Anda di halaman 1dari 7

Kasus

Ny. M 22 tahun postpartum hari ke-4. GI PI A0. menderita postpartum blues, mengeluh cemas,
ragu dan tidak percaya diri dalam mengasuh bayinya, dan sering terbangun ketika malam hari.

1. Pengkajian
Nama : Ny. M
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Surabaya
Diagnosa medis : Postpartum spontan hari ke 4

2. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Klien mengeluh ragu dan merasa tidak percaya diri ketika akan mengasuh bayinya.
2) Riwayat kesehatan sekarang
klien hamil 38 minggu, G I PI A0, mengeluh kontraksi, keluar darah berwarna coklat,
flek-flek, kemudian klien pergi ke rumah bidan dan memeriksakannya, lalu oleh bidan,
klien disarankan untuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo pada jam 08.00 WIB kemudian
pada jam 17.00 WIB di ruang VK, klien melahirkan anak laki-laki, Apgar score: 8, 9, 10,
BB: 3,0 kg, PB: 50 cm, LK: 34 cm, LD:32 cm, LL : 12cm. klien masih terlihat kelelahan
pasca melahirkan, dan terlihat tidak cukup antusias terhadap bayi yang dilahirkannya.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat asma (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-), penyakit jantung (-) alergi
obat/makanan tertentu (-).
4) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita asma, hipertensi, penyakit
jantung, riwayat gamelli tidak dikaji.
5) Riwayat perkawinan
Perkawinan ke :1
Umur saat menikah : 21 tahun
Lama pernikahan : 1 tahun
6) Riwayat kehamilan
GI PI A0. HPHT tanggal 12/06/2012, taksiran persalinan 19/03/2013. klien mengatakan
rajin untuk memeriksakan kehamilannya di bidan terdekat tiap bulannya. Pada saat
kehamilan, klien tidak memilliki keluhan yang berarti.
7) Riwayat persalinan
Klien tidak pernah memiliki riwayat persalinan sebelumnya, tidak pernah aborsi.
8) Riwayat haid
Menarche umur 14 tahun, lama haid 6-7 hari dengan siklus 30 hari dan tidak ada keluhan
ketika haid.
9) Riwayat KB
Klien belum pernah menggunakan KB sebelumnya.

3. Pemeriksaan fisik
1) Status kesehatan umum
Klien terlihat lemah
Kesadaran : composmentis
GCS : 4-5-6
TD : 120/80 mmHg
temp : 36,5C
Respirasi : 24x/menit
Nadi : 80x/menit
2) Kepala
Bentuk kepala simetris, pertumbuhan rambut merata, tidak ada nyeri tekan ataupun lesi.
3) Kulit
Warna kulit saawo matang, kulit lembab dan hangat, turgor kulit cepat kembali < 2 detik,
terdapat stretch mark/striae pada permukaan abdomen, tidak ada edema, tidak ada
peradangan/lesi.
4) Penglihatan
Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, refleks pupil terhadap cahaya normal,
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ada ikterik, ketajaman penglihatan normal.
5) Penciuman
Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada peradangan.
6) Pendengaran
Bentuk telinga simetris, tidak peradangan, fungsi pendengaran baik.
7) Leher
Tidak ada massa atau pembesaran kelenjar, tidak ada kekakuan atau nyeri tekan, tidak
ada gangguan bicara.
8) Dada
Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, respirasi : 24 x/menit, nafas vesikuler,
irama pernapasan teratur, Wh -/-, Rh -/-, batuk (-), tidak ada nyeri tekan pada daerah
dada, TD : 120/80 mmHg, bunyi jantung S1S2 tunggal tanpa bunyi tambahan lain.
Nadi : 80x/menit, nadi kuat dan reguler.
Breast : Pembesaran simetris, areola berpigmentasi, nipple menonjol, tidak ada
benjolan/massa abnormal atau nyeri, adanya produksi laktasi/kolostrum.
9) Abdomen
Tampak adanya striae, tinggi fundus uterus 2 jari dibawah pusat, konsistensi keras, tidak
ada asites atau distensi kandung kemih, tidak ada peningkatan peristaltik usus (8x/menit).
10) Genitalia
Tidak ada hematom, adanya luka episiotomy. Lochia rubra, bau amis, perdarahan
pervaginam sekitar 50 cc, tidak terpasang kateter
11) Ekstrimitas
Kekuatan otot 4 4 ROM : penuh, Akral hangat, tidak ada varises.

4 4

4. Kebutuhan Fisik, Psikologis, Sosial, dan Spiritual


1) Istirahat dan Tidur
Klien sering terbangun tengah malam, cepat merasa lelah.
2) Personal hygiene
Selama dirawat, klien hanya mandi 1 kali sehari, mengganti pembalut apabila merasa
penuh, sikat gigi 2 kali sehari.
3) nutrisi
klien makan 3 kali sehari, tidak ada pantangan/ alergi makanan tertentu.
4) Eliminasi
BAB 1 kali tiap hari, tidak ada masalah
5) Pemeriksaan psikososial
Klien terlihat cemas, murung, dan terlihat ragu untuk menyusui bayinya. Klien juga
mengungkapkan sering terbangun ketika tidur.
Konsep diri: klien mengatakan tidak percaya diri dengan bentuk dirinya yang sekarang
setelah melahirkan.
Koping: dalam memutuskan sesuatu, klien selalu membicarakannya bersama suami dan
keluarganya.
Pola hubungan social: hubungan dengan keluarga/teman sangat baik, klien bekerja di
salah satu bank milik negara, dan mengatakan sangat ingin kembali bekerja namun
bingung dalam mengurus bayinya, dan takut apabila tidak bisa memenuhi segala
kebutuhan bayinya.

