Sradha(Kepercayaan)
WIDHI SRADDHA DALAM KONSEP AJARAN PANCA
SRADHHA
Oleh,
Dodek Isa Siawan
09.01.03.557
II.C Pagi
KATA PENGANTAR
Om, Swastyastu
Puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca karena atas
rahmat-Nya lah paper ini dapat terselesaikan dalam rangka memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak I Made Yudabakti, S.Sp, M.Si selaku dosen mata kuliah
Sraddha, Fakultas Ilmu Agama, Universitas Hindu Indonesia,Denpasar.
Penulis membuat paper ini yang berjudul Widhi Sraddha dalam Konsep
Ajaran Panca Sraddha. Supaya para pembaca sadar tau tentang Panca Sraddha
dan bagian-bagiannya dan juga konsep Monotheisme.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian paper ini, tidak lupa pula
bapak selaku dosen yang telah mendidik dan mengajar penulis. Dan juga kepada
teman teman yang telah membantu lancarnya dalam pembuatan paper ini.
Namun demikian penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki
sehingga kemungkinan adanya kekurangan kekurangan dalam paper ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca guna
menyempurnakan paper ini untuk sebagai pedoman dalam penulisa dan
penyusunan paper selanjutnya. Sebagai akhir kata dengan harapan semoga paper
ini ada manfaatnya bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulis dalam penulisan paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian sraddha dan bagian-bagiannya.
2. Untuk mengetahui konsep monotheisme dalam Veda.
3. Untuk mengetahui pandanga Tuhan Yang Maha Esa dalam filsafat ketuhanan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sraddha sering dikaitkan dengan Panca yang artinya lima. Panca sraddha
dapat diartikan dengan lima dasar keperrcayaan agama Hindu.
B. BAGIAN-BAGIAN SRADHA
Bagian-bagian dari Panca Sraddha ada lima, yaitu :
1. Widhi Tatwa atau Widhi Sraddha, keimanan terhadap Tuhan yang maha
esa dengan berbagai manifestasi-Nya.
Tujuan agama Hindu adalah mencapai kesejahteraan dunuawi dan kebahagiaan
rohani. Untuk mencapai tujuan itu dapat ditempuh melalui empat jalan yang
disebut Catur Marga. Iantara keempat jalan itu, bhakti marga atau bhakti yoga
yaitu sujud kepada Tuhan adalah jalan yang termudah. Dengan jalan bhakti tidak
memerlukan kebijaksanaan yang tinggi atau jnana. Oleh sebab itu sebagian besar
umat manusia dapat melakukannya.
Untuk menimbulkan rasa bhakti kepada tuhan yang berwujud suksma maka
perluyakin dahulu dengan ada-Nya. Seseorang tidak mungkin akan dapat sujud
bhakti kepada Tuhan apabila ia tidak percaya akan adanya Tuhan. Oleh karena
ituterlebih dahulu perlu adanya Sraddha atau keyakinan.
Kitab suci Yayur Veda XIX.30 menyebutkan sebagai berikut:
raddhaya satyam apnoti
raddham satye prajapati
Artinya:
Dengan sraddha orang akan mencapai Tuhan.
Tuhan menetapkan, dengan craddha menuju saya.
Adapun kemahakuasaan dan kemaha-sempurnaan-Nya/Hyang Sadaiwa antara
lain meliputi : Guna, Sakti, dan Swabhawa. Guna tersebut meliputi tiga sifat
yang mulia; akti meliputi empat kekuatan yang disebut adhu akti dan
Swabhawa tersebut meliputi delapan kemaha-kuasaan yang disebut Astaiwrya.
Itulah sifat-sifat atma yang ada dalam diri kita, dengan sifat-sifat tertentu sesuai
dengan fungsinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik penulis adalah : Agama Hindu adalah
agama yang Monotheisme yaitu percaya dengan adanya satu Tuhan (tunggal ada-
Nya). Agama Hindu memiliki lima dasar kepercayaan yang disebut dengan Panca
Sraddha. Agama Hindu mengajarkan bahwa Hyang Widhi Waa memiliki
berbagai macam manifestasi dengan berbagai macam sebutan, tetapi bukan berarti
agama Hindu adalah agama yang Polytheisme.
3.2 SARAN
1. Kepada semua umat Hindu, agama Hindu adalah agama yang monotheisme dan
bukan Polytheisme.