PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan yang secara alami atau
dkk, 2010).
sebagai bahan baku industri seperti industri tekstil, industri kosmetik, industri
1
dan antibakteri pada gambir sangat potensial untuk dikembangkan dalam
diekstrak dengan metode basah menggunakan air sehingga gambir yang ada
waktu ekstraksi, jenis dan konsentrasi pelarut ekstraksi serta suhu ekstraksi.
Rauf dkk (2010) telah mengekstrak produk gambir dengan berbagai jenis
pelarut yaitu aquades, etanol, etil asetat, campuran aquades:etanol (1:1) dan
2
dan campuran, hasilnya menunjukkan bahwa pelarut campuran etanol:air
50% dan 96% sedangkan penggunaan pelarut etanol 90% belum dilakukan.
konsentrasi etanol yang berbeda 80%, 85%, 90%, 95% dan 99,8%.
Rendemen tertinggi terdapat pada pelarut etanol 99,8%, hal ini dikarenakan
bersifat kurang polar (Shadmani, 2004). Dari beberapa hasil penelitian diatas,
etanol 90%. Etanol 90% merupakan campuran dua bahan pelarut yaitu
3
mengekstrak jaringan perikarp buah klengkeng menggunakan variasi suhu
yaitu 30C, 40C, 50C, 60C, 70C dan 80C. Hasilnya menunjukkan bahwa
ekstraksi 45C sampai 60C. Teh merupakan sumber katekin seperti gambir.
Cheong, Park, Kang, Ko, dan Seo (2005) dapat mengekstrak katekin teh
secara optimal pada suhu 60C. Pambayun dkk (2007) mengekstraksi gambir
B. Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
pengaruhnya terhadap kadar fenolik dan aktivitas penangkapan radikal
DPPH.
2. Tujuan Khusus
dilarutkan etanol 90% pada suhu ekstraksi 400C, 500C dan 600C.
gambir.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Mahasiswa
5
3. Bagi Masyarakat atau Industri Pangan