Anda di halaman 1dari 41

ALTERNATIF METODE

PERBAIKAN TANAH
UNTUK PENANGANAN MASALAH
STABILITAS TANAH LUNAK
PADA AREAL REKLAMASI
DI TERMINAL PETI KEMAS
SEMARANG

Oleh:
YULIEARGI INTAN TRI
31 09 100 080

JURUSAN TEKNIK SIPIL Dosen Pembimbing:


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Trihanyndio Rendy Satrya, ST., MT.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Prof Ir.
Prof. Ir Noor Endah
Endah, MSc.,
MSc PhD.
PhD
SURABAYA
2013
Terminal Peti Kemas Semarang
TerminalPeti
LATAR BELAKANG

Semarang
Utara

Semarang
Selatan

Kota Semarang bagian utara sering dilanda


banjir rob

Sumber: maps.google.co.id
LATAR BELAKANG

Kondisi Banjir Robdi


Rob di Pelabuhan
Pelab han Tanjung
Tanj ng Emas
Semarang
LATAR BELAKANG
Banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
menimbulkan genangan yang mengganggu operasional
pelabuhan
Penyebab
kenaikan
k ik muka k air
i laut
l t
penurunan tanah
PT.
PT Pelindo
P li d III Pelabuhan
P l b h Tanjung
T j E
Emas S
Semarang akan
k
mengembangkan Container Yard Terminal Peti Kemas
Semarang (TPKS) dengan kegiatan reklamasi
LATAR BELAKANG
T h dasar
Tanah d T h Lunak
Tanah L k

Tingkat konsolidasi besar,


daya dukung rendah, dan
permeabilitas rendah

Waktu konsolidasi perlu dipercepat

Sistem preloading dan


pemasangan Verical Drain
LATAR BELAKANG
Preloading g >> sistem p
pemberian beban awal secara
bertahap
VerticalDrain >>mengalirkan airtanah agarkeluar lebih cepat
dari dalam tanah

Sumber: Mochtar, 2000


LATAR BELAKANG
Alternatif Perkuatan Timbunan

Cerucuk
Geotekstil
Cerucuk dan Geotekstil
Turap Baja

Cerucuk,Turap Baja>>menaikkan tegangan geser tanah


Geotekstil >>memperkuat
p timbunan

Daya Dukung TanahMeningkat


Tanah Meningkat
LOKASI
TerminalPeti
Terminal Peti Kemas Semarangberada
Semarang berada di wilayah kerja Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang,di pantai utara KotaSemarang

Sumber:
www.googleearth.com
LAYOUT PROYEK
Luas arealreklamasi yangdirencanakan adalah
250mx105m=2.625ha

Layout Dermaga Eksisting Layout Dermaga dan Container Yard yang


Akan Diperluas

Sumber: PT
PT. PELINDO III
RUMUSAN MASALAH

Berapa tinggi timbunan awal (Hinisial)dan tinggi timbunan akhir (Hfinal)


untuk penentuan beban awal preloading?
Bagaimana perencanaan percepatan pemampatan tanah
menggunakan sistem preloading yangdikombinasikan dengan PVD?
Bagaimana perencanaan alternatif perkuatan tanah timbunan
(menggunakan cerucuk beton,geotekstil,kombinasi cerucuk beton
dan geotekstil,atau
geotekstil, atau turap baja) untuk meningkatkan stabilitas tanah
timbunan agartidak terjadi kelongsoran?
TUJUAN
Merencanakan perbaikan tanah di arealreklamasi
areal reklamasi TerminalPeti
Terminal Peti
Kemas dengan merencanakan
Tinggi timbunan awal akibat adanya settlementuntuk
settlement untuk
penentuan beban awal preloading
Percepatan pemampatan tanah dengan kombinasi sistem
preloading dan PVD
Pemilihan alternatif p
perkuatan tanah timbunan dengan
g cerucuk
beton,geotekstil,kombinasi cerucuk beton dengan geotekstil,
atau turap baja untuk meningkatkan stabilitas tanah timbunan
sehingga diperoleh metode perkuatan tanah yangpalingtepat dan
sesuai.
METODOLOGI

A
MULAI

Studi Literatur Apakah waktu


cukup untuk
mencapai
penurunan?

Pengumpulan dan Analisa Data Sekunder:


Tidak Ya
-Layout proyek
-Data pengujian tanah lapangan
-Data pengujian tanah laboratorium Preloading Preloading
-Data topografi & PVD
-Data gelombang air laut
Cek Angka
Keamanan

Perencanaan Geoteknik Tidak

Perhitungan Perkuatan Tanah

Perencanaan Timbunan
Preloading Ya
Cerucuk Geotekstil Cerucuk Beton dan Turap Baja
Beton Geotekstil
Tinggi timbunan
(Hinisial, Hfinal)
Perhitungan Stabilitas
(safety factor)
Perhitungan Pemampatan
Analisis Alternatif
Perbaikan Tanah
Besar dan waktu
Pemampatan Kesimpulan

A SELESAI
DATA DAN ANALISIS PARAMETER TANAH
NSPT
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
0
2.5
5 -3.50
3 50 mLWS
LWS
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22 5
22.5

Penyelidikan tanah dilakukan pada 25


27.5
30

elevasi 3.00mLWS 32.5


35
37.5
40

Empat titikk datatanah


d h SPTdan
d data
d 42.5
45
B1

Kedalaman(mLWS)
47.5 B2

laboratorium 50
52.5
55
B3
B4

57.5

Tebal
T b l lapisan
l i t h compressible
tanah ibl =30
30

K
60
62.5
65

m 67.5
70
72.5
75
77.5
80
82.5
85
87.5
90
92.5
95
97 5
97.5

Grafik NSPT VSKedalaman 100


102.5
105
PLOTTING PARAMETER TANAH

((a)) (b)

(c) (d)

(e) (f) (g)

(a)Kadarair,(b)Spesific
(a) Kadar air (b) Spesific Gravity,
Gravity (c)Berat
(c) Berat Jenis TanahKering,(d)Indeks
Tanah Kering (d) Indeks Plastisitas,(e)BatasLiquid,
Plastisitas (e) Batas Liquid
(f)Koefisien Konsolidasi Vertikal,(g)Kuat Geser Tanah.
HASIL STRATIGRAFI TANAH
B2 B1 B4 B3
HASIL STRATIGRAFI TANAH
DATA TANAH TIMBUNAN
Sifat fisik tanah timbunan:
C =0
sat = 1.8 t/m3
t =1 8 t/m3
1.8
= 30
Geometri timbunan
Tinggi timbunan reklamasi (Hfinal) direncanakan hingga elevasi +3.60
+3 60
mLWS (7.1 m)
DATA SPESIFIKASI BAHAN
PVD ((Prefabricated Vertical Drain))
CeTeau Drain CT-D812 produksi PT. Teknindo Geosistem Unggul
Weight = 80 g/m
Thickness (a) = 100 mm
Width (b) = 5 mm

Cerucuk
Cerucuk beton/ micropile produksi PT. Frankipile Indonesia
Tipe = Tiang Pancang Beton Segiempat 25.25
Mutu beton = K-450
T l
Tulangan Ut
Utama = 4D16 mm
Tulangan spiral = 5 mm
Panjang sisi = 25 cm
DATA SPESIFIKASI BAHAN
Geotekstil
Woven High-Strength Polyester PET 600/100 produksi Tencate Mirafi
Tensile Strength = 600 kN/m

Turap Baja
Tipe PZ-40 produksi Piling Products, Inc.
Height = 40.9 cm
Section Modulus = 3263 cm3
Moment of Inertia = 67000 cm4
PERENCANAAN TIMBUNAN
Variasi Beban Timbunan
q = 3 t/m2 q = 11 t/m2
q = 5 t/m2 q = 13 t/m2
q = 7 t/m2 q = 15 t/m2
q = 9 t/m2 q = 17 t/m2

Perhitungan besar pemampatan (Sc) > Normally Consolidated


Cc H p ' p
Sc log o
1 e0 p o '
Perhitungan tinggi timbunan awal (Hinisial)
q (Sc H w ) w
H inisial
timb
Perhitungan tinggi timbunan akhir (Hfinal)
Hfinal = Hinisial Sc
PERENCANAAN TIMBUNAN
Settlement dan Hinisial Akibat Beban G fik Hubungan
Grafik H b S ttl
Settlement
t Vs
V q
Timbunan

No. q (t/m2) Sc (m) Hinisial (m)


Settlementvsq
1 3 2.26 4.87 7
6
2 5 3.15 6.47
5
3 7 3.88 7.99

Sc(m)
4
y=0.282x+1.737
4 9 4.49 9.44 3
R=0.979
2
5 11 5.02 10.84 1
6 13 5.49 12.22 0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
7 15 5.91 13.56 q(t/m2 )
8 17 6.30 14.89
PERENCANAAN TIMBUNAN
Settlement,, Hinisial dan Hfinal Akibat Beban Traffic,, Pavement,, dan Container
Beban Timbunan Traffic Pavement Container
No 2
Hfinal (m)
q (t/m ) H (m) Sc (m) Hinisial (m) Hbongkar (m) Sc (m) H (m) Sc (m) H (m) Sc (m)
A B C D E F G H I J K = D-C-E+G-H+I-J
1 3 1.67 2.26 4.87 0.83 1.3794 0.6 0.3759 2.944 3.2441 1.699
2 5 2 78
2.78 3 15
3.15 6 47
6.47 0 31
0.31 0 6302
0.6302 06
0.6 0 3756
0.3756 2 944
2.944 3 2413
3.2413 2 942
2.942
3 7 3.89 3.88 7.99 0.17 0.3781 0.6 0.3753 2.944 3.2385 3.874
4 9 5.00 4.49 9.44 0.14 0.3226 0.6 0.3750 2.944 3.2352 4.745
5 11 6.11 5.02 10.84 0.14 0.3226 0.6 0.3747 2.944 3.2318 5.624
6 13 7.22 5.49 12.22 0.14 0.3226 0.6 0.3744 2.944 3.2299 6.528
7 15 8.33 5.91 13.56 0.14 0.3226 0.6 0.3741 2.944 3.2279 7.452
8 17 9.44 6.30 14.89 0.14 0.3226 0.6 0.3737 2.944 3.2256 8.395

Hinisial vsHfinal
16
14 y=1.528x+2.154

12
R 0 999
R=0.999 Dengan Hfinal
f = 7.1
71m m, diperoleh
Hinisial, y = 1.528x + 2.154
Hinisial (m)

10
8
6
= 1.528 (7.1) + 2.154
4 = 13 m
2
0
0 1 2 3 4
Hfinal 5
(m) 6 7 8 9

G fik Hubungan
Grafik H b Hinisial Vs
V Hfinal
GAMBAR ELEVASI TIMBUNAN AKHIR

Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30? 3.60
3 60 mLWS
LWS
1:3
3.60 MAL
Tinggi Akhir 7.10 0.00 mLWS
3.50 1:5
Seabed - 3.50 mLWS
5.00
Lapis 1
- 8.50 mLWS
5 00
5.00 Lapisan Tanah Dasar
Lapis 2
- 13.50 mLWS
5.00
Lapis 3
Tanah 30.00 - 18.50 mLWS
Compressible 5.00
Lapis 4
- 23.50 mLWS
2.50 Lapis 5
- 26.00
26 00 mLWS
2.50 Lapis 6
- 28.50 mLWS
2.50 Lapis 7
- 31.00 mLWS
2.50 Lapis 8
- 33.50 mLWS
WAKTU KONSOLIDASI NATURAL
Waktu Konsolidasi Tiap Lapisan Tanah
Kedalaman Tebal Cv
(m) Lapisan (m) (cm2/detik)
0-5 5 0.00136
5-10
5 10 5 0.00136
10-15 5 0.00142
15-20 5 0.00125
20-22.5 2.5 0.00110
22.5-25 2.5 0.00105
25-27.5 2.5 0.00082
27.5-30 2.5 0.00070

Cvgabungan = 0.001164 (cm2/detik)


Hdr = 30 m = 3000 cm
Dengan U = 95 %, didapat Tv = 1.128
Tv ( H dr ) 2 1.128 (3000) 2
t 276.68tahun
Cv 0.001164
Waktu konsolidasi perlu dipercepat dengan memasang Prefabricated
Vertical Drain (PVD).
PERENCANAAN PVD

Sumber: PT.
PT Teknindo Geosistem Uggul
PERENCANAAN PVD
PVD dipasang sedalam 30 m
Pola pemasangan segitiga
Variasi jarak antar PVD:
0 m, 0.8
0.5 0 8 m , 1.0
1 0 m, 1.3
1 3 m, 1
1.5 m,
2 m, dan 2.5 m.

L
Lebar
b PVD ((a)=) 10 cm
Tebal PVD (b) = 5 mm
dw = (a+b)/2
= (0.1
(0 1 + 0
0.005)/2
005)/2
= 0.0525 m
PERENCANAAN PVD
Perhitungan derajat konsolidasi vertikal (Uv)
Misal t = 1 minggu = 604800 detik
tCv 604800 0.0011635
Tv 0.00008
( H dr ) 2 (3000) 2
T 0.00008
U v 2 v 100% 2 100% .998% = 0.00998


Perhitungan F(n) (Contoh, S = 0.5 m)
D = 1.05 x S
= 1.05 x 0.5
= 0.525 m
n = D/dw
= 0.525/0.0525
= 10
Karena n<20 maka F(n) :
n2 1 10 1
2

F(n) = n 2 12 ln(
ln(nn) 3 / 4 2 2 ln(10) 3 4 1.57
2
4n 10 1 4 (10 )
PERENCANAAN PVD
Hasil F(n)
( ) untuk spasi lain:

Perhitungan derajat konsolidasi horizontal (Uh) (Contoh, S= 0.5 m)


Kh/Kv =2
Ch = Cv x (Kh / Kv)
= 0.0011635 x (2)
= 0.002327 cm2/detik

1 1 100 % 72 .9 % 0 .729
Uh 1 100 % 1

2 D 2 Fh( n )
8 tC 1 ( 604800 ) 8 0 . 002327

e
e 52 . 5 2
2 1 . 57

PERENCANAAN PVD
Perhitungan
g derajat
j konsolidasi rata-rata (()) ((Contoh,, S= 0.5 m))
= [1 - (1-Uh) . (1-Uv)] x 100%
= [1 - (1-0.729) . (1-0.00998)] x 100%
= 73.14%
PolaPemasanganSegitigadenganVariasiJarak
100
95
90
85
80 S=0.5m
%)
DerajattKonsolidasi(U%

75
70 S=0.8
65 S=1m
60
55 S=1.3m
50
45 S=1.5m
40
35 S=2m
30
25 S=2.5m
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu(minggu)

Dipilih pemasangan PVD pola segitiga dengan jarak 1.3 m untuk


U = 95% dengan waktu konsoldasi 24 minggu/ 6 bulan.
bulan
PENIMBUNAN BERTAHAP
Kecepatan
p penimbunan = 50 cm/ minggu
p gg
Hinisial = 13 meter
Jumlah tahapan = 13/0.50
= 26 tahap penimbunan

Tinggi kritis (Hcr)


Safety Factor (SF) rencana = 1.25
Hcr = 2.4 m, SF = 1.255
Tinggi timbunan 2.4 m > tahapan ke-5 > umur timbunan 5 minggu
Peningkatan Cu Akibat Timbunan Bertahap
Perhitungan
g Tegangan
g g Efektif Akibat Penimbunan
H = 2.4 m (Minggu Ke-5) pada U = 100%

Tinggi
gg Umur Tegangan ( 2)
g g efektif (t/m
No Timbunan Timbunan Lapisan Tanah 1 2 3 4 5 6 7 8
(m) (minggu) Kedalaman (m) (0-5) (5-10) (10-15) (15-20) (20-22.5) (22.5-25) (25-27.5) (27.5-30)

1 Tanah asli - po' (t/m2) 1.255 3.855 6.536 9.234 11.279 12.829 14.629 16.528
2 0.5 5 1' (t/m2) 1.655 4.255 6.936 9.634 11.679 13.229 15.029 16.928
3 1 4 2' (t/m2) 2.055 4.655 7.336 10.034 12.079 13.629 15.429 17.328
4 15
1.5 3 3' (t/m2) 2 455
2.455 5 055
5.055 7 736 10.434
7.736 10 434 12.479
12 479 14.029
14 029 15.829
15 829 17.728
17 728
5 2 2 4' (t/m2) 2.855 5.455 8.136 10.834 12.879 14.429 16.229 18.128
6 2.4 1 5' (t/m2) 3.255 5.855 8.536 11.234 13.279 14.829 16.629 18.528
Peningkatan Cu Akibat Timbunan Bertahap
Perubahan Tegangan
g g Akibat Penimbunan
H = 2.4 m (Minggu Ke-5) pada U <100%

Tahapan Umur Tegangan Pi Ui pada U < 100%


Ui
penimbunan Timbunan Efektif Lapisan Tanah 1 2 3 4 5 6 7 8
(m) (minggu) (%) (t/m2) Kedalaman (m) (0-5) (5-10) (10-15) (15-20) (20-22.5) (22.5-25) (25-27.5) (27.5-30)
Tanah Asli - - po' 1.255 3.855 6.536 9.234 11.279 12.829 14.629 16.528
1 '

U9

0.5 5 2.231 1 ' xPo ' Po ' 0.008 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009
Po '

'

U8


1.0 4 1.996 2 '
2

'
x 1 ' 1 ' 0.007 0.008 0.008 0.008 0.008 0.008 0.008 0.008

1

3 '
U7

1.5 3 1.728 3 ' x 2 ' 2 ' 0.006 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007 0.007
2 '

4 '
U6

2.0 2 1.411 4 ' x 3 '
3' 0.005 0.005 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006
3'


' U 6
2.4 1 0.998 5 '
4
x 3 ' 3 ' 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004

3 '
2
p' baru (t/m ) 1.286 3.887 6.569 9.266 11.312 12.862 14.662 16.561
Peningkatan Cu Akibat Timbunan Bertahap
Perubahan Nilai Cu Akibat Penimbunan H = 2.4 m (Tahap ke-5, Minggu Ke-5)

Cu lama Cu transisi Cu baru Cu pakai C' lama C' transisi


Lapisan Kedalaman (m) C' baru (kPa)
(kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa)
1 00-55 6 77.47
47 8 95
8.95 8 95
8.95 44.00
00 4 98
4.98 55.97
97
2 5-10 6 9.09 12.17 12.17 4.00 6.06 8.11
3 10-15 6 10.79 15.59 15.59 4.00 7.20 10.39
4 15-20 6 12.56 19.11 19.11 4.00 8.37 12.74
5 20-22.5 25 22.85 20.71 25.00 16.67 16.67 16.67
6 22.5-25 25 24.11 23.22 25.00 16.67 16.67 16.67
7 25-27.5 35 30.12 25.24 35.00 23.33 23.33 23.33
8 27.5-30
27.5 30 35 31.74 28.48 35.00 23.33 23.33 23.33

Cu (kg/cm2) = 0,073 + (0,1899 0.0016 PI) p

Pada tahapan penimbunan dengan tinggi timbunan lebih dari 3.4 m, nilai SF yang
dihasilkan < 1.25. Pada tinggi ini, timbunan masih berada pada elevasi muka air laut,
sehingga perlu adanya perkuatan tanah timbuna untuk mengatasi kelongsoran yang
terjadi akibat penimbunan selanjutnya.
PERKUATAN DENGAN CERUCUK
Penggunaan cerucuk dimaksudkan untuk meningkatkan tahanan
geser tanah.
tanah Apabila tahanan tanah terhadap geser meningkat,
meningkat maka daya
dukung dari tanah tersebut juga akan meningkat.
Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa jumlah cerucuk yang
dibutuhkan adalah 100 buah/ meter dengan panjang tiap tiang adalah 27 m.
m

R 78.78 m
Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3
F = 30?

1:3 Bidang Longsor


9.50
13.00

3.50 1:5
Seabed

5.00
Lapis
p 1

5.00
Lapis 2

5.00 27.00
Lapis 3
30.00
5.00
Lapis 4
2.50 Cerucuk Lapis 5
2 50
2.50 Lapis 6
2.50 0.725 Lapis 7
2.50 Lapis 8

53.80
PERKUATAN DENGAN GEOTEKSTIL

Sumber: PT.
PT Teknindo Geosistem Uggul
PERKUATAN DENGAN GEOTEKSTIL
Geotekstil digunakan sebagai perkuatan tanah untuk meningkatkan
daya dukung tanah dasar di bawah timbunan.
timbunan Dalam perencanaan ini
geotekstil nantinya akan dipasang pada tepi timbunan.
Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa jumlah geotekstil yang
dibutuhkan adalah 25 lapis dengan jarak antar layer geotekstil 0.25
0 25 m

R 78.78 m

Timbunan
?sat = ?t = 1.8 t/m3 Geotekstil
F = 30?

