Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan suatu program kesehatan
masyarakat yang bersifat menyeluruh dan berkelanjutan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Ditujukan kepada individu , keluarga , kelompok dan
masyarakat dengan prioritas sasaran rawan terhadap masalah kesehatan untuk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatannya.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP di
strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian
tugas pembangunan kesehatan di Kabupaten / Kota.
Saat ini permasalahan kesehatan yang dihadapi cukup kompleks, upaya
kesehatan belum dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun Puskesmas
telah ada di setiap kecamatan yang rata-rata ditunjang oleh tiga Puskesmas
Pembantu. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi yaitu
34 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2009) serta angka kematian ibu yaitu 359
per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2015), Masalah kesehatan lainnya adalah
munculnya penyakit-penyakit (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS,
Chickungunya, dan meningkatnya kembali penyakit penyakit menular (re-emerging
diseases) seperti TBC, malaria, serta penyakit yang dapat dicegah dengan
immunisasi. Sementara itu untuk penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung dan penyakit pembuluh darah, juga terjadi peningkatan.
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan
penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan Puskesmas termasuk
dalam upaya kesehatan wajib (Promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan, KIA/KB,

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 1


P2M, Gizi dan Pengobatan) tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan
pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu.
Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dapat lebih bermutu karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua
tingkat pencegahan.
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional yang
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh
perawat. Perawat Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Untuk mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas (Kepmenpan No. 94 tahun 2001)

B. Tujuan
Pedoman Perawatan kesehatan masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan dalam perawatan kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas Gubug I

C. Sasaran Pedoman
1. Tenaga P2 Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait
3. Pengambil kebijakan tingkat Kabupaten

D. Ruang Lingkup Pelayanan


Pelayanan Kesehatan Perkesmas di Puskesmas Gubug 1 diberikan kepada
masyarakat diwilayah Puskesmas Gubug 1 dan dibagi dalam dua macam kegiatan,
yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
Meliputi :

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 2


a. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan
b. Pelaksanaan anamnesa pemeriksaan tertentu
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan
d. Pemantauan keteraturan berobat
e. Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain
f. Pemberian nasehat (konseling) keperawatan

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas


Meliputi : Melakukan kunjungan ke keluarga/ kelompok/ masyarakat untuk
melakukan asuhan keperawatan di keluarga/ kelompok/ masyarakat
E. Batas Operasional
Perkesmas adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkwesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu , ditujukan kepada individu , keluarga ,
kelompok dan masyarakat dengan prioritas sasaran rawan terhadap masalah
kesehatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.

Keluarga rawan adalah keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan


: ibu hamil tertentu yang belum ANC , ibu nifas yang persalinannya dilakukan
dukun , balita tertentu , penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh
program , penyakit endemis , penyakit kronis yang tidak menular , kecacatan
tertentu (mental atau fisik). Keluarga dengan resiko tinggi : ibu hamil dengan resiko
(perdarahan , infeksi , hipertensi) , ibu hamil dengan masalah gisi (anemia , kurang
energi kronis) , balita dengan BGM , neonatus dengan BBLR , usia lanjut jompo ,
kasus percobaan bunuh diri , keluarga dengan kasus tindak lanjut keperawatan :
drop out tertentu , ibu hamil , bayi , balita dengan keterlambatan tumbuh kembang ,
penyakit kronis dan endemis tertentu , kasus pasca keperawatan : ikasus pasca

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 3


keperawatan rujukan , persalinan dengan tindakan , kasus psikotik , kasus yang
seharusnya dirujuk namun tidak melaksanakan rujukannya.

Beberapa ketentuan perundang - undangan yang digunakan sebagai dasar


Penyelenggaraan pelayanan perkesmas di Puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Undang undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
d. Keputusan Menteri Kesehatan No 279 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 908 tahun 20 10 tentang pedoman
penyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 4


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga dalam Perawatan Kesehatan
Masyarakat yang ada di Puskesmas Gubug I
Kegiatan Kualifikasi Realisasi
SDM
Perawatan Kesehatan Pendidikan Diampu oleh 14 orang perawat
Masyarakat Perawat

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Koordinator Perkesmas M. Musafak, S. Kep. Perawat
Memberikan pelayanan keperawatan baik Sugito, S.Kep Perawat
individu, keluarga maupun kelompok
Penanggungjawab Darbin I (Desa Kemiri)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Sigit Dwi Prasetyo Perawat
individu, keluarga maupun kelompok
Penanggungjawab Darbin II (Desa
Papanrejo)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Anna Masfuatun, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok S.Kep
Penanggungjawab Darbin III (Desa
Kunjeng)

