jelaskan...... apa hubungan antara faktor,
hukum, asumsi, hipotesis, model dan prinsip atau teori!
Fakta adalah kumpulan kenyataan yang disajikan secara sistematis menyakut yang relevan
dan disajikan dengan stratistik deskriptif. Hukum adalh suau pernyataan yang pasti benar,
asumsi adalah pernyataan yang sementara berlaku untuk mempermudah, hipotesis adalah
pernyataan yang belum dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, model adalah penyederhanaa
dunia nyata.
Semua disatukan untuk membuat kesatuan umum berupa teori atau prinsip, rumusan atau
susun dulu hipotesis, kunpulkan fakta, uji dan verifikasi hipotesisnya gunakan odel dan
analisis ilmiah untuk membentuk teori
Sumber : ESPA4111 Hal 1.28

Anda mungkin juga menyukai