Anda di halaman 1dari 26

PENYULUHAN NAPZA SLTP

Pengertian:
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Istilah ini lazimnya di lingkungan masyarakat disebut NARKOBA (Narkotika dan bahan/
obat berbahaya).

NAPZA/NARKOBA meliputi:
a. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Contoh: Ganja/ Cimeng/ Gele, Heroin/Putaw, Opium, Kokain, Metadon.

b. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bukan narkotika, yang mempengaruhi susunan
saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Contoh: Amfetamin/ Ekstasi, Shabu, Inex, Obat penenang/obat tidur

c. Zat adiktif lainnya.


Zat adiktif lainnya adalah bahan lain atau obat bukan narkotik atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh:Tembakau/Rokok, Alkohol/ Miras (minuman keras), Inhalansia (Lem,
Tinner).

2. Jenis-jenis NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah:

Putaw, Ekstasi, Shabu, Pil BK/ Pil koplo, Ganja. Alkohol, Rokok, Lem, Tinner

3. Asal Narkoba/Napza
Narkoba berasal dari tanaman dan bukan tanaman

1. Yang berasal dari tanaman adalah ganja dan nikotin


2. Yang berasal dari tanaman dan diolah secara kimia yang disebut semi sintetis. Contoh
: putaw yang berasal dari tanaman candu, alkohol
3. Yang berasal dari bahan kimia murni (sintetis) adalah ektasi, shabu dan obat
penenang/tidur

4. Pengaruh Narkoba/Napza
Menurut pengaruhnya pada otak, napza dapat pula dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu
:
1. Memacu kerja otak, disebut stimulans. Dapat menimbulkan rasa riang dan sulit tidur.
Contoh : ektasi, shabu, nikotin
2. Menghambat kerja otak, disebut depresan. Dapat menimbulkan kantuk, rasa
tenang/rileks. Contoh : putaw, obat penenag/tidur dan alkohol
3. Menyebabkan khayal atau halusinasi, disebut halusinogen. Contoh : ganja

5. DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA/NAPZA PADA UMUMNYA


Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba/napza bukan untuk tujuan
pengobatan, melainkan untuk dapat menikmati pengaruhnya. Namun pengaruh itu hanya
sementara.Jika pemakaiannya dihentikan, pengaruh itu hilang. Setelah itu muncul rasa tidak
enak. Untuk menghilangkan rasa tidak enak, lalu ia menakai lagi narkoba. Demikian
seterusnya, akhirnya menjadi kecanduan atau ketergantungan. Karena cukup sering
disalahgunakan, timbul gangguan kesehatan.
a. Gangguan kesehatan fisik
1) Kerusakan organ vital, termasuk otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan organ
reproduksi .
2) Keracunan dengan berbagai tanda dan gejala, seperti mual, muntah, pusing, kejang,
gemetar, jantung berdebar, nyeri dada, denyut jantung meningkat, suhu badan naik,
tekanan darah tinggi, pupil melebar, sampai koma (setiap jenis narkoba dan dosis yang
digunakan mempunyai dampak keracunan berbeda).
3) Gejala putus obat (withdrawal syndrome), seperti antara lain mual, muntah, diare,
mengantuk, pilek, bersin, mata berair, pupil melebar, tekanan darah naik, ritme pernafasan
meningkat, suhu badan naik, gemetar, hilang selera makan, sulit tidur, Jantung berdebar,
lemas, kejang lambung, impotensi, gangguan jantung dan ginjal, gangguan paru-paru dan
saluran nafas, (setiap jenis narkoba menimbulkan gejala putus obat yang berbeda).
4) Gejala Putus Obat dikalangan pengguna narkoba disebut "sakauw", singkatan dari
"sakit sekali karena putauw". Sakauw digambarkan oleh penderitanya sebagai keadaan
penderitaan sakit sekujur tubuh, gabungan dari semua rasa sakit/nyeri yang hebat.
b. Gangguan kesehatan psikis
Selain dari dampak terhadap kesehatan fisik, keracunan dan gejala putus narkoba juga
menimbulkan gangguan psikis, seperti antara lain gelisah, cemas, takut, curiga dan waspada
berlebihan, ketakutan berlebihan, panik, , bingung, mudah tersingung, depresi, kegembiraan
yang berlebihan, agresif, gangguan daya ingat (mudah lupa), gangguan nalar dan
konsentrasi, banyak bicara, gangguan kesadaran dan perilaku.

c. Memburuknya kehidupan sosial


Pemakaian napza/narkoba yang lama menyebabkan prestasi sekolah mundur bahkan
berhenti sekolah. Hubungan dengan keluarga menjadi buruk, karena ketagihan pemakai
NAPZA mulai menjual barang, berbohong dan mencuri untuk membeli karena harganya
mahal.

PENGENALAN DINI DAN CIRI PENYALAHGUNAAN NAPZA/NARKOBA

Deteksi dini penyalahgunaan NAPZA bukanlah hal yang mudah, tapi sangat penting artinya
untuk mencegah masalah tersebut. Beberapa kedaan yang patut dikenali atau diwaspadai
adalah : KELOMPOK RISIKO TINGGI
Kelompok Risiko Tinggi adalah orang yang belum menjadi pemakai atau terlibat dalam
pengunaan NAPZA tetapi mempunyai risiko untuk terlibat hal tersebut. Mereka disebut
juga Potential User (calon pemakai, golongan rentan)
Mereka mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. 1. ANAK:

Ciri-ciri anak yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakan NAPZA antara lain:

Sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan atau tidak tekun


Sering sakit
Mudah kecewa
Mudah murung
Sudah merokok sejak sekolah dasar
Agresif dan destruktif
Sering berbohong, mencuri atau melawan tata tertib
IQ taraf perbatasan (IQ 70-90)

1. 2. REMAJA:

Ciri-ciri remaja yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakan NAPZA adalah:

Mempunyai rasa rendah diri, kurang percaya diri dan mempunyai citra diri negatif
Sifat sangat tidak sabar
Diliputi rasa sedih atau cemas
Cenderung melakukan sesuatu yang mengandung risiko tinggi bahaya
Cenderung memberontak
Tidak mau mengikuti peraturan/tata nilai yang berlaku
Kurang taat beragama
Berkawan dengan penyalahguna NAPZA
Motivasi belajar rendah
Adanya hambatan atau penyimpangan dalam perkembangan psikoseksual (pemalu,
sulit bergaul, sering masturbasi, suka menyendiri, kurang bergaul dengan lawan
jenis).
Mudah menjadi bosan, jenuh, murung.
Cenderung merusak diri sendiri

Cara Pencegahan / menangkal penyalahgunaan narkoba


a. Memahami diri sendiri :

memahami diri sendiri dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan


bersikap positif terhadap keberadaan dirinya dan orang lain/mengembangkan citra
diri yang positif yaitu :

- merasa puas dengan dirinya


- dapat menjalin hubungan akrab dengan keluarga dan teman-temannya
- dapat menetapkan tujuan atau cita-citanya dan berusaha mencapainya
- dapat menghadapi kenyataan
- yakin dapat menyelesaikan masalah

menghargai diri sendiri dan sesama


memupuk kebiasaan yang baik seperti : menjaga kesehatan, mematuhi orang tua dan
guru, jujur, adil dan sopan

b. Mengembangkan rasa percaya diri


Percaya diri adalah kemampuan mengenal diri dan mengerti bagaimana menghargai diri
sendiri.

Mampu menyatakan hak-haknya dan menghargai hak-hak orang lain.


Berani menyatakan pendapat, berbicara jelas dan tenang
Tidak mudah dipengaruhi orang lain dan tidak membiarkan orang lain memaksa
melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya

c.Mengembangkan kemampuan mengelola pikiran, emosi/perasaan dan perilaku.


Perasaan atau emosi adalah reaksi dalam diri seseorang terhadap peristiwa di
sekelilingnya, contoh : perasaan bahagia, gembira, tenang, sedih, kecewa, marah, cemas.
Karena peristiwa di sekeliling selalu berubah, perasaan pun sering berubah.
Mengelola perasaan artinya melakukan sesuatu terhadap perasaan setelah dipikir, agar
hal itu tidak merugikan dirimu dan orang lain. Jika belajar mengelola perasaan kamu akan
lebih mudah mengatur hidupmu, lebih terkendali dan emosimu akan lebih tenang.
Ada beberapa cara mengelola perasaan, yaitu :
membiarkan saja
mencari penyebabnya dan menimbang perasaannu
menarik napas panjang
memaafkan
mencurahkan isi hati pada teman atau seseorang yang dapat dipercaya
menuliskan dalam buku harian
mengalihkan perhatian dari perasaaan yang menggangu dengan melakukan kegiatan
yang menyenangkan dan menenangkan seperti berolah raga, bermain musik.

d. Mengembangkan kemampuan mengelola stres


Stres adalah reaksi seseorang baik secara jasmani maupun kejiwaan, ketika ada tuntutan
atau tekanan dirinya. Tuntutan itu dapat berasal dari dirinya atau lingkungannya. Ada
beberapa macam penyebab stres, contoh : suara bising, rasa nyeri, kelelahan, iri hati,
kegagalan, permusuhan, dikucilkan. Stres tidak selalu merugikan atau berakibat buruk. Stres
menyebabkan kamu menyesuaikan diri terhadap tekanan.
Mengelola stres artinya menjadikan stres berakibat positif dan tidak merugikan dirimu dan
orang lain. Ada beberapa cara mengelola stres :

Hidup tertib dan teratur untuk mencegah stres


Mendahulukan mana yang penting untuk dikerjakan dan mana yang dapat ditunda
Menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan membuang waktu atau
mengisinya dengan hal-hal yang tidak berguna
Menyelesaikan tugas-tugasmu. Menunda tugas menyebabkan stres
Menerima dirimu dan lingkunganmu sebagaimana adanya, serta mengucap syukurlah
senantiasa.
Berbuat sesuai kemampuan dan minatmu
Berpikirlah positif, dengan melihat segaal sesuatu dari sisi baiknya dan manfaatnya
bagimu.
Membicarakan persoalanmu dengan orang yang dapat kamu percayai dan dapat
menolongmu
Menjaga kesehatan, jangan merokok atau memakai narkoba
Belajar dan berdoa selalu, menghormati orang tua dan guru.

e. Memiliki dan meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah


Setiap orang pasti memiliki masalah dan menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah timbul, jika apa yang kita inginkan atau harapkan tidak tercapai, atau tidak sesuai
dengan kenyataan. Masalah pada anak usia SD biasanya berhubungan dengan
perkembangan diri, keluarga, sekolah dan teman-teman.
Kita tidak boleh lari dari masalah atau menghindarinya. Kita harus melatih diri
menghadapinya. Kita belajar menyelesaikan dengan cara yang positif.Lima (5) langkah
dibawah ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan :

1. Merumuskan masalahnya

Apa permasalahnnya ? Siapa yang bermasalah ?


1. Mencari hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan

Siapa dan apa yang dapat mempengaruhi keputusanmu? Mencoba mempelajari dan
mendengarkan pendapat orang lain.

1. Menetapkan beberapa keputusan yang dapat diambi

Apa pilihan-pilihanmu untuk menyelesaikannya?

1. Menelaah kebaikan dan keburukan setiap keputusan

Mempelajari akibat yang mungkin terjadi pada setiap pilihan. Memilih keputusan dengan
risiko paling kecil.

1. Memutuskan, bertindak dan menilai keputusan

Setelah bertindak sesuai pilihanmu, kamu perlu menilai kembali keputusanmu berdasarkan
hasil yang dicapai. Jika hasilnya memuaskan, keputusan itu tepat.

f. Meningkatkan ketrampilan kemampuan berkomunikasi secara efektif terhadap


teman sebaya dan orang dewasa.
Berkomunikasi adalah berbagi informasi, menceritakan kabar, menyatakan perasaan
dan didengarkan. Dengan komunikasi terjalin hubungan timbal balik secara baik. Ada saling
pengertian di antara keduanya. Banyak sekali manfaat berkomunikasi, antara lain :
menambah wawasaan, mengurangi kesalahpahaman, mengubah sikap dan perilaku,
menambah keakraban. Komunikasi mempererat hubngan antar sesama, sehingga kamu
dapat saling menghargai dan mengasihi yang lain.

g. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan rajin beribadah,
berdoa.

h. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif seperti olahraga, kesenian,


pramuka,paskibra, keagamaan, melukis, dll.

i. Aktif dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan Napza/Narkoba di sekolah.