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 5


Memberikan pelayanan keperawatan baik Irawati, A.Md.Kep Perawat
individu, keluarga maupun kelompok
Penanggungjawab Darbin IV (Desa
Rowosari)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Yulastri, A.Md.Kep, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok SKM
Penanggungjawab Darbin V (Desa
Kuwaron)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Rini Anita Susanti, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok A.Md.Kep
Penanggungjawab Darbin VI (Desa Gubug)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Ida Fitria, A.Md.Kep Perawat
individu, keluarga maupun kelompok
Penanggungjawab Darbin VII (Desa
Pranten)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Eko Sulistyo, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok A.Md.Kep
Penanggungjawab Darbin VIII (Desa
Jatipecaron)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Safaatun, A.Md.Kep Perawat
individu, keluarga maupun kelompok
Penanggungjawab Darbin IX (Desa
Tambakan)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Nur Uli Anitasari, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok A.Md.Kep
Penanggungjawab Darbin X (Desa
Baturagung)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Khaliyatul Bahiroh, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok S.Kep, Ns
Penanggungjawab Darbin XI (Desa
Ringinkidul)

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 6


Memberikan pelayanan keperawatan baik Susilowati, A.Md.Kep Perawat
individu, keluarga maupun kelompok
Penanggungjawab Darbin XII (Desa
Ringinharjo)
Memberikan pelayanan keperawatan baik Slamet Budiarto, Perawat
individu, keluarga maupun kelompok A.Md.Kep
Penanggungjawab Darbin XIII (Desa
Tlogomulyo)

C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan Perkesmas dilakukan dalam kegiatan lokakarya mini
bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala
puskesmas.
2. Jadwal kegiatan Perkesmas dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan perkesmas di
koordinasikan terlebih dahulu oleh Kepala Puskesmas Gubug I.

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 7


BAB III
STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan perkesmas di Puskesmas Gubug I
memiliki:

1. Seperangkat LCD Proyektor


2. Laptop
3. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
4. PHN kit
5. Alat-alat pelindung diri

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 8


BAB IV
TATALAKSANA KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
1. Penanggung Jawab :
Petugas Perkesmas
2. Perangkat Kerja :
Laptop
LCD / Proyektor
Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
Buku Register Perkesmas
Form pengelolaan perkesmas
PHN kit
Alat-alat pelindung diri
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
2) Meningkatkan tingkat kemandirian keluarga dalam perawatan kesehatan
4. Kegiatan
a. Kegiatan di dalam gedung:
1) Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan
2) Pelaksanaan anamnesa pemeriksaan tertentu
3) Penyuluhan/pendidikan kesehatan
4) Pemantauan keteraturan berobat
5) Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain
6) Pemberian nasehat (konseling) keperawatan

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 9


7) Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan
yang diberikan dan atau prosedur yang telah ditetapkan (contoh:
pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll)
8) Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di gedung
9) Pertemuan berkala staf keperawatan setiap bulan untuk mendiskusikan
hal-hal yang berkaitan dengan penyediaan pelayanan keperawatan.Hasil
pertemuan dicatat dan disimpan dengan baik
10)Pemeriksaan kelengkapan peralatan yang akan digunakan, obat-obatan,
kartu kunjungan dan buku register
b. Kegiatan di luar gedung :
Melakukan kunjungan ke keluarga/ kelompok/ masyarakat untuk melakukan
asuhan keperawatan di keluarga/ kelompok/ masyarakat
1) Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di rumah
(individu dalam konteks keluarga).
Merupakan asuhan keperawatan individu di rumah dengan melibatkan
peran serta aktif keluarga.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a) Penemuan suspek/kasus kontak serumah
b) Penyuluhan/pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya
c) Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan
d) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana
e) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care)
f) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan
g) Pencatatan dan pelaporan seperti kartu keluarga dan pencatatan
posyandu

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 10


2) Asuhan keperawatan keluarga rawan dan miskin.
Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan
kesehatan/keluarga miskin yang mempunyai masalah kesehatan yang di
temukan di masyarakat dan dilakukan di rumah keluarga.
Kegiatannya meliputi :
a) Identifikasi keluarga rawan kesehatan/ keluarga miskin dengan
masalah kesehatan di masyarakat
b) Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah
c) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup
keluarga)
d) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana
e) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care)
f) Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan
berobat pasien dengan pengobatan jangka panjang
g) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan di rumah
h) Pencatatan dan pelaporan
5. Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Perawatan kesehatan masyarakat
melalui RKA JKN ( yang bersumber dari dana kapitasi jaminan
kesehatan nasional )
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal perkiraan kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara JKN
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 11


c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 12


BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan
Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Leaflet
- buku panduan
- komputer
Kegiatan di luar gedung Puskesmasmembutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- Buku catatan kegiatan
- Leafleat
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini
lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan
dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator
kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam
kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan (
POA Plan Of Action ).

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 13


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang
terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus
diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan tahapan
dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak
membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak
dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang
terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 14


ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko
atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan
sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian
pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan
tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 15


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering


disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan
hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan
serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas
pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan
fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat.
Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan,
untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan,
epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk
memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan
dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus
menggunakan alat pelindung diri yang benar.

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 16


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk
menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan
keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 17


BAB IX
PENUTUP

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan


kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif,
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya
Kegiatan pelayanan kesehatan Perkesmas bisa dilakukan didalam gedung dan
diluar gedung. dalam pelayanan perkesmas harus melibatkan peran aktif dari keluarga,
kelompok dan masyarakat guna tercapainya tujuan yang akan diinginkan.

Petugas Perkesmas
UPTD Puskesmas Gubug I

Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Gubug I Page 18

Anda mungkin juga menyukai