Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KONSENTRASI DAN BERAT MOLEKUL TERHADAP LAJU DIFUSI

LARUTAN

NAMA : DESRI D.E KASE

JURUSAN : BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Abstrak

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk, mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju difusi
larutan. Dimana Larutan merupakan komponen vital biosistem dari tingkat organel sampai
organisme. Sebagai bagian dari biosistem yang terkait dengan aspek kimia kehidupan, larutan terdiri
atas zat terlarut (solute) dan pelarut. Sesuai perannya sebagai medai transportasi, air akan
berpindah dari suatu bagian ke bagian lain tubuh tumbuhan mekanis tertentu yang dikembangkan
oleh sistem jaringan atau organ tumbuhan. larutan yang digunakan dalam pengamatan ini
adalah larutan glukosa dan natrium klorida dengan 3 konsentrasi berbeda yakni 0,0 M; 1,0
M; dan 5,0 M. Konsentrasi Larutan adalah Jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut.Berpindahnya air selaku pelarut dan zat terlarut yang secara simultan disebut difusi.
Difusi larutan dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik dari larutan itu sendiri maupun dari tumbuhan
dan lingkungan di luar tumbuhan. Oleh karena itu, percobaan ini akan mengamati pengaruh
konsentrasi larutan terhadap laju difusi.

Pendahuluan

Larutan merupakan komponen vital biosistem dari tingkat organel sampai organisme.
Sebagai bagian dari biosistem yang terkait dengan aspek kimia kehidupan, larutan terdiri atas
zat terlarut (solute) dan pelarut. Di dalam biosistem zat-zat terlarut dapat berupa ion antara
lain + , + , 2+ ,2+ , 3+ , ,2 ,3 , dan 4 + , atau molekul organik
sederhana antara lain glukosa, asam amino, asam organik (asam asetat, asam malat asam
sitrat), dan molekul kompleks antara lain amilium, protein, dan asam nukleat (DNA dan
RNA). Pelarut dijumpai di alam dikelompokkan atas pelarut polar seperti air dan pelarut
nonpolar (misalnya alkohol, bensin dan eter). Khususnya di dalam biosistem molekul yang
berperan sebagai pelarut adalah air (2 O).
Air sering disebut sebagai pelarut universal ( universal solvent) karena fungsinya
yang sangat vital bagi kelangsungan hidup suatu organisme baik yang bersel satu
(monocelluler) maupun yang bersel banyak (multicelluler). Sesuai perannya sebagai medai
transportasi, air akan berpindah dari suatu bagian ke bagian lain tubuh tumbuhan mekanis
tertentu yang dikembangkan oleh sistem jaringan atau organ tumbuhan. Berpindahnya air
selaku pelarut dan zat terlarut yang secara simultan disebut difusi. Difusi larutan dipengaruhi
oleh sejumlah faktor baik dari larutan itu sendiri maupun dari tumbuhan dan lingkungan di
luar tumbuhan. Oleh karena itu, percobaan ini akan mengamati pengaruh konsentrasi larutan
terhadap laju difusi.

Alat, Bahan dan Prosedur kerja:

3 buah gelas piala berukuran 100 ml atau 3 buah pipa tetes, pencatat waktu, 5 buah cawan
petri, 1 buah mistar dan 1 spidol penanda. Larutan glukosa dengan konsentrasi berbeda, yaitu
0 M, 1 M, dan 5 M. Larutan natrium klorida (NaCl) dengan konsentrasi berbeda, yaitu 0 M, 1
M, dan 5 M, larutan methylen blue.

