haji.
2. Pembinaan Kesehatafl Haji adalai upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau ke]ompok Jemaah Haji pada seluruh
tahap penlelenggaraan ibadah haj i.
3. Pelayanan Kesehatal Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk Lxratif dan
rchabilitatif, dilakukan kepada Jemaah Haji pada selumh lahap penyelenggaraar
ibadah haji.
4. Perlindungan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan
perlindungan spesifik unluk melindungi keselamatar jamaah haji pada seluruh
tahapan pen_velenggaraan ibadah haji
4. Mencegah te{adinya tansmisi pe[yakit menular yang mungkirl terbawa keluar dan /
atau masuk olehjemaah haji
s. Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Kesehatan haji
Dalam pasal 3. penyeienggaraan Kesehatan haji dilaksanakan dalam bentuk pembinaan
iesehatan haji, Pelayanan Kesehatan I laji, dan Periindul1gan Kesehatan haj i.
Dalam pasal 1 0, pelayanan Kesehatan haji di Indolesia diselenggarakan di :
l. Puskesmas/ klinik
2. Rumah Sakit di kabupated kota
3. Perjalanan
4. Embarkasi/Debarkasi
5. Rumah Sakit Rujukan
Pasal 14 menyatakan bahwa Pelayanan di Embarkasi/ debarkasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf d meliputi:
1. PemeriksaanKesehatan
2. Pelayanan Rawat jalan
diiaksanakan dalam rangka menetapkan status kesehatan jemaah haji laik terbang atau ltidak
laik terbang dan penilaian kembali Istithoah Kesehatan Jemaah haji.
Pasal 20 menyatakan bahwa penanganan jemaah haji wafat sebagaimana dimaksud daiam
pasal 14 huruf g meliputi peoetapan penyebab r'"afat dan jdentifikasi poteffi penyebab $.afat.
Potensi pelyebab wafat sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat disebabkan oleh penyakit
menular dan/ atau wabah serta keracunan makanan dan substansi toksis laturya.
Pasal 21 dan 22 meliputi kegiatan pelayanan kesehatan haji di Rumah sakit Rujukan .
Disebutkan bahwa mmah sakit rujukan dapat merupakan rumah sakit pemerintah maupun
swasta yturg ditetapkan oleh menterj .
Pasal 23 berkaitan denagn Pelayanan Kesehata[ Haji di Arab Saudi. Dimana Pelayanan
Kesehatan }Iaji di Arab Saudi meliputi:
i. Penanganan kegawatdaruratan
2. Ra\'"alialal
3. Ra\at inap
4. Rujukan
5.evakuasi
Perlindungan Kesehatan haji dalam pasal 28 diselenggarakan selama di Indonesia dan arab
1. Perelindunganspesifik
2. Penyelenggaraan kesehalan lirgkungan
3. Penyelenggaraan gizi
4. Visitasi Jemaah haji sakit
5. Penyelenggaraan system kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/
kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia/ KKMD
6. Penanggulangdn krisis kesehala.
Pencatatan dan pelaporan secara berjenjang perlu dilaksanakan dalam setiap kegiatan
Penyelenggaraan Haji sebagaimana Pasal 62. Dan perlu dilakukan monitodng dan evaluasi,
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji merupakan kemampuan Jemaah Haji dari a-spek kesehata
yang melipuli fisik dai mental yang terukur dengan pemeriksaan. Beberapa yang yang baru
pada Pcrmenkes Nomor 1 5 Tahun 20 I 6 Tentang Istithaah Kesehatan Jemaa-h Haj i adalah pada
Beberapa pe[gertian yang temaltub (Pasal l) Dalam Peratulan Menteri ini aDtara lain:
1. Jemaah haji adalah Warga Negam lndonesia, beragama Islam dan telah mendaftarkan diri
untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan percyarata[ yang di tetapkan.
2. lstithaah adalah kemampuan Jemaah Haji secara jasmaniah, ruhaniah, pembekalan dal
keamanan urtuk menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan keu'ajiban terhadap
keluarga.
3. lstithaah Kesehata[ Jemaah ]laji adalah kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan
yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat
Pasal 6, beberapa tahap pemeriksaan kesehalanjemaah haii meliputi bcberapa tahap berikut:
1. Tahap pertama; di puskesmas dan/atau rumah sakit pada saat jemaah Haji melakukan
pcndaftaran untul mendapalkan nomor porsi.
2. Tahap kedua; dilaksanakan oleh Tim Penyeienggara Kesehatan Haji Kabupateo/Kota di
puskesmas dadatau rumah sakit pada saat pemeriotah telah menentukan kep:rstian
kebe.angkatan JemaaL Haji pada tahun berjalan
3. Tahap keliga. dilaksanakan oleh PPlll Embarkasi Bidang Kesehatan di embarkasi pada
sadt Jemaah Haji menjelang pemberangkatan.
2. memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatal yallg potensial menyebabkan
keterbatasan dalam melaksanakan ibadah haji.
Penetapan Status Kesehatan Jemaah Haji Risiko Tinggi dituangkan dalam su.at keterangan
hasil Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji vang dikeiuarkan dar ditandatangalli oleh dokter
pemerik.c Lesehatan haji (Pasal 8.,
wajib berperan aktil'dalam kegiatan prcmotif dan preve[tif. Sementara penentuan tingkat
kebugaran dilakrkan melalui pemeriksaan kebugaran yang disesuaikan dengan kaftkteristik
i. Kondisi klinis yang dapat mengarrcam jiwa : attara lain Penyakit Paru Obstruksi Kronis
(PPOK) derajat IV. Gagal Jantung Stadium IV, Cronic Kidney Disease Stadium IV dengarl
peritoneal dialysis hemodialisis regular, AIDS stadium IV dengan infeksi opurtunistik,
Strcke Haemoihagic luas.
2. Ganggr:an jiwa berat anta6 lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan retardasi mental
berat
3. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya antara lain keganasan
stadium akhir, Tuberkulosis Totaliy Drug Resistance (TDR), sircsis alau'hepatoma
decompensata.
Terkait dengan pembinaan Dalam Rangka Istithaah Kesehatan Jamaah Haii sebagai berikut :
Pasal 17, Pembinaan Kesehatan dilakukan berdasarkan hasil Pemeriksaan Kesehatan Jamaah
Haji. Pembinaan Kesehatan merupakan upaya untuJ< memFrsiapkan lstithaah Kesehatan
llaji. Sedangkan jenis dan metode Pembinaan Kesehatai meliputi kegiatan penyuluhaq
Lonseling, latihan kebugaran, pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), pemarfaatan
media massa, penyebaduasan informasi, kunjungan mmah dan manasik kesehatan.
tidak menuiar. pembinaan kelompok oiah raga dan latihan fisik serta Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia.
Pada Pasal 19 disebutkan bahwa Pembinaan Isti&aah Kesehatan Jarnaah Haji masa tunggu
dilakukan terhadap seluruh Jan'raah Haji setelah memperoleh nomor porsi yang disesuaikan
dengan hasii Pemeriksaan Kesehatan.
Pada pasal 20. Pembinaan masa kebera[gkatan dilakukan kepada Jamaah Haji yang akan
berangkat pada tahun berjalan. Jamaah Haji yang dimaksud merupakan Jamaah Haji dengan
peDetapar :