5. Data penunjang
Hemoglobin 11,8 gr/dl (12,00-15,00 gr%)
Hematokrit 34,70 % (35,0-47,0 %)
Eritrosit 3,50 % (3,90-5,60 %)
Leukosit 12,3x109/L (4,00-11,0 x109/L)
Trombosit 195,0x109/L (150,0-400,0 x109/L)

6. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1 Ds: merasa takut atau Harga diri rendah
klien mengatakan tidak percaya diri, takut gagal dalam situasional
apabila tidak bisa memenuhi segala perawatan bayi
kebutuhan bayinya.
Do:
terlihat tidak cukup antusias
terhadap bayi yang dilahirkannya.
Klien terlihat bingung dalam
mengurus bayinya, dan takut
apabila tidak bisa memenuhi
segala kebutuhan bayinya.
terlihat ragu untuk menyapih
bayinya
2 Ds: ansietas pasca Gangguan pola tidur
Klien mengungkapkan sering terbangun melahirkan
ketika tidur
Do:
Klien terlihat cemas, klien terlihat
lemah
klien masih terlihat kelelahan
pasca melahirkan

7. Diagnosa keperawatan
1) Harga diri rendah situasional berhubungan dengan merasa takut atau gagal dalam
perawatan bayi
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas pasca melahirkan

8. Rencana intervensi
a. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan merasa takut atau gagal dalam
perawatan bayi
Tujuan : pasien mampu menunjukkan harga diri yang baik setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 2x24 jam

Kriteria Hasil :

Mengungkapkan penerimaan diri


Komunikasi terbuka
Menerima komentar positif dari individu lain
Berfungsi dalam peran yang bermakna
Intervensi

1) Kaji persepsi terhadap diri sendiri.


Rasional : untuk menentukan apakah persepsi ibu mengenai diri sendiri adalah negatif
atau positif.
2) Observasi kelanjutan tingkat harga diri.
Rasional : untuk menentukan keefektifan intervensi.
3) Gunakan pendekatan caring dan tidak menghakimi.
Rasional : rasa percaya harus terbina sehingga ibu bersedia mendiskusikan perasaan diri
sendiri, bayi, keluarga secara terbuka.
4) Bantu ibu menetapkan tujuan yang realistis untuk diri sendiri dan perawatan bayi.
Rasional : tujuan yang sederhana manun mudah dicapai demi meningkatkan harga diri
yang positif.
Penyuluhan klien/keluarga

1) Jelaskan kepada pasangan/keluarga pentingnya perhatian dan dukungan mereka.


Rasional : kurangnya dukungan dari keluarga dapat meningkatkan depresi dan
menjatuhkan harga diri ibu.
2) Jelaskan kepada pasangan/keluarga tentang reaksi negatif yang mungkin ibu tampilkan.
Rasional : jika keluarga memahami bahwa kondisi ibu adalah masalah yang sedang
dihadapi, mungkin keluarga lebih mampu memberi dukungan.
Tindakan kolaborasi

1) Rujuk ke kelompok pendukung atau konseling jika diperlukan


Rasional : ibu/keluarga mungkin tidak mampu mengatasi perasaan tanpa bantuan dari
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas pasca melahirkan
Tujuan : pasien mampu memperbaiki perubahan kualitas dan kuantitas tidur setelah
dilakukan tindakan perawatan selama 2x24 jam

Kriteria hasil :

Melaporkan bebas dari gejala deprivasi tidur


Klien mengungkapkan kenyamanan dan kepuasaan tidurnya
Intervensi

1) Kaji pengaruh status kesehatan dan/ program pengobatan ibu saat ini terhadap pola
tidur
Rasional : pola tidur selama kehamilan dipengaruhi oleh ansietas akibat kehamilan dan
peran sebagai ibu di masa depan. Pemahaman tentang faktor fisiologis, emosi, dan/
spiritual yang menggangu tidur penting dalam pengembangan rencana guna
meningkatkan tidur dan istirahat.
2) Dorong untuk melaporkan perubahan alam perasaan yang mengganggu pola tidur
Rasional : gangguan tidur adalah tanda umum depresi, ketika ibu tidak mampu tidur,
kondisi ini meningkatkan keletihan, ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri atau
bayi, dan mengurangi kemampuan ibu untuk mengatasi stress, merawat bayi, dan
melakukan tanggung jawab tambahan.
Penyuluhan klien/keluarga
1) Jelaskan pada klien/keluarga tentang faktor yang menggangu tidur (misalnya stress,
faktor lingkungan, seperti suhu)
Rasional : memungkinkan ibu untuk mengimplementasikan perubahan gaya hidup dan
regimen sebelum tidur untuk meningkatkan tidur dan istirahat
2) Jelaskan tentang pentingnya tidur yang adekuat selama kehamilan dan periode
pascapartum
Rasional : tidur adalah proses penyegaran dan penyembuhan untuk membantu
pertumbuhan sel, perbaikan jaringan tubuh yang rusak, dan pembentukan jaringan baru.
3) kurangi stimulus eksternal (bunyi/cahaya)
Rasional : stimulus eksternal dapat menghambat kemampuan ibu untuk memulai atau
tetap tertidur.
4) lakukan tindakan kenyamanan (misalnya mengusap punggung, mengatur posisi)

Anda mungkin juga menyukai