Dimasukkan 2 tetes larutan methylen blue ke dalam masing-masing gelas piala yang
mengandung larutan glukosa. Kemudian gunting kertas karton berwarna putih dengan
mengikuti pola seperti permukaan dasar cawan petri. Setelah itu, potongan kertas tersebut
diberi tanda 4 titik atau lingkaran kecil (1 titik di tengah dan 3 mengelilingi). Jarak antara
titik di tengah dengan titik-titik yang mengelilingi haruslah sama. Diletakkan kertas tersebut
di bawah cawan petri dengan titik menghadap ke atas. Ditetesi secara bersamaan larutan
glukosa 0 M pada titik A, 1,5 M pada titik B dan 3 M pada titik C, kemudian catat awal
waktu penetesan. Setelah itu, catat waktu yang ditembuh oleh pergerakan masing-masing
larutan glukosa dari titik A, B, dan C hingga ke titik atau lingkaran tengah. Setelah itu, ulangi
pengamatan dengan mengikuti langkah di atas untuk larutan garam natrium klorida. Setelah
itu, catat seluruh hasil pengamatan dan buatlah kesimpulan.

Hasil pengamatan

Larutan Kosentra Jarak (mm) antara Waktu yang diperlukan Rata-rata


si Titik-titik oleh larutan untuk laju difusi
(Molar) bergerak dari titik (menit) larutan
(mm/menit)
A B C A ke D B ke D C ke D
D D D
6 12 6 0,0 M 3,4= 8=19
BM ...... 35
1,0 M 3,4=34 7:20
5,0 M 2,7=27 8:37
NaCl 0,0 M 4,1= 3:31
BM ... 41
1,0 M 3,7=37 2:26
5,0 M 3,5=35 22:28

Diskusi dan kesimpulan

Pada praktikum yang bertujuan untuk mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju ifusi
larutan ini hal pertama yang dilakukan adalah menggambar pla lingkaran dengan diameter 10 cm
sebanyak 2 buah, kemudian diberi tiga titik mengelilingi lingkaran dengan jarak yang sama serta 1
titik pada tengah lingkaran yang nampak seperti gambar diatas. Kemudian pada pola pertama ditetesi
larutan Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 2 tetes secara bersamaan namun pada setiap titik diberi
dengan konsentrasi yang berbeda yakni 0,0 M untuk titik A, 1,0 M pada titik B dan 5,0 M pada tititk
C. saat ditetesi larutan stop watch dihidupkan untuk menghitung waktu yang diperlukan masing-
masing konsentrasi larutan menuju ke titik D. hal yang sama juga dilakukan pada pola kedua namun
bedanya pada pola kedua diberi larutan Glukosa (C6H12O6).

Dari hasil pengamatan dapat disimpulakan bahwa semakin kecil konsentrasi suatu zat maka
semakin encer pula zat tersebut, sehingga jarak yang ditempuh akan semakin jauh namun tidak
dengan waktu yang diperlukan karena waktu yang diperlukan disini beragam. Semakin besar
konsentrasi suatu zat maka zat tersebut akan semakin kental sehingga jarak yang ditempuh semakin
pendek. Menurut Rusman dan Muklis 2015, konsentrasi larutan dalam molaritas menyatakan
banyaknya mol suatu senyawa setiap liter larutan, sehingga semakin besar molaritas suatu
larutan maka semakin kental pula larutan tersebut.

Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang telah tertera diatas maka dapat disimulkan bahwa konsentrasi
suatu larutan sangat berpengaruh terhadap laju difusi larutan karena semakin besar
konsentrasi suatu larutan maka semakin lambat pula laju difusi larutan tersebut, begitupun
sebaliknya jika konsentrasi larutn tersebut semakin kecil maka laju difusi larutan tersebut
semakin cepat.

DFTAR PUSTAKA

Arikuswanto.2013 http://jurnalonline.um.ac.id.diakses 13 April 2014, pukul 15.33 WIB

Dwidjoseputro, D. 2015. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia. Jakarta.

Elisa. 2014. Dormansi Biji.(http://elisa.ugm.ac.id/dormansi.2012).Diakses pada tanggal 6


maret 2016 pukul 23.00 WIB.

Loveless, A.R.2013. Prinsip-prinsip BiologiTumbuhan untuk Daerah Tropik. PT Gramedia.


Jakarta

Warren L.McCabe, Julian C.Smith, dan peter HarrriotE Jasjifi. 1999. Operasi Teknik Kimia
jilid 2 Edisi keempat.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai