Anda di halaman 1dari 9

Tugas : Metodologi Keperawatan

Dosen : Musmulyadi M,SKp.M.Kes

PENGKAJIAN SECARA UMUM (HEPATITIS)

OLEH
Kelompok 1

ST. KHALIPAH SATTI KH .

ST. NAMIRA

SISWANDI SAPUTRA

NUR KAFSARI

RETNO WULANDARI

RAMADANSYAH

NUR AYU WULANDARI

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


2015/2016
PENGKAJIAN KEPERAWATAN TENTANG PENYAKIT HEPATITIS

1. Pengkajian

A. Identitas Pasien

Meliputi :Nama, Usia : bisa terjadi pada semua usia,Alamat,Agama,Pekerjaan,Pendidikan.

B. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan utama

pasien mengatakan suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan atas

2) Riwayat penyakit sekarang

Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut

kanan atas

3) Riwayat penyakit dahulu

Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita

sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan

perawatan rumah sakit.

4) Riwayat penyakit keluarga

Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan

dengan penyakit pencernaan.

2. Pemeriksaan Fisik

1. Review Of Sistem (ROS)

a. Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak menyeringai kesakitan,

konjungtiva anemis, Suhu badan 38,50 C


b. Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit), dada simetris, ada tidaknya

sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi,

whezing, stridor.

c. Sistem kardiovaskuler : TD 110/70mmHg , tidak ada oedema, tidak ada pembesaran

jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan.

d. Sistem urogenital : Urine berwarna gelap

e. Sistem muskuloskeletal : kelemahan disebabkan tidak adekuatnya nutrisi (anoreksia)

f. Abdomen :

Inspeksi : abdomen ada benjolan

Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan

Palpasi : pada hepar teraba keras

Perkusi : hypertimpani

2. Pengkajian fungsional Gordon

a) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka

akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

b) Pola nutrisi dan metabolik

Makan : Tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis, habis 3 sendok disebabkan Mual

muntah .

Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 400-500cc

c) Pola eliminasi

BAK : urine warna gelap,encer seperti teh

BAB : Diare feses warna tanah liat

d) Pola aktivitas dan latihan


Pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena pasien lemah terkulai di atas

tempat tidur, lelah ,malaise dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya,

e) Pola istirahat tidur

Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri pada abdomen, mialgia,

atralgia, sakit kepala dan puritus.

f) Pola persepsi sensori dan kognitif

Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat

g) Pola hubungan dengan orang lain

Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi akibat kondisinya pasien

malas untuk keluar dan memilih untuk istirahat.

h) Pola reproduksi / seksual

pola hidup/perilaku meningkatkan risiko terpejan (contoh homoseksual aktif/biseksual pada

wanita).

i) Pola persepsi diri dan konsep diri

Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami penyakit seperti ini lagi

j) Pola mekanisme koping

Pasien apabila merasakan tidak nyaman selalu memegangi perutnya dan meringis kesakitan

k) Pola nilai kepercayaan / keyakinan

Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh menganggap ini merupakan cobaan dari

Allah SWT.

3. Pemeriksaan Penunjang

1. ASR (SGOT) / ALT (SGPT)


Awalnya meningkat.Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak

menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim enzim intra seluler yang terutama berada

dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada

kerusakan sel hati

2. Darah Lengkap (DL)

SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati) atau

mengakibatkan perdarahan.

3. Leukopenia

Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)

4. Diferensia Darah Lengkap

Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel plasma.

5. Alkali phosfatase

Sedikit meningkat (kecuali ada kolestasis berat)

6. Feses

Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)

7. Albumin Serum

Menurn, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum disintesis oleh hati dan

karena itu kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.

8. Gula Darah

Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi hati).

9. Anti HAVIgM

Positif pada tipe A

10. HbsAG

Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)

11. Masa Protrombin


Kemungkinan memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau berkurang.

Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis protombin.

12. Bilirubin serum

Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin berhubungan dengan

peningkatan nekrosis seluler)

13. Tes Eksresi BSP (Bromsulfoptalein)

Kadar darah meningkat.

BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi dan diekskresi. Adanya gangguan

dalam satu proses ini menyebabkan kenaikan retensi BSP.

14. Biopsi Hati

Menujukkan diagnosis dan luas nekrosis

15. Skan Hati

Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkin hati.

16. Urinalisa

Peningkatan kadar bilirubin.

Gangguan eksresi bilirubin mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonyugasi. Karena bilirubin

terkonyugasi larut dalam air, ia dsekresi dalam urin menimbulkan bilirubinuria.

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 Ds: Pasien mengatakan bahwa nyeri Pembengkakan Gangguan rasa

pada daerah perut kanan atas hepar nyaman (Nyeri)

Do :

P : Nyeri pada saat ditekan

Q : Seperti ditusuk tusuk


R : Nyeri pada kuadran kanan

atas

S : Skala : 6-8

T: Menetap

Do
2 : pasien mengatakan mual tidak Anoreksia Nutrisi kurang dari

nafsu makan kebutuhan

Ds : klientampak lemah dan lemas,

porsi makan tidak habis hanya

habis 3 sendok

A : BB turun

B : Hb < 12

C : Konjungtiva anemis

D : Diet makan tinggi serat dan protein

3 Ds : Pasien mengatakan bahwa Penurunan kekuatan Intoleransi Aktivitas

dia malas untuk beraktivitas / ketahanan tubuh

Do : Tonus Otot 4 4

4 4

- Aktivitas sehari hari

memerlukan bantuan

- Pasien nampak terkulai lemas

di atas tempat tidur

Ds
4 : pasien mengatakan bahwa Gatal sekunder Resiko tinggi

tubuhnya gatal -gatal dengan akumulasi terhadap kerusakan


Do : Tanda garukan pada kulit garam empedu pada integritas kulit

jaringan

5 :Pasien mengatakan bahwasering Mual muntah


Ds Resiko tinggi

muntah kekurangan volume

Do :pasien muntah 1x/ lebih sehari cairan

Turgor Kulit kembali > 2 Detik

Mukosa Bibir Kering

Mata Cowong

Konjungtiva Anemis

Ds
6 : pasien mengatakan tubuhnya panas infasi agen dalam Hipertermi

a. Do : suhu tubuh pasien 38,50 sirkulasi darah

C sekunder terhadap

inflamasi hepar

4. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.

3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan / ketahanan tubuh.

4. Resiko Tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Gatal sekunder

dengan akumulasi garam empedu pada jaringan.

5. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah.

6. Hipetermi berhubungan dengan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunder terhadap

inflamasi hepar

Penyakit hepatitis akibat serangan virus hepatitis C terjadi akibat antibody menyerang tubuh
sendiri. Antibody tersebut semula dibuat sebagai respon tubuh terhadap paparan antigen
antara lain virus, akan tetapi sekuen asam amino dari protein virus mirip dengan sekuen
protein dari jaringan tubuh, sehingga antibody yang ada dapat merusak jaringan tubuh
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai