Anda di halaman 1dari 6

5 Hal yang Bisa

Merangsang Produksi
ASI Ibu Menyusui
Oleh Lika Aprilia SamiadiData medis direview oleh dr. Tania
Savitri.
3 Klik untuk
yang baru)3membagikan di Facebook(Membuka di jendela
ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi,
sehingga ASI menjadi salah satu kunci penting agar
bayi Anda tetap sehat dan tumbuh
kembangnya berjalan dengan baik. Namun, tidak
sedikit bayi yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan. Berbagai penyebab bisa
menjadi alasan, namun salah satu alasan yang paling
sering adalah karena ASI sudah tidak keluar lagi
sebelum 6 bulan.
Manfaat ASI bagi bayi dan
ibu
ASI memiliki manfaat yang sangat banyak bagi bayi
Anda, antara lain:
ASI mengandung antibodi yang membantu bayi
melawan bakteri ataupun virus sehingga bayi Anda
tidak mudah sakit
Bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko menderita
asma atau alergi
ASI mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi
Bayi yang diberikan ASI pertumbuhannya cenderung
normal
Selain untuk bayi, ternyata menyusui juga memiliki
manfaat bagi ibu, antara lain:
Menyusui ternyata membakar kalori, sehingga
menyusui membantu ibu menurunkan berat badan
setelah hamil
Menyusui memicu pelepasan hormon oksitosin yang
membantu mengembalikan ukuran rahim ke ukuran
normal, dan membantu mencegah terjadinya
perdarahan setelah melahirkan
Ibu menyusui memiliki risiko kanker payudara yang
lebih kecil
Mengenal let down reflex

Selama masa kehamilan, didukung oleh perubahan


hormon, payudara Anda akan mengalami perubahan
agar siap untuk menyusui bayi Anda. Jumlah ASI akan
bertambah banyak setiap harinya. Ketika bayi
mengisap puting payudara, bayi akan merangsang
saraf-saraf pada puting yang memicu let down
reflex alias dilepasnya dua macam, yaitu hormon
prolaktin dan hormon oksitosin.
Hormon prolaktin akan memicu produksi ASI,
sedangkan hormon oksitosin akan melebarkan saluran
ASI dan membantu payudara memompa ASI keluar
dari kelenjarnya.

Apa saja yang


bisa melancarkan dan
memperbanyak ASI?
Berbagai faktor berpengaruh terhadap produksi ASI
yang dihasilkan oleh ibu. Penting bagi Anda untuk
mengetahui tips untuk membantu Anda
mempertahankan produksi ASI selama mungkin.
Berikut beberapa tips yang dapat membantu
meningkatkan produksi ASI.
1. Sering menyusui bayi

Frekuensi Anda menyusui bayi merupakan faktor


utama produksi ASI. Semakin sering Anda menyusui,
semakin banyak pula hormon prolaktin yang
dihasilkan, maka akan semakin banyak pula ASI yang
diproduksi. Perlu diingat, ini dilakukan dengan
menimbang adanya perlekatan antara mulut bayi dan
puting yang benar.
Sediakan waktu untuk meyusui selama 20-30 menit
setiap 2-3 jam setiap harinya, dan di antaranya Anda
dapat memberikan ASI tambahan sebagai
snack. Seiring dengan bertambahnya usia bayi,
frekuensi bayi menyusui akan berkurang. Jangan lupa
untuk tidak menunda menyusui jika bayi Anda sudah
mulai lapar.
2. Suasana nyaman saat menyusui

Ketika Anda ingin menyusui, buatlah suasana yang


nyaman dan rileks untuk Anda. Carilah tempat duduk
yang nyaman, sediakan minum yang cukup,
dengarkan musik atau sambil menonton televisi, dan
jauhkan diri Anda dari gangguan seperti telepon
genggam agar tidak mengganggu proses menyusui.
Bernapas secara perlahan dan dalam dapat
membantu Anda merelaksasi diri Anda.
3. Pijat payudara

Sambil menyusui, Anda dapat memijat payudara Anda


secara perlahan untuk membantu proses pengeluaran
ASI. Pijat mulai dari sisi luar payudara ke arah bagian
dalam. Berhati-hatilah supaya tidak memijat hingga ke
puting payudara karena dapat mengganggu bayi saat
menyusui.
4. Kebahagiaan ibu

Kondisi psikologis ibu juga berperan dalam produksi


ASI. Ketika Ibu mengalami stres secara psikologis, ibu
akan menghasilkan hormon stress yang membuat
produksi ASI menjadi berkurang. Penyebab stress bisa
bermacam-macam, kebanyakan disebabkan oleh
faktor dari luar seperti sikap tidak mendukung dari
orang lain terhadap menyusui dan justru menyarankan
untuk memberikan susu formula.
Kasih sayang dari keluarga juga dibutuhkan untuk
mengurangi stress. Kondisi seperti baby
blues dan depresi pasca melahirkan (postpartum
depression) juga sangat berpengaruh terhadap
produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai