HENDRA GUNAWAN
Sari
Seiring dengan penerapan metoda pengukuran geofisika yang lebih baik dari waktu ke waktu
dalam pemantauan aktivitas gunungapi di Indonesia oleh PVG, hal ini juga menuntut kebutuhan akan
pengembangan analisis data geofisika. Di dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat parameter-
parameter beberapa metoda geofisika dan kaitannya dengan intepretasi data pemantauan aktivitas
gunungapi. Adanya pemahaman yang lebih baik terhadap hubungan antara data pemantauan dan
parameter geofisika diharapkan dapat merupakan salah satu solusi efisien mitigasi bencana gunungapi.
Untuk ilustrasi dilakukan analisis parameter deformasi permukaan, medan magnet dan seismik.
Analisis ini mencakup implementasi ide-ide yang sudah ada maupun pengembangannya baik dengan
solusi analitik maupun diskrit. Khusus untuk solusi pada analisis medan magnet dilakukan dengan
modifikasi dan adaptasi pada open source program.
Hal-72-
2u
= ( + 2
) (.u) ( xxu) + F ........ (1) (a)
t 2
F=F a (r)=-F 2 a F a
= .
a
xx.
(2) (c)
4
r 4r 4r
(.A p ) xxA s dimana 2 A p = (.A p ) dan Gambar-1. (a) Gaya vertikal arah sumbu x1 (garis
putus-putus = displacement radial ur). (b) Konversi
2 A s .= curl curl As. Solusi persamaan system koordinat x1-x2-x3 menjadi ur-u-u. (c)
Displacement radial hasil perhitungan.
elastostatik jadinya merupakan pencarian solusi
persamaan berikut : Beberapa parameter yang dipakai dalam
pemodelan di atas : F = 1015 dyne, = = 1011
F dan r (jarak sumber gaya vertikal ke
2 A p = (4)
4 ( + 2 )r permukaan) = 5 km.
Hal -73-
transformasi wavelet kontinyu (Saillhac, 2000). harga dilasi. Sedangkan geometri benda
Analisis cara transformasi wavelet ini anomali ditentukan dari orde pangkat antara
menggunakan prinsip konvolusi antara data hubungan koefisien wavelet dan harga dilasi
magnetik dan dilasi wavelet Cauchy (dilasi (scalling law). Untuk mudahnya diberikan
dalam hal ini memiliki satuan jarak) serta juga contoh hasil inversi kontinyu dengan
turunan dilasi wavelet Cauchy (baik arah transformasi wavelet (Gambar-3) dari anomali
horisontal maupun vertikal). Koefisien magnetik yang disebabkan oleh benda anomali
transformasi wavelet untuk setiap harga dilasi berbentuk prisma pada kedalaman 1 meter (efek
diplot seperti dilustrasikan pada Gambar-2. anomali dihitung secara forward modeling).
d b
W 0 (b, a) = ( ) 0 ( ) . (6)
a a
Kedalaman benda anomali magnetik merupakan seismogram itu merupakan konvolusi fungsi
kelurusan dari harga maksimal koefisien sumber gelombang dengan fungsi Green
Hal-74-
fungsi Green dan seismogram (data) maka lokasi tertentu adalah identik dengan
karakteristik sumber gempa dapat ditentukan. seismogram.
Secara umum parameter kegempaan ini dapat
ditentukan dengan pencarian solusi persamaan Tabel -1. Solusi finite-difference 1-D.
elastodinamik adalah solusi persamaan (1) atau i (indeks ruang) 0 1 2 3 4
m (indeks waktu)
setelah diuraikan dapat dinyatakan dalam 0 0 0.5 1 0.5 0
persamaan : 1 0 0.5 0.5 0.5 0
2 0 0 0 0 0
F (t ) 1 Ap 3 0 -0.5 -0.5 -0.5 0
2 Ap = + 2 2 2 ..... (7) 4 0 -0.5 -1 -0.5 0
4 ( + 2 )r t Dst
S= / 2u 2u
= F (t ), 0<x<1, 0<t (12)
x 2 t 2
Untuk pengembangan awal solusi persamaan u(0,t) = sin (t), u(1,t) = 0 <t (13)
elastodinamik dibatasi pada solusi persamaan u(x,0) = 0, u ( x,0) = 0 0<x<1. (14)
t
diskrit 1-D berikut :
2u 2u
= , 0 < x <1 0<t .............. (9) Fungsi F(t) dapat disesuaikan dengan bentuk
x 2 t 2
sinyal-sinyal sumber gunungapi. Perhitungan
u (0,t) = 0, u (1,t) = 0 0<t ............. (10)
solusi persamaan di atas dan
u (x,0) = f (x), u 0 < x , 1 0<x<1
(x,0) = g(x)
t pengembangannya, yaitu solusi persamaan
(11) diskrit-2D, masih sedang dalam pengerjaan.
Dapat dikatakan secara umum rise time fungsi
Dimana u adalah displacement pada titik F(t) menentukan bentuk seismogram dan bila
sepanjang sumbu x pada waktu t, dan c adalah hal ini sudah disimulasikan maka pekerjaan
kecepatan rambat medium. Aproksimasi finite- selanjutnya adalah mencermati fungsi F(t)
difference bersama kondisi batasnya. Solusi dikaitkan variasi tingkat aktivitas gunungapi.
displacement yang didapat (Tabel-1) pada
Hal -75-
Kesimpulan Daftar Pustaka
1. Penerapan solusi pada pemantauan aktivitas Lay, T dan Wallace, T.C., Modern Global
gunungapi dengan analisis data deformasi Seismology, Academic Press, 1995,
harus dilakukan untuk validasi solusi 521 pp.
analitik persamaan elastostatik, misal Powers, D.L., Boundary Value Problems,
dengan merubah besar harga gaya dan Harcourt-Academic Press,
kedalaman gaya terhadap waktu. 1999,528 pp.
2. Dalam kaitannya dengan pemantauan Sailhac, P. dkk., Identification of Sources of
aktivitas gunungapi maka analisis data Potential Fields with the
magnetik (hal yang sama dapat dilakukan Continuous Wavelet Transform :
untuk data gayaberat) cara transformasi Complex Wavelets and Application
wavelet dapat mendukung pemantauan to Aeromagnetic Profiles in French
dalam pemberian informasi perubahan Guiana, J. Geophys. Res., vol. 105,
kenaikan magma (dalam hal ini data No. B8, 2000, 19,455-19,475.
gayaberat lebih cocok)/batuan terobosan ke
permukaan gunungapi secara akurat dan
presisi.
3. Melalui simulasi perjalaran gelombang
dengan solusi persamaan diskrit finite
differenece 1-D diharapkan pengembangan
solusi persamaan diskrit 2-D diterapkan
untuk simulasi variasi fungsi sumber gempa.
Kedepannya solusi di atas dapat mendukung
analisis spektral seismogram dengan
kaitannya dengan dimensi geometri sumber
gempa serta tekanan sumber gempa.
Hal-76-