1:3 Bidang Longsor


9.50
13 00
13.00

3.50 1:5
Seabed

5.00
Lapis 1

5.00 Lapisan Tanah Dasar Lapis 2

5.00
Lapis 3
30.00
5.00
Lapis 4
2.50 Lapis 5
2.50 Lapis 6
2.50 Lapis
p 7
2.50 Lapis 8
PERKUATAN KOMBINASI CERUCUK DAN GEOTEKSTIL
Pada alternatif perkuatan kombinasi Tugas Akhir ini, cerucuk
direncanakan memikul 1/3 MR, sedangkan geotekstil menerima MR sisanya.
sisanya
Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa jumlah cerucuk yang
dibutuhkan adalah 40 buah/ meter dengan panjang tiap tiang adalah 27 m dan
jumlah geotekstil yang dibutuhkan adalah 16 lapis dengan jarak antar layer
geotekstil 0.25 m.

R 7 8 .7 8 m
T im b u n an
?sat = ?t = 1.8 t/m 3
F = 30?

1 :3 B id a n g L o n g s o r
9 .5 0
1 3 .0 0

3 .5 0 1 :5
S ea b ed

5 .0 0
L ap is 1

5 .0 0
L ap is 2

5 .0 0 2 7 .0 0
L ap is 3
3 0 .0 0
5 .0 0
L ap is 4
2 .5
50 C e ru c u k L ap is 5
2 .5 0 L ap is 6
2 .5 0 0 .7 2 5 L ap is 7
2 .5 0 L ap is 8

5 3 .8 0
KESIMPULAN
Timbunan
Hfinal (m)
( ) Hinisial (m)
( )
7.1 13
Waktu konsolidasi

Tanpa
p PVD Dengan
g PVD
276.68 tahun 24 minggu
Kecepatan penimbunan betahap/ preloading = 50 cm/ minggu.
Tahapan penimbunan menghasilkan peningkatan daya dukung (kenaikan
nilai kohesi undrained/ Cu) tanah asli.
Tinggi kritis timbunan (Hcr) = 2.4 m, SF = 1.255
ketika tahapan penimbunan dengan timbunan lebih dari 3.4 m, nilai SF yang
dihasilkan < 1.25. Pada elevasi ini, timbunan masih berada pada elevasi
muka air laut, sehingga perlu adanya perkuatan tanah untuk mengatasi
k l
kelongsoran yang terjadi
t j di akibat
kib t pentahapan
t h penimbunan
i b selanjutnya.
l j t
KESIMPULAN
KEBUTUHAN PERBAIKAN TANAH

Panjang ALTERNATIF PERKUATAN


Bidang MR Kombinasi
ANALISA SF Kritis Cerucuk Turap
Longsor (kNm) Geotekstil Cerucuk
Geotekstil
(m) Jumlah Panjang Jumlah Panjang Jumlah Panjang
Bid. Longsor
Bid L 1 43.48
43 48 00.269
269 184741.55
184741 87 buah
b h 27 m 25 lapis
l i 29 buah
b h 27 m 16 lapis
l i 5 baris
b i 27 m
Bid. Longsor 2 53.8 0.334 328120.8 97 buah 27 m 21 lapis 33 buah 27 m 14 lapis 5 baris 27 m
Bid. Longsor 3 28.95 0.311 70537.14 34 buah 27 m 16 lapis 12 buah 27 m 11 lapis 2 baris 27 m
Bid. Longsor 4 21.86 0.481 30675.93 15 buah 27 m 8 lapis 5 buah 27 m 5 lapis 1 baris 27 m
Desain Akhir 100 buah 27 m 25 lapis 40 buah 27 m 16 lapis 5 baris 27 m
SEKIAN
TERIMA KASIH

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER YULIEARGI INTAN TRI
SURABAYA 31 09 100 080
2013

Anda mungkin juga menyukai