j. Berani mengatakan tidak terhadap bujukan atau ajakan teman-teman untuk


menggunakan jenis NAPZA apapun.
Berkata Tidak Pada Narkoba

No Cara Menjawab Ajakan/Tawaran Jawaban


1Berkata "tidak" Kamu mau coba "Tidak, terima kasih"
(menolak dengan merokok?"
sopan)
2Memberi alasan "Mau rokok?" "Tidak, saya tidak merokok"
3Menolak terus, "Mau pil ini?" "Tidak"
tetap berkata "Ayolah!" "Tidak"
"tidak" meskipun "Coba satu saja!" "Tidak"
didesak
4Meninggalkannya "Saya punya sebungkus Sambil berkata tidak, segera
rokok. Ambillah satu!" tinggalkan tempat itu
5Mengalihkan "Coba rasakan "Wah, ada sepak bola!"
pembicaraan/ nikmatnya ganja"
Memberikan alternatif Lebih baik main sepak bola.

6Menghindari situasi Hindari tempat-tempat dimana


narkoba sering digunakan
7Perkuat jumlah Bergabung dengan kelompok
kelompok "berkata bukan pemakai narkoba
tidak pada narkoba"
Daftar Pustaka :
Pribadi, Harlina, 2007, Tidak Cukup Berkata Tidak pada Narkoba Bagi Anak dan Pelajar
SD/MI, Jakarta, Cakra Media
Joewana, Satya, 2001, Informasi Penanggulangan Napza Secara Terpadu (Pedoman Bagi
Keluarga), Depkes RI
Indrasanto, Doti, dkk, 2001, Buku Pedoman Praktis Bagi Petugas Kesehatan (Puskesmas)
Mengenai Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (Napza), Depkes
RI
Pedoman Penyuluhan Masalah Napza, 2006, Depkes RI

Sumber : https://puskesmas-rumbiojaya.page4.me/_blog/2011/07/13/penyuluhan-napza-sltp/
MATERI PENYULUHAN

TENTANG BAHAYA NAPZA

Pangertian

Napza (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) atau biasanya disebut Narkoba (Narkotika dan obat/bahan
berbahaya) adalah bahan / zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf
pusat / otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.

Penyalahgunaan Napza Karena:

1. Individu :

Rasa ingin tahu, untuk bersenang-senang, mode / trend, gaul, kurang jantan, cemas, depresi, gangguan kepribadian,
putus sekolah.

2. Faktor Lingkungan

Kurang komunikasi dengan orang tua, broken home

3. Faktor mudahnya obat di pasaran

Jenis Narkotika

1. Golongan I

- Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan

- Tidak untuk terapi

- Sangat tinggi menimbulkan ketergantungan

- Contoh : Heroin/putau, kokain, ganja

2. Golongan II

- Berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir

- Tidak ditujukan untuk terapi

- Sangat tinggi menimbulkan ketergantungan

- Contoh : Morfin, Petidin

3. Golongan 3

- Berkhasiat pengobatan

- Banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan

- Ringan mengakibatkan ketergantungan

- Contoh : Kodein
Jenis Psikotropika

1. Golongan I

- Digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan

- Tidak untuk terapi

- Sangat tinggi menimbulkan ketergantungan

- Contoh : Ekstasi, Shabu-shabu

2. Golongan II

- Tujuan ilmu pengetahuan

- Berkhasiat pengobatan, dapat digunakan dalam terapi.

- Potensi kuat menimbulkan ketergantungan

- Contoh : Amfetamin, metilfenidat

3. Golongan III

- Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi

- Tujuan ilmu pengetahuan

- Potensi sedang mengakibatkan ketergantungan

- Contoh : Phenobarbital, Flunitrazepam

Macam Zat Adiktif Lain

1. Alkohol

2. Tembakau

Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL terutama pada remaja, pintu masuk penyalahgunaan NAPZA

3. Inhalasia (gas yang dihirup) Solven (zat pelarut)

4. Kafein (jika dikonsumsi melebihi 100 mg/hari atau lebih dari 2 cangkir kopi.

Bahaya Penyalahgunaan Napza

- Kematian withdrawal syndrome

- Keradangan Hepatitis/HIV

- Tensi darah Stroke

- Gangguan daya ingat


- Penurunan prestasi

- Kriminalitas

- Impotensia

- Psikis : mudah cemas, banyak bicara

Tanda-tanda Umum

1. Perubahan perilaku

Emosi labil, takut sinar / air, menyendiri, bohong, mencuri, menjual barang, pergi tanpa pamit, halusinasi, paranoid.

2. Perubahan fisik

Badan kurus, mengantuk, mata merah dan cekung, ada goresan di lengan dan kaki.

3. Ditemukan

Sendok. Aqua, alat suntik, korek api, grenjeng, darah, bubuk, bungkus kertas, alkohol, bong dll.

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Napza

1. Mengarahkan diri ke hal-hal atau kegiatan yang positif

2. Tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan teman untuk mencoba hal baru yang negative

3. Mempertebal iman dan taqwa

4. Patuh kepada orang tua dan guru

PLANING OF ACTION

BAHAYA NAPZA

I. Latar belakang
Napza (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) atau biasa disebut Narkoba (Narkotika dan Obat/Bahan
berbahaya) adalah suatu bahan / zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan
saraf pusat / otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.

Napza saat ini sedang menjadi momok bagi para orang tua yang mempunyai anak remaja, muda yang mudah sekali
terpengaruh gaya hidup yang glamour, yang katanya gaul dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu dengan banyaknya seminar, penyuluhan dan penyebaran informasi tentang bahaya penyalahgunaan
napza ditujukan agar masyarakat menjauhi barang yang dapat merusak jiwa dan raga tersebut.
II. Tujuan penyuluhan

Tujuan umum

Setelah menerima pendidikan kesehatan para siswa SMP Muhammadiyah Wonokusumo mengerti dan memahami
tentang bahaya napza

Tujuan khusus

Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 15 menit para siswa SMP Muhammadiyah Wonokusumo dapat
mengerti dan mampu :

1. Menjelaskan pengertian napza

2. Menjelaskan bahaya penggunaan napza

III. Materi penyuluhan

1. Pengertian Napza

2. Penyalahgunaan napza

3. Jenis narkotika

4. Jenis psikotropika

5. Macam zat adiktif lain

6. Bahaya penyalahgunaan napza

IV. Metode pnyuluhan

- Ceramah

- Tanya jawab

V. Alat bantu penyuluhan


- Leaflet

- Laptop

- LCD

VI. Waktu dan tempat pelaksanaan

Waktu : Rabu, 9 Januari 2008

Tempat : SMP Muhammadiyah Wonokusumo

VII.Evaluasi
Memberikan pertanyaan lisan tentang materi yang telah diberikan :

1. Apakah anda pernah mengenal Napza?

2. Apa bahaya mengkonsumsi napza?

Sumber : http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-materi-penyuluhan-tentang.html
Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh.
Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia
medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi.
Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain,
morfin, dan opium.
b. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika

adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah : Psikotropika
golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk
pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
a. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
b. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
c. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah : Rokok Kelompok alkohol dan
minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan. Thiner dan zat lainnya, seperti lem
kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia,
2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan
narkotika.
Sumber : http://0114104019.blogspot.co.id/2015/03/jenis-jenis-narkoba.html

Kandungan Dalam Sebatang Rokok

1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap
rokok

Pengaruh bagi tubuh manusia :


a. menyebabkan kecanduan / ketergantungan
b. merusak jaringan otak
c. menyebabkan darah cepat membeku
d. mengeraskan dinding arteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan
iritasi bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :

membunuh sel dalam saluran darah


Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen
dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :

mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen


menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :

a. Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

5. Zat Iritan

a. Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru


b. Menyebabkan batuk

Zat-zat asing berbahaya tersebut adalah zat yang terkandung dalam dalam ASAP ROKOK,
dan ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang ROKOK, 40 diantaranya tergolong
zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan
karbon monoksida (CO)

OPIAT atau Opium (candu)


Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)


Menimbulkan semangat
Merasa waktu berjalan lambat.
Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam
otot atau pembuluh darah (intravena)

Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.

HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin


secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin
murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini
sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan
dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion ( 30-60 detik) diikuti rasa
menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya
Denyut nadi melambat.
Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin
ringan atau singkat

GANJA atau kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Denyut jantung atau nadi lebih cepat.


Mulut dan tenggorokan kering.
Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian.
Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
Gangguan kebiasaan tidur.
Sensitif dan gelisah.
Berkeringat.
Berfantasi.
Selera makan bertambah.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa


diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar perangko dalam banyak warna dan
gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD
pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan
dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan
khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk
basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk
basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow,
charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.
Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama
tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian
dalam.

Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).


Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
Timbul masalah kulit.
Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain merusak paru (emfisema).
Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
Paranoid.
Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
Gangguan penglihatan (snow light).
Kebingungan (konfusi).
Bicara seperti menelan (slurred speech).

AMFETAMIN

Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali


disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan).
Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin)
dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA
(dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan
dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan
asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam
bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).


Suhu badan naik/demam.
Tidak bisa tidur.
Merasa sangat bergembira (euforia).
Menimbulkan hasutan (agitasi).
Banyak bicara (talkativeness).
Menjadi lebih berani/agresif.
Kehilangan nafsu makan.
Mulut kering dan merasa haus.
Berkeringat.
Tekanan darah meningkat.
Mual dan merasa sakit.
Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

Sumber : http://0114104019.blogspot.co.id/2015/04/dampak-penggunaan-narkoba.html
Penyalahgunaan NAPZA

Ass....

Ketemu lagi dengan kami PIK R SIPAKALEBBI, kali ini akan dibahas tentang peyalahgunaan NAPZA,
yang terdiri dari ciri-ciri, dampak, dan penanggulangan penyalahguna NAPZA. bagi pembaca
saudara/i sekalian, ada baiknya kita menghandari penyalahgunaan NAPZA ini, karena jika sudah
terjerumus maka susah untuk keluar di dalamnya.

Ciri-Ciri Penyalahguna Napza

Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam penyalahgunan NAPZA
:

1. Prestasi anak menurun tajam

2. Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi buruk

3. Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya.

4. Anak tidak memperhatikan kebersihan diri

5. Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta cenderung apatis

6. Tidak menuruti lagi disiplin rumah

7. Mata sering merah dan nafsu makan berubah

8. Berat badang menurun

9. Gampang tersinggung

10. Anda sering mencium bau aneh dikamarnya


11. Mulai ada insiden-insiden pencurian dirumah atau disekolah yang dilaporkan

12. dll.

Dampak Penyalahgunaan Napza

a. Aspek Fisik

Efek NAPZA bagi tubuh tergantung pada jenis NAPZA, jumlah/dosis, frekuensi pemakaian, cara
menggunakan (apakah digunakan bersamaan dengan obat lain), faktor psikologis (kepribadian,
harapan dan perasaan saat memakai), dan faktor biologis (berat badan, dan kecenderungan alergi).

b. Aspek Psikologis

Berbagai gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka yang menyalahgunakan
NAPZA antara lain adalah: depresi, paranoid, percobaan bunuh diri, melakukan tindak kekerasan,
dan lain-lain.

c. Aspek Sosial Ekonomi

Dampak sosial menyangkut kepentingan lingkungan masyarakat yang lebih luas diluar diri para
pemakai itu sendiri, yaitu: keluarga, sekolah, tempat tinggal, bahkan bangsa. Penyalahgunaan NAPZA
yang semakin meluas merugikan masyarakat diberbagai aspek kehidupan mulai dari aspek
kesehatan, sosial psikologis, hukum, hingga ekonomi.
d. Aspek Kesehatan

Dalam aspek kesehatan, penyalahgunaan NAPZA tidak hanya berakibat buruk pada diri para pemakai
tetapi juga orang lain yang berhubungan dengan mereka. Pemakaian NAPZA melalui pemakaian
jarum suntik bersama misalnya, telah terbukti menjadi salah satu penyebab meningkatnya secara
drastis penyebaran HIV dan AIDS di masyarakat, selain penyakit lain seperti Hepatitis B dan C.

e. Aspek Sosial dan Psikologis

Tekanan berat pada orang-orang terdekat pemakai, seperti : saudara, orang tua, kerabat, teman.
Keluarga sebagai unit masyarakat terkecil harus menanggung beban sosial dan psikologis terberat
menangani anggota keluarga yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaan NAPZA.

f. Aspek Hukum dan Keamanan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak perilaku menyimpang seperti perkelahian, tawuran,
kriminalitas, pencurian, perampokan, dan perilaku seks berisiko, dipengaruhi atau bahkan dipicu
oleh penggunaan NAPZA. Pemakai NAPZA seringkali tidak dapat mengendalikan diri dan bersikap
tidak sesuai dengan norma-norma umum masyarakat.

g. Aspek Ekonomis

Aspek ekonomis dari penyalahgunaan NAPZA sudah sangat nyata yaitu semakin berkurangnya
sumber daya manusia yang potensial dan produktif untuk membangun negara. Para pemakai NAPZA
tidak membantu, tetapi justru menjadi beban bagi negara. Bukan hanya dalam bentuk ketiadaan
tenaga dan sumbangan produktif, tetapi negara justru harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk
menanggulangi persoalan penyalahgunaan NAPZA.

Penanggulangan Penyalahgunaan Napza


a. Pencegahan (Preventif)

Dengan mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi permintaan (Demand Reduction),


Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)

b. Pengobatan (Kuratif)

Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu lembaga medis seperti
klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi : Fase penerimaan awal (inisial intake), Fase
detoksifikasi, Terapi komplikasi medik

c. Pemulihan (Rehabilitatif)

Tahap ini biasanya terdiri atas: Fase Stabilisasi, Fase Sosialisasi Dalam Masyarakat.

Minuman alkohol dalam batas rendah sering digunakan untuk kesehatan. Tapi yang terjadi orang-
orang yang minum alkohol jadi tidak terkontrol dengan terus menenggak hingga batas yang berlebih.
Ujung-ujungnya maut yang menjemputnya.

Korban tewas karena minuman alkohol dan campurannya (oplosan) terus berjatuhan. Saking susah
terkontrol saat minum alkohol, orang jadi lupa pada ancaman kematian yang mengintainya.

Jadi, itulah tadi penjelasan mengenai penyalahgunaan NAPZA, semoga bermanfaat bagi saudara/i
sekalian, dan ada baiknya jika kita sudah mengerti atau belajar sesuatu, hal yang telah kita dapat
tersebut kita bagikan ke teman-teman kita agar mereka terhindar dari NAPZA, karena lebih baik
menghindari dari pada mengobati, Salam GenRe untuk semua Remaja..

kami PIK R SIPAKALEBBI

Wass.....

Diposkan oleh PIK R SIPAKALEBBI di 23.12 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Pengertian dan jenis NAPZA
Pengertian dan Jenis NAPZA

Assalamualaikum ikwan dan ukhti sekalian, untuk pos pertama mengenai NAPZA ini, akan sedikit dibahas
tentang pengertian dari NAPZA dan 4 kategori dari NAPZA. semoga blog ini bisa menjadi penambah ilmu bagi
kita semua, amin

Pengertian Napza

Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya) adalah zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya)
yang mampu merubah perasaan, fungsi mental dan prilaku seseorang ( Kamus Narkoba BNN 2006)

NAPZA pada dasarnya ialah zat-zat kimiawi yang jika dimasukkan kedalam tubuh baik itu secara oral (diminum, dihisap,
dihirup ataupun dengan disedot) maupun secara disuntik, dapat mempengaruhi pikiran , suasana hati , perasaan bahkan
perilaku seseorang. Hal tersebut dapat menimbulkan gangguan dalam keadaan sosial yang ditandai dengan adanya indikasi
negatif, waktu pemakaian yang panjang dan juga dengan pemakaian yang berlebihan.

NAPZA terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

b. Alkohol

Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi menekan saraf
pusat.

c. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat atau
berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.

d. Zat Adiktif Lainnya

Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat
membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat,
karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi, seperti lem dan whipped cream.

Jenis-jenis NAPZA dapat dikelompokkan menjadi 4:

a. Berdasarkan bahan (natural dan sintesis)

b. Berdasarkan efek kerja (merangsang, menekan dan mengacaukan sistem saraf pusat)

c. Berdasarkan cara penggunaan (oral, injeksi, melalui luka, menghirup dan insersi anal)

e. Berdasarkan bentuk (cairan, pasta, pil/kapsul, kristal/block, bubuk, gas dan lapisan kertas)

berikut ini adalah gambar NAPZA


Sumber : http://materinapza.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai